Anda di halaman 1dari 37

ORTHOPEDIC TRAUMA

Nurma Afiani
Definisi
• Orthopedik: Spesialisasi ilmu yang berkonsentrasi pada
diagnosa, penanganan dan pencegahan dari penyakit,
gangguan dan kondisi dari sistem kerangka serta otot,
sendi dan ligamen terkait.

• Trauma orthopedik: trauma yang meliputi organ


muskuloskeletal yang terdiri dari otot, tulang, tulang
rawan dan sendi.

• Trauma ekstrimitas: trauma yang terjadi pada anggota


gerak bagian atas (tangan) atau anggota gerak bagian
bawah (kaki).
Pendahuluan
Hampir seluruh anggota tubuh manusia
didukung oleh tulang

Sehingga trauma orthopedik sering menyertai


trauma organ tubuh lainnya

Disekitar tulang terdapat peran organ vital


seperti: persyarafan, pembuluh darah, fungsi
gerak, dll

Managemen trauma orthopedic harus cepat


dan tepat
Basic Trauma Life Support
Scene Size-up

Initial Assessment

Load and Go situations?

Rapid Trauma Survey Focused Exam

Load and Go situations?

Ongoing exam Detailed exam


Assesment
• Langkah2 pengkajian sama dengan kasus
trauma lainnya
• Fokus pada mekanisme cedera untuk
memprediksi organ yg cedera
• Identifikasi area ekstrimitas: nadi tidak
teraba (vascular injury)
• Stabilisasi ekstrimitas yang mengalami
fraktur
History
• Riwayat alergi, pengobatan, makanan
terakhir, riwayat kesehatan yang lalu
• Waktu makan terakhir menjadi sumber
data penting bagi anastesiologi untuk
melakukan intubasi dan persiapan operasi
• Prosedur pembedahan segera dilakukan
pada fraktur terbuka dengan kondisi
pasien stabil
History: Mekanisme cedera
(trauma tumpul)
• Kecepatan, pemakaian safety belt, posisi
korban didalam kendaraan, ketinggian,
kerusakan interior kendaraan, posisi
terjatuh pada korban.
History: Mekanisme cedera
(penetrasi)
• Jenis senjata yang digunakan, jarak
senjata, apakah disertai ledakan
Riwayat....Lain-lain....
• Nyeri: tipe, lokasi, intensitas,
Ketidakmampuan bergerak, Bengkak,
Kelumpuhan, Loss of function
• Riwayat: antikoagulan, gangguan pada
tulang, kepadatan tulang berkurang,
riwayat fraktur
• Kemampuan mobilitas: mandiri, device,
partial assistance, total dependen
Pengkajian Trauma Orthopedic
• Kaji cedera pada kulit: abrasi, kontusio, avulsi, laserasi
• Kaji warna, bengkak, nyeri, kesimetrisan, fraktur
terbuka
• Kaji ggg fungsi gerak: abduksi, addduksi
• Deformitas
• Fraktur terbuka: keutuhan tulang, kontaminasi,
perdarahan massive
• Ggg gerakan anatomi abduksi-adduksi yang abnormal
pada ekstrimitas bawah  hip dislokasi
• Ukuran ekstrimtas lebih pendek  fraktur dan/
dislokasi
Tipe Fraktur
Cont...
• Identifikasi jari2: lakukan inspeksi bersamaan dg palpasi,
kaji keutuhannya, temperatur, krepitasi, tidak
diperbolehkan melakukan pemeriksaan ulang jika tulang
terbukti krepitasi  lakukan pembidaian segera
• Nadi: kaji frekuensi dan kualitas nadi, CRT, pada
ekstrimitas dan nadi yg lemah segera lakukan
pembidaian
• Kaji adanya cedera vaskular
• Nadi dicek secara reguler untuk: monitoring kualitas
nadi, evaluasi hasil pembidaian, jika kualitas nadi
memburuk lakukan reposisi bidai
Cont...
• Kaji status neurologis:kaji
kemampuan sensorik motorik pada
setiap ekstrimitas
• Kaji adanya kesemutan pada pasien
• Pengkajian dilakukan sebelum dan
setelah pemasangan bidai maupun
traksi
• Jika setelah pemasangan alat
kondisi memburuk maka lakukan:
lepas bidai, reposisi dan kaji kembali
• Kaji kemampuan melakukan ROM,
kekuatan otot
Management of Orthopedic
Injury
• Penatalaksanaan cedera orthopedic
tergantung pada:
1. Cedera lain yang terkait
2. Status hemodinamik pasien
3. Cedera vaskular
4. Dislokasi terkait
5. Penyakit penyerta
Bebat Bidai
• Kaji area kulit dimana akan dilakukan pembidaian
• Pastikan bersih, kering dan tidak terdapat luka terbuka
• Monitoring edema, parastesia, suhu, warna, nadi
• Jenis-jenis bebat bidai:
1. Vacuum Splint:
Cont...
2. Air splint
• Digunakan untuk wktu singkat (sementara)
• Rapuh
• Mudah dan cepat digunakan
• Immobilisasi awal pada fase
emergency (pre-hospital) care
sebelum dibawa ke RS
3. Casts
• Ringan
• Terbuat dr fiberglass
• Dapat mengurangi
Spasme otot
• Tembus sinar X
4. Traksi
• Meminimalkan spasme otot
• Mereduksi tulang
• Mensejajarkan tulang
• Digunakan pada tulang yg
memiliki tahanan otot yang kuat
sehingga reposisi tdk dapat di-
lakukan serta-merta
• ORIF (Open Reduction Internal Fixation)
1. Dilakukan operasi pembedahan terbuka
2. Menggunakan fiksasi internal
3. Sangat nyeri
4. Beresiko infeksi
OREF
Managemen Fraktur (4R)

Recognisi

Reduksi/ Reposisi

Retensi

Rehabilitasi Medis
Cont...
1. Recognisi
Pada tahap ini dilakukan anamnesa untuk
memastikan terjadinya trauma orthopedic pada
pasien berdasarkan gejala.

1. Gejala pasti: krepitasi, deformitas, false


movement
2. Gejala tidak pasti: nyeri, tanda-tanda radang.
Deformitas
Cont...
2. Reduksi/ Reposisi
Mengembalikan keposisi anatomis tulang dengan
melihat arah fraktur
Cont...
3. Retensi
• Mempertahankan posisi atau stabilisasi
anggota tubuh yang fraktur.
• Dilakukan pembidaian
• Dapat dilakukan pembidaian dengan anggota
tubuh sendiri (bagian yang normal/ tidak
cedera) jika peralatan tidak memadai.
Pembidaian
Cont...
4. Rehabilitas Medis
• Dilakukan reassesment untuk menentukan
diagnosa pasti
• Diagnosa pasti ditegakkan melalui foto
rontgen.
• Tentukan tindakan definitif:
1. Konservatif (manual reposisi)
2. Operatif:
- OREF (Open Reduksi Eksternal Fiksasi)
- ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi)
Fase-Fase Penyembuhan
Tulang

Fase Fase
Hematom Proliferasi Callus Consolidasi Remodelling
Cont...
Fase Hematom
• Terjadi 2 x 24 jam
• Tujuan intervensi: menjaga agar fase ini
tidak memanjang yaitu dengan mencegah
terjadinya infeksi dan batasi gerakan
pasien.
Cont...
Fase Proliferasi
• Terjadi 3-4 hari
• Terjadi proses pertumbuhan sel
• Latihan ROM (Isometric)
Cont...
Callus
• Pasien mulai boleh melakukan gerakan
bebas terbatas
Cont...
Consolidasi
• Tulang berbentuk seperti batu apung
(masih terdapat banyak rongga)
• Pasien boleh melakukan latihan beban
ringan atau jalan dengan alat bantu
Cont...
Remodelling
• Terbentuk tulang baru
Faktor-faktor yang mempengaruhi
penyembuhan luka
• Usia
• Nutrisi
• Penyakit lain yang menyertai
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai