Anda di halaman 1dari 101

PSAK 16 – ASET TETAP

IAS 16 - PROPERTY PLANT & EQUIPMENT

Presented by: Dwi Martani


Agenda

1 Pengertian

2 Akuntansi

3 Pengungkapan

4 Ilustrasi dan Kasus

2
Aset Tetap

 Komponen signifikan dalam CONTOH


Laporan Posisi Keuangan. • Tanah
• Bangunan
 Aset Tetap bersifat tangible.
• Gedung Kantor
 Masa manfaat jangka panjang • Gedung Pabrik
(> 1 tahun) • Land improvement
 Digunakan dalam operasi: • Peralatan
• Kendaraan
produksi, disewakan,
• Mesin
administrasi, dll • Peralatan kantor
 Pembebanan  depresiasi

3
Perspektif Pengguna Informasi

Pengakuan aset
Penilaian aset dalam laporan keuangan
Pembebanan dalam depresiasi
Pengungkapan informasi yang relevan

Kualitas aset yang dimiliki


Penentuan nilai jaminan
Penilaian tingkat efisiensi perusahaan
Kepemilikan, keberadaan (sewa, jaminan kredit)
Penilaian dengan harga perolehan  Acc. Analysis

4
Ikhtisar Perubahan 2011
No Perihal PSAK 16 Rev 2011 PSAK 16 Rev 2007
1 Pengecualian Menambahkan pengecualian Hanya mengatur
terhadap ruang ruang lingkup untuk: pengecualian ruang lingkup
lingkup a. aset tetap diklasifikasikan untuk untuk hak
sebagai dimiliki untuk dijual penambangan dan
sesuai dengan PSAK 58. reservasi tambang, seperti
b. pengakuan dan minyak, gas alam, dan
pengukuran aset eksplorasi sumber daya alam sejenis
dan evaluasi PSAK 64 yang tidak dapat
diperbarui.

2 Ruang lingkup Tidak mengatur lagi mengenai Ruang lingkup mencakup


properti investasi yang sedang properti yang dibangun
dibangun atau dikembangkan. atau dikembangkan untuk
digunakan di masa depan
sebagai properti investasi.

5
Ikhtisar Perubahan 2011
No Perihal PSAK 16 Rev 2011 PSAK 16 Rev 2007
3 Hibah Tidak mengatur syarat Pengakuan aset tetap yang
Pemerintah pengakuan aset tetap yang berasal dari hibah
berasal dari hibah. Hanya pemerintah mempunyai
mengatur nilai tercatat aset syarat bahwa:
tetap yang dapat dikurangi dari a. entitas telah memenuhi
hibah pemerintah. kondisi atau prasyarat
hibah tersebut;
b. hibah akan diperoleh.

4 Aset tetap yang Pengaturan aset tetap yang Mengatur perlakuan


tersedia untuk tersedia untuk dijual dihapus akuntansi terhadap suatu
dijual karena sudah diatur dalam aset tetap yang tersedia
PSAK 58 untuk dijual.

6
Ikhtisar Perubahan 2011
No Perihal PSAK 16 Rev 2011 PSAK 16 Rev 2007
5 Depresiasi atas Menjelaskan bahwa pada Perlakuan akuntansi untuk
tanah umumnya tanah memiliki umur tanah yang diperoleh
ekonomis tidak terbatas dengan Hak Guna Usaha,
sehingga tidak disusutkan, Hak Guna Bangunan dan
kecuali entitas meyakini umur lainnya mengacu pada
ekonomis tanah terbatas. PSAK 47: Tanah.
Perlakuan akuntansi tanah
yang diperoleh dengan Hak
Guna Usaha, Hak Guna
Bangunan dan lainnya
mengacu pada ISAK 25: Hak
Atas Tanah

7
Ikhtisar Perubahan 2007
No Perihal PSAK 16 Revisi 2007 PSAK 16 Lama
1 Istilah Aset Aktiva
2 Penyusutan Digabung di PSAK 16. Bagian Diatur di PSAK lain
yg signifikan disusutkan
terpisah.
3 Komponen Biaya Termasuk: Tidak mengatur 2 hal tsb
Perolehan • biaya imbalan kerja secara spesifik.
• biaya pengujian aset – hasil
penjualan dari pengujian
4 Bukan Komponen Kegiatan insidental ini Tidak mengatur hal tsb
Biaya Perolehan mungkin terjadi sebelum atau secara spesifik.
selama konstruksi atau
aktivitas pengembangan
(misal : parkir)
5 Pertukaran Aset Membedakan antara ada Membedakan pertukaran
substansi komersial atau sejenis dan tidak sejenis
tidak.
8
Ikhtisar Perubahan 2007

No Perihal PSAK 16 Revisi 2007 PSAK 16 Lama


6 Pengukuran Cost Model atau Revaluation Hanya Cost Model,
Setelah Model revaluasi boleh dilakukan
Pengakuan Awal jika sesuai ketentuan
pemerintah
7 Telaah Ulang Nilai Harus dilakukan minimum tiap Telaah nilai residu tidak
Residu, Umur akhir tahun dan perubahannya diatur, perubahan umur
Manfaat & Metode diperlakukan sebagai manfaat diperlakukan
Penyusutan perubahan estimasi prospektif, perubahan
(prospektif). metode penyusutan
retrospektif.
8 Aktiva Lain-lain Diatur di PSAK lain Mengatur Aktiva Lain-lain
9 Dismantling Cost Diakui sebagai biaya perolehan Tidak diatur
dan kewajiban

9
Hubungan PSAK 16 dan PSAK Lain

Penurunan
Aset
Bunga
PSAK PSAK
Pinjaman
26 48

Aset Tetap
PSAK
16
PSAK - Terkait
PSAK
58

Aset Tidak Lancar yang


PSAK Dimiliki untuk Dijual dan
13 & 19 Operasi yang Dihentikan
PSAK
Sewa IAS 25
30
Investasi Properti
Aset tidak berwujud
Hak atas Tanah 10
Pengertian Aset Tetap

 Definisi  Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)


1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan
kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
2. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu
periode. Co: bila beli tanah untuk kegiatan entitas
dalam kegiatan

 Ciri  Tidak berlaku untuk


► “Digunakan dalam operasi” dan tdk 1. Hak penambangan
utk dijual kembali.
► Bersifat Jangka panjang dan biasanya 2. Reservasi tambang
disusutkan
► Memiliki wujud.
11
Pengakuan Aset Tetap

Biaya perolehan aset tetap harus diakui


sebagai aset jika dan hanya jika : (par 7)
a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis
di masa depan berkenaan dengan aset
tersebut akan mengalir ke entitas; dan
b) Biaya perolehan aset dapat diukur
secara andal.

 Tidak membedakan kriteria pengakuan pada


saat pengakuan awal dan untuk biaya setelah
perolehan awal
12
Pengakuan Aset Tetap

 Suku cadang utama dan peralatan siap pakai


termasuk aset tetap jika:
 digunakan lebih dari satu periode
 hanya digunakan untuk aset tertentu
 komponen yang diganti tidak diakui
 Unit ukuran dalam pengakuan sesuai kondisi
entitas. Kriteria agregasi atau invidual:
 Mempengaruhi nilai aset
 Mempengaruhi biaya depresiasi atau biaya operasi
 Laba (potensi earning management)
 Evaluasi prinsip pengakuan 
 Biaya awal memperoleh aset
 Biaya selanjutnya untuk menambah, mengganti,
memperbaiki
13
Biaya Perolehan Awal

 Seluruh biaya terkait aset yang memiliki manfaat di


masa mendatang.
 Aset lain yang berfungsi agar suatu aset dapat
memiliki manfaat di masa mendatang.
 Misal: alat yang dipasang agar pabrik dapat
berjalan sesuai dengan ketentuan pengolahan
limbah industri.

14
Biaya Setelah Perolehan Awal

Biaya pemeliharaan
diakui beban di laporan laba rugi periode
dan perbaikan berjalan
Misal: perawatan, suku
cadang

Penggantian aset Memenuhi kriteria aset tetap dan


komponen yang diganti tidak lagi dicatat
menambah aset jika
sebagai aset

Inspeksi yang
Memenuhi kriteria aset tetap dan nilai
signifikan
inspeksi terdahulu (dibedakan dari fisik)
diakui sebagai jumlah
dihentikan pencatatanya
tercatat aset jika

15
Pengukuran Awal

Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi


untuk diakui sebagai aset tetap pada awalnya
harus diukur sebesar biaya perolehan. (par 15)

Harga Perolehan

Biaya yang dapat


diartibusikan secara
langsung
Biaya pembongkaran dan
pemindahan aset tetap
dan restorasi lokasi aset

16
Komponen Biaya Perolehan

a) Harga perolehan  bea impor dan pajak pembelian yang tidak


boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan
potongan lain;
b) Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk
membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset
siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud
manajemen
c) Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap
dan restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul
– ketika aset tersebut diperoleh, atau
– karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode
tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan.

17
Biaya Diatribusikan Langsung

a) Biaya imbalan kerja yang timbul dari


pembangunan atau akuisisi aset tetap.
b) Biaya penyiapan lahan untuk pabrik;
c) Biaya handling dan penyerahan awal;
d) Biaya perakitan dan instalasi
e) Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi
dengan baik (setelah dikurangi hasil
penjualan produk tersebut)
f) Komisi profesional

18
Bukan komponen biaya

a) Biaya pembukaan fasilitas baru


b) Biaya pengenalan produk baru
c) Biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru
termasuk biaya pelatihan staf
d) Administrasi dan overhead umum
e) Biaya saat alat belum beroperasi penuh
f) Kerugian awal operasi
g) Biaya relokasi dan reorganisasi operasi entitas.
h) Hasil dari aset sebelum dimanfaatkan (hasil parkir
dari lahan yang belum digunakan).
i) Laba internal jika aset tersebut merupakan
persediaan perusahaan.

19
Pengukuran Awal – Dismantling Cost
Contoh

Perusahaan menyewa sebuah lahan selama 5 tahun untuk didirikan


bangunan sementara untuk kegiatan operasional kantor. Biaya untuk
mendirikan bangunan tersebut sebesar 1.200 juta.
Bangunan tersebut menurut perjanjian sewa, harus dibongkar di akhir
masa sewa. Estimasi biaya pembongkaran rumah tersebut 200 juta
Harga perolehan bangunan adalah 1.200 juta ditambah estimasi biaya
pembongkaran. 200 juta : (1 + 8%)5 = 135,1167 jt)

Biaya partisi diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:


Dr Aset Tetap 1.335,167 jt
Cr Kas 1.200 jt
Kewajiban diestimasi 135,1167jt

Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1


Cr Biaya bunga 10,889 jt
Kewajiban diestimasi 10,889 jt
20
Pengukuran Awal – Dismantling Cost
Contoh

PT. Melati menyewa gedung selama 4 tahun mulai


tahun 2011. Perusahaan mengeluarkan uang sebear
800 juta untuk membuat partisi ruang tersebut sesuai
keinginan perusahaan.
Dalam kontrak disebutkan bahwa perusahaan harus
mengembalikan ruangan seperti kondisi semula.
Biaya untuk melakukan restorari sebesar 50 juta
dengan tingkat diskon yang berlaku 5%. (PV n=5,
i=5%) = 39,176 jt.

21
Ilustrasi Biaya Perolehan
Contoh

Berikut ini biaya yang dikeluarkan PT. Kelana dalam rangka


perolehan mesin baru untuk produk barunya:
1. 5 milyar untuk pembelian mesin
2. 50 juta biaya tenaga kerja untuk merubah interior pabrik
agar sesuai dengan penggunaan mesin.
3. 100 juta untuk penyiapan lokasi pabrik Diskusikan
4. 80 juta untuk pengiriman mesin mana yang
5. 500 juta PPN dan 500 juta bea masuk. merupakan
6. Biaya promosi produk baru 800 juta biaya
7. Biaya instalasi mesin sebesar 120 juta perolehan??
8. Biaya pengetesan awal 50 juta
9. Biaya grand opening 130 juta
10.Biaya tenaga enginering yang melakukan pengetesan
dan instalasi 30 juta
11.Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya
overhead 25 juta
22
Pengukuran Awal
Example

 Biaya dari pembukaan pabrik tersebut sebesar


5.000+50+100+80+500+500+120+50+30=6.430
milyar
 Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan
perolehan dan pemasangan mesin pabrik tersebut
tidak boleh diakui.
 Biaya yang tidak boleh dimasukkan adalah:
1. Biaya grand opening 130 juta
2. Biaya promosi produk baru 800 juta
3. Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya
overhead 25 juta

23
Perolehan Gedung

Semua biaya terkait dengan akuisisi atau konstruksi :


 Material, tenaga kerja, overhead selama proses
konstruksi , biaya bunga  jika membangun sendiri
 Harga beli bangunan dan pengurusan hak
perolehan bangunan.
 Fee profesional
 Ijin pendirian bangunan

24
Perolehan Tanah

Semua biaya terkait dengan akuisisi dan penyiapan


tanah sesuai dengan tujuan penggunaan :
(1) Harga Beli
(2) Biay a pengurusan hak tanah (sertifikat,
pajak/BPHTB, biaya notaris, dll.
(3) Biaya untuk perataan tanah, penghancuran
bangunan yang tidak diperlukan.

25
Tanah dan Bangunan  Investasi Properti

 Properti Investasi menurut PSAK 13 adalah:


 properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari bangunan
—atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee
melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau
untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya, dan tidak untuk:
1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau
jasa atau untuk tujuan administratif; atau
2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
 Kriteria Pengakuan Sama dengan PSAK 16
 Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya
perolehan. Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran
awal tersebut.
 Setelah pengukuran awal perusahaan dapat memilih
menggunakan metode biaya atau nilai wajar
26
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Example

Fair value model (PSAK 13) Revaluation model (PSAK 16)

• Menggunakan nilai wajar • Menggunakan nilai wajar

• Perubahan nilai wajar diakui dalam • Perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi pada periode laporan laba rugi atau ekuitas.
terjadinya.

• Tidak ada penyusutan. • Penyusutan.

• Mencerminkan kondisi pasar pada • Tidak spesifik, hanya


tanggal neraca. mengharuskan secara reguler.

27
Perolehan Peralatan

 Peralatan dapat meliputi mesin, kendaraan, peralatan


kantor, peralatan pabrik dan peralatan lain.
 Biaya perolehan meliputi
(1) Harga beli,
(2) Pajak atau Bea yang tidak dapat dikreditkan
(3) Biaya transportasi
(4) Biaya asuransi selama pengiriman barang
(5) Biaya instalasi dan biaya penyiapan tempat untuk
melakukan instalasi
(6) Biaya untuk pengetesan peralatan

28
Biaya Perolehan

Pengeluaran dan penerimaan berikut terkait dengan tanah, land


improvement dan pembelian gedung. Tentukan bagaimana
perusahaan mengklasifikasikan pengeluaran tersebut?
Klasifikasi
(a) Uang yang dipinjam untuk mendanai konstruksi Utang Bank
(b) Pengeluaran untuk konstruksi dari pinjaman Bangunan
(c) Biaya untuk perataan tanah Tanah
(d) Biaya pajak dan pengurusan ijin pembangunan Tanah
(e) Pembayaran asuransi selama proses Bangunan
pembangunan konstruksi
(f) Pengembalian polis asuransi satu bulan karena (Bangunan)
konstruksi selesai lebih awal.

29
Perolehan Aset

Pengeluaran dan penerimaan berikut terkait dengan tanah, land


improvement dan pembelian gedung. Tentukan bagaiaman
perusahaan mengklasifikasikan pengeluaran tersebut?
Classification
1. Biaya arsitek untuk bangunan Bangunan
2. Biaya real estate yang dibeli untuk pabrik
Tanah
(tanah Rp20M dan bangunan Rp5M)
3. Biaya komisi untuk agen real estate Tanah
4. Pemasangan pagar di sekitar properti Perbaikan Tanah
5. Biaya penghancuran bangunan dan perataan
Tanah
tanah
6. Uang yang diterima dari penjualan puing (Tanah)
bangunan
7. Biaya lahan parkir dan jalan raya Perbaikan Tanah
8. Biaya penanaman pohon (permanen) Tanah 30
Perolehan Aset yang Dibangun Sendiri

 Biaya yang dikeluarkan sampai aset tersebut


siap digunakan:
 Material dan tenaga kerja
 Overhead  biaya variabel dan porsi dari fixed
overhead yang terkait langsung dengan
pembangunan aset.
 Biaya bunga selama proses pembangunan

31
Bunga selama Proses Konstruksi

 Alternatif pembebanan biaya bungan yang


muncul selama proses konstruksi

Rp 0 Menambah Nilai Aset Rp ?

Biaya bunga Kapitalisasi


Kapitalisasi biaya
tidak semua biaya
bunga aktual
dikapitalisasi bunga
selama konstruksi
selama
(dengan modifikasi)
konstruksi

IFRS
32
Bunga Pinjaman (PSAK 26)

 PSAK 26 (IFRS 23) mengkapitalisasi biaya bunga aktual (dengan


modifikasi), konsisten dengan prinsip harga perolehan
 Dalam kapitalisasi ada tiga pertimbangan
1. Qualifying assets
2. Periode kapitalisasi
3. Jumlah yang dikapitalisasi
 Bunga yang dikapitalisasi, jumlah yang lebih kecil antara
 Biaya bunga aktual
 Avoidable interest – bunga yang dapat dihindarkan yaitu biaya bunga
yang tidak akan muncul jika kegiatan pembangunan tersebut tidak
dilaksanakan.

• Pinjaman khusus  menggunakan • Pinjaman umum  menggunakan


aktual biaya bunga yang terjadi rata-rata tertimbang dana yang
dikurangi pendapatan bunga yang terpakai dikalikan dengan bunga
dihasilkan dari pinjaman khusus rata-rata.
sebelum digunakan.
33
Pengukuran Biaya Perolehan

 Diskon — Diskon harus dikurangkan dari harga


perolehan aset
 Pembayaran ditangguhkan— Aset yang dibeli dengan
pembayaran ditangguhkan dinilai setara nilai tunainya.
Perbedan nilai tunai dengan pembayaran diakui sebagai
beban bunga.
 Pertukaran aset — menggunakan nilai wajar kecuali
tidak ada substansi ekonomi atau tidak ada nilai wajar
yang andal.
 Pembelian dengan lumpsum — dialokasikan nilai total
biaya perolehan ke masing-masing aset dengan dasar
nilai wajar aset. (jika asetnya diklasikan atau memiliki
masa manfaat berbeda).

34
Pengukuran Biaya Perolehan

 Penerbitan saham — menggunakan dasar nilai


wajar dari saham sebagai indikator nilai wajar aset,
jika nilai saham dapat diandalkan.
 Mana yang lebih andal antara nilai wajar saham atau aset.
 Jika keduanya andal maka nilai wajar aset yang
diserahkan digunakan untuk mengukur aset yang diterima.
 Hibah pemerintah — tidak boleh diakui sampai
diperoleh keyakinan bahwa entitas memenuhi
persyaratan dan hibah akan diperoleh.

35
Pertukaran Aset

Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur


sebesar nilai wajar
kecuali:
– Tidak memiliki substansi komersial, Substansi
Komersial
atau
– Nilai wajar aset yang diterima dan
Nilai wajar
diserahkan tidak dapat diukur Aset dipertukarkan
secara andal

 Biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari


aset yang diserahkan.

36
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Entitas harus memilih antara:

 Sebagai kebijakan
Cost Model akuntansinya, dan
 Menerapkan kebijakan
tersebut terhadap seluruh
aset tetap dalam kelompok
Revaluation Model
yang sama.

37
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Cost Model Setelah diakui sebagai aset, aset tetap


dicatat sebesar :
 Biaya perolehan dikurangi
 Akumulasi penyusutan dan Akumulasi
rugi penurunan nilai aset

Setelah diakui sebagai aset, aset tetap


Revaluation Model
dicatat sebesar :
– Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar
pada tanggal revaluasi, dikurangi
– Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset
yang terjadi setelah tanggal revaluasi.
38
Nilai Wajar

Nilai di mana suatu aset dapat


dipertukarkan atau suatu kewajiban
diselesaikan antara pihak yang
memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar (arm’s
length transaction)

Bukan nilai yang akan diterima atau


dibayarkan entitas dalam suatu transaksi
yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan,
atau penjualan akibat kesulitan keuangan.

39
Hirarki Penentuan Nilai Wajar

 Kuotasi harga di pasar aktif;


 Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan
teknik penilaian yang meliputi:
 penggunaan transaksi-transaksi pasar wajar yang
terkini antara pihak-pihak yang mengerti,
berkeinginan, jika tersedia;
 referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain
yang secara substansial sama;
 analisis arus kas yang didiskonto (discounted cash
flow analysis); dan
 model penetapan harga opsi (option pricing model)

40
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Appraisal
Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan nilai
karena sifat aset yang khusus dan jarang diperjualbelikan, maka
 Entitas perlu mengestimasi nilai wajar menggunakan
pendekatan
 penghasilan atau
 depreciated replacement cost.

41
Penentuan Nilai Wajar

 Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya ditentukan melalui


penilaian yang dilakukan oleh penilai yang memiliki kualifikasi
professional berdasarkan bukti pasar.
 Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya menggunakan nilai
pasar yang ditentukan oleh penilai.

42
Tidak ada nilai wajar

 Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan nilai
wajar karena sifat dari asset tetap yang khusus dan jarang
diperjual-belikan, kecuali sebagai bagian dari bisnis yang
berkelanjutan, entitas mungkin perlu mengestimasi nilai wajar
menggunakan pendekatan penghasilan atau biaya pengganti
yang telah disusutkan (depreciated replacement cost
approach).

43
Frekuensi Penilaian

 Frekuensi revaluasi tergantung perubahan nilai wajar dari


suatu asset tetap yang direvaluasi.
 Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara
material dari jumlah tercatatnya  revaluasi lanjutan perlu
dilakukan.
 Beberapa aset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara
signifikan dan fluktuatif  perlu direvaluasi secara tahunan.
 Revaluasi tahunan seperti itu tidak perlu dilakukan apabila
perubahan nilai wajar tidak signifikan.
 Namun demikian, asset tersebut mungkin perlu direvaluasi
setiap tiga atau lima tahun sekali.

44
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Revaluation Model Revaluasi harus dilakukan secara


reguler
– Untuk memastikan jumlah tercatat
tidak berbeda secara material dengan
nilai wajar pada tanggal neraca.

Akumulasi penyusutan pada tanggal


revaluasi diperlakukan dengan
metode:
proporsional, atau eliminasi.

45
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Example

Metode Proporsional Peralatan senilai 2.000.000 diperoleh tanggal


1 Januari 2010 dengan masa manfaat
ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31
Desember 2010 nilai wajar aset adalah
2.400.000.

1/1/10 Dr. Aset tetap 2.000.000


Cr. Kas 2.000.000

31/12/10 Dr. Beban Penyusutan 400.000


Cr. Akumulasi Penyusutan 400.000

31/12/10 Dr. Aset Tetap 1.000.000


Cr. Akumulasi Penyusutan 200.000*
Cr. Surplus Revaluasi 800.000

*((2.400.000-1.600.000)/1.600.000) x 400.000 = 200.000


46
4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Example

Metode Eliminasi Peralatan senilai 2.000.000 diperoleh tanggal 1


Januari 2010 dengan masa manfaat ekonomis 5
tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2010
nilai wajar aset adalah 2.400.000.

1/1/08 Aset tetap 2.000.000


Kas 2.000.000
31/12/08 Beban Penyusutan 400.000
Akumulasi Penyusutan 400.000

31/12/08 Akumulasi Penyusutan 400.000


Aset Tetap 400.000

Aset Tetap 800,000


Surplus Revaluasi 800.000

47
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Revaluation Model

 Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka


 seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama Entire
harus direvaluasi class
 Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat
revaluasi, kenaikan tersebut langsung
dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus To Equity
revaluasi. directly
 Diakui dalam L/R sejumlah penurunan akibat
revaluasi terdahulu (jika ada).
 Jika jumlah tercatat aset menurun akibat
revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam
laporn laba rugi. Negative
 Didebit ke ekuitas – sejumlah saldo kredit surplus to P/L
revaluasi (jika ada).

48
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Revaluation Model

 Surplus revaluasi yang disajikan di ekuitas dapat dipindahkan


langsung ke sado laba pada saat aset tersebut dihentikan
penggunaannya.
 Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan
penggunaan aset oleh entitas. (partially realized)
 Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasian
dan penyusutan dengan biaya perolehan. (atau nilai surplus
revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)

Dr Surplus Revaluasi
Cr Saldo Laba

Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui Laporan Laba Rugi.

49
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Contoh

 Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 3.000.000 dan akumulasi


penyusutan Rp 1.650.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan
nilai Rp 1.950.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 1.650.000


Cr – Aset Tetap 1.650.000

Dr – Aset Tetap 600.000


Cr – Surplus Revaluasi 600.000
Hp- Akm Peny= NB 1.350.000
revaluasi 1.950.000

50
4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Contoh

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 3.000.000 dan akumulasi


penyusutan Rp 1,650.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan
nilai Rp 1.950.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan
penurunan Rp 200.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 1.650.000


Cr – Aset Tetap 1.650.000
Dr – Aset Tetap 600.000
Cr – Keuntungan Revaluasi 200.000
Cr - Surplus Revaluasi 400.000

51
4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Contoh

 Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 3.000.000 dan


akumulasi penyusutan Rp 1.650.000 dilakukan revaluasi
dan menghasilkan nilai Rp 1.000.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 1.650.000


Cr – Aset Tetap 1.650.000

Dr – Rugi Revaluasi 350.000


Cr – Aset Tetap 350.000.
NB = 1.350.000
Revaluasi = 1.000.000

52
4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Contoh

 Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 3.000.000 dan


akumulasi penyusutan Rp 1.650.000 dilakukan revaluasi
dan menghasilkan nilai Rp 1.000.000. Sebelumnya pernah
direvaluasi dengan surplus Rp 200.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 1.650.000


Cr – Aset Tetap 1.650.000

Dr – Rugi Revaluasi 150.000


Dr – Surplus Revaluasi 200.000
Cr – Aset Tetap 350.000

53
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Contoh

Revaluation Model
31.12.2009
 PT. Kenanga membeli Dr Aset tetap 50,000
mesin dengan harga Cr Kas 50,000
50.000 pada 1 Jan 2009
dan menggunakan
metode revaluasi Dr Beban Penyusutan 10,000
Cr Akumulasi Penyusutan 10,000
 Mesin tersebut
disusutkan dengan Dr Akumulasi Penyusutan 10,000
metode garis lurus 5thn. Cr Aset tetap 2,000
 Pada 31 Desember 2009 Cr Surplus Revaluasi 8,000
direvaluasi sebesar 31.12.2010
48.000
 Buat jurnal untuk tahun Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 12,000
2009 dan 2010. Cr Akumulasi Penyusutan 12,000
Dr Surplus Revaluasi 2,000
Cr Saldo Laba 2,000 54
Penyusutan

Cost Model
Penyusutan
Revaluation Model

Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat


disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset selama
umur manfaatnya (useful life).

55
Penyusutan

Penyusutan
 Setiap bagian aset tetap yang
memiliki biaya perolehan cukup
signifikan terhadap total biaya
perolehan seluruh aset harus
disusutkan secara terpisah.
 Contoh : rangka dan mesin
pesawat
 Beban penyusutan untuk setiap
periode harus diakui dalam
laporan laba rugi kecuali jika
beban tersebut dimasukkan
dalam jumlah tercatat aset lain.
56
Penyusutan

 Penyusutan aset dimulai pada saat Penyusutan


aset tersebut siap digunakan
– Pada saat aset berada di lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset Implikasinya,
siap digunakan sesuai dengan penyusutan tidak
keinginan dan maksud manajemen. dihentikan sekalipun
 Penyusutan aset dihentikan lebih aset:
awal ketika: – sedang tidak
digunakan atau
– Diklasifikasikan sebagai aset dimiliki
– dihentikan
untuk dijual; dan
penggunaannya
– Aset dihentikan pengakuannya.
 Tanah dan bangunan diperlakukan
sebagai aset terpisah walaupun
diperoleh sekaligus.
57
Penyusutan

 Nilai residu dan umur manfaat


suatu aset harus di-review
minimum setiap akhir tahun buku
 Jika hasil review berbeda dengan
estimasi sebelumnya maka
perbedaan tersebut harus
diperlakukan sebagai perubahan
estimasi akuntansi.

58
Penyusutan

Umur Manfaat

Faktor yang harus diperhitungkan dalam


menentukan umur manfaat.
• Prakiraan daya pakai aset;
• Prakiraan tingkat keausan fisik;
• Keusangan teknis dan keusangan komersil;
• Pembatasan penggunaan aset karena aspek hukum
(misal : sewa).

59
Penyusutan

 Metode penyusutan yang Metode Penyusutan


digunakan:
 Harus mencerminkan ekspektasi
pola konsumsi manfaat ekonomis
masa depan atas aset oleh
entitas.
 Harus di-review minimum setiap
akhir tahun buku, dan
 Perubahan metode diperlakukan
sebagai perubahan estimasi.

60
Penyusutan

Metode Penyusutan

Menghasilkan pembebanan yang tetap


Garis Lurus sepanjang umur manfaat selagi nilai
residu tidak berubah

Menghasilkan pembebanan yang


Saldo Menurun menurun sepanjang umur manfaat

Jumlah Unit Menghasilkan pembebanan berdasarkan


penggunaan

61
Penurunan Nilai – PSAK 48

 PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang membahas:


1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset,
2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan
3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.
 Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi
dibandingkan nilai terpulihkan (recoverable amount)
 Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar
dikurangi biaya penjualan dengan nilai kini penggunaan aset.
 Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi
 Revew penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan
 Penurunan boleh dapat dibalikkan sebesar yang telah terjadi

62
Penurunan Nilai

Setiap tanggal pelaporan perusahaan harus menguji


apakah terdapat indikasi (external atau internal)
penurunan nilai, jika ada maka dilakukan pengujian
berikut:

63
Ilustrasi Penurunan Nilai

Contoh: Misalkan perusahaan Carita melakukan uji penurunan


nilai untuk peralatannya. Nilai buku dari peralatan tersebut
sebesar Rp200 juta sedangkan nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual sebesar Rp180 juta, dan nilai pakainya Rp205 juta.

Rp200 jt Rp205 jt

Tdk ada
penurunan
nilai

Rp180 jt Rp205 jt
64
Ilustrasi Penurunan Nilai

Misalkan informasi yang ada tetap sama untuk PT Carita kecuali nilai pakai
dari peralatannya menjadi Rp175 juta.
Rp20 jt Rugi penurunan nilai

Rp200 jt Rp180 jt

Rp180 jt Rp175 jt

Dr. Rugi penurunan nilai Rp20 juta


Cr. Akumulasi depresiasi – peralatan Rp20
65
juta
Penghentian Pengakuan

 Jumlah tercatat aset tetap dihentikan


pengakuannya pada saat:
a)dilepaskan; atau
b)Tidak ada manfaat ekonomis masa
depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya.
 Laba atau rugi yang timbul dari penghentian
pengakuan aset tetap harus dimasukkan dalam
laporan laba rugi pada saat aset tersebut
dihentikan pengakuannya (kecuali transaksi jual-
sewa balik).
 Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai
pendapatan.

66
Penghentian Pengakuan

 Penghentian pengakuan pada saat penggantian sebagian aset


tetap
 Entitas mengakui biaya perolehan dari penggantian dalam jumlah
tercatat aset.
 Kemudian menghentikan pengakuan jumlah tercatat bagian yang
digantikan tanpa memperhatikan bagian yang digantikan telah
disusutkan secara terpisah. Jika tidak praktis, biaya perolehan
penggantian = biaya perolehan yang digantikan.
 Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan suatu
aset tetap harus ditentukan sebesar perbedaan antara :
 Jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dan
 Jumlah tercatat dari aset.

67
Pengungkapan

 Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah


tercatat bruto
 Metode penyusutan yang digunakan
 Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan
 Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal dan
akhir periode.
 Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
 Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik karena
penjaminan utang
 Jumlah pengeluaran yang diakui dalam pembangunan
 Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan
 Jumlah kompensasi pihak ketiga untuk aset yang
mengalami penurunan nilai, hilang / dihentikan.
 Pemilihan metode akuntansi
 Perubahan estimasi

68
Pengungkapan Revaluasi

Dasar yang digunakan untuk menilai kembali aktiva

Tanggal efektif penilaian Nama penilai independen, bila ada

Hakekat setiap petunjuk yang digunakan untuk menentukan biaya pengganti

Jumlah tercatat setiap jenis aktiva tetap Surplus penilaian kembali neraca

69
Transisi dan Tanggal Efektif

 Transisi:
 Entitas yang sebelum PSAK ini melakukan revaluasi dan
kemudian menggunakan model biaya sebagai kebijakan
akuntansi pengukuran aset tetapnya, maka nilai revaluasi aset
tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost).
Biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK ini
diterbitkan.
 Entitas yang sebelum penerapan PSAK ini pernah melakukan
revaluasi aset tetap dan masih memiliki selisih saldo revaluasi
aset tetap, maka pada saat penerapan pertama kali harus
mereklasifikasi seluruh saldo selisih revaluasi aset tetap tersebut
ke saldo laba dan hal tersebut harus diungkapkan
 Efektif 1 Januari 2008

70
Kasus – Model Revaluasi & Cost

Informasi terkait aset yang diperoleh pada 1 Januari 2006:


Harga perolehan: Rp100 juta
Umur manfaat: 5 tahun, tidak ada nilai sisa
Metode depresiasi: Garis lurus

Tanggal Biaya Penggantian Terdepresiasi


1 Januari 2007 Rp120 juta
1 Januari 2008 Rp45 juta
1 Januari 2009 Rp50 juta
Diminta:
a.Buatlah seluruh jurnal yang diperlukan berdasarkan Model Revaluasi!
b.Buatlah seluruh jurnal yang diperlukan berdasarkan Model Biaya
(Cost Model)! Asumsikan kondisi pada 1 Januari 2008 memenuhi
kriteria penurunan nilai (impairment)!
71
Jawaban – Revaluasi - Proporsional

1/1/06 Dr. Aset Rp100 juta


Cr. Kas Rp100 juta

31/12/06 Dr. Beban depresiasi Rp20 juta


Cr. Akumulasi Depresiasi Rp20 juta

1/1/07 Dr. Aset Rp50 juta*


Cr. Akumulasi Depresiasi Rp10 juta**
Cr. Surplus Revaluasi Rp 40 juta

*((120 juta – 80 juta)/80 juta) x 100 juta NB : Revaluasi


**((120 juta – 80 juta)/80 juta) x 20 juta
72
Jawaban – Revaluasi - Proporsional

31/12/07 Dr. Beban Depresiasi Rp30 juta (120 juta/4)


Cr.Akumulasi Depresiasi Rp 30 juta

Dr. Surplus Revaluasi Rp10 juta (40juta/4)


Cr. Laba Ditahan Rp10 juta

1/1/08 Dr. Akumulasi Depresiasi 30 juta* Dr. Surplus


Revaluasi 30 juta
Dr. Rugi Penurunan Nilai Aset 15 juta
Cr. Aset 75 juta**
*((90 juta – 45 juta)/90 juta) x 60 juta
**((90 juta – 45 juta)/90 juta) x 150 juta
73
Jawaban – Revaluasi - Proporsional

31/12/08 Dr. Beban Depresiasi Rp15 juta (45 juta/3)


Cr. Akumulasi Depresiasi Rp15 juta

1/1/09 Dr. Aset Rp50 juta* Cr. Akumulasi


Depresiasi Rp30 juta**
Cr. Keuntungan/Kerugian Rp15 juta
Cr. Surplus Revaluasi Rp5 juta

*((50 juta -30 juta)/30 juta) x 7,500


**((5,000-3,000)/3,000) x 4,500

74
Jawaban – Revaluasi - Eliminasi

1/1/06 Dr. Aset Rp100 juta


Cr. Kas Rp100 juta

31/12/06 Dr. Beban Depresiasi Rp20 juta


Cr. Akumulasi Depresiasi Rp20 juta

1/1/07 Dr. Akumulasi Depresiasi Rp20 juta


Cr. Aset Rp20 juta

Dr. Aset Rp40 juta


Cr. Surplus Revaluasi Rp40 juta

75
Jawaban – Revaluasi - Eliminasi

31/12/07 Dr. Beban Depresiasi Rp30 juta (120 juta/4)


Cr. Akumulasi Depresiasi Rp30 juta

Dr. Surplus Revaluasi Rp10 juta (40 juta/4)


Cr. Laba Ditahan Rp10 juta

1/1/08 Dr. Akumulasi Depresiasi Rp30 juta Cr.


Aset Rp30 juta

Dr. Surplus Revaluasi Rp30 juta


Dr. Rugi Penurunan Nilai Aset Rp15 juta
Cr. Aset Rp45 juta

76
Jawaban – Revaluasi - Eliminasi

31/12/08 Dr. Beban Depresiasi Rp15 juta (4,500/3)


Cr. Akumulasi Depresiasi Rp15 juta

1/1/09 Dr. Akumulasi Depresiasi Rp15 juta


Cr. Aset Rp15 juta

Dr. Aset Rp20 juta


Cr. Laba/Rugi Rp15 juta
Cr. Surplus Revaluasi Rp5 juta

77
Jawaban – Model Biaya

1/1/06 Dr. Aset Rp100 juta


Cr. Kas Rp100 juta

31/12/06 Dr. Beban Depresiasi Rp20 juta


Cr. Akumulasi Depresiasi Rp20 juta

1/1/07 No journal

31/12/07 Dr. Beban Depresiasi Rp20 juta


Cr. Akumulasi Depresiasi Rp20 juta

1/1/08 Dr. Kerugian Penurunan Nilai Aset Rp15 juta


Cr. Akumulasi Depresiasi Rp15 juta
78
Jawaban – Model Biaya

31/12/08 Dr. Beban Depreasiasi Rp15 juta


Cr. Akumulasi Depresiasi Rp15 juta

1/1/09 Dr. Akumulasi Depresiasi Rp10 juta


Cr. Laba/Rugi Rp10 juta

79
Ilustrasi Pembayaran Tangguhan

 PT. Mulia membeli mesin pabrik dengan melalui angsuran.


Uang muka yang dibayarkan sebesar Rp500 juta, angsuran 5
tahun yang dibayarkan Rp200 juta per tahun.
 Tingkat bunga yang berlaku 12%
 Nilai tunai mesin tersebut adalah PVA i=12%, n=5. Nilai tunai
angsuran = 720,95
 Nilai mesin pabrik 730,95+500 = 1.230,95
Jurnal perolehan
 Dr. Mesin 1.230,95
Cr. Kas 500
Cr. Utang 720,95
Pembayaran angsuran 1
 Dr. Utang 113,49
Dr. Beban bunga 86,51
Cr. Kas 200
80
Ilustrasi Perubahan Estimasi

PT Artha, membeli peralatan seharga Rp510 juta yang diperkirakan


memiliki umur manfaat 10 tahun dengan nilai sisa sebesar Rp10 juta
pada akhir masa manfaatnya. Depresiasi telah dicatat selama 7
tahun dengan metode garis lurus. Pada tahun 2010 (tahun ke-8),
ditentukan bahwa umur manfaatnya menjadi 15 tahun dengan nilai
sisa Rp5 juta pada akhir masa manfaat yang baru tersebut..

Questions:
Tidak
 Bagaimanakah ayat jurnal untuk Dijurnal
membenarkan depresiasi tahun-tahun sebelumnya?
 Hitung beban depresiasi tahun 2010.

81
Ilustrasi Perubahan Estimasi
Setelah 7 tahun

Biaya peralatan Rp510 juta Pertama, hitung nilai


Nilai sisa - 10 juta tercatat bersih pada
Basis depresiasi 500 juta tanggal perubahan
Masa manfaat (original) 10 tahun estimasi.
Depresiasi per tahun Rp 50 juta x 7 tahun = Rp 350 juta

Lap. Posisi Keuangan (31 Des 2009)


Peralatan Rp510 juta
Akumulasi depresiasi 350 juta
Nilai tercatat bersih Rp 160 juta

82
Ilustrasi Perubahan Estimasi
Setelah 7 tahun

Nilai tercatat bersih Rp160 juta Penghitungan beban


Nilai sisa (baru) 5 juta depresiasi tahun
Basis depresiasi 155 juta 2010
Sisa umur manfaat 8 tahun
Depresiasi tahunan Rp 19,375 juta

Ayat Jurnal 2010

Dr. Beban depresiasi Rp19,375 juta


Cr. Akumulasi depresiasi Rp19,375
juta
83
Ilustrasi Penghentian Pengakuan
Kasus

Pada 1 Jan 2006 PT Kicir membeli Pada 31 Des 2007, penggantian


mesin cetak laser seharga Rp50 motor dari mesin laser
juta diperlukan setelah 400 jam
Mesin tersebut digunakan selama operasi.
5 tahun (umur maksimum) Nilai tercatat motor pada tanggal
kemudian dihapusbukukan tersebut senilai Rp2 juta.
tanpa nilai sisa [Rp10 juta – (Rp10 juta  500 x
400)]
Motor mesin tersebut dapat
Biaya perolehan dari motor baru
beroperasi selama 500 jam,
tesebut seharga Rp 8 juta.
setelah melewati waktu operasi
tersebut, perusahaan membeli Jika motor laser diganti, maka
bagian dari laser baru. motor yang dahulu, yakni
Biaya dari motor baru sebesar senilai Rp 2 juta harus
Rp10 juta tanpa nilai sisa. dihapuskan.
Motor laser baru senilai Rp8 juta
harus diakui.
84
Ilustrasi Penghentian Pengakuan
Jurnal

Dr. Akumulasi Penyusutan Rp 8 juta


Dr. Rugi Rp 2 juta
Cr. Aset Tetap Rp 10 juta

Dr. Aset Tetap Rp 8 juta


Cr. Kas Rp 8 juta

85
Ilustrasi Penjualan Aset

Penjualan Aset
PT Goldmine memiliki suatu mesin dengan harga perolehan
senilai Rp 200 juta saat mesin tersebut dibeli pada 1 Juli 2007.
Beban depresiasi dicatat senilai Rp24 juta per tahun, sehingga
saldo akumulasi penyusutan adalah Rp84 juta pada 31
Desember 2010. Mesin tersebut dijual pada 1 September 2011
dengan harga Rp105 juta.
Siapkanlah ayat jurnal untuk:
a) Depresiasi tahun 2011 dan
b) Mencatat penjualan

86
Ilustrasi Penjualan Aset

a) Depresiasi untuk tahun 2011

Dr. Beban depresiasi (Rp24 juta x 8/12) Rp16 juta


Cr. Akumulasi depresiasi Rp16 juta

b) Mencatat penjualan

Kas Rp105 juta


Akmulasi Depresiasi 100 juta *

Mesin Rp 200 juta


Keuntungan Penjualan 5 juta
* Rp84 juta + Rp16 juta = Rp100 juta
87
Ilustrasi Pertukaran Aset –
Tanpa Substansi Komersial

Situasi Untung

Perusahaan transportasi, Aman Lancar, melakukan


transaksi pertukaran aset tanpa substansi komersial,
dimana posisi Aman Lancar tidak berubah secara signifikan
dengan adanya transaksi pertukaran ini. Pada kasus ini
Aman Lancar menunda pengakuan keuntungan senilai
Rp70 juta dan mengurangi basis dari semi-truk.

88
Ilustrasi Pertukaran Aset –
Tanpa Substansi Komersial

Ilustrasi: Aman Lancar mencatat transaksi pertukaran sebagai


berikut:

Dr. Semi-truk Rp530 juta


Dr. Akumulasi Depresiasi—Truk 220 juta
Cr. Truk 640 juta
Cr. Kas 110 juta

Nilai wajar semi-truk Rp600 juta


-/- Keuntungan yang ditangguhkan 70 juta
Basis semi-truk Rp530 juta

Nilai tercatat truk Rp420 juta


ATAU +/+ Kas yang dibayarkan 110 juta
Basis semi-truk Rp530 juta 89
Kasus Pertukaran Aset

PT Sriwijaya menukarkan peralatan yang telah ia gunakan


untuk kegiatan operasinya ditambahkan kas sebesar Rp20 juta
untuk peralatan yang serupa yang telah digunakan oleh PT
Kutai. Berikut ini adalah informasi terkait transaksi pertukaran
ini:
Sriwijaya Kutai
Peralatan (cost) 280 juta 280 juta
Akumulasi Depresiasi 190 juta 100 juta
Nilai wajar peralatan 135 juta 155 juta
Kas yang diberikan 20 juta

Diminta: Buatlah ayat jurnal untuk mencatat pertukaran


(untuk kedua perusahaan)
90
Kasus Pertukaran Aset

Penghitungan Keuntungan atau Kerugian (dalam juta Rp)

Sriwijaya Kutai
Nilai wajar peralatan yang diterima 155 135
Kas yang diterima / dibayar (20) 20
Dikurangi: Nilai tercatat peralatan
(280 juta-190 juta) (90)
(280 juta-100 juta) (180)
Untung (Rugi) pertukaran 45 -25

91
Kasus Pertukaran Aset

Memiliki Substansi Komersial


Sriwijaya:
Dr. Peralatan Rp155 juta
Dr. Akumulasi depresiasi 190 juta
Cr. Kas 20 juta
Cr. Peralatan 280 juta
Cr. Keuntungan pertukaran 45 juta

Kutai:
Dr. Kas Rp20 juta
Dr. Peralatan 135 juta
Dr. Akumulasi depresiasi 100 juta
Dr. Kerugian pertukaran 25 juta
Cr. Peralatan Rp280 juta

92
Kasus Pertukaran Aset

Sriwijaya (Memiliki Substansi Komersial):


Dr. Peralatan Rp155 juta
Dr. Akumulasi depresiasi 190 juta
Cr. Kas Rp20 juta
Cr. Peralatan 280 juta
Cr. Keuntungan penghapusbukuan aset 45 juta

Sriwijaya (TANPA Substansi Komersial):


Dr. Peralatan (155 juta – 45 juta) Rp110 juta
Dr. Akumulasi depresiasi 190 juta
Cr. Kas Rp20 juta
Cr. Peralatan 280 juta

93
Kasus Pertukaran Aset

Kutai (Memiliki Substansi Komersial):


Dr. Kas Rp20 juta
Dr. Peralatan 135 juta
Dr. Akumulasi depresiasi 100 juta
Dr. Rugi penghapusbukuan peralatan 25 juta
Cr. Peralatan Rp280 juta

Kutai (TANPA Substansi Komersial):


Dr. Kas Rp20 juta
Dr. Peralatan 135 juta
Dr. Akumulasi depresiasi 100 juta
Dr. Rugi penghapusbukuan peralatan 25 juta
Cr. Peralatan Rp280 juta

94
Kasus Revaluasi

Mengakui Revaluasi
Suatu entitas mengakui nilai dari aset tetap berwujud
setelah perolehan pada harga perolehan atau nilai wajar.
PT Jalan Baru menggunakan nilai wajar untuk mengakui
peralatan yang dimilikinya.
► Menaikkan nilai aset tetap jangka panjangnya sebesar
kenaikan nilai wajar.
► Mengubah nilai wajar dengan menyesuaikan akun aset dan
mencatat keuntungan tidak terealisasi.
► Keuntungan tidak terelasisasi biasanya dinyatakan dengan
nama Surplus Revaluasi.
95
Kasus Revaluasi

Revaluasi - Tanah
PT Fortune Indonesia membeli tanah seharga Rp1 M pada
tanggal 5 Januari 2010. Perusahaan memilih untuk
menggunakan metode revaluasi untuk mengakui tanahnya
setelah tanggal perolehan. Pada tanggal 31 Desember 2010,
nilai wajar dari tanah tersebut Rp1.2 M. Jurnal untuk mencatat
kejaidan ini adalah:

Dr. Tanah Rp0.2 M


Cr. Keuntungan belum terealisasi – Tanah Rp0.2 M

Keuntungan belum terealisasi – Tanah menaikkan nilai laba komprehensif


dalam laporan laba /rugi komprehensif.

96
Kasus Revaluasi

Revaluasi — Aset yang Dapat Terdepresiasi


PT Lancar membeli peralatan senilai Rp500 juta pada 2
Januari 2010 yang memiliki masa manfaat 5 tahun. Peralatan
tersebut didepresiasikan menggunakan metode garis lurus
tanpa nilai sisa. PT Lancar memilih untuk menggunakan
metode nilai wajar untuk mengakui peralatannya. PT Lancar
mencatat beban depresiasi sebesar Rp100 juta (Rp500 juta/5)
pada 31 Desember 2010 sebagai berikut:

Dr. Beban Depresiasi Rp100 juta


Cr. Akumulasi Depresiasi - Peralatan Rp100 juta

97
Kasus Revaluasi

Revaluation—Depreciable Assets
Setelah jurnal tersebut, peralatan yang dimiliki oleh PT Lancar
memiliki nilai buku Rp400 juta. PT Lancar menapatkan
informasi dari penilai independen yang menyatakan bahwa
peralatan tersebut bernilai Rp460 juta pada 31 Desember
2010.

Dr. Akumulasi Depresiasi - Peralatan Rp100 juta


Cr. Peralatan Rp40 juta
Cr. Keuntungan yang belum terealisasi- Peralatan Rp60 juta

98
Kasus Revaluasi

Penyajian Revaluasi — Aset yang Dapat Didepresiasi


Pada laporan laba/rugi komprehensif:
Laba komprehensif lain-lain:
Keuntungan yang belum terealisasi – peralatan Rp60 juta
Pada laporan posisi keuangan:
Aset tetap
Peralatan (Rp500 juta – Rp40 juta) Rp460 juta
Akumulasi depresiasi – peralatan (Rp100 juta – Rp100 juta) -0-

Nilai buku Rp460 juta

Ekuitas
Akumulasi laba komprehensif lainnya Rp60 juta

PT Lancar melaporkan beban depresiasi sebesar Rp100 juta. Akumulasi Laba


Komprehensif Lain tidak dapat memiliki saldo negatif.
99
Main References

 Intermediate Accounting
Kieso, Weygandt, Walfield, 13th edition, John Wiley

 Standar Akuntansi Keuangan


Dewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI

 International Financial Reporting Standards – Certificate Learning


Material
The Institute of Chartered Accountants, England and Wales

100
TERIMA KASIH
Dwi Martani
Departemen Akuntansi FEUI
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id
08161932935 atau 081318227080

101

Anda mungkin juga menyukai