dalam Perusahaan
Pengertian Badan Perantara
Agen Perusahaan
Adalah orang yang melayani pihak perusahaan sebagai
perantara dengan pihak ketiga. Memiliki hubungan
tetap dengan pengusaha dan mewakilinya untuk
mengadakan dan selanjutnya melaksanakan perjanjian
dengan pihak ketiga.
Hubungannya dengan perusahaan bukan merupakan
hubungan perburuhan karena tidak bersifat
subordinasi, dan juga bukan hubungan pelayanan
berkala karena hubungan antara agen dan pengusaha
bersifat tetap. Hubungan mereka bersifat pemberian
kuasa.
Pengacara
Adalah pihak yang mewakili perusahaan di bidang hukum, tidak
sebatas pada mewakili dalam hal berperkara di depan pengadilan,
akan tetapi dalam segala aspek hukum.
Hubungan antara pengacara dengan pengusaha adalah hubungan
tidak tetap, sedangkan sifat hubungannya berbentuk pelayanan
berkala dan pemberian kuasa.
Notaris
Notaris membantu pengusha dalam membuat perjanjian dengan
pihak ketiga. Hubungan notaris dengan pengusaha bersifat
pelayanan berkala dan pemberian kuasa.
Makelar
Makelar diatur dalam KUHD, Buku I, pasal 62 s/d 72, dan menurut
Pasal 62 ayat (1) makelar mendapat upahnya yang disebut provisi
atau courtage.
Buku saku dan buku harian (psl 66 dan Catatan-catatan (Psl.6 KUHD)
68 KUHD)
Berkewajiban menyimpan contoh Tidak berkewajiban
pengertian
komisioner adalah orang yang menjalankan perusahaan dengan
membuat perjanjian- perjanjian atas namanya sendiri, mendapatkan
provisi atas perintah dan atas pembiayaan orang lain.
Mengenai komisioner itu diatur dalam Bab V, pasal 76 s/d 85a Buku I
KUHD.
Adapun sifat hukum perjanjian komisi ini tidak diatur secara tegas
dalam UU, beberapa pendapat menyatakan :
Menurut Polak, hubungan tersebut bersifat sebagai perjanjian
pemberian kuasa khusus. Molengraaff berpendapat perjanjian komisi
merupakan perjanjian campuran, yaitu perjanjian berkala dan
perjanjian pemberian kuasa.
Tanggung Jawab Komisioner
Komisioner harus melaksanakan perjanjian komisi itu
dengan sebaik-baiknya.
Komisioner bertanggungjawab untuk biaya, kerugian
dan bunga yang mungkin timbul karena tidak
berprestasinya debitur.
Hubungan Komisioner dengan pihak ketiga
benar-benar menguntungkan
Hak-hak khusus komisioner
Karena tanggung jawab kimisioner berat, maka dia oleh
UU diberi hak khusus, yaitu :
hak retensi
yaitu hak komisioner untuk menahan barang-barang
komiten, bila provisi dan biaya-biaya yang lain
belum dibayar (pasal 85 KUHD dan 1812 KUHPdt .