Anda di halaman 1dari 12

KAPITA SELEKTA

PENDIDIKAN
PERTEMUAN PERTAMA
“URGENSI DAN KONSEP
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI”
Oleh: Siti Inayatulloh,M.Pd
STAISMAN 2022
Pendahuluan
 Pendidikan mempunyai arti yang sangat
penting dalam membentuk manusia agar
memiliki moral serta tatakrama yang baik bagi
generasi indonesia, menyiapkan masa depan
anak-anak dan masyarakat Indonesia
seluruhnya. Pendidikan sangat penting untuk
dilakukan sejak usia dini bahkan sejak dalam
kandungan, pendidikan dapat dilakukan oleh
orang dewasa, baik orangtua di rumah
maupun guru sebagai tenaga pendidik
profesional di lembaga pendidikan.
Apakah PAUD itu?
 Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan
usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkem-bangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
(UU No. 20 Tahun 2003 Ttg Sisdiknas)

 Upaya pendidik (orang tua, guru, orang dewasa lainnya)


dalam memfasilitasi perkembangan dan belajar anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun melalui penyediaan
berbagai pengalaman dan rangsangan yang bersifat
mengembangkan, terpadu, dan menyeluruh sehingga anak
dapat tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal.
Mengapa PAUD penting
 Bahwa ketika anak lahir telah dibekali oleh Allah SWT dengan
berbagai potensi Genetis
 Tetapi Lingkungan memberikan peran yang sangat besar dalam
pembentukan sikap, kepribadian dan pengembangan kemampuan
anak

 Masa Pendidkan terpenting yang harus diterapkan sejak dini:


1. Pra Lahir → Masa dalam kandungan
2. Baduta → Masa usia 0-2 tahun
3. Pra sekolah→ Masa usia 2-4 Tahun
4. Pra sekolah lanjut→ Masa usia 4-6 Tahun
5. Sekolah awal→ 5-8 Tahun

 Memberikan stimulasi penting pada anak di usia dini → perkembangan


otak anak yang membuat mereka lebih kreatif, percaya diri dan mandiri
 Memberikan pendidikan yang baik sehingga dapat membentuk
kepribadian yang positip→ bersosialisasi, bekerja sama, memiliki rasa
empati dll
Konsep Dasar PAUD
Lanjutan
Lanjutan
Insan cerdas Komprehensip danKompetitif
Makna Insan cerdas Kompetitif Makna insan cerda Komprehensip

- Beraktualisasi diri melalui olah otak/ kalbu untuk Cerdas spiritual


menumbuhkan dan memperkuat keimanan,
ketakwaan dan ahlak mulia termasuk budi pekerti
dan kepribadian luhur
 Beraktualisasi melalui olah rasa untuk Cerdas
meningkatkan sensitivitas dan apresiasasivitas Emosional dan
akan kehalusan dan keindahan dan seni Sosial
budaya, serta kompetensi untuk
mengapresiasikannya
- Memilki
 Beraktualisasi diri melalui interaksi sosial yang;
Berkepribadian
- Membina dan memupuk hubungan timbal balik
unggul dan
- Menjadi generasi yang Demokratis, simpatik
gandrung akan
dan empatik
keunggulan
- Menjunjung tinggi hak Asasi manusia
- Mempunyai
- Menjadi generasi Ceria dan percaya diri
semangat juang
- Menghargai kebinekaan dalam bermasyarakat
tinggi Kompetitif
dan bernegara serta berwawasan kebangsaan
- Dapat bersikap
dengan kesadaran akan hak dan kewajiban
Mandiri
warga negara
- Pantang menyerah
- Pembangun dan  Beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk Cerdas
pembina jejaring memperoleh kompetensi dan kemandirian dlam Intelektual
- Dapat bersosialisasi ilmu teknologi dan pengetahuan
dengan baik  Aktualisasi insan intelektual yang kritis,
- Inovatif dan imajinatif dan kreatif
menjadi gen  Beraktualisasi diri melalui olah raga untuk Cerdas
perubahan mewujudkan insan yang sehat, bugar, berdaya Kinestetis
- Sadar mutu tahan, sigap, terampil
Tujuan PAUD

TUJUAN
PAUD
Tujuan PAUD

 Pendidikan: PAUD merupakan pondasi awal


dalam meningkatkan kemampuan anak untuk
menyelesaikan pendidikan lebih tinggi,
menurunkan angka mengulang kelas dan angka
putus sekolah.
 Ekonomi: PAUD merupakan investasi yang
menguntungkan baik bagi keluarga maupun
pemerintah.
 sosial: PAUD merupakan salah satu upaya untuk
menghentikan roda kemiskinan.
 Hak/Hukum: PAUD merupakan hak setiap anak
untuk memperoleh pendidikan yang dijamin oleh
undang-undanng
Lanjutan

Melalui PAUD, anak diharapkan dapat


mengembangkan segenap potensi yang dimilikinya
antara lain: agama, kognitif, sosial-emosional,
bahasa, motorik kasar dan motorik halus, serta
kemandirian; memiliki dasar-dasar aqidah yang
lurus sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya,
memiliki kebiasaan-kebiasaan perilaku yang
diharapkan, menguasai sejumlah pengetahuan dan
keterampilan dasar sesuai dengan kebutuhan dan
tingkat perkembangannya, serta memiliki motivasi
dan sikap belajar yang positif.
Refleksi

Mengapa harus ada lembaga PAUD yang berbeda-beda? Ada berapa


lembaga PAUD di daerah Anda mengajar? Apa perbedaan tiap-tiap
lembaga ini. Bagaimana Anda menjalin komuniasi dan kerjasama dengan
mereka? Jumlah anak usia dini yang besar di Indoneisa belum diimbangi
dengan jumlah lembaga PAUD yang memadai. Pusat-pusat PAUD
belum menjangkau daerah-daerah atau pelosok Indonesia. Jika kondisi ini
tidak diatasi dikhawatirkan pengembangan anak usia dini hanya terpusat
di perkotaan. Selain itu selama ini pengembangan anak usia dini sering
dipahami secara terbatas sebagai Taman Kanak-Kanak. Sementara
pendirian taman kanak-kanak memerlukan proses yang lebih kompleks,
diperlukan pembukaan pusat-pusat PAUD baru yang bersifat non-
formal seperti Kelompok Bermain (KB) dan Tempat Penitipan Anak
(TPA). Pusat-pusat PAUD yang beragam ini harapannya bahu-
membahu membangun anak-anak usia dini Indonesia secara merata dan
adil. (Disadur dari Suryani, 2007: 44)

Anda mungkin juga menyukai