Anda di halaman 1dari 12

Nama Kelompok :

1. Amanda Prapita Sari


(D0B022008)
2. Ibrena Karen Nina
(D0B022006)
3. Tenti Hanifah (D0B022012)
KELEMBAGAAN DESA

1.BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

2. LEMBAGA KEMASYARAKATAN

3.LEMBAGA ADAT

4.KERJASAMA ANTAR DESA

5.BADAN USAHA MILIK DESA


PERANAN LEMBAGA

1. Membantu pelaksanaan fungsi penyelenggaraan pemerintahan


desa.

2. Pelaksanaan pembangunan desa.

3. Pembinaan kemasyarakatan desa.

4. Pemberdayaan masyarakat desa


Kelembagaan bisnis dibidang pertanian sektor hilir

Pengolahan dan pemasaran (Tata Niaga) produk pertanian dan olahannya.

Dalam subsistem ini terdapat kegiatan mulai dari pengumpulan produk usaha tani, pengolahan, penyimpanan
dan distribusi. Sebagian dari produk yang dihasilkan dari usaha tani didistribusikan langsung ke konsumen
didalam atau diluar negeri. Pelaku kegiatan dalam subsistem ini adalah pengumpul produk,pengolah, pedagang,
penyalur ke konsumen, pengalengan.

Contohnya :
1. Padi menjadi beras.
2. Sawit menjadi minyak goreng.
3. Karet menjadi ban pada kendaraan.
Aktivitas kebudayaan ruang lingkup dalam kelembagaan bisnis

Kegiatan gotong royong merupakan kerja sama yang membutuhkan pengarahan tenaga secara
Bersama-sama dalam melakukan pekerjaan diladang.
Kegiatan gotong royong yaitu : kegiatan pembersihan lahan, kegiatan pemagaran, kegiatan
Pemanenan hasil, kegiatan pengangkutan hasil.
Kegiatan gotong royong juga dapat menekan biaya tani dalam bentuk uang tunai dalam tenaga
Kerja. Perwujudan kegiatan gotong royong dalam aspek pertanian sangat ditentukan oleh
Kesadaran masyarakat itu sendiri. Kegiatan gotong royong, juga didorong oleh perasaan yang
Sama untuk tetap melanjutkan warisan leluhur mereka. Dimana hidup tolong menolong
Merupakan ciri khas yang sudah membudaya dalam kehidupan masyarakat.
Perubahan dan perkembangan kelembagaan bisnis waktu ke waktu

Era awal munculnya peradaban manusia


Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha
sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk
konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya
sendiri dan keluarganya.

Era pertukaran uang (Barter)


Perkembangan selanjutnya mengahadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup
untuk memenuhui seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka
mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah
sistem'barter'yaitu barang yang ditukar dengan barang. Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan
dengan sistem ini. Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga
mau menukarkan barang yang dimilikinya serta kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama
lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya.
Era munculnya uang
Munculnya uang membuat perdagangan menjadi lebih mudah dan efisien. Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of
exchange yang dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang,
tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan
pertukaran uang. Manusia juga mulai berfikir bagaimana caranya mendapatkan keuntungan lebih dalam berbisnis. Mereka mulai
mengkhususkan diri dalam memproduksi satu/beberapa jenis barang/jasa saja karena menyadari bahwa biaya produksi akan
menurun jika mereka mampu memproduksi barang dalam jumlah besar. "Menjual barang lebih mahal dari biaya produksi" adalah
inti dari kegiatan bisnis yang masih berlaku hingga saat ini.

Era jalur perdagangan & pelayaran


Seiring dengan berkembangnya ilmu pelayaran dan kesadaran dari para pedagang bahwa ada peradaban lain di dunia yang luas ini,
jalur-jalur perdagangan darat mulai bermunculan diikuti dengan jalur perdagangan laut. Barang-barang unik dari negara lain yang
tidak mampu diproduksi sendiri oleh negara-negara lainnya menjadi sumber penghasilan yang bagus bagi para pedagang yang berani
mencarinya. Tentu saja perompak dan bajak laut menjadi masalah utama bagi para pedagang di era ini. Selain itu banyak terjadi
penjajahan di berbagai negara dan muncul kongsi-kongsi dagang seperti VOC dan EIC. Salah satu jalur perdagangan yang terkenal
adalah "Jalur Sutera" dan jalur pelayaran Eropa-Timur Tengah-India, hingga sampai di Indonesia, untuk mencari rempah-rempah.
Era revolusi industry
Revolusi Industri merupakan periode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang
pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi
sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa
Barat, Amerika Utara, Jepang, dan akhirnya ke seluruh dunia. Istilah "manager" dan "management" muncul pada era ini. Para
pemilik pabrik/bisnis mulai menyadari bahwa kegiatan produksi membutuhkan organisasi dan prosedur agar dapat berjalan
dengan lancar. Efisiensi menjadi topik utama.

Era setelah perang dunia II


Innovasi perang memberikan kontribusi yang luar biasa bagi perkembangan teknologi. Bisnis pun semakin beragam jenisnya.
Komputer mulai digunakan untuk membantu kegiatan operasional produksi. Perusahaan-perusahaan multinasional &
konglomerat mulai bermunculan di berbagai belahan dunia. Revolusi media memunculkan Televisi, Radio, Majalah, & Koran
yang menjadi alat utama untuk mempromosikan produk/jasa secara massal. Pada era ini, ilmu "marketing" berkembang dengan
pesat dan hingga saat ini marketing masih menjadi topik hangat yang terus dikembangkan.

Era Digital (BISNIS DIGITAL)


Internet menjadi suatu penanda era baru bagi dunia Bisnis. Internet yang berkembang pada akhir tahun 1990-an menarik minat
banyak perusahaan untuk berinvestasi di dalamnya. Saat ini, teknologi menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-
hari. Bahkan banyak perusahaan-perusahaan raksasa yang yang meraup untung dari bidang teknologi seperti Google,
Samsung, Apple, dan perusahaan lainnya. Inovasi menjadi kunci keberhasilan utama perusahaan-perusahaan tersebut. Di era
digital ini ada semakin banyak kesempatan yang mampu diubah menjadi bisnis-bisnis baru.
Permasalahan yang dihadapi oleh kelembagaan bisnis

1. Krisis regenerasi petani muda


Rendahnya minat regenerasi muda untuk terjun kedunia pertanian terlihat dari statistik sebesar 61%
petani berusia >45 tahun.Padahal,generasi muda adalah generasi penerus sekaligus kunci
keberhasilan sektor pertanian.jika tidak segera ditangani,ketahanan pangan nasional akan sulit dicapai
bangsa ini.

2.Rantai niaga yang merugikan petani


Kesenjangan pembagian keuntungan yang didapat antara petani dan distributor,petani yang paling
banyak dirugikan.Hasil yang didapat tidak sebanding dengan resiko yang dialami petani.

3.Teknik budi daya kurang presisi


Presisi yang dimaksud di sini adalah bertani dengan teknik yang benar da n tepat guna.Di
lapangan,pertanian dilakukan berdasarkan naluri dan pengalaman.Jarang sekali petani di indonesia
yang berasal dari kalangan terdidik yang sudah memiliki bekal pengetahuan yang cukup tentang
pertanian.
Peranan koperasi sebagai salah satu lembaga bisnis

1) Mengembangkan kegiatan usaha masyarakat


2) Meningkatkan pendapatan anggota kalau kamu menjadi anggota koperasi,kamu bisa mendapatkan sisa hasil
usaha (SHU) yang diperoleh koperasi sehingga kamu mendapatkan keuntungan.
3) Mengurangi tingkat pengangguran kehadiran koperasi di indonesia diharapakan bisa menolong nasib mereka
yang membutuhkan pekerjaan,karena dengan adanya koperasi akan dibutuhkan banyak pekerja untuk
mengelola usahanya.
4) Meningkatkan taraf hidup masyarakat kegiatan koperasi bisa meningkatkan penghasilan para anggota
koperasi.ini berarti peran koperasi bisa meningkatkan1.taraf hidup masyarakat.
5) Turut mencerdaskan bangsa usaha koperasi bukan hanya kegiatan di bidang material atau jasa saja,tapi juga
mengadakan kegiatan pendidikan terhadap para anggotanya.
6) Membangun tatanan perekonomian nasional koperasi sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa dan
dikembangkan oleh pemerintah,perlu dikembangkan bersama kegiaatan usaha lainnya.
Perkembangan dan peranan BUMDES sebagai lembaga bisnis di desa

Peranannya sebagai mengatur perekonomian yang ada didesa terutama bidang usaha bisnis, penyewaan barang,
usaha sosial sederhana, usaha jasa pelayanan, bisnis keuangan secara mikro dan usaha bersama masyarakat.

Perkembangan
Pada era reformasi tahun 1999 diterbitkan UU 22 tahun 1999 pasal 108 penerbitan peraturan ini merupakan solusi
perubahan dari pemerintah yaitu mendorong pembentukan badan usaha atau lembaga yang digunakan untuk
mengelola sumber dayanya secara efisien. Lalu diperjelas oleh PP 72/2005 (pasal 78 ayat 1) yang menyatakan
bahwa “dalam peningkatan pendapatan masyarakat dan desa, pemerintahan desa dapat mendirikan Badan Usaha
Milik Desa” karena desa perlu suatu lembaga untuk mengelola potensinya untuk meningkatkan perekonomian,
kemandirian, dan kesejahteraan masyarakat desa.
S A M P A I

J UM
P A L A G I

Anda mungkin juga menyukai