Anda di halaman 1dari 10

PENYIANGAN

GULMA
Materi Sekolah Lapang IPDMIP
Desa Tamban Bangun
Kecamatan Tamban
Tahun 2020
Pengertian Gulma
Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak
dikehendaki pada lahan pertanian sebab
mengganggu tanaman utama yaitu padi sehingga
bisa menurunkan hasil produksi padi. Apabila gulma
tidak dikendalikan akan mempengaruhi
pertumbuhan tanaman padi sehingga pertumbuhan
tanaman padi kurang optimal sebab tanaman akan
bersaing dengan gulma di dalam mengambil
makanan atau unsur hara yang tersedia didalam
tanah , secara tidak langsung akan mengurangi
kesuburan tanaman padi yang berakibat produksi
padi akan menurun.
Terdapat 4 jenis gulma berdasarkan morfologi dan biotaninya
yaitu gulma rerumputan (grasses), gulma teki-tekian (sedges),
gulma daun lebar (broadleaves) dan gulma pakis-pakisan (fern)
Gulma Rerumputan (Grasses)
Gulma rerumputan umumnya berasal dari family gramineae
(poaceae). Gulma ini memiliki daun yang sempit seperti teki-
tekian tetapi memiliki stolon, di dalam tanah stolon
membentuk jaringan rumit yang sulit diatasi secara mekanik.
Batang bulat atau agak pipih, kebanyakan berongga. Daun-
daun soliter pada buku-buku, tersusun dalam dua deret,
umumnya tulang daun sejajar, terdiri atas dua bagian yaitu
pelepah daun dan helaian daun. Daun biasanya berbentuk
garis (linier), tepi daun rata. Lidah-lidah daun sering kelihatan
jelas pada batas antara pelepah daun dan helaian daun.
Contoh gulma rumput-rumputan adalah Imperata cylindrica,
Echinochloa crusgalli, Cynodon dactylon, Panicum repens.
Gulma Teki-Tekian (Sedges)
Gulma golongan teki termasuk dalam familia Cyperaceae.
Gulma ini memiliki daya tahan yang sangat baik terhadap
pengendalian mekanik karena memiliki umbi batang di
dalam tanah yang mampu bertahan berbulan-bulan.
Gulma ini menjalankan jalur fotosintesis C4 yang
menjadikannya sangat efisien dalam menguasai areal
pertanian secara cepat. Ciri dari gulma ini adalah batang
umumnya berbentuk segitiga, kadang-kadang juga bulat
dan biasanya tidak berongga. Daun tersusun dalam tiga
deretan, tidak memiliki lidah-lidah daun (ligula). Ibu tangkai
karangan bunga tidak berbuku-buku. Bunga sering dalam
bulir (spica) atau anak bulir, biasanya dilindungi oleh suatu
daun pelindung. Buahnya tidak membuka. Contohnya
Cyperus rotundus, Fimbristylis littoralis, Scripus juncoides.
Gulma Daun Lebar (Broadleaves)
Gulma berdaun lebar umumnya termasuk family
Dicotyledoneae dan Pteridophyta. Gulma ini biasanya
tumbuh pada akhir masa budidaya. Kompetisi
terhadap tanaman budidaya berupa kompetisi
cahaya. Ciri dari gulma ini adalah daun lebar dengan
tulang daun berbentuk jala. Contohnya Monocharia
vaginalis, Limnocharis flava, Eichornia crassipes,
Amaranthus spinosus, Portulaca olerace, Lindernia sp.
Gulma Pakis-Pakisan (Fern)
Gulma pakis-pakisan (Fern) misalnya : pakis kadal
(Dryopteris Aridus), pakis Kinca (Neprolepsis
Biserata), paku pedang (Neprolepsis Exaltata)
Terdapat beberapa teknik pengendalian gulma yang dapat
diterapkan petani melalui usaha pencegahan (preventif),
pengendalian secara fisik/mekanis, pengendalian secara kimia
serta pengendalian secara biologi.
- Pencegahan (Preventif)
Merupakan usaha pengendalian gulma melalui upaya-upaya
pencegahan diantaranya:
Pembersihan lahan dari gulma sebelum membudidayakan
tanaman.
Penyeleksian atau pemisahan biji gulma yang mungkin ikut
tercampur di benih atau yang melekat pada alat-alat pertanian.
Penggunaan pupuk kandang yang sudah matang guna mencegah
kontaminasi biji gulma.
Pencegahan pengangkutan tanaman, tanah maupun benda yang
memberikan potensi pemindahan biji gulma maupun gulma ke
lahan budidaya.
Pengendalian secara fisik/mekanis
Merupakan pengendalian gulma yang dilakukan oleh petani
dengan alat-alat pertanian melalui kegiatan pengolahan
tanah, pembabatan (pemangkas), penggenangan,
pembakaran dan penggunaan mulsa.
- Pengendalian secara kimiawi
Pengendalian gulma cara kimiawi dengan menggunakan
herbisida. Cara ini efektif dilakukan karena dapat mengemat
waktu dan tenaga namun penggunaan herbisida secara
terus menerus pada lahan pertanian berdampak merugikan
seperti terjadinya pergeseran gulma dominan, resistensi
beberapa jenis gulma, gangguan kesehatan pemakai serta
keracunan pada tanaman dan hewan peliharaan. Aplikasi
herbisida sebaiknya dilakukan pada pagi hari sekitar pukul
07.00 - 08.00 WIB dan disesuaikan dengan kondisi angin dan
curah hujan.
Penggolongan Herbisida berdasarkan daya
efektifasnya pada gulma :
1. Herbisida Selektif
Yaitu herbisida yang hanya berfungsi lebih efektif
mematikan gulma tertentu saja contohnya Ametrin,
Diuron, Oksifluorfen, Klomazon dan Karfentrazon.
2. Herbisida Non Selektif
Yaitu herbisida yang dapat mematikan seluruh jenis
gulma contohnya Glifosat dan Paraquat
Penggolongan Herbisida berdasarkan tipe translokasi herbisida di dalam
organ gulma yaitu :
1. Herbisida Kontak (tidak ditranslokasikan)
Herbisida ini mematikan gulma yang terkena/kontak langsung dengan
herbisida. Herbisida kontak bersifat tidak dialirkan ke seluruh organ gulma
atau tidak ditranslokasikan. Herbisida kontak cepat mematikan gulma
namun gulma cepat tumbuh kembali karena mematikan hanya yang
terkena herbisida saja sehingga tidak sampai pada akarnya. Contoh dari
herbisida kontak Oksifluorfen, Oksadiazon dan Propanil. Ketiga jenis
herbisida ini bersifat selektif yaitu efektif mematikan gulma jenis tertentu
sedangkan Parakuat dan Glufosinat bersifat non selektif sehingga dapat
mematikan seluruh jenis gulma.
2. Herbisida Sistemik (ditranslokasikan)
Herbisida sistemik mematikan gulma mulai dari tajuk/daun yang terkena
herbisida diteruskan ke seluruh jaringan gulma. Herbisida jenis ini dapat
langsung diaplikasikan kepada tajuk gulma maupun ke tanah tempat
tumbuh gulma. Contoh herbisida yang dialirkan melalui tajuk adalah
glifosat, sulfosat dan ester sedangkan herbisida yang dialirkan melaui tanah
adalah Ametrin, Atrazin, Metribuzin dan Diuron.
Pengendalian secara biologi
Pengendalian gulma dengan cara biologi dapat
dilakukan karena setiap spesies gulma mempunyai
musuh alami. Pengendalian gulma dilakukan dengan
menekan populasi gulma dengan musuh alami
seperti insekta, fungi, ternak, ikan, dan sebagainya
sehingga keberadaan gulma sudah tidak lagi
merugikan. Apabila keadaan ini dapat dipertahankan,
usaha pengendalian lain tidak diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai