Anda di halaman 1dari 16

ORGANISASI PALANG MERAH

INDONESIA
Organisasi PMI
Upaya pendirian organisasi Palang Merah Indonesia sudah
dimulai semenjak sebelum Perang Dunia ke II oleh Dr. RCL Senduk dan
Dr. Bahder Djohan, dimana sebelumnya telah ada organisasi palang
merah di Indonesia yang bernama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie
(NERKAI) yang didirikan oleh Belanda. Tetapi upaya – upaya ini masih
ditentang oleh pemerintah kolonial Belanda dan Jepang. Pada tahun
1945, setelah Indonesia merdeka, atas instruksi Presiden Soekarno maka
dibentuklah badan Palang Merah Indonesia oleh Panitia 5 (lima), yaitu :
•Ketua : Dr. R. Mochtar
•Penulis : Dr. Bahder Djohan
•Anggota : Dr. Djoehana
Dr. Marzuki
Dr. Sitanala
Sehingga pada tanggal 17 September 1945 tersusun Pengurus
Besar PMI yang pertama yang dilantik oleh Wakil Presiden RI Moch.
Hatta yang sekaligus beliau sebagai Ketuanya.
Landasan Hukum

• Keppres No. 25 Tahun 195


• Keppres No. 246 Tahun 196
• Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)
• Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1980
• Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 023/Birhub/1972
Sistem dan Struktur Organisasi PMI

Palang Merah Indonesia (PMI), adalah lembaga sosial


kemanusiaan yang netral dan mandiri, yang didirikan dengan tujuan untuk
membantu meringankan penderitaan sesama manusia akibat bencana,
baik bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia, tanpa
membedakan latar belakang korban yang ditolong.Tujuannya semata -
mata hanya untuk mengurangi penderitaan sesama manusia sesuai
dengan kebutuhan dan mendahulukan keadaan yang lebih parah.
Perhimpunan Nasional yang berfungsi baik mempunyai struktur,
sistem dan prosedur yang memungkinkan untuk memenuhi visi dan
misinya. Struktur, sistem dan prosedur Palang Merah Indonesia tertuang
dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMI.Suatu
perhimpunan Palang Merah Nasional, yang terikat dengan Prinsip –
Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
Internasional, maka PMI jelas merupakan lembaga yang independen serta
berstatus sebagai Organisasi Masyarakat, namun dibentuk oleh
Pemerintah serta mendapat tugas dari Pemerintah.
Tugas Pemerintah yang diserahkan kepada PMI adalah sebagai
berikut :

• Pertama : Tugas – tugas dalam bidang kepalangmerahan yang


erat hubungannya dengan Konvensi Jenewa dan ketentuan–
ketentuan Liga Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (saat ini
dikenal dengan nama Federasi Internasional Palang Merah dan
Bulan Sabit Merah Internasional), sebagai Lembaga yang
menghimpun keanggotaan Perhimpunan Palang Merah Nasional.
• Kedua : Tugas khusus untuk melakukan tugas pelayanan
transfusi darah, berupa pengadaan, pengolahan dan penyediaan
darah yang tepat bagi masyarakat yang membutuhkan.
Berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMI, susunan
Organisasi Palang Merah Indonesia adalah sebagai berikut :

PMI PUSAT (TINGKAT NASIONAL)

PMI DAERAH (TINGKAT PROPINSI)

PMI CABANG (TK. KOTAMADYA / KAB.)

ANGGOTA
PMI Cabang dapat membentuk PMI Ranting yang berada di tingkat
kecamatan. Unit KSR PMI dapat terbentuk di :
a.Lingkungan Markas Cabang
b.Lingkungan Perguruan Tinggi/Lembaga Pendidikan
c.Lingkungan Satuan Kerja ( Kantor, Pabrik, dll )
d.Lingkungan Masyarakat Umum
KSR PMI bertanggung jawab dan memberikan laporan
kegiatan secara periodik kepada Pengurus PMI Cabang setempat
melalui staf yang bertanggung jawab di bidang pengembangan
relawan. Staf yang bertanggung jawab di bidang pengembangan
relawan PMI Cabang setempat secara fungsional membantu
Pengurus PMI Cabang dalam membina Unit KSR PMI yang ada di
wilayah kerjanya untuk tugas dan kewajiban
Struktur organisasi KSR dalam organisasi PMI
1. Struktur Organisasi KSR di tingkat Cabang
2. Struktur Organisasi KSR di Unit

Catatan : Manajemen kepengurusan Unit diserahkan kepada masing-masing


Unit sesuai dengan kebutuhan, dengan ketentuan tidak melanggar struktur
yang telah ada.
Visi dan Misi PMI
Untuk menjadi Perhimpunan Nasional yang berfungsi baik, Palang Merah Indonesia
mempunyai visi dan misi yang dinyatakan dengan jelas, dengan kata lain, konsep yang jelas
tentang apa yang ingin dilakukannya. Visi dan misi diharapkan dapat dimengerti dengan baik
dan didukung secara luas oleh seluruh anggota di seluruh tingkatan. Visi dan misi harus
berpedoman pada Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional
serta beroperasi sesuai dengan Prinsip Dasar.
Visi PMI : Palang Merah Indonesia (PMI) mampu dan siap menyediakan pelayanan
kepalangmerahan dengan cepat dan tepat dengan berpegang teguh pada Prinsip-Prinsip Dasar
Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
Misi PMI :
• Menyebarluaskan dan mendorong aplikasi secara konsisten Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan
Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
• Melaksanakan kesiapsiagaan di dalam penanggulangan bencana dan konflik yangberbasis
pada masyarakat.
• Memberikan bantuan dalam bidang kesehatan yang berbasis masyarakat.
• Pengelolaan transfusi darah secara profesional.
• Berperan aktif dalam penanggulangan bahaya HIV/AIDS dan penyalahgunaan NAPZA.
• Menggerakkan generasi muda dan masyarakat dalam tugas-tugas kemanusiaan.
• Meningkatkan kapasitas organisasi di seluruh jajaran PMI secara berkesinambungan disertai
dengan perlindungan terhadap relawan dan karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas
kemanusiaan.
• Pengembangan dan penguatan kapasitas organisasi di seluruh jajaran PMI guna
meningkatkan kualitas potensi sumber daya manusia, sumber daya dan dana agar visi, misi dan
program PMI dapat diwujudkan secara berkesinambungan.
Pokok – Pokok Kebijakan dan Rencana Strategis PMI 2004 – 2009

Kegiatan utama Palang Merah Indonesia berdasarkan Pokok - Pokok Kebijakan


dan Rencana Strategis PMI 2004 – 2009 adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan Penanggulangan Bencana
•Kesiapsiagaan Bencana (DP)
•Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat (CBDP)
•Tanggap Darurat Bencana (DR)

2. Pelayanan Kesehatan
• Upaya Kesehatan Transfusi Darah (UKTD)
• Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat (CBFA)
• HIV/AIDS
• Air dan Sanitasi
• Tanggap Darurat Kesehatan
• Pelayanan Pos PP dan PK
• Pelayanan Ambulan
• Dukungan Psikologi
• Rumah Sakit PMI / Poliklinik
3. Pelayanan Sosial ;
• Tracing and Mailing Services (TMS)
• Pelayanan pada Lansia
• Pelayanan bagi Anak Jalanan
• Program Pelayanan dan Kesejahteraan Sosial
4. Peningkatan Fungsi / peran Komunikasi dan Informasi ;
• Diseminasi Prinsip Palang Merah dan HPI
• Promosi, Publikasi, Advokasi dan Networking
• Dukungan Komunikasi dalam Peningkatan Citra dan
Pengembangan Sumber Daya PMI
• Hubungan Luar Negeri
5. Pengembangan Organisasi ;
• Pembinaan & Peningkatan Kapasitas Organisasi
• Penggalian Dana (Fund Raising)
• Pengembangan Sumber Daya
• Pembinaan Relawan (PMR, KSR, dan TSR)
• Pendidikan dan Pelatihan
Pokok- Pokok Kebijakan PMI mencakup lima bidang pelayanan, yang
terdiri dari :
1. Penanggulangan Bencana
2. Kesehatan
3.Kesejahteraan Sosial
4.Komunikasi dan Informasi
5.Pengembangan Organisasi
Rencana Strategis Bidang Pelayanan Penanganan Bencana
Tujuan Jangka Panjang : PMI dapat memenuhi tanggungjawabnya untuk
memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat yang paling rentan
sebelum, saat, dan sesudah bencana Strategi Prioritas :
1.Kebijakan Manajemen Bencana PMI terimplementasikan di semua level,
diawali dari upaya – upaya kesiapsiagaan/ pengurangan resiko, saat maupun
setelah terjadi bencana / konflik yang mencakup segala kegiatan
2.Pengembangan kapasitas dalam memberikan pelayanan
berkesinambungan, sebelum, saat, dan sesudah bencana alam dan konflik,
dengan berkoordinasi dengan sektor lain di level yang berbeda
3.Mengembangkan dan membina jaringan kerjasama internal dan eksternal
dalam lingkup Manajemen Bencana
Rencana Strategis Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Rencana Strategis Bidang Pelayanan Kesehatan mencakup 3 bidang, yaitu :
1. Bidang kesehatan (secara umum) Tujuan Jangka Panjang Bidang Pelayanan
Kesehatan :
2. Bidang Pelayanan Upaya Kesehatan Transfusi Darah
3.Bidang Pelayanan RS PMI Bogor

Rencana Strategis Bidang Komunikasi dan Informasi


Tujuan Jangka Panjang Komunikasi dan Informasi : Meningkatkan kapasitas
komunikasi organisasi untuk mendukung fungsi komponen organisasi dalam
rangka pengembangan citra dan budaya PMI. Strategi Prioritas :
1. Peningkatan relasi media dan hubungan masyarakat.
2.Penguatan kapasitas dan peran komunikasi di semua tingkatan.
3.Promosi nilai kemanusiaan serta peningkatan penghormatan terhadap Hukum
Humaniter Internasional dan lambang.
4.Peningkatan dan penguatan kemitraan eksternal untuk mendukung mandat
kemanusiaan PMI
Rencana Strategis Bidang PMR dan Relawan
Tujuan Jangka Panjang Bidang PMR dan Relawan (KSR dan TSR) : PMI memiliki
struktur, sistem, keahlian, kapasitas dan tolok ukur bagi anggota PMR dan
Relawan yang memadai untuk meningkatkan kualitas pembinaan generasi muda
dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada kelompok paling rentan di
seluruh Indonesia. Strategis Prioritas dalam bidang PMR dan Relawan :
1.Peningkatan kerjasama dengan Departemen Pendidikan dan lintas sektoral
dalam manajemen pembinaan anggota PMR dan Relawan.
2.Pengembangan anggota PMR dan Relawan yang berkelanjutan.

Rencana Strategis Bidang Pengembangan Organisasi


Tujuan Jangka Panjang Bidang Pengembangan Organisasi : PMI memiliki
struktur, sistem, keahlian dan kapasitas yang memadai untuk memberikan
pelayanan yang bermutu kepada kelompok paling rentan di seluruh Indonesia.
Strategi Prioritas Bidang Pengembangan Organisasi :
1.Peningkatan kapasitas dan kinerja organisasi di seluruh jajaran PMI.
2. Penyusunan pedoman yang menyeluruh dan terpadu.
3.Pengembangan sumber daya yang berkelanjutan
4.Peningkatan manajemen staf dan sumber daya manusia

Anda mungkin juga menyukai