Anda di halaman 1dari 13

HUKUM PERIKEMANUSIAAN INTERNASIONAL

Hukum Perang
Hukum Sengketa Bersenjata
Hukum konflik bersenjata
HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL
TUJUAN HPI
memperkecil/membatasi penderitaan dan
kerugian akibat perang
CAKUPAN PENGATURAN
 Perlindungan kepada orang-orang yang tidak,
atau tidak lagi, ikut serta dalam pertempuran
(HUKUM JENEWA)
 Pembatasan alat dan cara berperang
(HUKUM DEN HAAG)
1. Konv. I – perbaikan yg luka  Konv. Den Haag 1954 –
1. Konv. Den Haag 1899 sakit & korban
2. Konv. Den haag 1907 perlind. Benda2 budaya
pertempuran darat
 Protokol I & II 1977
2. Konv. II – sda karam di
 Protokol III 2005
pertempuran
 Konv. Jenewa 1980 –
laut
larangan penggunaan
3. Konv. III – Perlakuan thd
senjata konvensional ttt
tawanan perang
 dll
4. Konv. IV – Perlindungan
thd pddk sipil

Mengatur ttg Mengatur ttg Mixed / gabungan


Metode & alat perlindungan thd korban2
berperang perang
Mengatur ttg metode/cara berperang

HUKUM
DEN HAAG Tercantum di dalam
a. Konvensi Den Haag 1899
(terdiri 3 konvensi & 3 deklarasi)
b. Konvensi Den Haag 1907
(terdiri 13 konvensi & 1 deklarasi)

Merupakan hukum & kebiasaan perang


KONVENSI JENEWA 1949

• Konvensi I: perbaikan keadaan anggota angkatan


perang yang luka dan sakit di medan pertempuran
darat

• Konvensi II: perbaikan keadaan anggota angkatan


perang di laut yang luka, sakit dan korban karam

• Konvensi III: perlakuan terhadap tawanan perang

• Konvensi IV: perlindungan orang-orang sipil di waktu


perang
PROTOKOL TAMBAHAN 1977

• Protokol Tambahan I: tentang Pertikaian Bersenjata


Internasional

• Protokol Tambahan II: tentang Pertikaian Bersenjata


Non-Internasional

• Protokol Tambahan III: tentang pengesahan Lambang


Kristal Merah menjadi salah satu Lambang Gerakan
yang diakui (Disahkan th 2005)
SIAPA YANG DILINDUNGI ?
 Pihak yang TIDAK atau TIDAK LAGI ikut serta dalam
pertempuran seperti:
 Penduduk sipil
 Personil religius dan Kesehatan, termasuk PM, BSM
 Yang terluka dan yang sakit, korban kapal karam
 Tawanan perang

 Perlakuan2 yg dilarang utk dilakukan thd org2 tsb:


 Tidak boleh diserang dan dijadikan tameng
 Terhindar dari pelanggaran fisik dan perlakuan tidak
manusiawi
 yang terluka dan sakit harus dikumpulkan dan dirawat
APA YANG DILINDUNGI ?

 Sarana Non Militer:


 Fasilitas kesehatan baik sipil maupun militerl
 Sarana ibadah
 Perumahan dan fasilitas umum
 Bangunan bersejarah

 Hal2 yg dilarang utk dilakukan thd sarana2 tsb:


 Tidak boleh diserang
 Tidak boleh dijadikan fasilitas militer (basis /
markas / penyimpanan senjata, dll )
KESEIMBANGAN

Harus ada hubungan yang wajar antara

keuntungan yang diharapkan dari sebuah operasi militer


dan
biaya operasi tersebut dalam hal penderitaan manusia dan
kerusakan.
PEMBATASAN

Asas ini mengandung arti bahwa di


dalam perang, peralatan dan metode
perang yang digunakan tidak tak
terbatas
PEMBEDAAN
sasaran militer/sah vs obyek sipil

Suatu prinsip yang MEMBEDAKAN atau MEMBAGI PENDUDUK suatu


negara yang sedang berperang, atau sedang terlibat dalam konflik
bersenjata, ke dalam 2 golongan, yaitu:
– KOMBATAN (“COMBATANT”)
– PENDUDUK SIPIL (“CIVILIAN”)
PENEGAKAN HPI
Mekanisme Nasional
sesuai konvensi Jenewa 1949 Negara memiliki kewajiban untuk:
•Membuat UU yg menetapkan sanksi bagi pelaku kejahatan perang
•Mencari pelaku kejahatan perang
•Mengadili pelaku kejahatan perang

Mekanisme Internasional
• Hanya sebagai pelengkap apabila suatu negara tidak mempunyai
kemauan dan kemampuan utk mengadili pelaku kejahatan perang
melalu mekanisme peradilan nasional
• Yang bersifat ad hoc pernah dibentuk PBB tahun 1993 dan 1994 utk
mengadilin penjahat perang di Yugoslavia (ICYT) dan Rwanda (ICTR)
• Tahun 2002 telah dibentuk Mahkamah Pidana internasional
(International Criminal Court) yang permanen

Anda mungkin juga menyukai