Anda di halaman 1dari 28

LANSIA DAN TUGAS

PERKEMBANGAN
KELUARGA Ns. I Gede Yudiana Putra, S.Kep, M.Kes
TIPE LANSIA

1. Tipe Arif Bijaksana


2. Tipe Mandiri
3. Tipe Tidak puas
4. Tipe Pasrah
5. Tipe bingung
TIPE ARIF BIJAKSANA

 Kaya dengan hikmah


 Pengalaman
 Menyesuaikan diri dengan perubahan
 Mempunyai kesibukan yg jelas
 Bersikap ramah
 Rendah hati
 Sederhana
 Dermawan
 Menjadi panutan
TIPE MANDIRI

 Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru


 Selektif dalam mencari pekerjaan
 Bergaul dengan teman dan lingkungan sekitar
 Ada kecenderungan mengalami post power
sindrome, apalagi jika pada masa lansia tidak diisi
dengan kegiatan yang dapat memberikan otonomi
pada dirinya
PENGKAJIAN TINGKAT KEMANDIRIAN

 Untuk megukur tingkat kemandirian ADL (Activity


Daily Living) lansia dapat gunakan indeks Katz dan
Barthel
 Skala yang ditetapkan pada katz index terdiri dari
tujuh skala A sampai dengan G. Skalanya terdiri dari
dua katagori yaitu kemandirian tinggi (Index A,B,C,D)
Dan kemandirian rendah (Index E,F,G)
 Indeks Barthel suatu instrument pengkajian yang
berfungsi mengukur kemandirian fungsional dalam
hal perawatan diri dan mobilitas yg menggunakan 10
indikator,
INDEKS KATZ

Skor Kriteria
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen (BAB atau
BAK),berpindah, ke kamar kecil, berpakaian dan mandi
B Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut
C Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan satu fungsi
tambahan
D Kemandiriani, dalam semua hal keculi mandi, berpakaian dan
satu fungsi tamabahan
E Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke
kamar kecil dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke
kamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut

Penilaian Index Katz menurut Maryam, R.


Siti. Dkk 2011
INDEKS BARTHEL

BAHAN AJAR\AKPER\KEP. KELUARGA DAN GERONTIK\PPT


KELUARGA DAN GERONTIK\INDEKS BARTHEL.docx
TIPE TIDAK PUAS

 Konflik lahir batin menentang proses penuaan


 Menjadi pemarah
 Tidak sabar
 Mudah tersinggung
 Sulit dilayani
 Pengkritik
 Banyak menuntut
TIPE PASRAH

 Menerima dan menunggu nasib


 Mengikuti kegiatan agama
 Melakukan pekerjaan apa saja
TIPE BINGUNG

 Kaget
 Kehilangan kepribadian
 Mengasingkan diri
 Minder
 Menyesal
 Pasif
 Acuh tak acuh
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIPE
LANSIA
 Karakter
 Pengalaman hidup
 Lingkungan
 Kondisi fisik
 Mental
 Sosial
 ekonomi
MITOS DAN STEREOTIP SEPUTAR LANSIA

1. Mitos Kedamaian dan Ketenangan


2. Mitos Konservatif dan Kemunduran
3. Mitos Berpenyakitan
4. Mitos Senilitas
5. Mitos tidak Jatuh Cinta
6. Mitos Aseksualitas
7. Mitos ketidakproduktifan
MITOS KEDAMAIAN DAN KETENANGAN

 Anggapan : para lansia dapat santai menikmati


hidup, hasil kerja, dan jerih payahnya di masa muda,
berbagai cobaan seakan-akan sudah berhasil
dilewati
 Kenyataan : sering ditemui lansia yang mengalami
stres karena kemiskinan dan berbagai keluhan serta
penderitaan karena penyakit
MITOS KONSERVATIF DAN KEMUNDURAN

 Konservatif berati kolot, bersikap mempertahankan


kebiasaan, tradisi dan keadaan yang berlaku
 Anggapan : para lansia itu tidak kreatif, menolak
inovasi, berorientasi kemasa silam, kembali
kemasa kanak’’, sulit berubah, keras kepala dan
cerewet
 Kenyataan : tidak semua lansia bersikap dan
mempunyai pikiran demikian
MITOS BERPENYAKITAN

 Anggapan : masa tua dipandang sebagai masa


degenerasi biologis yang disertai berbagai penyakit
 Kenyataan : tidak semua lansia berpenyakitan, saat
ini sudah banyak jenis pengobatan serta lansia
rajin melakukan pemeriksaan berkala shg lansia
tetap sehat dan bugar
MITOS SENILITAS

 Anggapan : para lansia sering dianggap sudah


pikun
 Kenyataan : banyak yg masih tetap cerdas,
bermanfaat bagi masyarakat, karena banyak cara
untuk menyesuaikan diri terhadap penurunan daya
ingat
MITOS TIDAK JATUH CINTA

 Anggapan : para lansia sudah tidak lagi jatuh cinta


dan bergairah kepada lawan jenis
 Kenyataan : perasaan dan emosi setiap orang
berubah sepanjang masa serta perasaan cinta tidak
berhenti hanya karena menjadi tua
MITOS ASEKSUALITAS

 Anggapan : pada saat lansia hubungan seks


menurun, minat, dorongan, gairah, kebutuhan, dan
daya seks berkurang
 Kenyataan : kehidupan para seks lansia normal
saja, dan tetap bergairah, hal ini dibuktikan dengan
banyaknya lansia yang ditinggal mati oleh
pasangan, namun masih ada rencana ingin
menikah lagi
MITOS KETIDAKPRODUKTIFAN

 Anggapan : bahwa para lansia tidak produktif lagi


 Kenyataan : banyak para lansia yang mencapai
kematangan, kemantapan dan produktivitas mental
maupun material
TUGAS PERKEMBANGAN LANSIA

 Menurut Erickson kesiapan lansia untuk beradaptasi


thdp tugas perkembangan lansia dipengaruhi oleh
proses tumbang pada tahap sebelumnya
 Apabila tumbang lansia sebelumnya baik dan teratur
maka pada usia lanjut akan dapat melakukan
kegiatan seperti biasa begitu pula sebaliknya
TUGAS PERKEMBANGAN LANSIA

1. Mempersiapak diri untuk kondisi yang menurun


2. Mempersiapkan diri untuk pensiun
3. Membentuk hubungan baik dengan seusianya
4. Mempersiapkan kehidupan baru
PERAN ANGGOTA KELUARGA TERHADAP
LANSIA 1
1. Melakukan pembicaraan terarah
2. Mempertahankan kehangatan keluarga
3. Membantu melakukan persiapan makanan bagi
lansia
4. Membantu dalam hal transportasi termasuk
rekreasi
5. Membantu memenuhi sumber’’ keuangan
6. Memberikan kasih sayang, menyediakan waktu dan
perhatian
7. Menghormati dan menghargai
8. Bersikap sabar dan bijaksan terhadap perilaku
lansia
PERAN ANGGOTA KELUARGA TERHADAP
LANSIA 2
9. Jangan menganggap sebagai beban
10. Memberikan kesempatan untuk tinggal bersama
11. Mintalah nasehat dalam peristiwa’’ penting
12. Mengajaknya dalam acara keluarga’’
13. Membantu mencukupi kebutuhannya
14. Memberi dorongan untuk tetap mengikuti
kegiatan diluar rumah termasuk pengembangan
hobi
15. Membantu mengatur keuangan
PERAN ANGGOTA KELUARGA TERHADAP
LANSIA 3
16. Memeriksakan kesehatan secara teratur
17. Memberi dorongan untuk tetap hidup bersih dan
sehat
18. Mencegah terjadinya kecelakaan baik di dalam
maupun di luar rumah
19. Pemeliharaan kesehatan lansia adalah tanggung
jawab bersama
20. Memberikan tauladan kepada anak’’ dalam
memberi perhatian yang baik kepada lansia
PERAN KELUARGA DALAM PERAWATAN
LANSIA
1. Mempertahankan pengaturan hidup yang
memuaskan
2. Penyesuain terhadap pendapatan yang menurun
3. Mempertahankan hubungan perkawinan
4. Penyesuaian diri terhadap kehilangan pasangan
5. Pemeliharaan ikatan kelurga antar generasi
6. Meneruskan untuk memahami eksistensi lanjut
usia

Anda mungkin juga menyukai