2/Mar-Apr/2017
146
Lex Crimen Vol. VI/No. 2/Mar-Apr/2017
147
Lex Crimen Vol. VI/No. 2/Mar-Apr/2017
148
Lex Crimen Vol. VI/No. 2/Mar-Apr/2017
pembelaan yang wajar, yang tidak boleh kurang “Pelanggaran-pelanggaran berat yang
menguntungkan dari jaminan yang diberikan dimaksudkan oleh pasal sebelumnya ialah
oleh pasal 105 dan jaminan-jaminan yang pelanggaran-pelanggaran yang meliputi
diberikan oleh konvensi jenewa mengenai perbuatan-perbuatan, apabila dilakukan
perlakuan tawanan perang.” terhadap orang atau milik yang dilindungi
Pasal ini meletakan landasan bagi suatu konvensi, yaitu pembunuhan sengaja,
sistem yang dipakai untuk menindas penganiyaan atau perlakuan tak
pelanggaran-pelanggaran (breaches) terhadap berprikemanusiaan, termasuk percobaan
konvensi ini. Sistem ini berlandaskan tiga biologis, meyebabkan dengan sengaja
kewajiban fundamental bagi pihak-pihak penderitaan besar atau luka berat atas badan
penandatangan yaitu: 18 atau kesehatan atau pembinasaan yang luas
1. Kewajiban untuk menetapkan dan tindakan pemilikan atas harta benda yang
perundang-undangan khusus untuk tidak dibenarkan oleh kepntingan militer dan
persoalan ini; yang dilaksanakan dengan melawan hukum dan
2. Kewajiban untuk mencari orang yang dengan semena-mena.
dituduh melanggar konvensi ini; Tidak hanya pelanggaran berat saja yang
3. Kewajiban untuk mengadili orang harus ditindas dengan perundang-undangan
tersebut, atau menyerahkan orang nasional tetapi all breaches of the present, the
tersebut kepada negara lain yang Contractimg Powers, having arranged for the
berkepentingan untuk diadili. repression of the various grave breaches and
Menurut Mochtar Kusumaatmadja, pasal 49 fixed an appropriate penalty for each, must
mengenai sanksi pidana ini dan kewajiban yang include a general clause in their national
ditetapkan didalamnya harus dihubungkan legislative enactments, providing for the
dengan ketentuan yang terdapat dalam pasal 1 punishments of other breaches of convention.
yang menentukan bahwa pihak penanda (semua pelanggaran masa kini, yang memiliki
tangan tidak saja harus menaati ketentuan kekuatan kontrak, setelah diatur untuk represi
konvensi, hukum dan kebiasaan perang berbagai pelanggaran berat dan hukuman
terhadap pelanggaran terhadap konvensi sesuai untuk masing-masing harus
tersebut pada umumnya disebut kejahatan menyertakan klausul umum dalam
perang (war crime).19 perundangan legislatif nasional mereka,
Selain itu Konvensi Jenewa I juga menyediakan hukuman untuk pelanggaran lain
menghendaki agar setiap negara menetapkan dari konvensi)21
perundang-undangan yang diperlukan untuk Konvensi III yang mengatur tentang
memberi sanksi pidana yang efektif terhadap perlindungan tawanan perang juga memuat
orang-orang yang melakukan atau ketentuan terhadap pelanggaran-pelanggaran
memerintahkan untuk melakukan pelanggaran- yang dikategorikan sebagai pelanggaran-
pelanggaran berat. Konvensi Jenewa I juga pelanggaran berat juga disesuaikan dengan
menetapkan kewajiban bagi negara-negara kepentingan-kepentingan tawanan perang.22
pihak untuk mencari dan mengadili orang- Dalam hal ini dapat dilihat dalam pasal 130
orang yang disangka melakukan atau sebagai berikut:
memerintahkan untuk melakukan pelanggaran- “Pelanggaran-pelanggaran berat yang
pelanggaran berat apapun kebangsaannya. dimaksudkan oleh pasal terdahulu adalah
pasal yang berkaitan dengan pasal 49 adalah pelanggaran yang meliputi perbuatan berikut,
pasal 50 dimana pasal ini menjelaskan apabila dilakukan terhadap orang atau milik
pelangaran-pelangaran yang dikategori sebagai yang dilindungi oleh konvensi pembunuhan
pelangaran berat (grave breaches).20 disengaja, penganiyaan atau perlakuan tak
Pasal 50 berprikemanusiaan, termasuk percobaan
biologis, menyebabkan dengan sengaja
18 21
Prof. KGPH. Haryomataram, Loc.Cit hlm 68 Jean S. Pictet, Comentary First Geneva Convention,
19
Ibid hlm 69 1952, hlm 368
20 22
Arie Siswanto, loc.cit hlm 175 Arie Siswanto, Loc Cit, hlm 176
149
Lex Crimen Vol. VI/No. 2/Mar-Apr/2017
penderitaan besar atau luka berat atas badan diberikan oleh konvensi jenewa mengenai
atau kesehatan, memaksa seorang tawanan- perlakuan tawanan perang.”
tawanan perang untuk berdinas dalam Pasal 147 :
ketentraman negara musuh, dan dengan “Pelanggaran-pelanggaran berat yang
sengaja merampas hak-hak tawanan perang dimaksudkan oleh pasal sebelumnya ialah
atau peradilan yang adil dan wajar yang pelanggaran-pelanggaran yang meliputi
ditentukan dalam konvensi ini.” perbuatan-perbuatan, apabila dilakukan
Sejalan dengan tiga konvensi sebelumnya, terhadap orang atau milik yang dilindungi
Konvensi Jenewa IV 1949 juga memuat konvensi, yaitu pembunuhan sengaja,
ketentuan serupa tentang kriminalisasi, penganiyaan atau perlakuan tak
kewajiban untuk menetapkan peraturan berprikemanusiaan, termasuk percobaan
perundang-undangan untuk memberikan biologis, meyebabkan dengan sengaja
pidana bagi pelanggaran berat dimuat dalam penderitaan besar atau luka berat atas badan
pasal 146, sedangkan kategori pelanggaran atau kesehatan atau pembinasaan yang luas
berat dalam konteks Konvensi Jenewa IV ada dan tindakan pemilikan atas harta benda yang
dalam pasal 147.23 tidak dibenarkan oleh kepentingan militer dan
Pasal 146 : yang dilaksanakan dengan melawan hukum dan
“Pihak peserta agung berjanji untuk dengan semena-mena.”
menetapkan undang-undang yang diperlukan Ketentuan dalam Konvensi Jenewa
untuk memberi sanski pidana efektif terhadap membawa makna penting yang lain dalam
orang-orang yang melakukan atau kerangka menjamin agar pelaku pelanggaran
memerintahkan untuk melakukan salah satu berat diadili dan memikul konsekuensi hukum
diantara pelanggaran berat atas konvensi ini yang semestinya. Jaminan ini dilakukan melalui
seperti ditentukan dalam pasal berikut.” pengaturan tentang kewajiban negara untuk
“Tiap pihak peserta agung berkewajiban mengadili tersangka pelaku pelanggaran berat
untuk mencari orang-orang yang disangka telah tanpa memandang kewarganegaraanya yang
melakukan untuk memerintahkan untuk disertai dengan kemungkinan negara pihak
melakukan pelanggaran berat yang yang bersangkutan menyerahkan tersangka itu
dimaksudkan, dan harus mengadili orang-orang ke negara pihak lain yang dianggap
demikian, dengan tidakn memandang berkepentingan.24
kebangsaannya. pihak peserta agung dapat Pengaturan ini menjadi penting karena
juga, jika dikehendakinya dan sesuai dengan bergeser dari konsep jurisdiksi nasionalitas
ketentuan perundang-undangan sendiri, yang sebelumnya cukup kuat dianut negara-
meyerahkan kepada pihak peserta agung lain negara dalam konteks pelanggaran hukum
yang berkepentinagn, orang-orang demikian perang. Melalui ketentuan ini, seorang warga
untuk diadil, asal saja pihak peserta agung itu negara asing pun dapat diadili di suatu negara
dapat menunjukan suatu perkara prima facie.” kalau ia disangka melakukan pelanggaran berat
“Tiap pihak peserta gaung harus mengambil terhadap Konvensi Jenewa 1949. Sementara itu
tindakan-tindakan yang perlu untuk ketentuan pasal 86 Protokol Tambahan I (1977)
memberantas selain pelanggaran berat yang juga memuat pengaturan yang penting dalam
ditentukan dalam pasal berikut, segala konteks penegakan hukum dalam kejahatan
perbuatan yang bertentangan dengan perang dan dalam kejahatan internasional
ketentuan konvensi ini.” lainnya. Pasal tersebut memuat pengaturan
“Dalam segala keadaan, orang yang dituduh tanggung jawab atasan (superior responsibility)
harus mendapat jaminan peradilan dan yang belakangan juga menjadi sebuah prinsip
pembelaan yang wajar, yang tidak boleh kurang yang penting dalam hukum pidana
25
menguntungkan dari jaminan yang diberikan internasional.
oleh pasal 105 dan jaminan-jaminan yang
24
Lihat pasal 49 Konvensi Jenewa I (1949), Pasal 50
Konvensi Jenewa II (1949), Pasal 129 Konvensi Jenewa III
(1949), Pasal 146 Konvensi Jenewa IV (1949)
23 25
Ibid Arie Siswanto. Loc. Cit hlm 183
150
Lex Crimen Vol. VI/No. 2/Mar-Apr/2017
Adapun individu yang melanggar Konvensi banyak dilakukan oleh banyak pihak,
Jenewa 1949 yaitu seorang Jendral Tihomir sehingga pada tahun 1949, negara-
Blaskic, ia adalah seorang mantan komandan negara sepakat untuk membentuk
pada dewan pertahanan Kroasia (Croatian Konvensi Jenewa IV tentang
Defense Council / HVO). Dalam kapasitasnya perlindungan penduduk sipil pada
sebagai komandan Blaskic didakwa melakukan Wwktu perang, sehingga negara-negara
6 jenis pelanggaran yang diatur dalam Konvensi dapat memperhatikan orang-orang yang
Jenewa 1949 pasal 2 statuta ICTY, 11 jenis wajib dilindungi. Perlindungan yang
pelanggaran atas kebiasaan perang dimana diberikan yaitu perlindungan umum dan
penuntut menarik dakwaanya dan 3 jenis perlindungan khusus. Kemudian,
kejahatan kemanusiaan (crime against beberapa kelompok orang sipil yang
humanity).26 dilindungi yaitu orang asing diwilayah
Ia didakwa serangkaian kekejaman yang pendudukan, orang yang tinggal di
dilakukan terhadap kaum muslim Bosnia antara wilayah pendudukan, dan perlindungan
bulan mei 1992 sampai januari 1994. Jendaral interniran.
Tihomir Blaskic dikenai dakwaan Pelanggaran 2. Pelaksanaan Konvensi Jenewa 1949
Berat Konvensi Jenewa 1949.27 Beberapa sebagai sumber hukum bagi negara yang
pelanggaran yang dilakukan Blaskic antara lain, berperang harus memahami ketentuan
penganiayaan (presecution), serangan illegal yang terdapat di dalamnya termasuk
terhadap penduduk sipil dan harta benda, bentuk tindakan pelanggaran yang
menyadera warga sipil, pembunuhan sengaja terdapat dalam konvensi ini seperti
(willful killing) yang secara sengaja pembunuhan yang disengaja, penyiksaan
menyebabkan penderitaan berat atau luka atau perlakuan yang tidak manusiawi,
badan yang serius, pembunuhan, perlakuan deportasi atau pemindahan penduduk,
tidak manusiawi, serta penghancuran dan memaksa seseorang yang dilindungi
perampasan harta penduduk sipil. Atas 6 jenis untuk bertugass dalam angkatan
pelanggaran berat seperti yag diatur dalam bersenjata, menyandera serta
Konvensi Jenewa 1949 mantan Jendral besar perampasan harta benda tanpa
tersebut kemudian dijatuhi hukuma 45 tahun pembenaran yang dilakukan secara
penjara, namun pada tahun 2004 Mahkamah semena-mena.
Kejahatan Perang untuk bekas Yugoslovia,
dalam sidang banding melonggarkan sanksi B. Saran
terhadap Blaskic, yang tadinya 45 tahun 1. Dalam setiap terjadinya konflik baik
penjara menjadi 9 tahun penjara.28 konflik internal maupun konflik antar
negara diharapkan untuk dapat
menyelesaikan atau mencari jalan keluar
PENUTUP dengan cara damai agar terhindar dari
A. Kesimpulan pertikaian bersenjata antar negara
1. Setiap peperangan yang terjadi, selalu sehingga tidak ada lagi jatuhnya korban
menimbulkan korban, baik korban pihak dari pihak penduduk sipil.
militer maupun korban penduduk sipil. 2. Negara-negara yang sedang berperang
Usaha dalam mencegah perang sudah diharapkan agar dapat mematuhi dan
melaksanakan Konvensi Jenewa sebagai
26 Hukum yang mengatur tentang perang
ICTY, “The Presecutor of the Tribunal Against Tihomir
Blaskic” online, http://un.org/icty/indictment.com diakses sehingga penduduk sipil dapat dilindungi
pada tanggal 23 januari 2017. dalam setiap pertikaian bersenjata atau
27
Statuta International Criminal Tribunal for the former perang sehingga mereka merasa aman
Yugoslovia (ICTY) Article 2 Grave breaches of the Geneva dimana negara melindungi mereka
convention of 1949
28
“Studi Kasus Pelanggaran HAM berat untuk Bekas
berdasarkan Konvensi Jenewa IV.
Negara Yugoslovia”,
http://www.scribd.com/doc/46512189 diakses pada
tanggal 23 januari 2017
151
Lex Crimen Vol. VI/No. 2/Mar-Apr/2017
152