100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
419 tayangan21 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pedagang perantara yang meliputi definisi, peran, jenis-jenis, dan dasar hukum dari pedagang perantara seperti agen, makelar, komisioner, dan ekspeditur.
Dokumen tersebut membahas tentang pedagang perantara yang meliputi definisi, peran, jenis-jenis, dan dasar hukum dari pedagang perantara seperti agen, makelar, komisioner, dan ekspeditur.
Dokumen tersebut membahas tentang pedagang perantara yang meliputi definisi, peran, jenis-jenis, dan dasar hukum dari pedagang perantara seperti agen, makelar, komisioner, dan ekspeditur.
Dwi Fidhayanti, M. H Pedagang Perantara Menurut prof. sukardono, perantara ini dalam golongan pelayan-pelayan perniagaan atau pekerja- pekerja perniagaan.
Perantara adalah pihak lain yang membantu dalam
mengurus usaha dalam sebuah perusahaan. Keberadaan Pedagang Perantara Setiap kegiatan perdagangan hampir semua melibatkan pedagang perantara Keberadaannya sangat penting Pedagang perantara menjalankan usaha/ perusahaan Bursa dagang (dalam KUHD) sudah diperluas dengan bursa efek dan bursa komoditi Pengaturan dalam KUHD BAB ke IV dan V Buku kesatu (bursa dagang, komisioner, makelar dll) Pengaturan di luar KUHD: UU Perbakan, UU Pasar Modal, UU perdagangan Komoditi Berjangka Prinsip Dasar Kegiatan didasarkan atas kontrak Dalam hukum perdata tunduk pada “lastgeving” atau pemberian kuasa (mulai 1792 KUH Perdata) Unsur pemberian kuasa: 1. Persetujuan 2. Penyuruhan untuk menyelenggarakan suatu urusan 3. Pihak yang disuruh melakukan pekerjaan atas nama yang menyuruh ** perkembangannya lembaga pemberi kuasa banyak variasinya, unsur penyuruhan selalu menjadi dasar kegiatan pedagang perantara Dasar Hukum Pedagang Perantara Hukum kontrak – kegiatannya berdasarkan kontrak penyuruhan Pasal 1601 KUH Perdata – mengindikasikan adanya sumber hukum lain di luar KUH Perdata KUHD Buku Kesatu, Keempat dan Kelima pasal 59 – 98 Ekspeditur (86-90) + KUH Perdata (1354-1356 dan 1694) Pengangkut (91-98) dihub 1601 KUH Per, 346, 469, 365 dan 371 KUHD. Peraturan lain untuk bursa dagang (59-61), makelar (62-73) dan komisioner (76-85a) mengacu pada UU No. 8 Tahun 1995 ttg Pasar modal; UU No. 32 Tahun 1997 ttg Perdagangan Berjangka komoditi untuk bursa komoditi. Kasir (75-74) mengacu pada UU Perbankan dan Perturan pelaksananya Jenis-jenis Golongan pekerja-pekerja perniagaan dalam lingkungan perusahaan, antara lain: 1. Pemimpin perusahaan (manager); 2. Pemegang prokurasi (procuratie houder atau general agent); 3. Pedagang berkeliling (commercial traveller). Golongan perantara yang bekerja di luar lingkungan perusahaan, seperti: 1. Agen perniagaan (commercial agent); 2. Makelar (broker); 3. Komisioner (factor); 4. Ekspeditur. Pemimpin Perusahaan Pemimpin perusahaan adalah seorang kuasa dari pemilik perusahaan (pengusaha). Ia menggantikan pengusaha dalam segala hal. Kedudukannya seperti direktur PT. Ia dapatlah dianggap berkuasa untuk semua tindakan yang timbul dari perusahaan, kecuali kalau kekuasaannya di batasi. Pemegang Prokurasi Seorang pemegang prokurasi (P.P) adalah juga seorang kuasa dari si pengusaha yang menolong dan meringankan pekerjaan pengusaha. Dia bukan kepala perusahaan, akan tetapi terkadang diberi tugas sebagai penyelenggara sebagian dari perusahaan. Seperti mewakili perusahaan di muka hakim, meminjam uang, menarik dan mengakseptir surat wesel, meakili pengusaha dalam hal menandatangani perjanjian dagang, menandatangani surat-surat keluar.,dll Contoh: P.P Toko Buku “Gunung Mas”- Anwar Berarti bahwa Anwar menandatangani atas nama toko buku “Gunung Mas” Pedagang Berkelilig (Commercial Traveller) Perusahaan-perusahaan yang besar biasanya mempunyai banyak penjaja berkeliling. Pedagang berkeliling adalah orang yang bekerja pada pengusaha dan memberikan perantaranya pada pembuatan persetujuan tertentu, misalnya mengadakan jual beli barang-barang antara majikannya itu dan orang-orang lain, yang biasanya dikunjungi atas nama dan untuk majikan itu. Pedagang berkeliling memelihara hubungan dengan para pembeli, memperluas hubungan penjualan yang baru, menerima order dan memberitahukan kepada principal-nya (orang yang memberi pemerintah). Agen Perniagaan (Commercial Agent) Agen perniagaan adalah orang yang mempunyai perusahaan untuk memberikan perantaraan pada pembuatan tertentu dan untuk kepentingan perusahaan yang diwakilinya. (pasal 1601 KUHD) Agen perniagaan diatur dalam Staatblad 1936 No. 37. Agen pernigaan yang mewakili pengusaha juga erat kaitannya dengan perjanjian pemberian kuasa yang diatur dalam pasal 1792-1819 KUH Perdata. Agen perniagaan tidak terikat dengan pihak pengusaha. Ia bekerja untuk mengageni atau menyalurkan penjualan barang tertentu.6 Makelar (Broker) Makelar adalah seorang pedagang perantara yang diangkat oleh Gubernur Jendral (sekarang Presiden) atau oleh pembesar yang yang oleh Gubernur Jendral telah dinyatakan berwenang untuk itu (pasal 62 KUHD). Profesi makelar harus mendapatkan izin dari Menteri Hukum dan HAM. Seorang makelar dapat diangkat oleh pembesar lain daripada Gubernur Jendral yang menurut L.N. 1986/479 adalah Kepala Pemerintahan Daerah. Untuk menjalankan tugasnya Makelar harus bersumpah di muka Ketua Pengadilan Negeri (pasal 62 ayat (1)) Beberapa macam perjanjian menurut pasal 64 yang dapat dibuat oleh makelar, yaitu perjanjian jual beli barang dagangan, kapal-kapal, obligasi, efek-efek, wesel, askep. Tugas-tugas pokok makelar: 1. Memberi perantara dalam jual beli; 2. Menyelenggarakan lelang terbuka dan tertutup; 3. Menaksir untuk bank hipotik dan maskapai asuransi; 4. Mengadakan contoh barang yang akan diperjualbelikan; 5. Menyortir party-party yang akan diperjualbelikan; 6. Memberikan keahlian dalam hal kerusakan dan kerugian; 7. Menjadi wasit dan arbiter dalam hal perselisihan tentang kualias barang. Komisioner Komisioner adalah seorang yang menyelenggarakan perusahaannya dengan melakukan perbuatan- perbuatan menutup persetujuan atas nama firma dia sendiri, tetapi atas amanat dan tanggungan orang lain dan dengan menerima upah provisi (komisi) tertentu. (pasal 76 KUHD) Komisioner diatur dalam pasal 76 – pasal 86 KUHD. Komisioner memiliki 2 hak, yaitu hak retensi dan hak istimewa. Tugas pekerjaan komisioner dalam hal jual beli: 1. menerima, menyimpan, mengasuransikan barang- barang milik prinsipalnya; 2. Membayar ongkos-ongkos yang dikeluarkan untuk kepentingan barang-barang tersebut; 3. Menjual barang-barang tersebut dengan harga setinggi-tingginya; 4. Menagih pendapatan penjual dan mengirimkan perhitungan kepada prinsipalnya; 5. Membayar kepada prinsipalnya, yaitu pendapatan kotor setelah barang dan komisi Ekspeditur Ekspeditur adalah barang siapa yang menyuruh menyelenggarakan pengangkutan barang dagangan, melalui daratan atau perairan (pasal 86 KUHD). Kewajibannya diatur dalam pasal 87 – 89 KUHD.