Anda di halaman 1dari 24

ASPEK HUKUM RKE

UU No. 11/2008 tetang ITE Bab 1


Pasal 1
• Dokumen Elektronik adalah setiap dokumen elektronik yang
dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima atau dikirimkan
dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau
sejenisnya, yang dapat dilihat, dan/atau didengar melalui
komputer atau sistem elektronik termasuk tetapi tidak
terbatas pada tulisan, suara, peta, gabar, rancangan, foto
atau sejenisny, huruf, angka, tanda, kode, akses, simbol, atau
perforasi yang memiliki makna atau arti atau fdapat
dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.
UU ITE – Bab III Pasal 5
• 1. Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang
sah
• 2. Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektonik
dan/atau hasil cetaknya sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan perluasan dari alat bukti yang sah sesuai
dengan Hukum Acara yang berlaku di Indonesia
• 3. Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
dinyatakan sah apabila menggunakan sistem elektronik yang
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang undang
ini.
UU ITE – Bab III Pasal 5
• 4. Ketentuan mengenai Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku untuk:
• -Surat yang menurut undang undang harus
dibuat dalam bentuk tertulis; dan
• -Surat beserta dokumennya yang menurut
undang undang harus dibuat dalam bentuk akta
notaris atau akta yang dibuat oleh penjabat
pembuat akta
UU ITE – Bab III Pasal 6
• Dalam hal terdapat ketentuan lain selain yang diatur
dalam pasal 5 ayat (4) yang mensyaratkan bahwa
suatu informasi harus berbentuk tertulis atau asli,
Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
dianggap sah sebagai informasi yang tercantum
didalamnya dapat diakses, ditampilkan, dijamin
keutuhannya, dan dapat dipertanggung jawabkan
sehingga menerangkan suautu keadaan.
Permenkes 269/Menkes/Per/III/2008

• Pasal 2
1) Rekam Medis harus dibuat secara tertulis,
lengkap dan jelas atau secara elektronik.
2) Penyelenggaraan rekam medis dengan
menggunakan teknologi informasi elektronik
diatur lebih lanjut dengan peraturan
tersendiri.
UU no.29/2004 dalam praktek
Kedokteran (penjelasan ps.46)
Ayat (3) :
• Yang dimaksud “petugas” adalah dokter atau
dokter gigi atau tenaga kesehatan lain yang
memberikan pelayanan langsung kepada pasien
• Apabila dalam pencatatan rekam medis
menggunakan teknologi informasi elektronik,
kewajiban membubuhi tanda tangan dapat
diganti dengan menggunakan nomor identitas
pribadi ( personal identification number).
UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 11 TAHUN 2008
TENTANG
INFORMASI DAN TRASNSAKSI ELEKTRONIK
PERATURAN PRESIDEN REUBLIK INDONESIA
NOMOR 72 TAHUN 2012
TENTANG
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
PANDUAN MANAJEMEN SISTEM
DOKUMEN ELEKTRONIK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 82 TAHUN 2012
TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM DAN
TRANSAKSI ELEKTRONIK VERSI 1.0

PERANTURAN PEMERINTAH REPUBLIK KEMENTRIAN KOMUNIKASI DAN INFORMASI


INDONESIA
NOMOR 46 TAHUN 2014
TENTANG
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
RUMAH SAKIT

PUSKESMAS Penyelenggara Sistem Elektronik


adalah setiap Orang, Penyelenggara
KLINIK
negara , Badan Usaha, dan masyarakat
yang menyediakan, ,mengelola, dan/atau
mengoprasikan Sistem Elektronik baik
APOTIK/PEDAGANG FARMASI sendiri maupun bersama-sama untuk
keperluan dirinya dan/atau
keperluan pihak lain.
PENYELENGGARA ASURANSI KESEHATAN

PIHAK KETIGA PENYEDIA LAYANAN E-HEALTH

LABOLATORIUM KESEHATAN
REGULATORY IMPACT
PENYELENGGARAAN E-HEALTH
[UU 11/2018 ITE & PP 82/2012 PSTE]

KEWAJIBAN/TANGGUNG JAWAB HUKUM


E-HEALTH
PENYELENGGARA

• TATA KELOLA PSE SECARA UMUM [RISK


NON PELAYANAN MANAGEMENT, DATA PRIBADI, DLL
PUBLIK • PENGAMANAN [EDUKASIM ITUR,
INFORMATION, DISCLOSURE, DLL

• PENDAFTARAN PENYELENGGARAAN SE DAN


SOFTWARE PSE
• TATA KELOLA KHUSUS PSE PP [BCP, PENEMPATAN
DC DAN DRC DI INDONESIA]
• SERTIFIKASI KELAIKAN PSE PELAYANAN PUBLIK
PELAYANAN PUBLIK • SERTIFIKAT ELEKTRONIK
• TENAGA AHLI – WNI
• AUDIT SISTEM ELEKTRONIK [INTERNAL &
EKSTERNAL]
Konsep Sertifikasi
Kelayakan Sistem Elektronik
Penyelenggara
Layanan Kesehatan
4

1 2 Prosedur Pengujian 3
Kesehatan Lembaga Sertifikasi
dan Pemeriksaan
Kelayakan Sertifikat
Publik

Penyelenggaraan Persyaratan /
kepada Publik Standar Teknis
Kewajiban Umum Penyelenggara Sistem Elektronik

“ Menyelenggarakan sistem elektronik secara andal dan aman serta


bertanggung jawab terhadap beroperasinya Sistem Elektronik sebagaimana
mustinya . “
“Aman” >> Sistem Elektronik terlindungi secara fisik dan nonfisik

“Beroperasi sebagaiamna mestinya” >> Sistem Elektronik memiliki kemampuan sesuai


dengan spesifikasinya

“Bertanggung jawab “ >> ada subjek hukum yang bertanggung jawab secara hukum
terhadap Penyelenggaraan Sistem Elektronik tersebut.

[PASAL 15 UU ITE]
Persyaratan Minimun Pengoperasian
Sebuah Sistem Elektronik

Dapat mengaplikasikan kembali informasi / dokumen elektronik dengan utuh


sesuai dengan masa retensi .

Dapat melindungi ketersediaan, keutuhan, keotentikan, kerahasiaan, dan


keteraksesan Informasi Elektronik .

Beroperasi sesuai dengan perosedur atau petunjuk

Prosedur atau petunjuk dengan bahasa, informasi , atau simbol yang dapat
dipahami oleh semua pihak.

Memiliki mekanisme untu menjaga up dating , kejelasan , dan


kebertanggungjawaban prosedur atau petunjuk
Isu Hukum Penyelenggaraan E-Health

Data / Informasi Elektronik

Privacy sebagai Hak Konsumen / Pasien

Presume Liability

Perbuatan yang dilarang/tanggung jawab pidana


DATA/INFORMASI ELEKTRIK
Definisi Informasi Elektronik:
“Satu atau sekumpulan data elektronik. Termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan,
suara, gambar, peta, rancangan, foto, elektronic data interchange (EDI), surat
elektronik (electric mail), telegram, teleks, telecopy, atau sejenisnya huruf, tanda,
angka, kode akses, simbol atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau
dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya”.

Prinsip Pengendalian Pengamatan Data Elektrik


1) Kerahasiaan (confidentiality);
2) Intergritas (Intergrity);
3) Ketersediaan (Availability);
4) Keaslian (authentication);
5) Otorisasi (authorization); dan
6) Nirsangkal (non-repudiation)
Data/Informasi Elektronik sebagai
Alat Bukti Yang Sah

• Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil


cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah.
• Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/hasil cetaknya
sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) merupakan perluasan dari
alat bukti yang sah sesuai dengan Hukum Acara yang berlaku di
Indonesia
• Informasi Elekrtonik dan/atau Dokumen Elektronik yang dinyatakan sah
apabila menggunakan Sistem Elektronik sesuai dengan ketentuan UU

(pasal 5 UU ITE)
Data Pribadi sebagai Privasi

Data pribadi; data perorangan tertentu yang disimpan, dirawat


dan dijaga kebeneran serta dilindungi kerahasiaan

Bagaimana jika terjadi kegagalan (prosedural/sistem


perlindungan Data Pribadi?

Penyelenggara Sistem Elektronik wajib


memberitahukan secara tertulis
kepada
Pemilik Data Pribadi
Tata Kelola – Data Pribadi

Penyelenggaraan E-Health wajib:


- Menjaga rahasia, keutuhan, dan ketersediaan Data Pribadi
yang dikelolanya.
- Menjaga perolehan, penggunaan, dan pemanfaatan Data
Pribadi berdasarkan persetujuan orang yang bersangkutan,
kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundangan-
undangan.
- Menjamin penggunaan atau pengungkapan data dilakukan
berdasarkan persetujuan dari pemilik Data Pribadi tersebut
dan sesuai dengan tujuan yang disampaikan pada Pemilik
Data Pribadi pada saat perolehan data.
Anonimitas
Informasi terkait Identitasi:
1. Nama
2. Alamat (nama jalan, kota, desa, RT, RW)
3. Tanggal terkait individu (tanggal lahir, tanggal admisi RS,
tanggal keluar RS, tanggal kematian)
4. Usia (diatas 89 , atau sesuai ketentuan berlaku)
5. Nomor Telepon
6. Nomor Fax
7. Alamat email
8. Nomor Induk Kependudukan (NIK)
ANONIMITAS (Lanjutan)
9. Nomor rekam medis
10. Nomor asuransi
11. Nomor akun/keanggotaan
12. Nomor sertifikat/lisensi
13. Nomor dan jenis kendaraan
14. Identitas alat yang digunakan /nomor seri
15. Alamat Universal resource location (URL’s)
16. Alamat internal protocol addresses (IP’s)
17. Identitas biometrik (sidik jari, warna mata, pola suara,
pola wajah, dsb)
18. Foto wajah, termasuk gambar yang bisa dibandingkan
19.Semua nomor identitas unik, karakteristik, atau kode lainnya
Pressume Liability
• UU ITE pada dasarnya menanut asas Presume Liability
(Praduga Bersalah)

• Jika terjadi gugatan dalam penyelenggaraan sebuah Sistem


Elektronik, maka PSE yang digugat harus membuktikan
sendiri bahwa SE yang diselenggarakannya sesuai dengan
ketentuan [beban pembuktian ada pada PSE yang digugat
bukan pada konsumen/penggugat]
BAGAIMANA JIKA TERJADI KERUGIAN KONSUMEN/PASIEN
AKIBAT KELALAIAN DALAM PENYELENGGARAAN E-HEALTH?

• Konsumen / pasien dapat melakukan gugatan jika


penyelenggara E-HEALTH menjadi penyebab
kerugian

• Penggunaan gugatan secara Class Action [ Gugatan


Perwakilan ] diperkenankan

• Penggunaan alternatif penyelesaian sengketa lain seperti


Arbitrasi, Mediasi, dll
PERBUATAN YANG DILARANG TERKAIT PENGGUNAAN SISTEM
ELEKTRONIK E-HEALTH
[UU Informasi dan Transaksi Elektronik]

No LARANGAN BAGI SETIAP ORANG ANCAMAN HUKUMAN MAKSIMAL

1 Mengakses Informasi Elektronik Tanpa Hak PENJARA 6-8 TAHUN DAN/ATAU


atau Melawan Hukum DENDA 600-800 JUTA [Psl 30 Jo Psl 46
UU ITE]

2 Intersep/ Menyadap Informasi / Dokumen PENJARA 10 TAHUN DAN/ATA DENDA


Elelktronik secara Ilegal 800 JUTA [Psl 31 Jo Psl 47 UU ITE]
3 Mengubah, menambah, mengurangi, PENJARA 8-12 TAHUN DAN/ATAU
melakukan, transmisi, merusak , DENDA 3-4 MILIAR [Psl 32&35 Jo Psl
menghilangkan, memindahkan , 48&51 UU ITE]
menyembunyikan Informasi/ Dokumen
Elektronik secara Ilegal atau agar dianggap
seolah-olah data tersebut otentik

4 Larangan melakukan gangguan terhadap PENJARA 10 TAHUN DAN/ATAU DENDA


Sistem Elektronik 10 MILIAR [Psl 33 Jo Psl 49 UU ITE

Anda mungkin juga menyukai