Anda di halaman 1dari 16

NAMA : DEA AMELIA

KELAS : X MIPA 5

TUGAS
RINGKASAN MATERI BAB II
“MENGEMBANGKAN PENDAPAT
DALAM EKSPOSISI”
BAB II
PETA
KONSEP Menginterpretasikan isi
teks eksposisi

Mengembangkan isi teks


eksposisi
MENGEMBANGKAN
PENDAPAT DALAM
EKSPOSISI Menelaah struktur dan
kebahasaan
teks eksposisi

Menyusun
teks eksposisi
A.MENGINTERPRETASIKAN ISI
TEKS EKSPOSISI

Teks eksposisi adalah sebuah teks, baik berupa lisan maupun tulisan
yang bertujuan untuk memberikan informasi.
Dalam teks eksposisi tidak ada paksaan untuk menerima atau
meyakini
paparan yang terdapat di dalamnya sebagai karya yang besar,
tetapi sekedar untuk memperluas pengetahuan.

Dalam buku yang lain dijelaskan bahwa teks eksposisi adalah jenis
teks
yang menyajikan argumen atau alasan untuk mendukung pendapat.
Hal ini bertujuan untuk memengaruhi pembaca untuk melakukan
sesuatu atau bertindak dalam hal tertentu
•Membedakan fakta dan opini
dalam teks eksposisi

-Fakta ialah sesuatu yang apa adanya terjadi.


Dalam artian, fakta tersebut ialah potret mengenai keadaan ataupun peristiwa.
Oleh sebab itu, fakta sulit untuk dapat terbantahkan disebabkan karena dapat
dilihat, atau juga diketahui oleh banyak pihak. Meskipun hal demikian ,
fakta tersebut dapat saja berubah jika ditemukan fakta baru yang jelas
dan juga lebih akurat.

Contoh kalimat fakta :

•Harimau merupakan hewan yang berkaki empat.


•Indonesia adalah negara kepulauan.
•Gula dapat membuat minuman menjadi manis.
-Sedangkan Opini ialah Pendapat belum benar adanya.
Pendapat pribadi tersebut dapat benar bahkan dapat juga salah .
Pendapat seseorang tersebut juga berbeda beda dengan pendapat
seseorang lainnya. Suatu pendapat tersebut akan dapat semakin
mendekati kebenaran,
apabila jika ditunjang oleh keberadaan suatu fakta yang kuat dan juga
menyakinkan.

Contoh kalimat opini :

•Besok saya ingin pergi ke luar negeri.


•Rumah itu besar sekali.
•Indonesia adalah negara yang indah.
B.MENGEMBANGKAN ISI TEKS
EKSPOSISI

B.MENGEMBANGKAN ISI TEKSdikembangkan


Teks eksposisi berdasarkan gagasan pokok
EKSPOSISI
yang dinyatakan dalam tesis atau pernyataan pendapat.
Untuk menguatkan pendapat tersebut digunakan argumen-
argumen. Tesisi yang merupakan gagasan pokok dapat
dikembangkan menjadi sebuah paragraf utuh dengan
menambahkan gagasan-gagasan penjelas berupa argumen
Perhatikan contoh pengembangan gagasan pokok dalam teks
eksposisi berikut!

Gagasan pokok:
Sistem pendidikan Indonesia mengalami suatu perubahan yang
sangat signifikan.

Gagasan penjelas:
Perubahan sistem pendidikan tersebut berkaitan dengan
kurikulum yang digunakan dalam dunia pendidikan Indonesia.
Di mana, kurikulum 2006 yang sejak lama dipakai diganti
dengan kurikulum 2013. Walaupun tidak semua sekolah
menggunakan kurikulum ini, namun tetap berjalan
sebagaimana mestinya.
C.MENELAAH STRUKTUR DAN
KEBAHASAAN
TEKS EKSPOSISI

•STRUKTUR
TEKS EKSPOSISI
1.Tesis adalah bagian pembuka 2.Argumentasi merupakan unsur
dalam teks eksposisi. penjelas untuk mendukung tesis
Bagian tersebut berisi pendapat umum yang disampaikan.Argumentasi
yang disampaikan penulis terhadap dapat berupa alasan logis,data
permasalahan yang diangkat hasil temuan, fakta-fakta,bahkan
dalam teks eksposisi pernyataan para ahli.

3.Penegasan ulang bertujuan untuk


menegaskan pendapat awal serta
menambah rekomendasi atau saran
terhadap permasalahan yang diangkat
•KEBAHASAAN
TEKS EKSPOSISI

1.Kata leksikal 2.Kata pronomina


● Nomina(kata benda ● Pronomina persona
● Verba(kata kerja) (kata ganti orang)
● Adjektiva(kata sifat) ● Pronomina non persona
● Adverba(kata keterangan) (kata ganti bukan orang)

3.Konjungsi
Konjungsi dapat digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat
argumentasi. Suatu jenis konjungsi dapat digunakan dengan
menggabungkannya dengan konjungsi yang sejenis dalam suatu kalimat
yang saling berhubungan sehingga membentuk keterkaitan makna
antarkalimat.
D.MENYUSUN TEKS
EKSPOSISI

● Menentukan topik.
● Menentukan tujuan penulisan.
● Membuat kerangka teks. Kerangka teks dapat
dibuat dengan
merumuskan gagasan pokok.
● Mengembangkan gagasan pokok dengan gagasan
penjelas yang sesuai.
● Menuliskan teks eksposisi secara padu sesuai struktur
teks eksposisi.
CONTOH TEKS EKSPOSISI

CONTOH I
TESIS

Pada jaman milenial seperti sekarang ini, membuang sampah


sembarangan (khususnya ke sungai) seolah-olah telah menjadi suatu
hal yang lumrah. Ditambah lagi banyak orang di kota-kota yang
membuang sampah kemanapun mereka suka. Ini dapat terlihat dari
banyaknya jumlah saluran sungai yang terhalang oleh banyak
sampah dan setiap saat hal ini dapat mengakibatkan bencana banjir.
ARGUMENTASI

Sebagian pengamat lingkungan membuat kesimpulan bahwa setiap


tahunnya jumlah manusia yang membuang sampah di sungai terus
bertambah. Manusia juga kurang menyadari bahwa bencana banjir
yang menimpa mereka diakibatkan oleh tingkah laku mereka sendiri.
Terkadang, bencana banjir juga banyak menelan korban, tidak hanya
korban luka-luka tapi juga korban meninggal dunia. Namun hal ini
tidak juga membuat mereka sadar untuk membuang sampah pada
tempatnya.
PENEGASAN ULANG

Manusia harus menyadari bahwa bencana banjir yang terjadi


akibat ulah mereka sendiri. Dan mereka harus mempunyai
kesadaran dan kedisiplinan untuk membuang sampah pada
tempatnya serta tidak akan membuang sampah ke sungai agar
tidak merugikan lingkungan dan orang lain. Membuang sampah
pada tempatnya akan membuat saluran air sungai lancar serta
tidak menimbulkan banjir.
CONTOH II

TESIS

Hukum di Indonesia sebenarnya telah mengatur bagaimana


para pelaku tindak kriminal dihukum berdasarkan undang-
undang.
Tapi kenyataannya sering terjadi ketidakadilan hukum yang
sangat merugikan berbagai pihak. Bisa dikatakan hukum
tajam ke bawah tapi tumpul di hadapan para koruptor.
ARGUMENTASI

Sudah menjadi rahasia umum bahwa para pelaku korupsi


mendapatkan hukuman yang lebih rendah dibandingkan para
pelaku kejahatan lainnya. Bahkan ada beberapa koruptor yang
menerima fasilitas sekelas hotel mewah di penjara.
Tentunya kita sering sekali mendengar berita maling yang dihajar
massa sampai tewas. Namun rasanya kita belum pernah dengar
ada koruptor yang dihajar sampai mati. Di layar-layar televisi
mereka malah bisa berbangga diri dengan menunjukkan
senyumnya.
PENEGASAN ULANG

Hukum di Indonesia hanya tegas ketika berhadapan dengan


rakyat kecil saja. Sebagai contoh kita bisa mengingat kasus
nenek Asyani.
Hanya karena dugaan pencurian kayu, beliau terancam
hukuman penjara sampai 5 tahun. Jelas-jelas tidak adil
apabila dibandingkan dengan hukuman yang diterima para
koruptor.

Anda mungkin juga menyukai