Anda di halaman 1dari 11

CALON PENDONOR

DARAH
UPTD PUSKESMAS WATU ALO
P4K (PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN
PENCEGAHAN KOMPLIKASI)

 P4K adalah kegiatan yang di fasilitasi oleh bidan dalam rangka meningkatkan peran aktif suami,
keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan dalam
menghadapi kemungkinan terjadinya komplikasi pada saat hamil, bersalin dan nifas termasuk
perencanaan menggunakan metode Keluarga Berencana
 Tujuan P4K antara lain Suami, keluarga dan masyarakat paham tentang bahaya persalinan;
Adanya rencana persalinan yang aman; Adanya rencana kontrasepsi yang akan di pakai; Adanya
dukungan masyarakat, Toma, kader, dukung untuk ikut KB pasca persalinan; Adanya dukungan
sukarela dalam persiapan biaya, transportasi, donor darah; Memantapkan kerjasama antara
bidan, dukun bayi dan kader.
 Salah satu penyebab terjadinya kematian ibu saat hamil/bersalin/nifas adalah
perdarahan, terutama perdarahan pasca melahirkan.
 Untuk mencegah hal ini, maka ibu hamil diwajibkan menyiapkan paling sedikit
empat orang calon pendonor darah jika sewaktu-waktu diperlukan.
 Untuk tercapainya hal ini maka sangat dibutuhkan kerjasama dari suami,
keluarga dan masyarakat untuk turut serta dalam persiapan ibu menyambut
persalinan salah satunya dapat menjadi salah satu calon pendonor bagi ibu
hamil bagi yang bergolongan darah sama dengan ibu hamil dan dalam keadaan
sehat.
 Calon pendonor darah yaitu orang-orang yang disiapkan oleh ibu, suami, keluarga
dan masyarakat yang sewaktu-waktu bersedia menyumbangkan darahnya untuk
keselamatan ibu melahirkan sehingga bila terjadi sesuatu yang memerlukan darah
segera bisa teratasi. Calon donor yang disiapkan harus memenuhi syarat sebagai
pendonor darah untuk ibu seperti salah satunya calon pendonor tidak menderita
penyakit infeksi seperti malaria, hepatitis dan HIV/AIDS.
 Persiapan donor darah perlu dilakukan oleh setiap ibu hamil karena setiap saat
proses persalinan yang fisiologis dapat menjadi patologis. Bila sewaktuwaktu
terjadi komplikasi maka sudah tersedia calon donor dengan golongan darah yang
sesuai untuk mendonorkan darahnya kepada ibu dan tidak terjadi keterlambatan.
Sehingga ibu hamil dalam keadaan siap dengan calon donor darah baik itu dari
keluarga, suami, maupun teman yang sesuai dengan golongan darah ibu, serta
calon donor darah memenuhi syarat sebagai seorang pendonor darah.
 Dalam rangka pengelolaan donor darah ini, dikembangkan upaya bukan hanya
untuk mengganti darah pada ibu bersalin tetapi lebih berorientasi untuk
menggalang tersedianya calon pendonor darah untuk mengisi persediaan
darah di UTD/ UTD RS. Untuk memastikan kegiatan donor darah dan ambulan
desa berjalan dengan maksimal maka perlu dilakukan upaya partisipatif Bidan
bekerja sama dengan Forum Peduli KIA dan Dukun, dipimpin Kepala
Desa/Lurah mewujudkan komitmen bersama di masyarakat dalam penyediaan
donor darah, sarana transportasi. Komitmen masyarakat terhadap
pelaksanaan donor darah dan sarana transportasi/ ambulan desa dapat
diwujudkan dengan pembuatan Surat Pernyataan Kesediaan menjadi
Pendonor Darah atau Sarana Transportasi/Ambulan Desa bagi warga yang
bersedia dan ikhlas sebagai calon pendonor darah atau pemakaian
kendaraannya sewaktu-waktu bila diperlukan dalam situasi
kegawatdaruratan.
 Surat Pernyataan Kesediaan tersebut dapat dituangkan dalam satu lembar
kertas yang memberikan informasi tentang nama, alamat/ no HP/ no telepon,
umur, golongan darah atau jenis kendaraan. Selanjutnya surat pernyataan
tersebut harus menjelaskan bahwa surat dibuat secara sukarela dan tanpa
ada paksaan dari pihak manapun. Terakhir surat pernyataan harus
ditandangani oleh yang membuat pernyataan dan diketahui oleh Kepala
Desa/Lurah wilayah setempat.
 Setelah adanya surat pernyataan kesediaan menjadi pendonor darah atau
sarana transportasi/ambulan desa, maka langkah selanjutnya yang perlu
dikembangkan adalah membuat daftar tertulis tentang orang-orang yang
bersedia menjadi pendonor darah dan atau sarana transportasi/ambulan
desa. Daftar ini bisa dibuat di atas kertas karton besar atau di papan tulis dan
kemudian disosialisasikan kepada masyarakat luas di desa/kelurahan.
Umumnya di pedesaan sosialisasi dilakukan dengan penempelan daftar nama-
nama orang yang bersedia menjadi pendonor darah dan atau sarana
transportasi/ambulan desa di papan pengumuman desa.
 Untuk melakukan cek golongan darah di masyarakat, Bidan bisa berkoordinasi
dengan pihak PMI melalui Puskesmas. Pada tingkat masyarakat, Forum Peduli
KIA bisa membantu memobiliasi masyarakat tentang waktu pelaksanaan cek
golongan darah masal.
 Pengisian stiker P4K dan lembar Menyambut Persalinan pada buku KIA ibu
hamil yang dilaksanakan di rumah ibu diharapkan ibu/ suami/ keluarga sudah
tahu siapa yang akan menjadi pendonor darah dengan memperhatikan syarat
kesehatan bagi calon pendonor itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai