1.ALDONA JEREMIA HAKAR 2. DEWI SULASTRI 3. HERMANSYAH 4. MUHAMMAD ZULHAKIM 5. MUHAMMAD ALPIANOR FADLI 6. NANDA AULIYA PARTAI POLITIK,KELOMPOK KEPENTINGAN,DAN KELOMPOK PENEKAN DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA A. Pengertian Partai Politik, kelompok Kepentingan, dan Kelompok Penekan Partai politik merupakan struktur atau lembaga yang menyalurkan dan mengartikulasikan berbagai kepentingan (tuntunan dan aspirasi) yang berasal dari lingkungan masyarakat indonesia ke dalam sistem politik. Kepentingan dan aspirasi yang diajukan partai politik tersebut merupakan energi bagi sistem politik untuk membuat berbagai kebijaksanaan. Jika partai politik ikut dalam pemilu untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan terutama dalam kaitannya dengan kekuasaan legislatif maka lain halnya dengan kelompok kepentingan dan kelompok penekan. B. Peranan Partai Politik,kelompok Kepentingan,dan Kelompok Penekan Didalam kerangka inilah kita akan menggambarkan dan menguraikan peranan partai politik,kelompok kepentingan,dan kelompok penekan diindonesia. Keterkaitan semacam ini akan memperlihatkan persamaan dan perbedaan dari peranan partai politik dari satu periode ke periode lainnya. 1. Periode Demokrasi Parlementer (1945-1959) Periode ini termasuk pula masa yang disebut revolusi fisik (1945- 1949),yakni perjuangan bangsa indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan. Secara formal pemerintahan presidensil yang berlaku,akan tetapi sistem ini begitu singkat berlakunya,yaitu dengan adanya perkembangan yang luar biasa dalam sistem pemerintahan.
2. Periode Demokrasi Terpimpin (1959-1966)
Pada era ini dilakukan pemangkasan partai politik dari semula 24 partai politik menjadi hanya 10 partai politik. Demokrasi terpimpin merupakan suatu sistem politik yang bertolak belakang dengan sistem parlementer. Dalam demokrasi terpimpin ini,pemerintah menganut sistem presidensil,dimana presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintah. PARTAI POLITIK,KELOMPOK KEPENTINGAN,DAN KELOMPOK PENEKAN DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA 2
A. Periode Demokrasi Pancasila (1966-1998)
Peranan partai politik di masa Demokrasi pancasila tetap sama seperti pada masa demokrasi terpimpin. Partai politik hanya memiliki peranan yang kecil dalam proses pengambilan keputusan. B. Periode Reformasi (1998-Sekarang) Periode ini proses reformasi menimbulkan implikasi yang bermuara pada satu hal bahwa publik memperoleh ruang bebas dalam mengekspresikan aspirasi dan kepentingannya. MODUL 5 LEMBAGA LEGISLATIF DAN EKSEKUTIF DI INDONESIA
A. Sejarah, konsep, dan Fungsi Lembaga Legislatif
Sejarah lembaga legislatif adalah sebagai lembaga perwakilan,menurut Napitupulu dapat ditelusuri sejak masa yunani konu dalam dewan polis atau ekklesia yang mempunyai tugas memberi pertimbangan kepada lembaga eksekutif. Fungsi utama dari lembaga legislatif adalah fungsi presentasi atau perwakilan. Lembaga legislatif adalah salah satu dari lembaga dari konsep trias politica yang diusung oleh ilmuwan politik,baik John Locke maupun Montesquieu. B. Lembaga Legislatif Di Masa Orde Baru Dan Pasca Orde Baru
Lembaga legislatif di masa orde baru tidak lebih dari panduan
suara untuk mengatakan disetiap pengambilan keputusan diDPR selalu dijawab secara bersama-sama oleh anggota DPR dengan jawaban setuju. Melemahnya peran lembaga legislatif di masa orde baru maka lembaga legislatif di masa pasca orde baru berusaha untuk memperkuat kembali fungsinya. Selain itu,yang tak kalah pentingnya adalah dibentuknya lembaga perwakilan baru yakni dewan perwakilan daerah (DPD). LEMBAGA EKSEKUTIF DI MASA ORDE BARU DAN PASCA ORDE BARU A. Definisi Konsep Dan Fungsi Lembaga Eksekutif Lembaga eksekutif dalam arti sempit terdiri dari kepala pemerintahan dan kabinet,sedangkan dalam arti luas maka lembaga eksekutif tidak hanya kepala pemerintahan dan kabinet tetapi juga birokrasi dan militer. Fungsi prinsip dari lembaga eksekutif adalah 1. Fungsi simbolik dan seremonial 2. Fungsi reigning Menurut Andrew Heywood (1997:318-319) ada 5 fungsi dari lembaga eksekutif yaitu : 3. Menjalankan tugas seremonial 4. Kepemimpinan dalam pembuatan kebijakan 5. Kepemimpinan umum 6. Kepemimpinan birokratis 7. Pemimpin disaat krisis B. Lembaga Eksekutif Di Masa Orde Baru Dan Pasca Orde Baru
Berbicara eksekutif di masa orde baru tidak dapat
dilepaskan dari pelibatan militer oleh soeharto didalam politik,termasuk didalam lembaga eksekutif. Sosok soeharto sebagai presiden atau pemimpin lembaga eksekutif dimasa orde baru,memimpin lembaga eksekutif dengan kekuasaan yang otoriter,represif,tertutup dan personal.