Anda di halaman 1dari 17

ASAS ASAS HUKUM DAGANG

SEJARAH
 Perkembangannya dimulai sejak kurang lebih tahun 1500. Di
Italia dan Perancis Selatan lahir kota-kota pusat perdagangan
seperti Florence, Vennetia, Marseille, Bercelona, dan lain-lain.
 Berhubungan dengan itu Hukum Romawi (Corpus luris
Civilis) tidak dapat menyelesaikan perkaran-perkara yang ada
pada waktu itu, sehingga para pedagang (gilda) membuat
peraturan sendiri di samping hukum Romawi, yang masih
bersifat kedaerahan.
 Di Perancis pada abad 17, Raja Louis XIV memerintahkan
Menteri Keuangannya Colbert untuk membuat kodifikasi
hukum dagang yaitu pada tahun 1673 (Ordonnance du
Commerce), dan pada tahun 1681 dibuat Ordonnance de la
Marine.
SISTEMATIKA
 Kitab Undang-undang Hukum Dagang terdiri dari dua
buku.
 Buku I : Tentang Dagang pada Umumnya.
 Buku II : Tentang Hak-Hak dan Kewajiban-Kewajiban
yang Terbit dari Pelayaran
BUKU I
 Bab I :Tentang Pedagang dan Perbuatan Pedagang
 Bab II:Tentang Pemegang Buku
 Bab III:Tentang Beberapa Jenis Perseroan
 Bab IV:Tentang Bursa Dagang, Makelar, dan Kasir
 Bab V:Tentang Komisioner, Ekspeditur, Pengangkut, dan Nakhoda
Perahu yang Melalui Sungai dan Perairan Darat
 Bab VI:Tentang Surat Wesel dan Surat Order
 Bab VII:Tentang Cheque, Promes, dan Kuitansi kepada pembawa
 Bab VIII:Tentang Reklame atau Penuntutan kembali dalam kepailitan
 Bab IX:Tentang Asuransi dan Pertanggungan pada umumnya
 Bab X:Tentang Pertanggungan (Asuranso) Terhadap Kebakaran,
Bahaya yang Mengancam Hasil-hasil Pertanian yang belum dipenuhi,
dan Pertanggungan Jiwa
BUKU II
 Bab I : Tentang Kapal Laut dan Muatannya
 Bab II : Tentang Pengusaha-pengusaha dan Perusahaan
Perkapalan
 Bab III : Tentang Nakhoda, Anak Kapal, dan
Penumpang
 Bab IV : Tentang Perjanjian Laut
 Bab VA : Tentang Pengangkutan Barang
 Bab VB : Tentang Pengangkutan Orang
 Bab VI : Tentang Penubrukan
 Bab VII : Tentang Pecahnya Kapal, Pendamparan, dan
Ditemukannya Barang di Laut
 Bab VIII : Dihapuskan (menurut Stb. 1933 No. 47 Jo. Stb. 1938
No. 2 yang mulai berlaku 1 April 1938)
 Bab IX : Tentang Pertanggungan terhadap segala Bahaya laut
terhadap Bahaya Pembukaan
 Bab X : Tentang Pertanggungan terhadap Bahaya dalam
Pengangkutan di Daratan, di Sungai, dan di Perairan Darat
 Bab XI : Tentang Kerugian Laut (Avary)
 Bab XII : Tentang Berakhirnya Perikatan-perikatan dalam
Perdagangan di Laut
 Bab XIII : Tentang Kapal-kapal dan Perahu-perahu yang melalui
Sungai dan Perairan Darat
 Hukum Dagang adalah keseluruhan aturan-aturan hukum
yang mengatur dengan disertai sanksi perbuatan-
perbuatan manusia di dalam usaha mereka untuk
menjalankan perdagangan.
 Pembagian Hukum Privat menjadi Hukum Dagang dan
Hukum Perdata tidak bersifat asasi dapat dibuktikan dari :
1. Pasal 1 KUHD yang menyebutkan sebagai berikut : “Kitab
Undang-undang Perdata berlaku juga bagi hal-hal yang
diatur di dalam Kitab Undang-undang ini, sekedar di dalam
Undang-undang ini tidak diatur secara khusus menyimpang”.
2. Perjanjian jual-beli yang penting dalam Hukum Dagang tidak
ditetapkan dalam KUHD melainkan ditetapkan dalam KUH
Perdata
3. Asuransi yang penting bagi persoalan perdata ditetapkan
dalam KUH Dagang
Pekerjaan perantara ada komisioner dan makelar

KOMISIONER MAKELAR
 Perantara yang berbuat atas  Menurut Undang-undang
perintah dan atas tanggungan adalah perantara dagangan
orang lain dan juga yang disumpah, yang
mendapatkan upah, namun mengadakan perjanjian-
bedanya dengan makelar ia
perjanjian atas perintah
ber-tindak atas namanya
sendiri. Suatu perjanjian yang
dan atas nama orang lain
dibuat oleh seorang untuk ini ia mendapatkan
komisioner mengikat dirinya upah yang disebut provisi
sendiri terhadap pihak ketiga. atau courtage
PENGANGKUTAN
 Pengangkutan adalah perjanjian di mana satu pihak
menyanggupi untuk dengan aman membawa orang/barang
dari satu tempat ke lain tempat, sedang pihak lainnya
menyanggupi akan membayar ongkos.
 Pengangkutan yang melalui laut mengenal suatu surat
berharga yang disebut “Cognossement” yaitu sepucuk
surat yang tertanggal dan yang ditandatangani oleh
nakhoda atau pegawai maskapai pelayaran atas nama si
pengangkut (maskapai pelayaran).
ASURANSI

 Asuransi adalah suatu perjanjian yang dengan sengaja


digantungkan pada suatu kejadian yang belum tentu,
kejadian mana akan menentukan untung ruginya salah
satu pihak. Asuransi merupakan perjanjian dimana
seorang penanggung, dengan menerima suatu premi
menyanggupi kepada yang tertanggung, untuk
memberikan penggantian dari suatu kerugian atau
kehilangan keuntungan yang mungkin diderita oleh orang
yang di tanggung sebagai akibat dari suatu kejadian yang
tidak tentu.
Dalam Hukum Dagang dikenal beberapa macam persekutuan
dagang antara lain :

 Firma
 Persekutuan Komanditer
 Perseroan terbatas
 koperasi
FIRMA

 Suatu persekutuan yang bertujuan melakukan perusahaan


bersama di bawah satu nama sehingga dalam bentuk firma
itu beberapa orang melakukan usahanya dibawah nama
yang telah disepakatinya.
 Pendirian suatu firma dilakukan dengan akte notaris.
 Tindakan setiap persero mengikat perseroan dan setiap
persero bertanggung jawab penuh atas pinjaman atau
kerugian firmanya dan semua pinjaman atau kerugian
tidak hanya ditanggung dengan harta kekayaan firma saja
bahkan bila para persero akan memikulnya secara
bersama.
PERSEROAN KOMANDITER

 Dalam perseroan komanditer terdapat dua macam persero,


yaitu persero biasa dan persero komanditer.
 Persero komanditer hanya menyediakan modal saja dan
tidak ikut menjalankan perusahaan, persero ini hanya
bertanggung jawab sampai sejumlah uang yang disetorkan
saja.
 Mendirikan perseroan komanditer tidak memerlukan
formalitas, dpaat dilakukan dengan lisan ataupun tulisan.
Kalau dibuat dengan surat, dapat dengan akte otentik atau
dibawah tangan.
PT
 Dalam perseroan terbatas, tiap persero bertanggung jawab
dengan modal yang disetor saja.
 Modal perseroan terdiri dari hasil penjualan saham-saham.
 Suatu PT harus didirikan dengan akte notaris dan
kemudian harus mendapatkan pengesahan dari
Departemen Kehakiman dan anggaran Dasarnya harus
dimuat dalam Tambahan Berita Negara.
KOPERASI

 Perkumpulan koperasi adalah perkumpulan yang anggota-


anggotanya diperkenankan ke luar masuk dan yang bertujuan
mengajukan kepentingan kebendaaan para anggotanya
dengan jalan mengadakan usaha dalam lapangan ekonomi
demi kesejahteraan bersama.
 Koperasi didirikan atas usaha bersama, permodalannya,
diusahakan bersama yaitu berasal dari iuran wajib yang
dikumpulkan setiap bulan, harus dipenuhi oleh anggotanya
disamping iuran sukarela.
 Pengurus koperasi terdiri dari anggota koperasi sendiri,
sehingga mereka akan bertanggung jawab dalam menjalankan
usaha-usaha itu.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai