Anda di halaman 1dari 18

KOSMETIKA,

KOSMEDIK DAN
PENGGOLONGA
N KOSMETIKA
TIM DOSEN KOSMETIKA
KOSMETIKA
 Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian
luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi,
dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah
penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan
tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit.
(Menurut PERMENKES RI No 455/Menkes/1998)
 Kata kosmetik berasal dari Bahasa Yunani yaitu kosmetikos yang artinya terampil
dalam Menyusun dan mengatur, kosmeos yang artinya susunan dan hiasan.
 Kosmetologi adl ilmu yang mempelajari mengenai cara pembuatan, penyimpanan,
dan penggunaan bahan-bahan kosmetik
SEJARAH KOSMETIKA
 Penggunaan kosmetika sudah sejak zaman Mesir kuno dan
Yunani kuno. Perkembangan kosmetika pada dimulai
sejak penggunaan minyak jarak sebagai pengganti balsam,
atau penggunaan krim yang terbuat dari lilin lebah,
minyak zaitun dan ir mawar pada zaman romawi.
 Pada abad ke-20 kosmetik telah digunakan secara meluas
di negara- negara industry di seluruh dunia.
IZIN PRODUKSI
KOSMETIKA
Peraturan Menteri Kesehatan RI No 1175/Menkes/Per/VIII/2010 tentang izin
produksi kosmetika:
Industri kosmetika yang akan membuat kosmetika harus memiliki izin
produksi
Izin produksi industry kosmetika dibedakan menjadi 2 jenis:
Golongan A dapat membuat semua jenis kosmetika
Golongan B dapat membuat jenis dan sediaan kosmetika tertentu dengan
menggunakan teknologi sederhana
Izin berlaku 5 tahun.
SYARAT UNTUK INDUSTRY
KOSMETIKA GOLONGAN A

Memiliki apoteker sebagai penanggung jawab


Memiliki fasilitas produksi sesuai dengan produk yang akan dibuat
Memproduksi semua bentuk dan jenis sediaan
Memiliki fasilitas laboratorium
Wajib menerapkan CPKB
SYARAT UNTUK INDUSTRY
KOSMETIKA GOLONGAN B

Memiliki sekurang-kurangnya Tenaga Teknis Kefarmasian sebagai


penanggung jawab
Memiliki fasilitas produksi dengan teknologi sederhana sesuai produk
yang akan dibuat
Dilarang memproduksi kosmetika sediaan bayi, mengandung bahan
antiseptic, antiketombe, pencerah kulit dan tabir surya
Bentuk dan jenis sediaan kosmetika dengan teknologi sederhana
Menerapkan hygiene sanitasi dan dokumentasi
BENTUK DAN JENIS SEDIAAN YANG DAPAT
DIPRODUKSI
INDUSTRI
Bentuk Sediaan KOSMETIK GOLONGAN B
Jenis Sediaan
Cair Eau De Cologne, Pewangi badan, Minyak
rambut, Pembersih kulit muka, Penyegar kulit
muka, Astringent, Penyegar kulit
Cairan kental Sabun mandi, Minyak mandi, Perawatan kaki,
Shampoo, Kondisioner, Minyak rambut,
Pembersih rambut dan tubuh, Pembersih kulit
muka, lulur, Minyak pijat, Perawatan kulit
badan dan tangan
Krim Lulur, krim pijat, hair creambath
Setengah padat Pomade
Padat Sabun mandi, garam mandi, rempah-rempah,
lulur, mangir, bedak dingin
Serbuk Serbuk mandi, lulur, mangir, bedak badan,
deodorant, antiperspirant
Suspensi Lulur, bedak cair, mangir
PENGGOLONGAN KOSMETIK
MENURUT SURAT KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 045/C/SK/1977 MENURUT KEGUNAANNYA
KOSMETIKA DIKELOMPOKAN DALAM 13 GOLONGAN YAITU:
PREPARAT UNTUK BAYI
PREPARAT UNTUK MANDI
PREPARAT UNTUK MATA
PREPARAT WANGI-WANGIAN
PREPARAT UNTUK RAMBUT
PREPARAT PEWARNA RAMBUT
PREPARAT MAKE-UP
PREPARAT UNTUK KEBERSIHAN MULUT
PREPARAT UNTUK KEBERSIHAN BADAN
PREPARAT KUKU
PREPARAT PERAWATAN KULIT
PREPARAT CUKUR
PREPARAT UNTUK SUNTAN DAN SUNCREEN
Penggolongan
Kosmetik
Menurut kegunaan bagi kulit kosmetika di golongkan
menjadi:
 Kosmetik perawatan kulit (Skin Care)
 Kosmetik riasan (decorative)
 Kosmetik perawatan kulit yaitu kosmetik untuk perawatan kulit
yang diperlukan untuk merawat kebersihan dan Kesehatan kulit
diantaranya: kosmetik untuk membersihkan kulit (cleanser):
sabun, cleansing cream, cleansing milk, dan penyegar kulit,
moisturizer, sunscream, sunblock cream, peeling, scrub.
 Kosmetik riasan (decorative) fungsinya untuk mempercantik dan
merias, diantaranya eyeshadow, blush, lipstick, eyeliner dll.
Penggolongan Kosmetik

MENURUT SIFAT DAN CARA PEMBUATAN


• KOSMETIK MODERN

DIRAMU DARI BAHAN KIMIA DAN DIOLAH SECARA MODERN.


• KOSMETIK TRADISIONAL

- TRADISIONAL (MANGIR, LULUR)


- SEMI TRADISIONAL  DIOLAH SECARA MODERN DAN DIBERI
PENGAWET
- HANYA NAMANYA SAJA YANG TRADISIONAL
PERATURAN YANG MENGATUR KOSMETIKA DI INDONESIA

• UNDANG-UNDANG NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN


• PERMENKES NO. 1175/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG IZIN PRODUKSI KOSMETIK
• PERMENKES NO. 1176/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG NOTIFIKASI KOSMETIKA
• PERATURAN KEPALA BPOM NOMOR HK.03.1.23.12.10.12123 TAHUN 2010 TENTANG
PERSYARATAN TEKNIS KOSMETIK
• PERATURAN KEPALA BPOM NOMOR HK.03.1.23.12.10.11983 TAHUN 2010 TENTANG
KRITERIA DAN TATA CARA PENGAJUAN NOTIFIKASI KOSMETIK
• PERATURAN KEPALA BPOM NOMOR HK.03.1.23.08.11.07517 TAHUN 2011 TENTANG
PERSYARATAN TEKNIS BAHAN KOSMETIK
Kosmedik
 Prof. Lubowe (1955) mengemukakan tentang perlunya kosmetik dikombinasi dengan bahan farmakologis
aktif untuk menyembuhkan kelainan pada kulit dan adneksanya.
 Kosmedik adalah suatu kosmetik yang mengandung obat, kedalamnya ditambahkan bahan aktif tertentu
seperti anti-bakteri, anti-jerawat, anti-gatal, anti produksi keringat, anti-ketombe, dan lain-lain dengan
tujuan profilaksis, desinfeksi, terapi dan lain sebagainya.
 Kelainan pada kulit manusia:
• Penuaan dini
• Jerawat
• Flek hitam (hiperpigmentasi)
• Ketombe
• Seborrhea
• Kerontokan
• Bekas luka
• Dll
 Kelainan diatas tidak dapat sembuh hanya dengan kosmetik biasa namun terlalu ringan untuk
disembuhkan dengan pengobatan sehingga diperlukan suatu sediaan kosmedik (kosmetik medis)
Kosmedik
Secara garis besar, kosmedik yang dapat mengatasi kelainan kulit
terbagi atas tiga golongan, yakni:
 Kosmedik untuk mengatasi penuaan kulit, terutama penuaan dini
(premature aging)
Kosmedik untuk mengatasi kelainan kulit, terutama jerawat dan
noda hitam.
Kosmedik untuk mengatasi kelainan kulit kepala dan akar rambut,
misal ketombe (dandruff), kulit kepala berminyak (saborrhea) dan
kerontokan rambut yang abnormal.
Persyaratan Kosmedik
• Tidak boleh mengandung lebih dari 5% bahan aktif.
• Harus sepenuhnya kompatibel dengan kulit.
• Bahan pembawa harus mampu melarutkan atau mendispersikan bahan aktif secara baik.
• Bahan dasar dipilih sebaik mungkin, (memungkinkan bahan aktif tetap efektif selama
mungkin)
• Bahan dasar harus membantu penetrasi bahan aktif
• Bahan dasar harus mempertinggi efektifitas bahan aktif (ex: emolient untuk vitamin A)
• Bahan dasar harus menarik (tidak gelap, tidak lengket, dan tidak memiliki bau tak
sedap)
BAHAN KOSMETIKA
KEPUTUSAN KEPALA BADAN POM RI NO.
HK.03.1.23.08.11.07517 TAHUN 2011
TENTANG PERSYARATAN TEKNIS BAHAN
KOSMETIKA

110 • Bahan yg diperbolehkan digunakan dalam kosmetika dengan


pembatasan dan persyaratan penggunaan

156 • Bahan pewarna yg diperbolehkan dalam kosmetika

55 • Bahan pengawet yg diperbolehkan dalam kosmetik

28 • Bahan tabir surya yg diperbolehkan dalam kosmetik

1370 • Bahan yg dilarang dalam kosmetik


Bahan yang sering digunakan dalam kosmedik adalah
• Vitamin
• Hormon
• Enzim
• Peptida dan Protein
• Klorin, Betain, Derivat dan Garam-garamnya
• Sulfur
• Bahan-bahan Iritan
• Allantoin
• Azulene
BAHAN YANG SEBELUMNYA DIIZINKAN KEMUDIAN
DILARANG
1. m-fenilendiamin
2. Hidrokinon
3. Fenol dan garam alkalinya
4. Lead acetate
5. Solvent red 1 (CI 12150)
6. D&C Brown No. 1 / Acid Orange 24 (CI 20170)
7. Methylene Chloride (dichloromethane)
8. D&C Red No. 13 Ext/ Solvent Red 69/ Acid Red 73/ Brilliant Croceine No
0 (CI 27290)
9. Vitamin K (Fitonadion)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai