Anda di halaman 1dari 17

Hukum

Perikemanusiaan
Internasional
PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) XXII
KSR PMI UNIT 04 UIN SUSKA RIAU

RISKI EFENDI
HUKUM PERIKEMANUSIAAN
INTERNASIONAL

Adalah :

Ketentuan internasional yang mengatur segala permasalahan


kemanusiaan pada waktu pertikaian bersenjata internasional
maupun non-internasional.

Ketentuan Hukum tersebut mengatur hak-hak dan kewajiban


dari pihak yang terlibat dalam pertikaian (dalam penggunaan
senjata dan metode perang tertentu, perlindungan kepada
korban maupun harta benda yang terkena akibat pertikaian
bersenjata)
PERBEDAAN HAM DAN HPI
No HUKUM HAM HUKUM PERIKEMANUSIAAN
INTERNASIONAL

1 Sebagai bagian dari kajian Hukum Sebagai bagian kajian Hukum Internasional di
Internasional yang paling muda bidang hukum perang (tertua)

2 Diterapkan untuk masa damai Diterapkan untuk masa sengketa bersenjata

3 Memberi jaminan perlindungan terhadap Memberi jaminan perlindungan terhadap


manusia.Orang per orang manusia.
Orang-per orang

4 Individu menjadi subjek hukum yang Individu lebih dianggap sebagai objek
bersifat aktif perlindungan hukum

5 Untuk menjamin penghormatan dan Untuk memberikan perlindungan dari ancaman


kebebasan setiap orang agar terlindung dan bahaya yang timbul karena sengketa
dari penyalahgunaan kekuasaan. bersenjata

6 Mekanisme penegakannya melibatkan Mekanisme penegakannya melibatkan lembaga


melibatkan lembaga peradilan nasional, peradilan nasional,negara peserta Konvensi dan
lembaga promosi di tingkat nasional. ICRC.
TUJUAN HPI

• Untuk mencegah dan mengurangi korban perang,


kematian, penderitaan serta penghancuran lingkungan
dan harta benda milik pihak yang tidak berkaitan dengan
perang

• HPI perlu diketahui agar semua pihak yang terlibat dalam


pertikaian dan masyarakat umum mengetahui hak-hak
serta kewajibannya di masa pertikaian bersenjata.
SUMBER HPI

1) Perjanjian (Konvensi Jenewa dan Protokol Tambahan) atau


kesepakatan lain antarnegara yang terkait dengan
Perjanjian

2) Aturan umum lainnya (di suatu negara) yang terkait dengan


Perjanjian, mis. UU Lambang
KONVENSI JENEWA 1949

• Konvensi I: perbaikan keadaan anggota angkatan perang yang


luka dan sakit di medan pertempuran darat

• Konvensi II: perbaikan keadaan anggota angkatan perang di


laut yang luka, sakit dan korban karam

• Konvensi III: perlakuan terhadap tawanan perang

• Konvensi IV: perlindungan orang-orang sipil di waktu perang


PROTOKOL TAMBAHAN 1977

• Protokol Tambahan I: tentang Pertikaian Bersenjata


Internasional

• Protokol Tambahan II: tentang Pertikaian Bersenjata


Non-Internasional

• Protokol Tambahan III: tentang pengesahan Lambang


Kristal Merah menjadi salah satu Lambang Gerakan
yang diakui (Disahkan th 2005)
HAK DAN KEWAJIBAN
Kombatan (pihak yang terlibat dalam perang )

• Hak: dalam peperangan apabila menangkap, musuh berhak


diperlakukan sebagai tawanan perang
• Kewajiban: harus mematuhi aturan perang dan melindungi
penduduk sipil

Non-Kombatan (pihak yang tidak terlibat dalam perang )

• Hak: mendapat perlindungan terhadap diri, penghormatan


atas hak-hak keluarga, keyakinan dan keagamaan serta adat
istiadatnya
• Menjauhkan diri dari segala tindakan yang bisa membawa
dirinya kedalam kancah pertikaian bersenjata
ATURAN DASAR HPI
PENCEGAHAN

- Kewajiban untuk membedakan diri antara pasukan tempur


dan penduduk sipil

- Penduduk sipil dan tempat-tempat yang dilindungi harus


dijauhkan dari sasaran militer

- Dalam rencana penyerangan setiap tindakan pencegahan


harus dilakukan untuk mengindari atau mengurangi
penderitaan/kerugian penduduk sipil
KESEIMBANGAN

pasal 57-2.(a) (iii) PT I


PEMBEDAAN
KETENTUAN DASAR
PEMBATASAN

pasal 22 K DH.IV; pasal 35 PT I


ATURAN DASAR HPI
PEMBATASAN

• Dilarang menggunakan persenjataan dan metode perang yg


mungkin mengkibatkan kehancuran yg tidak perlu terjadi /
penderitaan yg berlebihan

• Serangan hanya diarahkan kepada sasaran militer

• Dilarang membuat penduduk sipil menderita

• kelaparan dan menghancurkan fasilitas penduduk sipil

• Lingkungan hidup harus dijaga dan dilindungiR


ATURAN DASAR HPI
PENGHORMATAN PADA OBYEK YANG DILINDUNGI
• Orang-orang yg tidak terlibat langsung dlm peperangan harus
diperlakukansecara manusiawi.
• Tidak ada hukuman yg dijatuhkan tanpa melalui pengadilan yg
sah dan menjamin keadilan.
• ICRC harus diberitahukan dan diijinkan untuk mengunjungi
tawanan perang dan tawanan sipil.
• Hindari pelanggaran dan penyalahgunaan Lambang perlindungan
seperti Lambang Palang Merah atau Bulan Sabit Merah dan
Bendera Putih.
• Tidak seorangpun yg dilindungi dpt digunakan sebagai perisai
• Objek kebudayaan dan instalasi yg mempunyai tenaga yg
membahayakan keselamatan manusia ada dibawah perlindungan
khusus.
• Dilarang melakukan penjarahan.
ATURAN DASAR HPI
BANTUAN
• Yang cidera, sakit dan korban kapal karam baik teman
maupun musuh dikumpulkan dan dirawat dengan
perlakuan yang sama

• Tindakan perlindungan dan bantuan untuk para korban


harus diijinkan

• Orang-orang, kendaraan dan instalasi yang memakai


lambang Palang Merah atau Bulan Sabit Merah tidak boleh
diserang, dan demi misinya harus diberi fasilitas

• Tawanan perang dan tawanan sipil berhak untuk menulis


surat kepada keluarganya
ICRC – IFRC
Perhimpunan Nasional
dan HPI
 ICRC mempunyai peran utama dalam memperkenalkan,
mengembangkan dan mensosialisasikan Hukum
Perikemanusiaan Internasional (International Humanitarian
Law/IHL). Federasi harus membantu ICRC dalam
memperkenalkan dan mengembangkan HPI dan bekerjasama
dengannya dalam mensosialisasikan HPI di antara
Perhimpunan Nasional (Seville Agreement)
 Pada suatu negara, sosialiasi HPI adalah kewajiban
pemerintah. Namun Perhimpunan Nasional harus membantu
pemerintah dalam mensosialisasikan HPI. Mereka juga harus
bekerjasama dengan pemerintah masing-masing untuk
memastikan bahwa IHL dihormati dan untuk menjaga lambang
palang merah dan bulan sabit merah (Seville Agreement)

Anda mungkin juga menyukai