Anda di halaman 1dari 30

PSAK 16 Aset Tetap (Revisi 2007)

Tim Implementasi IFRS


Juli 2010
TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
Tujuan PSAK 16 (revisi 2007) adalah untuk
mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, agar
pengguna laporan keuangan dapat memahami Definisi
informasi mengenai investasi entitas di aset
tetap, dan perubahan dalam investasi tersebut.

Isu utama dalam akuntansi aset tetap adalah:


a) pengakuan aset Pengakuan
b) penentuan jumlah tercatat
c) pembebanan penyusutan dan rugi penurunan Pengukuran
nilai atas aset tetap

Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 2


DEFINISI
Aset tetap adalah aset berwujud yang:
(a) dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk
tujuan administratif; dan
(b) diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

PENGAKUAN
Kriteria Pengakuan
• Manfaat ekonomis di masa depan bagi entitas
• Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal
Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 3
PENGAKUAN
Suku cadang dan peralatan pemeliharaan
• Biasanya dicatat sebagai persediaan dan diakui dalam laporan
laba rugi pada saat dikonsumsi
• Suku cadang utama dan peralatan siap pakai memenuhi kriteria
aset tetap ketika entitas memperkirakan akan menggunakan aset
tersebut selama lebih dari satu periode
• Suku cadang dan peralatan pemeliharaan yang hanya bisa
digunakan untuk suatu aset tetap tertentu dicatat sebagai aset
tetap
Pernyataan ini tidak menentukan unit ukuran dalam pengakuan suatu
aset tetap, apakah secara agregasi atau individual. Diperlukan
pertimbangan sesuai dengan kondisi tertentu entitas.
– Agregasi misalnya cetakan dan perkakas
– Individual misalnya pesawat terbang
Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 4
PENGAKUAN
Biaya setelah perolehan awal
Biaya perolehan Biaya setelah
awal perolehan awal

Lama Kriteria berbeda • Manfaat ekonomis di


masa depan bagi entitas Pengeluaran
meningkatkan kondisi
aset melebihi standar
• Biaya dapat diukur kinerja semula
secara andal

Revisi Kriteria sama • Manfaat ekonomis di masa depan bagi entitas

• Biaya dapat diukur secara andal

Pengeluaran yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi .
Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 5
PENGAKUAN
Biaya setelah perolehan awal
• Biaya perawatan sehari-hari diakui dalam laporan laba rugi
saat terjadinya. Biaya termasuk biaya tenaga kerja, bahan
habis pakai, dan suku cadang kecil.
• Penggantian bagian tertentu aset tetap diakui sebagai bagian
dari aset jika pengeluaran tersebut memenuhi kriteria
pengakuan. Jumlah tercatat komponen yang diganti tidak lagi
diakui, terlepas dari apakah telah disusutkan atau tidak. Jika
penentuan biaya komponen yang diganti tidak praktis
dilakukan, biaya penggantian dapat digunakan untuk
memperkirakan biaya komponen yang diganti.

Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 6


PENGUKURAN AWAL
 sebesar Biaya perolehan
- jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan
- nilai wajar dari imbalan lain yang diserahkan

KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN


• Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian
yang tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon
pembelian dan potongan lain
• Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk
membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar
aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud
manajemen
• Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan serta
restorasi lokasi aset
Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 7
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN
Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara
langsung:
• Biaya imbalan kerja
• Biaya penyiapan lahan
• Biaya handling dan penyerahan awal
• Biaya perakitan dan instalasi
• Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi dengan baik
• Komisi profesional
• Biaya bunga selama periode konstruksi (PSAK 26)

Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 8


KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN
Contoh biaya yang bukan merupakan biaya
perolehan aset tetap:
• Biaya pembukaan fasilitas baru
• Biaya pengenalan produk baru (termasuk biaya
iklan dan aktivitas promosi)
• Biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru atau
kelompok pelanggan baru (termasuk biaya
pelatihan staf)
• Administrasi dan biaya overhead umum lainnya

Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 9


KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN
Contoh estimasi awal biaya pembongkaran dan restorasi lokasi
aset:
• PT ABC menyewa ruang kantor selama 5 tahun pada tahun 2007 dan
mengeluarkan Rp 500 juta untuk mendekorasi kantor.
• Kontrak sewa mengharuskan PT ABC untuk melakukan restorasi
kantor kepada kondisi awal pada saat sewa berakhir.
• PT ABC memperkirakan biaya restorasi sebesar Rp 60 juta pada saat
sewa berakhir.
• Bagaimana menentukan biaya dekorasi dan bagaimana pengakuan
biaya dekorasi tersebut.

Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 10


KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN
Contoh estimasi awal biaya pembongkaran dan restorasi lokasi
aset:
Biaya pengembangan ruang
kantor Rp 500,000,000 A
Biaya restorasi Rp 60,000,000 B
Tingkat diskonto   10% C
Umur manfaat   5 tahun D
Faktor nilai tunai   0.6209 E
Nilai tunai biaya restorasi  Rp 37,255,279 F = B x E
Jumlah biaya pengembangan
ruang kantor  Rp 537,255,279 G = A + F

Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 11


KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN
Contoh estimasi awal biaya pembongkaran dan restorasi lokasi
aset:
Ayat jurnal:        
  A. Pengakuan awal    
Pengeluaran
    pengembangan:    
    Pengembangan sewa 500,000,000  
    Kas   500,000,000
    Estimasi restorasi:    
    Pengembangan sewa   37,255,279  
      Kewajiban restorasi   37,255,279

Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 12


KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN
Contoh estimasi awal biaya pembongkaran dan restorasi lokasi
aset:
Penyusutan:
Biaya pengembangan sewa  Rp 100,000,000 I=A/D
Biaya restorasi   7,451,056 J=F/D
Jumlah penyusutan Rp  107,451,056 K=I+J

    Untuk mencatat penyusutan aset:  


Biaya penyusutan – pengembangan
    sewa 107,451,056  
Akumulasi penyusutan –
    pengembangan sewa   107,451,056

Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 13


KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN
Contoh estimasi awal biaya pembongkaran dan restorasi lokasi
aset:
Unwinding diskonto kewajiban restorasi secara periodik
Periode Saldo awal Bunga Saldo akhir
2007 37,255,279 3,725,528 40,980,807
2008 40,980,807 4,098,081 45,078,888
2009 45,078,888 4,507,889 49,586,777
2010 49,586,777 4,958,678 54,545,455
2011 54,545,455 5,454,545 60,000,000
    Untuk mencatat unwinding diskonto  
    Biaya bunga 3,725,528  
    Kewajiban restorasi   3,725,528
Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 14
PENGUKURAN BIAYA PEROLEHAN
• setara dengan nilai tunai pada saat pengakuan
• biaya perolehan aset melalui pertukaran diukur pada nilai
wajar kecuali:
(a) transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial
atau
(b) nilai wajar dari aset yang diterima dan diserahkan tidak
dapat diukur secara andal
Jika aset yang diperoleh tidak dapat diukur dengan nilai wajar,
maka biaya perolehan aset tersebut diukur dengan jumlah
tercatat aset yang diserahkan.

Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 15


PENGUKURAN BIAYA PEROLEHAN

Perubahan arus kas di masa depan


Substansi komersial yang diharapkan sebagai akibat dari
transaksi pertukaran aset.

Substansi komersial adalah jika:


a. konfigurasi (risiko, waktu dan jumlah) arus kas atas aset yang
diterima berbeda dari konfigurasi dari aset yang diserahkan, atau
b. nilai khusus entitas (nilai kini dari arus kas suatu entitas) dari
kegiatan operasional entitas yang dipengaruhi oleh transaksi
tersebut berubah sebagai akibat dari pertukaran, dan
c. Selisih antara (a) dan (b) adalah relatif signifikan terhadap nilai
wajar dari aset yang dipertukarkan.

Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 16


HIBAH PEMERINTAH
Aset tetap yang diperoleh dari hibah Pemerintah
tidak boleh diakui sampai diperoleh keyakinan
bahwa:
(a)Entitas akan memenuhi kondisi atau
prasyarat hibah tersebut; dan
(b)Hibah akan diperoleh.

Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 17


PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN
AWAL
Entitas harus memilih salah satu model sebagai kebijakan
akuntansinya dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap
seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama.
Model biaya (cost model) – aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
Model revaluasi (revaluation model) – aset tetap yang nilai wajarnya
dapat diukur secara andal harus dicatat pada jumlah revaluasian, yaitu
nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan
akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi.
Jika entitas mengubah kebijakan akuntansi dari model biaya ke model
revaluasi maka perubahan tersebut berlaku prospektif.

Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 18


PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN
AWAL – MODEL REVALUASI
Persyaratan dasar – nilai wajar pada tanggal revaluasi. Nilai wajar
biasanya menggunakan nilai pasar yang ditentukan oleh penilai. Jika tidak
ada nilai pasar, dapat menggunakan pendekatan penghasilan atau
depreciated replacement cost approach. Jika suatu aset tetap direvaluasi,
maka seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama harus direvaluasi.

Frekuensi – revaluasi harus dilakukan dengan keteraturan yang cukup


reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara
material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar
pada tanggal neraca. Revaluasi bisa dilakukan secara tahunan, atau setiap
tiga atau lima tahun sekali, tergantung perubahan nilai wajar aset tetap yang
direvaluasi.

Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 19


PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN
AWAL – MODEL REVALUASI
Contoh
Biaya Biaya
perolehan pengganti
Mesin 4,000 5,600 1,600 (2)
Akumulasi
penyusutan 1,000 1,400 400 (3)
3,000 (1) 4,200 (4) 1,200 (5)

(1) Jumlah tercatat


(2) Kenaikan revaluasi
(3) Kenaikan akumulasi penyusutan
(4) Depreciated replacement cost
(5) Surplus revaluasi
Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 20
PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN
AWAL – MODEL REVALUASI
Contoh
Biaya perolehan Biaya
penggantian
(setelah 5
tahun)
Bangunan (umur 20 th) 16,000 24,000 8,000

Akumulasi penyusutan 4,000 6,000 2,000

12,000 18,000 6,000

Pendekatan proporsional - akumulasi penyusutan disajikan kembali secara


proporsional dengan perubahan dalam jumlah tercatat bruto dari aset.
Bangunan 8,000
Akumulasi penyusutan 2,000
Surplus revaluasi (Ekuitas) 6,000
Untuk mencatat kenaikan revaluasi bangunan.
Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 21
PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN
AWAL – MODEL REVALUASI
Pendekatan eliminasi
Akumulasi penyusutan dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto dari aset:
Akumulasi penyusutan 4,000
Bangunan 4,000

Dengan ayat jurnal di atas, akumulasi penyusutan menjadi nol dan nilai
bangunan menjadi 12,000.
Nilai bangunan kemudian disesuaikan kepada nilai revaluasian 18,000:
Bangunan 6,000
Surplus revaluasi (Ekuitas) 6,000

Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 22


PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN
AWAL – MODEL REVALUASI
Surplus revaluasi dapat dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat
aset tersebut dihentikan pengakuannya. Keseluruhan surplus dapat
direalisasikan pada saat penghentian atau pelepasan aset, namun
sebagian surplus dapat dipindahkan sejalan dengan penggunaan aset oleh
entitas.

Penggunaan aset setelah revaluasi (= 18,000/15):


Biaya penyusutan 1,200
Akumulasi penyusutan 1,200

Realisasi surplus revaluasi sebagian (= 6,000/15):


Surplus revaluasi (Ekuitas) 400
Saldo laba 400
Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 23
PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN
AWAL – MODEL REVALUASI
Perlakuan terhadap surplus dan defisit revaluasi

Surplus Defisit
Revaluasi Kredit di ekuitas Debit di laporan laba rugi
pertama
Revaluasi Kredit di ekuitas, kecuali Debit di laporan laba rugi,
berikutnya jika revaluasi sebelumnya kecuali jika revaluasi
menghasilkan defisit maka sebelumnya
kredit di laporan laba rugi menghasilkan surplus
hingga sebesar jumlah maka debit di ekuitas
penurunan nilai aset akibat hingga sebesar jumlah
revaluasi sebelumnya kenaikan nilai aset akibat
revaluasi sebelumnya
Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 24
PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN
AWAL - PENYUSUTAN
• Setiap bagian dari aset tetap yang memiliki biaya perolehan
cukup signifikan terhadap total biaya perolehan seluruh aset
harus disusutkan secara terpisah.
• Beban penyusutan untuk setiap periode harus diakui dalam
laporan laba rugi kecuali jika beban tersebut dimasukkan dalam
jumlah tercatat aset lainnya.
• Jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset dialokasikan
secara sistematis sepanjang umur manfaatnya.
• Nilai residu dan umur manfaat setiap aset harus di-review
minimum setiap akhir tahun buku dan apabila ternyata hasil
review berbeda dengan estimasi sebelumnya maka perbedaan
tersebut harus diperlakukan sebagai perubahan estimasi
akuntansi (PSAK 25)
• Penyusutan dimulai pada saat aset siap untuk digunakan,
penyusutan berhenti pada saat aset dilepas.
Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 25
PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN
AWAL – METODE PENYUSUTAN
Metode Karakteristik
Straight line Pembebanan yang tetap selama umur manfaat
aset jika nilai residu tidak berubah. Pola konsumsi
manfaat ekonomi aset tidak berubah selama umur
manfaat.
Diminishing Pembebanan menurun selama umur manfaat aset.
Balance Pola konsumsi manfaat ekonomi aset lebih besar
di tahun awal dibandingkan dengan tahun akhir.
Units of Pembebanan berdasarkan pada penggunaan atau
production output yang diharapkan dari suatu aset. Pola
konsumsi manfaat ekonomi aset sebagai fungsi
dari penggunaan aset.

Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 26


PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN
AWAL – PENURUNAN NILAI (PSAK 48)
Pada setiap tanggal pelaporan, entitas harus menilai
apakah ada indikasi penurunan nilai aset.
Kejadian penyebab
Jika terdapat indikasi, entitas harus memperkirakan
jumlah aset yang dapat diperoleh kembali.

Nilai aset yang lebih tinggi antara


Jumlah yang
dapat diperoleh Nilai wajar dikurangi
dan Nilai pakai
kembali biaya untuk menjual

Jika, dan hanya jika, jumlah yang dapat diperoleh


kembali lebih kecil dibandingkan dengan jumlah
tercatat,
Rugi penurunan nilai • Jumlah tercatat aset akan diturunkan kepada jumlah
yang dapat diperoleh kembali
• Penurunan ini merupakan rugi penurunan nilai.

Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 27


PENGHENTIAN PENGAKUAN
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat (1)
dilepaskan, atau (2) tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang
diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap harus
dimasukkan dalam laporan laba rugi pada saat aset tersebut dihentikan
pengakuannya. Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai pendapatan.

Aset tetap dapat dilepas dengan berbagai cara:


• Habis dipakai
• Rusak
• Ditukarkan
• Dijual

Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 28


PENGUNGKAPAN
Jika aset tetap disajikan pada jumlah revaluasian, hal berikut harus
diungkapkan:
• Tanggal efektif revaluasi
• Apakah penilai independen dilibatkan
• Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai
wajar aset
• Penjelasan mengenai nilai wajar aset yang ditentukan secara langsung
berdasar harga yang dapat diobservasi dalam suatu pasar aktif atau
transaksi pasar terakhir yang wajar atau diestimasi menggunakan teknik
penilaian lainnya
• Untuk setiap kelompok aset tetap, jumlah tercatat aset seandainya aset
tersebut dicatat dengan model biaya
• Surplus revaluasi yang menunjukkan perubahan selama periode dan
pembatasan-pembatasan distribusi kepada pemegang saham

Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 29


TANGGAL EFEKTIF & KETENTUAN
TRANSISI
Pernyataan ini berlaku efektif untuk penyusunan dan penyajian laporan
keuangan entitas yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008.

Entitas yang sebelum penerapan pernyataan ini telah melakukan revaluasi


aset tetap dan memilih model biaya maka nilai revaluasi tersebut
dianggap sebagai biaya perolehan.

Entitas yang sebelum penerapan pernyataan ini pernah melakukan revaluasi


aset tetap dan masih memiliki saldo selisih revaluasi maka seluruh saldo
selisih revaluasi harus direklasifikasi ke saldo laba pada saat penerapan
pertama kali pernyataan ini. Dan hal ini harus diungkapkan.

Lianny Leo - Pusdiklat BPKP 30

Anda mungkin juga menyukai