Anda di halaman 1dari 17

MATERI INISIASI 3 2020.

PEMECAHAN MASALAH &


KETERBAGIAN
Oleh: Drs. Teguh, M.Pd.
Proses Pemecahan Masalah
Empat langkah memecahakan masalah
(Polya)
1. Memahami Masalah
2. Menyusun Perencanaan
3. Melaksanakan Rencana
4. Melihat atau Memeriksa 
Langkah penyelesaian masalah menurut Polya
No Memahami Masalah Menyusun Rencana Melaksanakan Melihat/Memeriksa
Rencana
1 Apakah kata-kata yang ada Mencari pola yang Mengimplementasikan Mencocokkan hasil dengan
dalam soal dimengerti? sesuai strategi pada langkah 2 ketentuan soal
2 Katakan isi soal dengan kata-kat Menyederhanakan soal Menjaga ketelitian Mencari cara lain, bila ada
sendiri dalam menulis dan
menghitung
3 Apa yang diketahui dalam soal Membuat tabel atau Memeriksa setiap Mengembangkan soal menjadi
diagram langkh pada yang lebih umum yang
perencanaan mempunyai penyelesaian yang
mirip
4 Apa yang ditanyakan Menggunakan penalaran
langsung atau tidak
langsung

5 Informasi apa yang kurang atau Mencari dan


tidak diperlukan menerapkan rumus

6 Menulis persamaan
7 Mengidentifikasi
bagian-bagian
20202

Contoh soal
Tentukanlah tiga suku berikutnya untuk menglengkapi pola pada
barisan berikut ini
3, 6, 12, ..., ...., ......
Jawab
Langkah 1: memahami masalah
Barisan bilangan dengan suku ke-1 adalah 3, suku ke-2 adalah 6, suku
ke-3 adalah 12. suku yang akan dicari adalah ke-4, ke-5, dan suku ke-6
Langkah 2: merencanakan pemecahan
Suku ke-2 adalah 2 kali suku-1, suku-3 adalah dua kali suku ke-2. jadi
kesimpulan sementara polanya adalah besarnya suatu suku sama
dengan dua kali besar suku sebelumnya
   
20202

Langkah 3: Melaksanakan Rencana


Suku ke-4 = 2 x 12 = 24, suku ke-5 = 2x 24 = 48, suku ke-6= 2 x 48 = 96,
sehingga dida[at barisan:
3, 6, 12, 24, 48, 96
langkah 4: melihat atau memeriksa kembali
periksa kembali perkalian, 3 x 2 = 6, 6 x 2 = 12, 12 x 2 = 24, 24 x 2 = 48,
48 x 2 = 96. apakah ada cara lainnya? lihat selisih setiap dua suku
berurutan, 6 - 3 = 3, 12 - 6 = 6, 24 - 12 = 12, 48 - 24 = 24, 96 - 48 = 48,
sehingga didapat barisan:
3, 6, 12, 24, 48, 96
ternyata polanya sama

   
Strategi Pemecahan Masalah

1. Menyederhakan dan mencari pola


2. Menggunakan tabel atau daftar
3. Penalaran langsung
4. Menerapkan rumus yang sesuai
5. Bekerja mundur
KITA AMBIL SATU CONTOH
MEMBUAT DAFTAR

Angka 10 dapat dinyatakan sebagai penjumlahan empat bilangan ganjil


dalam tiga cara yaitu: (1) 10 = 7 + 1 + 1 + 1, (2) 10 = 5 + 3 + 1 + 1, (3) 10
=3+3+3+1
pertanyaan dalam berapa cara angka 20 dapat dinyatakan sebagai
penjumlahan 8 bilangan ganjil?
langkah 1, memahami masalah
bilangan ganjil: 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, ....kita dapat menyusun bilangan-
bilangan tersebut untntuk mendapatkan delapan bilangan ganjil yang
jumlahnya 20.
langkah 2, menyusun rencana
membuat daftar mulai dengan bilangan terbesar ganjil terbesar menuju
yang terkecil
2-8 Mei
2016

langkah 3, melaksanakan rencana


20 = 13 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1
20 = 11 + 3 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1
20 = 9 + 5 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1
20 = 9 + 3 + 3 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1
20 = 7 + 7 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1
20 = 7 + 5 + 3 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1
20 = 7 + 3 + 3 + 3 + 1 + 1 + 1 + 1
20 = 5 + 5 + 5 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1
20 = 5 + 5 + 3 + 3 + 1 + 1 + 1 + 1
20 = 5 + 3 + 3 + 3 + 3 + 1 + 1 + 1
20 = 5 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 1 + 1
langkah 4, memeriksa kembali
bukankah tiga jumlah bilangan ganjil untuk 10 membantu
menemukan 11 penjumlahan bilangan ganjil untuk 20?
Coba periksa untuk penjumlahan bilangan genap
20 = 4 + 4 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2
20 = 6 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2
20 = ?
Pengertian relasi keterbagian

Beberapa istilah terkait dengan keterbagian, seperti pada


pembagian 15 : 5 = 3, maka

15 terbagi habis oleh 5


5 adalah pembagi dari 15
15 adalah kelipatan 5
5 adalah adalah faktor dari 15
5 membagi habis 15,
atau 5 membagi 15
Definsi 1:
Jika a dan b bilangan-bilangan bulat dan b ≠ 0,
maka b membagi a ditulis b │ a, jika ada suatu
bilangan bulat m sedemikian hingga a = mb
Teorema 5.1
Jika a, b dan d adalah bilangan-bilangan bulat,
maka
(a) Jika d│a dan d│b, maka d│(a + b)
(b) Jika d│ a dan d│b, maka d│(a + b)
Teorema 5.2
Jika a, b dan d adalah bilangan-bilangan
bulat, maka
(a) Jika d│a dan d│b, maka d│(a - b)
(b) Jika d│ a dan d│b, maka d│(a - b)
Teorema 5.3
Misalkan a dan d adalah bilangan-bilangan bulat,
apabila d│a maka d│ka, untuk sebarang bilangan bulat
k.
Ciri bilangan terbagi habis
Terbagi habis Terbagi habis Terbagi habis Terbagi habis 4 Terbagi habis
oleh 2 oleh 5 oleh 10 oleh 8
Suatu bilangan Suatu bilangan Suatu bilangan Suatu bilangan Suatu bilangan
terbagi oleh 2, terbagi oleh 5, terbagi oleh 10, terbagi oleh 4, terbagi oleh 5,
jika angka jika angka jika angka jika dua angka jika tiga angka
satuannya satuannya satuannya terakhirnya terakhirnya
terbagi habis terbagi habis terbagi habis terbagi habis terbagi habis
oleh 2 oleh 5. yaitu oleh 10. yaitu oleh 4. oleh 8
jika angka jika angka
satuannya 0 atau satuannya 0
5
Ciri bilangan terbagi habis
Terbagi habis Terbagi habis Terbagi habis Terbagi habis Terbagi habis
oleh 3 oleh 9 oleh 7 11 oleh 13
Suatu bilangan Suatu bilangan Suatu bilangan Suatu bilangan Suatu bilangan
terbagi oleh 3, terbagi oleh 9, terbagi oleh 7, terbagi oleh 11, terbagi oleh 5,
jika jumlah jika jumlah jika bilangan jika jumlah jika bilbul
angka-angkanya angka-angkanya tersebut tanpa angka-angka tersebut tanpa
terbagi habis terbagi habis angka satuan pada tempat angka satuan
oleh 3 oleh 9 dikurangi dua gasal (dari dikurangi 9 kali
kali angka belakang) angka satuan
satuan itu, dikurangi itu, hasilnya
hasilnya terbagi dengan jumlah terbagi habis
oleh 7 angka-angka oleh 13
pada tempat
genap (dari
belakang)
terbagi habis
oleh 11
Semangat dalam kesahajaan

Anda mungkin juga menyukai