Anda di halaman 1dari 16

I

Fig. I

OM
SWASTIASTU . I
Fig
s
Venu

“Venus is the
second planet
from the Sun”
KELOMPOK 2

01 KP.13.20.007 Fig. III

NI KADEK ARI NOPAYANTI

02 KP.13.20.015
NI PUTU SINTYA PERMATA DEWI
LAPORAN
PENDAHULUAN
BAYI BARU
LAHIR RENDAH
( BBLR)
I
Fig.
Definisi

BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan lahir (BBL)
kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa kehamilan. Berat
lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir.
BBLR adalah neonatus yang dilahirkan terlalu kecil, kelahiran Fig. I
bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram.
Berat Badan Lahir Rendah/BBLR merupakan salah satu faktor
utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal
dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia
gestasi.

Pluto
Epidemogoli
Angka kematian Bayi di Indonesia masih memerlukan perhatian khusus karena tingginya angka
kematian bayi menjadi indikator penting dari kesehatan suatu bangsa, kematian neonatal menjadi
penyumbang terbesar tinggi angka kematian bayi di Indonesia. Hal ini terjadi karena periode bayi
segera setelah lahir merupakan periode kritis, karena bayi harus beradaptasi dengan lingkungan di luar
kandungan. Jika bayi mengalami kegagalan untuk beradaptasi maka akan berakibat fatal bagi
kehidupannya yaitu terjadi kematian. Salah satu penyebab kematian bayi baru lahir antara lain adalah
berat badan lahir rendah (BBLR). Neonatus dengan berat badan lahir rendah (BBLR) atau neonatus
yang dilahrirkan dengan berat lahir < 2500 gram dapat terjadi pada bayi prematur, tapi juga pada bayi
cukup bulan yang mengalami hambatan selama kehamilan
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor risiko yang memiliki kontribusi
terhadap kematian bayi khususnya pada masa perinatal. BBLR hingga saat ini masih merupakan
masalah di seluruh dunia karena merupakan penyebab kesakitan dan kematian pada bayi baru lahir.
Penyebab
1. Faktor Ibu
a. Umur saat melahirkan
Ibu hamil dengan usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir
rendah.
b. Tingkat pendidikan
Ibu yang buta huruf (tidak memiliki pedidikan formal) memiliki resiko lebih tinggi melahirkan bayi BBLR
dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan lebih tinggi .
c. Gizi kurang saat hamil
Ibu yang mengalami gizi kurang saat hamil menyebabkan persalinan sulit/lama, persalinan sebelum
waktunya (prematur), serta perdarahan setelah persalinan
d. Jarak kehamilan
Berdasarkan penelitian ibu yang memiliki jarak kelahiran < 2 tahun berisiko 3,231 kali lebih besar
melahirkan anak BBLR di bandingkan dengan ibu yang memiliki jarak kelahiran > 2 tahun, itu dikarenakan pola hi
dup, belum menggunakan alat kontrasepsi dan ibu tidak melakukan pemeriksaan dengan rutin
e. Pola hidup
Ibu yang dia terkena paparan asap rokok dan sering mengkonsumsi alkohol dapat menyebabkan hipoksia
pada janin dan menurunkan aliran darah umbilikal sehingga pertumbuhan janin akan mengalami gangguan dan
menyebabkan anak lahir dengan BBLR.
Lanjutan
2. Faktor kehamilan
a. Eklampsia / Pre-eklampsia.
b. Ketuban pecah dini.
c. Perdarahan Antepasrtum.
3. Faktor janin
1. Cacat bawaan (kelainan kongenital).
2. Infeksi dalam rahim.
Manifestasi klinis
1. Sebelum Bayi Lahir
a. Pada anamnesa sering dijumapai adanya riwayat aborts, partus prematurus dan lahir mati.
b. Pembesaran uterus tidak sesuai tuanya kehamilan.
c. Pergerakan janin yang pertama(Queckening) terjadi lenih lambat, gerakan janin lebih lambat walupun
kehamilannya sudah agak lanjut.
d. Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut seharusnya,
e. Sering dijumapai kehamilan dengan oligohidramnion atau bisa pula dengan hidramnion,hiperemesis
gravidarum dan pada hamil lanjut dengan toksemia gravidarum atau perdarahan ante partum
Lanjutan
2. Setelah bayi lahir
a. Berat lahir <2500 gram
b. Panjang badan 40 cm
c. Lingkaran dada <30cm
d. Lingkaran kepala < 33cm, Umur kehamilan< 37 minggu
e. Kepala relatif lebih besar dari badannya
f. Kulit tipis,transparan, lanugonya banyak
g. Lemak subkutan kurang, sering tampak peristaltik usus
h. Tangisannya lemah dan jarang
i. Pernapasan tidak teratur dan sering terjadi apnea
j. Otot-otot masih hipotonik, paha selalu dalam keadaan abdukasi
k. Sendi lutut dan pergelangan kaki dalam keadaan flexi atau lurus dan kepal mengarah ke satu sisi
l. Refleks tonik leher lemah dan refleks moro positif
m. Gerakan otot jarang akan tetapi lebih baik dari bayi bayi cukup bulan
n. Daya isap lemah terutama dalam hari-hari pertama
o. Kulit mengkilat, licin,piting edema
p. Frekuensi nadi berkisar 100-140/ menit
Asuhan keperawatan
A. Pengkajian (data subjektif dan objektif)
a. Biodata
Terjadi pada bayi prematur yang dalam pertumbuhan di dalam kandungan terganggu
b. Keluhan utama
Menangis lemah,reflek menghisap lemah,bayi kedinginan atau suhu tubuh rendah
c. Riwayat penayakit sekarang
Lahir spontan,SC umur kehamilan antara 24 sampai 37 minnggu,berat badan kurang atau sama dengan 2.500
gram,apgar pada 1 sampai 5 menit,0 sampai 3 menunjukkan kegawatan yang parah,4 sampai 6 kegawatan sedang,dan
7-10 normal 
d. Riwayat penyakit dahulu
Ibu memliki riwayat kelahiran prematur,kehamilan ganda,hidramnion
e. Riwayat penyakit keluarga
Adanya penyakit tertentu yang menyertai kehamilan seperti DM,TB Paru,Tumor kandungan,Kista,Hipertensi
lanjutan
f. ADL
1. Pola Nutrisi : reflek sucking lemah, volume lambung kurang, daya absorbsi kurang/lemah sehingga kebutuhan
nutrisi terganggu
2. Pola Istirahat tidur: terganggu oleh karena hipotermia
3. Pola Personal hygiene: tahap awal tidak dimandikan
4. Pola Aktivitas : gerakan kaki dan tangan lemas
5. Pola Eliminasi: BAB yang pertama kali keluar adalah mekonium,produksi urin rendah
g. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Umum
6. Kesadaran compos mentis
7. Nadi : 180X/menit pada menit I kemudian menurun sampai 120-140X/menit
8. RR : 80X/menit pada menit I kemudian menurun sampai 40X/menit
9. Suhu : kurang dari 36,5 C
Lanjutan
2. Pemeriksaan Fisik
1. Sistem sirkulasi/kardiovaskular
2. Sistem pernapasan
3. Sistem gastrointestinal
4. Sistem genitourinaria
5. Sistem neurologis dan musculoskeletal .
6. Sistem thermogulasi (suhu) : Suhu kulit dan aksila, suhu lingkungan.
7. Sistem kulit : Keadaan kulit (warna, tanda iritasi, tanda lahir, lesi, pemasangan infus), tekstur dan turgor kulit
kering, halus, terkelupas.
Diagnosa keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan imaturitas neurologis
2. Ketidakefektifan termogulasi berhubungan dengan gangguan yang mempengaruhi pengaturan suhu
3. Risiko infeksi berhubungan dengan imunosupresi
Rencana keperawatan
Fig. VI

Apakah ada
Fig. V
II

pertanyaan???
Saturn
“Venus is the
second planet
from the Sun”
Om
santhi santhi santhi Om

Anda mungkin juga menyukai