Anda di halaman 1dari 10

PERSEMAIAN PADI

DAN BIBIT MUDA


Materi Sekolah Lapang IPDMIP
Desa Tamban Bangun
Kecamatan Tamban
Tahun 2020
Pada dasarnya menyemai benih padi dilakukan hanya
untuk mendapatkan bibit padi berkualitas sebelum
dapat dipindahtanamkan ke lahan budi daya. Selain
dengan cara menyemai ada juga petani padi yang
langsung menaburkan benih padi ke sawah. Namun
cara tersebut dinilai kurang efektif dan seringkali
dapat memunculkan masalah lain dalam
pertumbuhannya.Ada dua macam metode
persemaian yang dapat digunakan oleh petani, yaitu
metode persemaian basah dan persemaian kering.
PERSEMAIAN BASAH
Persemaian basah adalah persemaian yang dilakukan
pada lahan sawah di luar areal yang akan dipanen.
Persemaian ini disiapkan pada 25-30 hari sebelum
musim hujan (MT I/sistem culik), sedangkan
penyiapan persemaian untuk musim kemarau I (MT II)
dilakukan sebelum panen tanaman MT I agar bibit
telah siap dan tanam MT II dapat segera dilakukan.
Sementara itu, apabila petani akan menerapkan pola
IP padi 300 maka penyiapan persemaian untuk musim
kemarau II (MT III) dapat dilakukan dengan sistem
culik pada MT II. Persemaian sistem culik adalah
persemaian yang dibuat di areal pertanaman padi
musim sebelumnya menjelang musim panen.
Tempat persemaian padi pada persemaian basah
sebaiknya dibuat dalam satu hamparan luas agar mudah
pemeliharaannya dan diupayakan dekat dengan sumber
air dan memiliki drainase yang baik. Selain itu,
persemaian padi harus terkena sinar matahari langsung
tetapi tidak dekat dengan sinar lampu yang dapat
mengundang serangga pada malam hari.
Bibit padi di lahan persemaian basah baru bisa
dipindahkan atau ditanam ke petak persawahan setelah
berumur 10-18 hari. Sebelum bibit padi dicabut, lahan
persemaian perlu digenangi air selama 1 hari antara 2-5
cm agar tanah menjadi lunak sehingga bibit padi tidak
rusak saat dicabut atau dipindah tanam.
PERSEMAIAN KERING
Persemaian kering adalah teknologi persemaian
dalam kotak semai plastik yang dilapisi filter berupa
kertas koran. Keuntungan menerapkan teknologi
sistem persemaian ini di antaranya tidak perlu
melakukan pengolahan lahan dan daut (pencabutan),
hemat lahan dan air, sesuai untuk lahan garapan
yang sempit (<1000 m2), pemeliharaaan mudah dan
efisien serta biaya lebih murah dibandingkan
teknologi persemaian padi sawah secara
konvensional atau persemaian basah.
Langkah awal untuk membuat persemaian kering adalah
menyiapkan kotak semai berupa kotak plastik berukuran 40
× 30 × 3 cm. Kotak plastik dilubangi 4 titik pada dasar kotak,
kemudian dilapisi kertas koran.
Kertas koran berfungsi sebagai filter untuk mengatur air
infiltrasi dan kelembapan dalam kotak semai.
Setelah dilapisi kertas koran pada kotak plastik, selanjutnya
masukkan tanah/media tanam ke dalamnya. Media tanam
yang digunakan berupa tanah gembur yang kaya unsur
hara.
Setelah media tanam disiapkan, benih disebarkan secara
merata dan ditutup lagi dengan media tanam yang sama
setebal ±1cm, kemudian disiram air sampai menetes
melalui keempat lubang tersebut. Pada umur 7 hari setelah
semai, bibit padi sudah muncul (vigor). Penyiraman
dilakukan 2 hari sekali sampai umur 7—12 hari.
Pada umur 13—15 hari disiram setiap hari pada sore
hari. Bibit padi siap ditanam di sawah pada umur 15 hari.
Keunggulan teknologi persemaian ini antara lain
persemaian dapat dilakukan di luar areal produksi,
hemat kebutuhan benih (±10 kg/ha), hemat lahan dan
air, mengurangi risiko kegagalan karena banjir, serangan
OPT, pertumbuhan bibit lebih cepat, dan dapat
mengikuti percepatan musim tanam.
BIBIT MUDA
Bibit muda pada tanaman padi yang sudah berumur
2 minggu setelah semai dicirikan salah satunya
dengan ketinggian benih rata-rata 20 cm, dengan
daun berwarna hijau, maka tanaman tersebut sudah
siap dipindahkan ke lahan. Penggunaan benih muda
merupakan salah satu upaya peningkatan produksi
padi dilapangan, dengan banyaknya anakan
produktif, diharapkan produksi padi yang di tanaman
akan meningkat.
Manfaat tanam bibit muda (tanam bibit kurang dari
15 hari) antara lain adalah tanaman tidak akan
mengalami stres akibat pencabutan bibit dilahan
persemaian. Bibit muda lebih menghasilka anakan
produktif lebih bayak dibandingkan dengan bila
menggunakan bibit lebih tua. Pertumbuhan akar
dengan cara penanaman bibit muda akan lebih baik,
karena perakaran tanaman akan lebih menyebar dan
perakaran akan lebih dalam untuk tumbuh sehingga
memudahkan tanaman untuk menyerap unsur hara
didalam tanah, selain dari itu dengan pertumbuhan
akar yang baik tanaman bisa tahan terhadap rebah.
Mempercepat masa panen Dengan tidak mengalami
stres pada tanaman yang mengakibatkan terhentinya
sementara pertumbuhan tanaman, penanaman bibit
muda bisa mempercepat umur tanaman padi untuk
dipanen.

Anda mungkin juga menyukai