Anda di halaman 1dari 8

Administrasi Sistem Jaringan

Chatrio Destandra, S. Kom.


SMK MUHAMMADIYAH NGAWEN GK |
@2021
Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
Mampu memahami dan menganalisis Administrasi Sisten Jaringan

Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan

1. Menerapkan Sistem Operasi Jaringan9. Mengevaluasi Mail Server


2. Mengevaluasi DHCP Server 10. Mengevaluasi Control Panel Hosting
3. Mengevaluasi FTP Server 11. Mengevaluasi Share Hosting Server
4. Mengevaluasi Remove Server 12. Mengevaluasi Vitual Private Server
5. Mengevaluasi File Server 13. Mengevaluasi Dedicated Hosting Server
6. Mengevaluasi Web Server 14. Mengevaluasi VPN Server
7. Mengevaluasi DNS Server 15. Mengevaluasi Sistem Kontrol dan
8. Database Server Monitoring
16. Mengevaluasi Sistem Keamanan
Jaringan
A. Sistem Operasi Jaringan

1. Pengertian Sistem Operasi Jaringan

Sistem Operasi Jaringan (Network Operating System)


adalah sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk
menangani jaringan.

Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan


atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna,
seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat
pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain
sebagainya.
2. Karakteristik Sistem Operasi Jaringan
a. Pusat kendali sumber daya jaringan
b. Akses aman ke sebuah jaringan
c. Mengizinkan remote user terkoneksi ke jaringan
d. Mengizinkan user terkoneksi  ke jaringan lain  (misalnya Internet)
e. Back up data dan memastikan data tersebut tersedia

3. Fungsi Utama Sistem Operasi Jaringan


a. Menghubungkan sejumlah komputer dan perangkat lainnya ke sebuah
jaringan
b. Mengelola sumber daya jaringan
c. Menyediakan layanan
d. Menyediakan keamanan jaringan bagi multiple users
e. Mudah menambahkan client dan sumber daya lainnnya
f. Memonitor status dan fungsi elemen – elemen jaringan
g. Distribusi program dan update software ke client
h. Menggunakan kemampuan server secara efisien
i. Menyediakan tolerasi kesalahan
4. Jenis-Jenis Sistem Operasi jaringan berdasarkan
layanan (interface)
 Sistem Operasi Jaringan Berbasis GUI
Adalah Sistem operasi yang dalam proses Instalasinya, user tidak
perlu menghafal sintax – sintax atau perintah DOS atau bahasa
pemograman yang digunakannya. Berikut beberapa contoh Sistem
Operasi jaringan berbasis GUI: Linux Redhat, Windows NT 3.51,
Windows 2000 (NT 5.0), Windows Server 2003, Windows XP,
Microsoft MS-NET, Microsoft LAN Manager, Novell NetWare.
 Sistem Operasi Jaringan Berbasis Text
Adalah sistem operasi yang proses instalasinya, user diharapkan
untuk menghafal perintah DOS yang digunakan untuk menjalankan
suatu proses instalasi Sistem Operasi Jaringan tersebut, diantaranya
adalah sebagai berikut: Linux Debian, Linux Suse, Sun Solaris, Linux
Mandrake, Knoppix, MacOS. UNIX, Windows NT, Windows 2000
Server, Windows 2003 Server.
5. Jenis-Jenis Sistem Operasi Jaringan

 Close Source
Pengertian Closed Source Software adalah perangkat lunak atau
software yang dipublikasikan tanpa diberikan kode sumbernya, pada
software jenis closed source hanya terdiri dari file binari saja tanpa
adanya ruang untuk mengakses ke kode sumber software tersebut.

Kerugian/Kekurangan Close
Source
Keuntungan/Kelebihan Close
Celah yang terbuka
Source
1. Adanya lisensi yang
1. Kestablian sistem terjamin
mengharuskan pengguna
2. Support/dukungan langsung
menyediakan dana
dari pemilik program
2. Pengembangan terbatas
3. Lebih mudah digunakan
3. Diperlukan antivirus
4. Harga lisensi mahal
Open Source

Sistem Operasi Open Source adalah perangkat


lunak (software) yang di mana kode programnya
bersifat terbuka dan disediakan oleh
pengembangnya secara umum agar bisa untuk
dipelajari, diubah maupun dikembangkan lebih
lanjut serta disebarluaskan dan boleh bahkan untuk
memperbaiki bug atau kesalahan pada program
tersebut.
Keuntungan/Kelebihan Open Source
1. Legal
2. Menyelamatkan devisa Negara Kerugian/Kelemahan Open Source
3. Keamanan system 1. Tidak ada garansi dari pengembang
4. Hemat biaya 2. Open Source digunakan secara
5. Dukungan dari pengembang lebih sharing
besar 3. Kurangnya SDM yang
6. Bebas untuk mengubah dan memanfaatkan Open Source
memodifikasi 4. Tidak adanya perlindungan Hak atas
7. Lebih aman Kekayaan Intelektual (HAKI)
8. Kesalahan (bug, error) lebih cepat 5. Kesulitan mengetahui status project
ditemukan dan diperbaiki 6. User Interface rumit bagi pengguna
9. Lisensei gratis yang awam
10. Bebas dari malware
11. Tidak mengulangi development

Anda mungkin juga menyukai