INDONESIA
Organisasi PMI
Upaya pendirian organisasi Palang Merah Indonesia sudah
dimulai semenjak sebelum Perang Dunia ke II oleh Dr. RCL Senduk dan
Dr. Bahder Djohan, dimana sebelumnya telah ada organisasi palang
merah di Indonesia yang bernama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie
(NERKAI) yang didirikan oleh Belanda. Tetapi upaya – upaya ini masih
ditentang oleh pemerintah kolonial Belanda dan Jepang. Pada tahun
1945, setelah Indonesia merdeka, atas instruksi Presiden Soekarno maka
dibentuklah badan Palang Merah Indonesia oleh Panitia 5 (lima), yaitu :
•Ketua : Dr. R. Mochtar
•Penulis : Dr. Bahder Djohan
•Anggota : Dr. Djoehana
Dr. Marzuki
Dr. Sitanala
Sehingga pada tanggal 17 September 1945 tersusun Pengurus
Besar PMI yang pertama yang dilantik oleh Wakil Presiden RI Moch.
Hatta yang sekaligus beliau sebagai Ketuanya.
Landasan Hukum
ANGGOTA
PMI Cabang dapat membentuk PMI Ranting yang berada di tingkat
kecamatan. Unit KSR PMI dapat terbentuk di :
a.Lingkungan Markas Cabang
b.Lingkungan Perguruan Tinggi/Lembaga Pendidikan
c.Lingkungan Satuan Kerja ( Kantor, Pabrik, dll )
d.Lingkungan Masyarakat Umum
KSR PMI bertanggung jawab dan memberikan laporan
kegiatan secara periodik kepada Pengurus PMI Cabang setempat
melalui staf yang bertanggung jawab di bidang pengembangan
relawan. Staf yang bertanggung jawab di bidang pengembangan
relawan PMI Cabang setempat secara fungsional membantu
Pengurus PMI Cabang dalam membina Unit KSR PMI yang ada di
wilayah kerjanya untuk tugas dan kewajiban
Struktur organisasi KSR dalam organisasi PMI
1. Struktur Organisasi KSR di tingkat Cabang
2. Struktur Organisasi KSR di Unit
2. Pelayanan Kesehatan
• Upaya Kesehatan Transfusi Darah (UKTD)
• Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat (CBFA)
• HIV/AIDS
• Air dan Sanitasi
• Tanggap Darurat Kesehatan
• Pelayanan Pos PP dan PK
• Pelayanan Ambulan
• Dukungan Psikologi
• Rumah Sakit PMI / Poliklinik
3. Pelayanan Sosial ;
• Tracing and Mailing Services (TMS)
• Pelayanan pada Lansia
• Pelayanan bagi Anak Jalanan
• Program Pelayanan dan Kesejahteraan Sosial
4. Peningkatan Fungsi / peran Komunikasi dan Informasi ;
• Diseminasi Prinsip Palang Merah dan HPI
• Promosi, Publikasi, Advokasi dan Networking
• Dukungan Komunikasi dalam Peningkatan Citra dan
Pengembangan Sumber Daya PMI
• Hubungan Luar Negeri
5. Pengembangan Organisasi ;
• Pembinaan & Peningkatan Kapasitas Organisasi
• Penggalian Dana (Fund Raising)
• Pengembangan Sumber Daya
• Pembinaan Relawan (PMR, KSR, dan TSR)
• Pendidikan dan Pelatihan
Pokok- Pokok Kebijakan PMI mencakup lima bidang pelayanan, yang
terdiri dari :
1. Penanggulangan Bencana
2. Kesehatan
3.Kesejahteraan Sosial
4.Komunikasi dan Informasi
5.Pengembangan Organisasi
Rencana Strategis Bidang Pelayanan Penanganan Bencana
Tujuan Jangka Panjang : PMI dapat memenuhi tanggungjawabnya untuk
memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat yang paling rentan
sebelum, saat, dan sesudah bencana Strategi Prioritas :
1.Kebijakan Manajemen Bencana PMI terimplementasikan di semua level,
diawali dari upaya – upaya kesiapsiagaan/ pengurangan resiko, saat maupun
setelah terjadi bencana / konflik yang mencakup segala kegiatan
2.Pengembangan kapasitas dalam memberikan pelayanan
berkesinambungan, sebelum, saat, dan sesudah bencana alam dan konflik,
dengan berkoordinasi dengan sektor lain di level yang berbeda
3.Mengembangkan dan membina jaringan kerjasama internal dan eksternal
dalam lingkup Manajemen Bencana
Rencana Strategis Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Rencana Strategis Bidang Pelayanan Kesehatan mencakup 3 bidang, yaitu :
1. Bidang kesehatan (secara umum) Tujuan Jangka Panjang Bidang Pelayanan
Kesehatan :
2. Bidang Pelayanan Upaya Kesehatan Transfusi Darah
3.Bidang Pelayanan RS PMI Bogor