Anda di halaman 1dari 15

HUKUM PERIKEMANUSIAAN

INTERNASIONAL
ATAU
HUKUM HUMANITER
INTERNASIONAL
APA ITU HPI ?
Hukum Perang

Hukum Sengketa Bersenjata

Hukum konflik bersenjata

Hukum Perikemanusiaan Internasional


Semua ketentuan yang terdiri dari perjanjian & kebiasaan
internasional, yang bermaksud untuk mengatasi segala masalah
kemanusiaan yang timbul pada waktu pertikaian bersenjata
internasional maupun non internasional.
Hukum tersebut membatasi hak-hak dari pihak yang terlibat dalam
pertikaian atas dasar kemanusiaan untuk menggunakan beberapa
senjata dan metode perang tertentu, serta memberikan perlindungan
kepada orang yang menjadi korban maupun harta benda yang terkena
akibat pertikaian bersenjata.
HPI/HHI MENGATUR TENTANG:

1. PENGGUNAAN SENJATA DALAM KONFLIK


BERSENJATA/PERANG
2. METODE PERANG
3. PERLINDUNGAN TERHADAP KORBAN PERANG
PENDUDUK SIPIL, HARTA BENDA YANG TERKENA
DAMPAK DARI PERANG
TUJUAN NYA……..
memperkecil/membatasi
penderitaan dan kerugian
akibat perang
HPI/ HHI MELINDUNGI
1. Pihak yang TIDAK atau TIDAK LAGI ikut serta dalam pertempuran seperti:
 Penduduk sipil
 Personil religius dan Kesehatan, termasuk Palang Merah
 Yang terluka dan yang sakit, korban kapal karam
 Tawanan perang

• Perlakuan2 yg dilarang utk dilakukan thd org2 tsb:


 Tidak boleh diserang dan dijadikan tameng
 Terhindar dari pelanggaran fisik dan perlakuan tidak manusiawi
 yang terluka dan sakit harus dikumpulkan dan dirawat

.
2. Sarana Non Militer:
 Fasilitas kesehatan baik sipil maupun militerl
 Sarana ibadah
 Perumahan dan fasilitas umum
 Bangunan bersejarah

• Hal2 yg dilarang utk dilakukan thd sarana2 tsb:


 Tidak boleh diserang
 Tidak boleh dijadikan fasilitas militer (basis / markas /
penyimpanan senjata, dll )
3. Perlindungan Khusus Bagi :

- ORANG-ORANG SIPIL DALAM KEKUASAAN SALAH SATU PIHAK


BERSENGKETA:
orang-orang sipil yang kehilangan kebebasan terkait konflik (tahanan, [detainees],
tawanan/interniran [internees]), penduduk sipil dalam wilayah pendudukan,
"musuh" orang asing, anak-anak, wanita, wartawan.
- ORANG-ORANG YANG TIDAK LAGI TURUT SERTA DALAM PERMUSUHAN
kombatan yang sakit, terluka, atau kapal karam, yang ditahan.
- ORANG-ORANG YANG MEMBERIKAN PERTOLONGAN
personel medis, keagamaan, organisasi kemanusiaan.
Terdiri dr 3 konvensi
Konvensi I : Pembentukan Mahkamah
Permanen Arbitrasi
Konvensi II : Hk & Kebiasaan Perang di
Darat
Konvensi III: Penerapan Azas2 Konvensi
Jenewa 1864 di dalam Perang
di Laut

Terdiri dr 3 Deklarasi
1. Deklarasi I : Larangan penggunaan peluru dum-dum
2. Deklarasi II : Larangan penggunaan proyektil & bahan
peledak dari balon udara
3. Deklarasi III : Larangan penggunaan proyektil yg menimbulkan
gas cekik & racun
KONVENSI JENEWA I

Perlindungan tentara dalam perang di darat


• tentara yang terluka harus dikumpulkan & dirawat
tanpa diskriminasi
• personil Medis adalah NETRAL
• lambang Palang Merah atau Bulan Sabit Merah
adalah NETRAL
KONVENSI JENEWA II

Perlindungan tentara dalam perang di laut


anggota angkatan bersenjata yang terluka,
sakit, dan korban kapal karam harus
dikumpulkan & dirawat tanpa diskriminasi
KONVENSI JENEWA III
Perlakuan terhadap tawanan perang
• BUKAN seorang kriminal
• selama ditahan harus diperlakukan secara
manusiawi
• harus dibebaskan setelah permusuhan
berakhir
KONVENSI JENEWA IV

Perlindungan penduduk sipil waktu


perang
• Harus dilindungi
• Menyerang penduduk sipil dan harta benda adalah
DILARANG
• Serangan yang membabi buta adalah DILARANG
Protokol Tambahan:
merupakan tambahan dan pelengkap atas
4 Konvensi-Konvensi Jenewa 1949

• PT I/1977 berkaitan dengan perlindungan korban sengketa


bersenjata internasional

• PT II/1977 berkaitan dengan perlindungan korban


sengketa bersenjata non-internasional

• Protokol Tambahan III, 2005: Kristal Merah

Anda mungkin juga menyukai