Anda di halaman 1dari 10

MODUL 4 DAN 5

SISTEM POLITIK INDONESIA

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 2 :


1.ALDONA JEREMIA HAKAR
2. DEWI SULASTRI
3. HERMANSYAH
4. MUHAMMAD ZULHAKIM
5. MUHAMMAD ALPIANOR FADLI
6. NANDA AULIYA
PARTAI POLITIK,KELOMPOK KEPENTINGAN,DAN
KELOMPOK PENEKAN DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA
A. Pengertian Partai Politik, kelompok Kepentingan, dan Kelompok
Penekan
Partai politik merupakan struktur atau lembaga yang menyalurkan dan
mengartikulasikan berbagai kepentingan (tuntunan dan aspirasi) yang
berasal dari lingkungan masyarakat indonesia ke dalam sistem politik.
Kepentingan dan aspirasi yang diajukan partai politik tersebut merupakan
energi bagi sistem politik untuk membuat berbagai kebijaksanaan.
Jika partai politik ikut dalam pemilu untuk merebut atau mempertahankan
kekuasaan terutama dalam kaitannya dengan kekuasaan legislatif maka lain
halnya dengan kelompok kepentingan dan kelompok penekan.
B. Peranan Partai Politik,kelompok Kepentingan,dan
Kelompok Penekan
Didalam kerangka inilah kita akan menggambarkan
dan menguraikan peranan partai politik,kelompok
kepentingan,dan kelompok penekan diindonesia.
Keterkaitan semacam ini akan memperlihatkan persamaan
dan perbedaan dari peranan partai politik dari satu periode
ke periode lainnya.
1. Periode Demokrasi Parlementer (1945-1959)
Periode ini termasuk pula masa yang disebut revolusi fisik (1945-
1949),yakni perjuangan bangsa indonesia untuk mempertahankan
kemerdekaan. Secara formal pemerintahan presidensil yang
berlaku,akan tetapi sistem ini begitu singkat berlakunya,yaitu dengan
adanya perkembangan yang luar biasa dalam sistem pemerintahan.

2. Periode Demokrasi Terpimpin (1959-1966)


Pada era ini dilakukan pemangkasan partai politik dari semula 24
partai politik menjadi hanya 10 partai politik.
Demokrasi terpimpin merupakan suatu sistem politik yang bertolak
belakang dengan sistem parlementer. Dalam demokrasi terpimpin
ini,pemerintah menganut sistem presidensil,dimana presiden sebagai
kepala negara sekaligus kepala pemerintah.
PARTAI POLITIK,KELOMPOK KEPENTINGAN,DAN KELOMPOK PENEKAN
DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA 2

A. Periode Demokrasi Pancasila (1966-1998)


Peranan partai politik di masa Demokrasi pancasila tetap
sama seperti pada masa demokrasi terpimpin. Partai politik
hanya memiliki peranan yang kecil dalam proses pengambilan
keputusan.
B. Periode Reformasi (1998-Sekarang)
Periode ini proses reformasi menimbulkan implikasi yang
bermuara pada satu hal bahwa publik memperoleh ruang bebas
dalam mengekspresikan aspirasi dan kepentingannya.
MODUL 5
LEMBAGA LEGISLATIF DAN EKSEKUTIF DI
INDONESIA

A. Sejarah, konsep, dan Fungsi Lembaga Legislatif


Sejarah lembaga legislatif adalah sebagai lembaga perwakilan,menurut
Napitupulu dapat ditelusuri sejak masa yunani konu dalam dewan polis atau
ekklesia yang mempunyai tugas memberi pertimbangan kepada lembaga
eksekutif.
Fungsi utama dari lembaga legislatif adalah fungsi presentasi atau perwakilan.
Lembaga legislatif adalah salah satu dari lembaga dari konsep trias politica
yang diusung oleh ilmuwan politik,baik John Locke maupun Montesquieu.
B. Lembaga Legislatif Di Masa Orde Baru Dan Pasca Orde Baru

Lembaga legislatif di masa orde baru tidak lebih dari panduan


suara untuk mengatakan disetiap pengambilan keputusan diDPR
selalu dijawab secara bersama-sama oleh anggota DPR dengan
jawaban setuju.
Melemahnya peran lembaga legislatif di masa orde baru maka
lembaga legislatif di masa pasca orde baru berusaha untuk
memperkuat kembali fungsinya. Selain itu,yang tak kalah
pentingnya adalah dibentuknya lembaga perwakilan baru yakni
dewan perwakilan daerah (DPD).
LEMBAGA EKSEKUTIF DI MASA ORDE BARU
DAN PASCA ORDE BARU
A. Definisi Konsep Dan Fungsi Lembaga Eksekutif
Lembaga eksekutif dalam arti sempit terdiri dari kepala pemerintahan dan
kabinet,sedangkan dalam arti luas maka lembaga eksekutif tidak hanya
kepala pemerintahan dan kabinet tetapi juga birokrasi dan militer.
Fungsi prinsip dari lembaga eksekutif adalah
1. Fungsi simbolik dan seremonial
2. Fungsi reigning
Menurut Andrew Heywood (1997:318-319) ada 5 fungsi dari lembaga
eksekutif yaitu :
3. Menjalankan tugas seremonial
4. Kepemimpinan dalam pembuatan kebijakan
5. Kepemimpinan umum
6. Kepemimpinan birokratis
7. Pemimpin disaat krisis
B. Lembaga Eksekutif Di Masa Orde Baru Dan Pasca Orde
Baru

Berbicara eksekutif di masa orde baru tidak dapat


dilepaskan dari pelibatan militer oleh soeharto didalam
politik,termasuk didalam lembaga eksekutif. Sosok
soeharto sebagai presiden atau pemimpin lembaga
eksekutif dimasa orde baru,memimpin lembaga eksekutif
dengan kekuasaan yang otoriter,represif,tertutup dan
personal.

Anda mungkin juga menyukai