Dalam dunia perdagangan selalu kita jumpai orang-orang atau badan hukum
yang melakukan perbuatan dagang ( handles daden ). Pelaku perbuatan dagang ini
dagang yaitu pada umumnya adalah membeli barang untuk dijual kembali dalam
jumlah banyak atau sedikit, masih bahan mentah atau sudah jadi, atau hanya untuk
disewakan saja pemakainya. Dan dalam pasal 4 merinci lebih lanjut perbuatan dagang
dan surat sanggup, perbuatan para pedagang, banker, kasir, makelar, pemborongan,
pembangunan, perbaikan dan memperlengkapi kapal, jual beli kapal, makanan dan
pemegang buku, pelayan pedagang, urusan dagang para pedagang, dan seluruh
asuransi.
Sedangkan Pasal 5 KUHD mengatur tentang kewajiban yang timbul dari antara lain
tabrakan kapal atau penyentuh kapal lain, pertolongan dan penyimpanan barang dari
kapal karam, kandas atau penemuan barang di laut serta membuang barang ke laut.
Undang-Undang Wajib Daftar Perusahaan. Selain itu para ahli hukum juga
3. Perjanjian dagang, yaitu menghubungkan pihak yang satu dengan pihak lain
pemberi kuasa, dan upah bagi penerima kuasa, misalnya makelar, komisioner,
agen perusahaan.
Artinya perbuatan itu dilakukan terus menerus, tidak temporer dalam bertindak keluar
menghadapi pihak luar ( pihak lain ). Selanjutnya Polak, sarjana ini memandang
perusahaan dari sudut komersial, dalam arti baru dikatakan perusahaan apabila
diperlukan perhitungan laba rugi yang dapat diperkirakan ( dihitung ) dan dimasukan
10
Abdul Muis,Kedudukan Keagenan Dalam Transaksi Bisnis ( The Position of a Broker in Business
Transactions), op.cit, hal.48.
dan bukan dijalankan secara gelap. Sedangkan Undang-Undang No. 3 Tahun 1982,
bahwa perusahan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha
yang bersifat tetap dan terus menerus dan didirikan, bekerja serta berkedudukan
dalam wilayah Negara Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba
(Pasal 1 (b)). Dalam undang-undang itu diberikan juga pengusaha dan usaha.
Pengusaha adalah setiap orang perseorangan atau pesekutuan atau badan hukum yang
menjalankan sesuatu jenis perusahaan (pasal 1 (c)). Dan Usaha adalah setiap tindakan
perbuatan atau kegiatan apapun dalam bidang perekonomian, yang dilakukan oleh
perusahaan. KUHP tidak merinci pula apa itu perusahaan. Demikian juga rumusan
sarjana Molengraaff dan Polak, maka rumusan Undang-Undang No. 3 Tahun 1982
merupakan salah satu kegiatan perusahaan, yaitu kegiatan dalam bidang ekonomi
yang berupa membeli barang dan menjualnya lagi atau menyewakannya dengan
11
Ibid, hal. 49.
perusahaan toko swalayan dijalankan pengusaha took swalayan, perusahaan jual beli
dagang saja, tetapi juga bisa dilakukan dengan bantuan pedagang perantara. Pedagang
perantara ini diperlukan untuk menghubungkan antara pembeli barang / jasa dengan
penjual barang / jasa. Pedagang perantara ini dapat dilakukan oleh : makelar,
karena makin berkembangnya perdagangan antara lokal, antar pulau, antar Negara
Dalam KUHD dikenal dua jenis pedagang perantara ini : yaitu Makelar dan
diangkat oleh Gubernur Jenderal ( sekarang Menteri Kehakiman ) atau pembesar yang
dalam Pasal 64, dengan mendapat upah tertentu atau provisi, atas pesanan dan atas
nama orang-orang terhadap siapa mereka tidak dalam hubungan tetap. Sebelum
disebut provisi ( courtage ). Makelar diatur dalam pasal 62 sampai dengan Pasal 72
pembukuan. Makelar seperti yang diatur dalam KUHD ini tidak pernah dijumpai lagi
dalam praktek.
dan untuk tanggungan orang lain, dengan mendapat upah tertentu atau provisi 12.
Orang yang memberi perintah itu disebut komiten. Sedangkan menurut Pasal
komitennya, dan ia langsung terikat kepada pihak lain dalam perjanjian itu, seakan-
akan itu urusannya sendiri. Komiten tidak berhak menuntut pihak lain dalam
perjanjian, sebaliknya pihak lain itu tidak dapat menuntut komiten ( Pasal 78 KUHD
).
kuasa ( Pasal 1802 KUH Perdata ). Karena beratnya tanggung jawabnya selaku
komisioner maka oleh undang-undang diberikan hak privilege dan hak retensi ( Pasal
Dalam KUHD tidak kita jumpai ketentuan tentang agen atau keagenan ini, tetapi
kalau dibuat perjanjian maka sesuai dengan pasal 1391 KUH Perdata, maka perjanjian
itu tunduk pada buku ktiga KUH Perdata. Di samping itu kalau lahirnya kewenangan
menjadi agen berdasarkan surat kuasa, maka ketentuan tentang kuasa yang diatur
dalam bab keenambelas buku ketiga KUH Perdata, yaitu dari Pasal 1792 sampai
ketiga dan sebagai wakil pengusaha. Agen Perusahaan merupakan perusahaan yang
berdiri sendiri dan mewakili kepentingan pengusaha yang diageninya di suatu tempat.
Agen perusahaan mempunyai hubungan tetap dengan pengusaha dan dapat mewakili
12
Ibid, hal.50.
yang diageninya itu mempunyai banyak relasi, tetapi perusahaan itu sendiri tidak
kadang-kadang juga dapat diwakilinya lebih dari satu perusahaan. Tetapi agen tidak
juga agen perusahaan itu di samping sebagai agen dari suatu perusahaan tertentu, ia
agen ini tidak boleh merugikan perusahaan yang diageninya itu dan menjadi saingan
bidang yang sama dengan perusahaan yang diageninya, seperti agen perusahaan
peternakan, agen mobil merek tertentu, agen pelayaran, agen barang kosmetik, agen
perusahaan bertindak dengan kuasa penuh melakukan perbuatna seperti yang sudah
kepada :
13
Ibid, hal. 52
peraturan umum, yaitu Pasal 62 sampai dengan Pasal 73 KUHD, sedangkan mengenai
makelar pertanggungan laut diatur dalam Pasal 681 sampai dengan Pasal 685 KUHD.
yakni mencari langganan bagi perusahaannya. Tetapi dia dapat juga bertindak
pertanggungan bentuk ketiga tidak mempunyai surat kuasa, dia hanya memberi
bantuan saja. “ Bagi Indonesia mengenai keagenan ini sudah ada peraturannya
bertindak sendiri sebagai agen bayaran ( bentuk kedua ). Pemeriksa juga bertugas
ada, yang ada di negeri Belanda. Peraturan mengenai petugas ini di Indonesia juga
tidak ada. Kedudukan semacam ini perlu diadakan, yang tugas pentingnya ialah
ditutup dan bila terjadi evenemen, atas dasar mana penanggung berkewajiban untuk
3. Makelar pertanggungan. Pejabat ini dalam praktek merupakan kuasa langsung dari
ini di Indonesia belum ada. Sebagai seorang makelar dalam artian Pasal 62, maka
dia sebelum melakukan tugasnya harus mengangkat sumpah dulu di muka Hakim
sendiri. Dia tidak ada hubungan tetap dengan satu atau beberapa perusahaan
Menurut Pasal 62 KUHD makelar mendapat provisi dari pemberi amanat, tetapi
menurut Wery di negeri Belanda makelar pertanggungan itu mendapat provisi dari
pertanggungan ini di Indonesia ada peraturannya, yang umum pada Pasal 62 sampai
jasa keperantaraan dalam penutupan asuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi
adalah seorang atau badan hukum yang kegiatannya memberikan jasa dalam
dalam penyelesaian klaim. Agen bias suatu badan hukum dan bias juga orang
principalnya ) sesuai dengan surat kuasa yang diberikan oleh penanggung kepadanya.
Kalau Brokers adalah agen dari tertanggung, maka agen asuransi adalah wakil dari
asuransi, maka agen menutup asuransi tersebut bukan untuk namanya sendiri, akan
tetapi untuk dan atas nama principalnya. Sebagai balas jasa dari tugasnya melakukan
perantara tadi, agen memperoleh komisi dari premi, jumlah mana diperolehnya dari
14
H.M.N.Purwosutjipto. Pengertian Poko Hukum Dagang Indonesia Jilid 6 Hukum Pertanggungan.
Djambatan, Jakarta, 1996, hal.27
khusus perantara dalam penutupan, agen asuransi ini tidak perlu harus seorang yang
ahli di dalam bidang perasuransian. Agen asuransi ada yang agen tetap dan ada yang
agen lepas. Agen tetap mempunyai ikatan ( hubungan kerja ) tertentu, sehingga
dengan demikian semua pos-pos asuransi yang didapatkan wajib diberikan kepada
pihak penanggung yang telah menunjukan sebagai Agen. Penunjukan sebagai agen ini
biasanya ditegaskan dengan pemberian Surat Kuasa sebagai Agen. Agen tetap yang
demikian ini biasanya disebut dengan istilah handling agent, sedangkan Agen Lepas
tidak mempunyai ikatan apa-apa dengan principalnya, karena itu pos-pos asuransi
ekspeditur yang diatur dalam title V bagian kedua, Buku Ke I ( pasal 86 sampai
penerima, meliput jarak dari tempat pemberangkatan hingga sampai tempat tujuan,
atas nama sendiri ( ingatlah pada komisioner terhadap Komiten ). Akan tetapi
untuk sejumlah biaya angkurtan sekaligus, hanya saja ekspeditur tidak menjanjikan
Banyak istilah dalam teori hukum maupun praktek ditujukan untuk pengertian
agen atau distributor ini. Misalnya adalah sebagai berikut : Agen, Distributor, Broker,
Meskipun banyak istilah yang digunakan untuk pengertian agen ini, tetapi istilah “
agen “ ( dalam bahasa Inggris disebut “ agent “) lebih sering digunakan dalam
istilah “ makelar “ dan “ komisioner “, yang dalam praktek sudah tidak populer lagi.
Sedangkan dalam bidang property dan real estate lebih dikenal dengan istilah broker
atau agen. Selanjutnya, dalam bidang jual beli saham di pasar modal, yang lebih
dikenal adalah pialang ( broker ) atau dealer. Sedangkan, yang dimaksud dengan agen
adalah seseorang atau suatu perusahaan yang mewakili pihak lainnya ( yang disebut
untuk dan atas nama principal kepada pihak ketiga dalam suatu wilayah pemasaran
tertentu, di mana sebagai imbalan atas jerih payahnya itu, agen akan mendapatkan
komisi tertentu. Apabila dalam wilayah tertentu hanya ditunjuk 1 ( satu ) agen, maka
untuk hal seperti itu disebut dengan agen tunggal ( sole agent ).
Masalah hukum keagenan ini juga banyak bersentuhan dengan hukum bisnis
15
Abdul Muis, op.cit, hal. 53
undang-undangnya secara khusus tidak atau belum ada. Peraturan dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang hanya mengenal dua jenis pedagang perantara yaitu
ekspeditur. Usaha keagenan dapat timbul dari perjanjian dan dapat berdasarkan surat
kepentingan pengusaha dan dapat mewakili lebih dari satu perusahaan. Namun tidak
bidang yang sama dengan perusahaan yang diageninya. Dalam dunia asuransi dikenal
juga istilah agen asuransi yang merupakan perantara dari perusahaan asuransi dengan
asuransi. Apalagi bila diperbandingkan perusahaan keagenan ini dengan makelar dan
Komisioner 17.
sebagai berikut :
16
Munir Fuady. Pengantar Hukum Bisnis, Menata Bisnis Modern di Era Global. PT. Citra Aditya
Bakti, Bandung, 2002, hal. 244.
17
Abdul Muis, op.cit, hal. 53.
bidang pasar modal yang mengatur tentang dealer atau pialang saham.
Indonesia No. 2 Tahun 1992 Tanggal 11 Februari 1992 Tentang Usaha Perasuransian,
Agen Asuransi adalah seseorang atau badan hukum yang kegiatannya memberikan
jasa dalam memasarkan jasa asuransi untuk dan atas nama penanggung.
Peran para agen dalam industri perasuransian sangat penting. Profesi agen
asuransi adalah suatu profesi yang membutuhkan orang-orang dengan integritas tinggi
efektif. Di Negara- Negara yang sudah maju seperti Amerika, Negara-negara Aropa,
Australia, dan Jepang, memiliki polis asuransi sudah menjadi suatu kebutuhan bagi
jumlah perusahaan asuransi akan semakin meningkat, demikian juga kualitas tenaga
18
Munir Fuady, op.cit, hal. 246.
Personal selling merupakan alat promosi yang paling efektif jika produk yang
dipasarkan itu kompleks, memerlukan biaya atau modal yang besar, jarang dibeli,
menggunakan dua jenis kegiatan dalam bauran promosi ( promotion mix ) mereka.
selling digunakan dengan menempatkan tenaga agen sebagai wakil perusahaan atau
organisasi.
asuransi tersebut.
mengingatkan pemilik polis tntang kebutuhan asuransi lain yang belum dipenuhi
hari mendapat masalah atas polisnya dan memerlukan suatu jawaban atau
penjelasan.
19
Ketut Sendra. Panduan Sukses Menjual Asuransi..PPM, Jakarta, 2002, hal. 119.
7. Memperkuat hubungan atau relasi dengan nasabah ( client ) dan membantu agar
Tenaga agen dan cara melaksanakan upaya personal selling sangat tergantung
dan benar-benar mewakili perusahaan asuransi. Oleh karena itu, tenaga agen harus
merupakan komoditi atau barang tidak nyata (intangible goods ). Oleh karena itu,
asuransi sangat diperlukan. Selain intangible, masih banyak spesifikasi lain dari
produk asuransi yang berbeda dengan produk intangible lainnya, misalnya produk
asuransi pada umumnya menjual janji, dan janji tersebut baru dapat direalisasikan
2. perusahaan menyetujui dibukanya suatu agency termasuk pelatihan dan izin agen
Seluruh surat permohonan asuransi yang diterima oleh agen, harus diserahkan
kepada Perusahaan dan seluruh surat permohonan asuransi yang diterima oleh
akan diserahkan kepada perusahaan lain yang merupakan anggota dari AIA
GROUP. Selama perjanjian ini berlaku, agen setuju untuk mengikatkan diri untuk
tidak memasarkan atau menjual, baik langsung maupun tidak langsung dan
dengan cara apapun, produk asuransi dari perusahaan lain atau perseorangan
Seluruh uang, barang-barang maupun jaminan yang diterima oleh agen untuk dan
atas nama perusahaan dikuasai oleh agen hanya sebagai wali. Agen dilarang
barang atau jaminan tersebut, dan agen wajib ,melaporkan dan menyerahkan
kepada perusahaan seluruh uang, barang-barang atau jaminan yang berada dalam
penguasaan agen tersebut, paling lambat 1 ( satu ) hari kerja sejak uang, barang-
5. Laporan agen
Agen, pada saat diminta oleh perusahaan, wajib untuk memberikan laporan
tanda terima, atau catatan yang berada dalam penguasaannya untuk diserahkan
kepada agen untuk dibatalkan oleh perusahaan, dan mengenai setiap transaksi
yang dilakukan oleh agen. Agen, pada saat diminta oleh perusahaan, juga harus
memberikan secara terperinci atas seluruh uang, barang-barang atau jaminan milik
menunjukan bahwa agen telah menguasai uang, barang-barang atau jaminan milik
perusahaan, maka pada saat diminta oleh perusahaan, agen wajib segera
6. Penyerahan polis
siapapun kecuali jika orang yang yang menjadi dasar diterbitkan polis asuransi
jiwa itu dalam keadaan sehat, dan dalam hal apapun, kecuali dengan persetujuan
perusahaan, dilarang menyerahkan kepada orang lain atau wakil seseorang atau
perusahaan, polis atau tanda terima perpanjangan dari perusahaan sampai premi
atau data pemegang polis dan tertanggung yang , dari waktu ke waktu, berada
brosur, bahan pemasaran atau dokumen apapun baik dalam bentuk tertulis
ataupun elektronik kepada calon pemegang polis atau pihak manapun selain
ilustrasi, surat pemahaman, brosur, bahan pemasaran atau dokumen lain yang
telah disediakan atau diberikan oleh perusahaan kepada agen untuk digunakan.
dalam asli surat permohonan asuransi ditandatangani oleh pemegang polis dan
dan/atau perjanjian untuk dan atas nama perusahaan, dan oleh karena itu
perusahaan tidak akan terikat oleh kontrak dan atau perjanjian apapun yang
dibuat oleh agen. Namun demikian, ketentuan dalam pasal ini tidak
asuransi antara perusahaan dengan seseorang atau suatu badan usaha yang
kewajiban atau hutang atau piutang perusahaan; atau menerima ung yang
menjadi atau akan menjadi jatuh tempo kepada perusahaan, kecuali atas dasar
tanda terima premi yang telah ditandatangani oleh petugas perusahaan yang
berwenang yang hanya diberikan kepada agen untuk ditagihkan apabila telah
mematuhi syarat dan ketentuan yang tercantum dalam tanda terima tersebut.
Agen tidak berwenang untuk mengkredit atau memotong premi yang belum
agen hanya sebatas yang telah dinyatakan secara tegas dalam perjanjian ini.
c. Agen wajib untuk segera melaporkan kepada perusahaan atas klaim yang
diajukan oleh pemegang polis atau yang ditunjuk untuk menerima manfaat
yang berkaitan dengan produk asuransi atau informasi keuangan. Agen akan
mematuhi atau tunduk pada setiap peraturan dalam bentuk apapun baik yang
9. Kerahasiaan informasi
termasuk data pemegang polis atau calon pemegang polis atau tertanggung
yang diberikan kepada atau yang diperoleh oleh agen, untuk tujuan perjanjian
ini, merupakan rahasia dan semua informasi tersebut, dari waktu ke waktu,
persetujuan tertulis dari pihak perusahaan. Agen dengan ini menyetujui tidak
b. Apabila selama terikat dalam perjanjian ini, agen memperoleh informasi rahasia
yang berhubungan degan bisnis perusahaan, termasuk tapi tidak terbatas pada
maka agen dengan ini tidak akan menggunakan atau mengungkapkan rahasia
kepada perusahaan semua polis dan tanda terima premi yang belum diserahkan
kepada pemegang polis atau sebaliknya, yang ada dalam penguasaan agen.
b. Dalam hal perjanjian ini berakhir oleh sebab apapun, maka agen wajib untuk
tercetak, tertulis maupun elektonis ) atau dalam bentuk perangkat lunak yang
perjanjian ini, maupun yang menjadi milik perusahaan, dan agen dengan ini
menjamin bahwa tidak ada salinan dalam bentuk apapun yang dibuat, disimpan
perusahaan.
mengenai perusahaan atau perusahaan asuransi yang lain di surat kabar, majalah
atau jenis media lainnya ( baik tercetak, tertulis maupun dalam bentuk elektronis )
tanpa mendapatkan ijin tertulis terlebih dahulu dari perusahaan. Agen juga
suatu berita di surat kabar, majalah, publikasi, media lain atau kepada pihak yang
mendapatkan izin tertulis terlebih dahulu dari perusahaan. Dalam hal terjadi
tuntutan hukum terhadap perusahaan sebagai akibat tindakan atau pernyataan agen
yang melebihi batas kewenangannya, maka seluruh biaya dan kerugian yang
hutang antara uang yang harus dibayarkan oleh perusahaan ( termasuk tapi tidak
terbatas pada kompensasi yang telah dibayar, bonus, insentif, atau apapun
namanya ) kepada agen dengan kewajiban atau saldo pinjaman agen kepada
perusahaan atau pinjaman agen kepada pihak ketiga manapun yang memiliki
uang yang ditahan oleh perusahaan selama agen masih memiliki hutang atau
kewajiban lain yang sah kepada perusahaan atau pihak ketiga lainnya. Apabila
terjadi pengakhiran perjanjian ketentuan ini akan tetap berlaku untuk jangka
membujuk, baik secara lansung maupun tidak langsung, agen lainnya atau
).
untuk turut serta dalam suatu rencana atau membujuk pemegang polis atau
siapapun, untuk membuat klaim asuransi apapun yang tidak wajar dan tidak
sah dan agen dilarang untuk menerima atau berusaha untuk menerima
dibayarkan oleh perusahaan yang terbukti sah maupun dari hasil penyelesaian
atas klaim.
c. Tanpa mengesampingkan butir (a) dan (b), jika seorang agen sebelum menjadi
agen dari perusahaan adalah agen dari perusahaan asuransi lain, maka agen
d. Selama jangka waktu 1 ( satu ) tahun sejak perjanjian ini berakhir, agen
14. Kewajiban agen untuk mengungkapkan informasi dengan benar dan mengganti
kerugian
a. Agen wajib untuk mengungkapkan secara benar kepada perusahaan setiap fakta
dan keadaan calon pemegang polis dan tertanggung yang berkaitan dengan
penerimaan risiko yang akan dilakukan oleh perusahaan dan secara akurat
calon pemegang polis atau tertanggung dan/ atau orang lain yang berkaitan
b. Agen harus bertanggung jawab atas segala kerugian financial dan/ atau non
financial yang dialami oleh perusahaan sebagai akibat kelalaian agen untuk
atau hubungan apapun yang telah ada sebelumnya antara perusahaan dengan
mengakibatkan bagian dari perjanjian ini menjadi tidak berlaku atau sebaliknya,
maka perubahan tersebut tidak akan berlaku atau tidak berpengaruh secara
hukum kecuali jika perubahan tersebut dibuat secara tertulis dan ditandatangani
a. Agen tidak memenuhi syarat dan ketentuan kegiatan, pelatihan, target produksi,
agen yang ditetapkan dari waktu ke waktu oleh perusahaan, asosiasi asuransi
c. Agen menjalankan kegiatan penjualan efek, unit trust, atau produk keuangan
d. Upaya sukarela atau paksa oleh atau terhadap agen dalam hal kepailitan atau
perjanjian ini atau dengan cara apapun ( baik sengaja maupun tidak sengaja )
sebagai agen asuransi, atau dinyatakan bersalah berkelakuan tidak baik oleh
Selain hal yang telah disebutkan diatas, maka perjanjian dapat diakhiri :
b. Oleh salah satu pihak tanpa alas an apapun dengan pemberitahuan secara
rencana investasi ( “ Produk Keuangan”) dari suatu perusahaan atau orang jika
b. Kecuali perusahaan secara tegas menyatakan lain, agen hanya berhak untuk
disponsori dan/ atau disetujui oleh perusahaan dari waktu ke waktu. Dalam hal
ini, perusahaan setiap saat berhak untuk menarik dan mencabut Produk
Keuangan tersebut.
c. Untuk tujuan perjanjian ini dan tanpa membatasi hak-hak para pihak
penjualan Produk Keuangan oleh agen. Semua acuan kepada “pemegang polis”
akan mengacu kepada “klien”, “premi” berkenaan dengan setiap polis asuransi
Agen wajib untuk selalu mematuhi syarat-syarat dan ketentuan- ketentuan yang
dilakukan oleh agen, maka hal ini tidak dapat dianggap sebagai pengesampingan
atas hak-hak perusahaan untuk dengan segera mengakhiri perjanjian ini atau
melakukan upaya hukum menurut hukum yang berlaku dari waktu ke waktu, atau
kegiatan usaha agen yang telah ditentukan oleh perusahaan atau instansi
waktu ke waktu.
Hak agen atas kompensasi, bonus ataupun pembayaran lain dalam bentuk apapun
atas semua premi yang diterima perusahaan akan berakhir dengan berakhirnya
perjanjian oleh sebab apapun, kecuali perjanjian ini berakhir karena meninggalnya
afiliasi dari perusahaan. Namun demikian, agen dilarang untuk mengalihkan, atau
mengklaim telah mengalihkan setiap hak atau kepentingan agen yang mungkin
telah mengalihkan setiap hak atau kepentingan agen yang mungkin ada tanpa
tersebut.
Para pihak sepakat dan setuju bahwa hubungan antara agen dan perusahaan
sebagaimana dimaksud dalam perjanjian ini tidak dapat ditafsirkan dengan cara
Agen dengan ini menyatakan setuju dan memberi hak kepada perusahaan untuk
agen, dan oleh karena itu agen sudah tidak berwenang lagi untuk memasarkan
atau menjual asuransi apapun atas nama perusahaan ataupun menagih premi-
kegiatan agen dalam memasarkan produk asuransi sesuai dengan Market Conduct
Guidelines yang dapat diubah dari waktu ke waktu. Penghentian sementara waktu
tunjangan ,kompensasi apapun baik yang sudah menjadi haknya sekarang maupun
dikemudian hari.
a. Agen wajib, setiap waktu selama perjanjian ini berlaku, memiliki kartu lisensi
yang sah (“Kartu Lisensi”) yang diterbitkan oleh AAJI yang memberikan
perusaahan dan agen wajib menunjukan kartu lisensi tersebut untuk diperiksa
bila diminta oleh pemegang polis perusahaan ataupun publik pada umumnya
dimaksud pada Pasal 25 paragraf (a) perjanjian ini dan tidak akan
dan selalu berperilaku secara profesional, adil, dapat dipercaya dan jujur
memberitahukan secara lengkap dan jelas setiap fakta yang dibutuhkan oleh
keadaan keuangan, dan hal lain yang dibutuhkan, dan secara berkesinabungan
27. Pemberitahuan
ini dianggap telah disampaikan secara patut jika dilakukan melalui surat/pos
tercantum dalam perjanjian ini, atau ke alamat kantor perusahaan dimana agen
faksimili atau media elektronik, suatu pemberitahuan dianggap telah diterima oleh
pihak penerima pada tanggal pengiriman itu asalkan setelah itu salinan asli dari
dianggap telah diterima pada tanggal 2 (dua) hari kalender sesudah pemberitahuan
tersebut dikirimkan.
Judul yang dipergunakan dalam perjanjian ini hanya merupakan referensi saja dan
hukum.
29. Lain-lain
bahasa Indonesia, maka jika terjadi perselisihan maka yang berlaku adalah versi
bahasa Indonesia.
Indonesia.
para pihak dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal diterimanya
pemberitahuan tertulis oleh salah satu pihak kepada pihak lainnya mengenai
gagal, maka para pihak setuju untuk menyelesaikan sengketa tersebut dilakukan
melalui dan memilih tempat kedudukan hukum yang tetap dan tidak berubah di
Dalam suatu perusahaan asuransi, sifat dasar asuransi yaitu kerja sama.
semangat bersaing dengan perusahaan lain. Di dalam beberapa hal keadaan ini
timbul dari kepentingan ekonomi. Banyak kerja sama organisasi dibentuk dan
yang dilakukan dalam asuransi jiwa dengan harapan agar agen tersebut hanya
mewakili satu perusahaan saja. Ada sejumlah hal yang mendukung pernyataan
tersebut :
asuransi akan menolak tawaran tersebut dan para agen akan kehilangan
tetapi masih diragukan apakah seorang agen akan dapat memperoleh gaji yang
dalam suatu wilayah adalah terbatas dan akan terbagi diantara beberapa
perusahaan asuransi. Oleh karena itu, agen yang mewakili satu perusahaan
asuransi saja tidak akan dapat memperoleh pendapatan yang memadai, dan
melakukan sejumlah hal secara mendetil yang sangat mungkin tidak akan
melaksanakan tugas itu melalui wakilnya yang digaji tetap sehingga volume
jasa agen. 20
perusahaan asuransi adalah sebagai partner kerja. Hal itu tercantum dalam syarat-
Seluruh surat permohonan asuransi yang diterima oleh agen, harus diserahkan
kepada Perusahaan dan seluruh surat permohonan asuransi yang diterima oleh
tersebut akan diserahkan kepada perusahaan lain yang merupakan anggota dari
AIA GROUP. Selama perjanjian ini berlaku, agen setuju untuk mengikatkan
diri untuk tidak memasarkan atau menjual, baik langsung maupun tidak
langsung dan dengan cara apapun, produk asuransi dari perusahaan lain atau
Seluruh uang, barang-barang maupun jaminan yang diterima oleh agen untuk
dan atas nama perusahaan dikuasai oleh agen hanya sebagai wali. Agen
20
Herman Darmawi, Drs. Manajemen Asuransi. Jakarta, Bumi Aksara, 2004, Hal. 199
yang berada dalam penguasaan agen tersebut, paling lambat 1 ( satu ) hari
karena selain berperan memasarkan produk asuransi yang pada akhirnya akan
antara kepentingan tertanggung dan penanggung, baik ketika dalam proses klaim
dari satu perjanjian keagenan dengan satu perusahaan asuransi. Oleh karena itu, agen
perusahaan asuransi. Kedudukan agen asuransi tetap sebagai pihak diluar perusahaan
yang sekilas dapat disimpulkan memiliki hubungan sama tinggi atau sederajat dengan
sepihak oleh perusahaan asuransi dalam suatu perjanjian standar (perjanjian baku)
perjanjian standar, namun karena isi atau klausul perjanjian tersebut dibuat secara
asuransi. Dalam hal ini, kedudukan perusahaan asuransi lebih bersifat apriori,
berkuasa untuk menentukan isi klausul perjanjian dan agen asuransi tertutup untuk
Contoh nyata, banyak ditemukan dalam perjanjian keagenan terdapat klausul yang
secara sepihak tanpa harus membayar apa yang seharusnya menjadi hak-hak seorang
agen. Klausul ini, dalam hukum perjanjian disebut dengan klausul eksenorasi yaitu
klasula perjanjian yang memuat alasan salah satu pihak guna menghindari diri dari
kewajiban membayar ganti rugi seluruhnya atau terbatas yang terjadi karena ingkar
janji atau perbuatan melanggar hukum. Dengan klausul eksenorasi ini, dimunkinkan
hanya dengan alasan kinerja agen tidak memuaskan, perusahaan asuransi dapat
Jawabnya, agen asuransi tersebut tetap dapat menuntut perusahaan asuransi selama