Anda di halaman 1dari 4

Akrkastra Kejadian Kudeta Militer Myanmar

PILU KUDETA MYANMAR

Myanmar

Negara Myanmar tengah mengalami kekacauan politik yang cukup panas dan memilukan. Para
masyarakat sipil turun berdemo ke jalan menolak aksi kudeta yang dilakukan oleh pihak militer terhadap
pemerintahan sipil. “Tatmadaw”, sebutan dari militer Myanmar, melakukan kudeta tersebut pada
Februari 2021 lalu. Ini merupakan kudeta yang ketiga kalinya dilakukan sejak negara Myanmar merdeka
dari kependudukan Inggris tahun 1948 lalu.

Demo dilakukan oleh masyarakat sipil ini dibarengi dengan aksi kekerasan oleh pihak kepolisian yang
membuat banyak korban sipil berjatuhan.

Kudeta Militer

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (kbbi.kemdikbud.go.id), kudeta merupakan perebutan


kekuasaan (pemerintahan) dengan paksa. Pada Britanicca, kudeta merupakan penggulingan
secara kejam dan tiba – tiba terhadap pemerintah oleh kalangan kelompok kecil. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa, kudeta adalah perebutan kekuasaan atau pemerintahan oleh kalangan
kelompok kecil yang terjadi secara paksa dan tiba-tiba. Karena tidak seperti revolusi yang
biasanya dicapai oleh sejumlah besar orang demi perubahan sosial, ekonomi, dan politik yang
mendasar, kudeta hanya menghasilkan pergantian pejabat pemerintah dan jarang mengubah
kebijakan sosial dan ekonomi secara fundamental terhadap suatu negara.

Kronologi kejadian

 8 November 2020

Pemerintah Myanmar mengadakan pemilihan umum (Pemilu) dan hasil pemilu tersebut
dimenangkan oleh Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpin oleh Aung San Suu
Kyi.

 1 februari 2021

- Tatmadaw mengumumkan keadaan darurat, melakukan kudeta di Naypyidaw, dan


secara ilegal menahan Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint, dan pemimpin partai NLD
lainnya.
- Tatmadaw mengumumkan pengambilalihan kekuasaan dengan dalih kecurangan yang
terjadi pada hasil pemilu.
- Min Aung Hlaing, Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Myanmar, mendeklarasikan
diri sebagai pemimpin negara dan Internet negara dilaporkan telah diputus sejak pukul
03.00 waktu setempat di hari itu.
 2 februari 2021

- Tatmadaw menempatkan > 400 anggota parlemen terpilih sebagai tahanan rumah.
- Demo meletus di Myanmar.
- Gerakan pembangkangan Sipil (CDM) dibentuk oleh petugas kesehatan dan masyarakat
sipil.
- Min Aung Hlaing membentuk Dewan Administrasi Negara (SAC) untuk memperkuat
perebutan kekuasaan oleh Junta.

 4 februari 2021

- Perusahaan komunikasi yang dikendalikan Tatmadaw, Myanmar Posts and


Telecommunications, memblokir akses ke Facebook, Whatsapp, dan Twitter, selama tiga
hari.
- Perusahaan komunikasi milik Norwegia, Telenor, juga mematuhi tuntutan junta dengan
memblokir Facebook.

 9 februari 2021

- Polisi menembak kepala seorang warga bernama Mya Thwe Thwe Khaing dalam sebuah
demo di Naypyidaw (20 tahun). Dia meninggal pada 19 Februari 2021.
- > 300 anggota parlemen terpilih bergabung dengan Komite Mewakili Pyidaungsu
Hluttaw (CRPH) untuk menentang junta.
- Tatmadaw langsung menyusun UU Keamanan Siber, yang isinya melanggar privasi digital
dan kebebasan berbicara.
- Tatmadaw melakukan persidangan rahasia untuk Aung San Suu Kyi dan Win Myint,
tanpa kehadiran pengacara pembela.

 28 februari 2021

- 18 pengunjuk rasa tewas dalam satu hari di tangan Tatmadaw.

 4 maret 2021

- PBB mengumumkan bahwa 38 orang tewas dalam unjuk rasa menentang junta militer.

Keadaan Situasi Saat Ini di Myanmar ( Jumat, 12 maret 2021 )

 Nyaris 2 ribu orang ditahan


 > 60 orang tewas dalam unjuk rasa antikudeta yang digelar di berbagai wilayah Myanmar.
 Ribuan pegawai pemerintah Myanmar ikut serta dalam gerakan pembangkangan sipil yang
berdampak pada institusi negara dan melumpuhkan perekonomian.
 Gerakan ini juga berdampak pada gangguan di rumah-rumah sakit, penutupan bank-bank
setempat dan kosongnya kantor-kantor kementerian Myanmar.

Bentuk Keputusan yang diambil oleh PBB

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) mencapai keputusan langka dengan menyetujui


secara bulat pernyataan bersama yang mengecam militer Myanmar yang melakukan tindak kekerasan
terhadap demonstran antikudeta.

Pernyataan bersama yang disetujui 15 negara anggota DK PBB itu secara resmi diadopsi dalam rapat
virtual singkat pada Rabu (10/3) waktu setempat, saat Duta Besar Amerika Serikat (AS), Linda Thomas-
Greenfield, selaku Presiden DK PBB mengumumkan bahwa pernyataan itu disepakati.

Seperti dilansir AFP  dan Associated Press, Kamis (11/3/2021), kesepakatan secara bulat ini menandai
kedua kalinya dalam sebulan, DK PBB yang beranggotakan 15 negara, termasuk China -- sekutu
Myanmar, menunjukkan sikap bersatu yang langka terkait isu Myanmar.

"Mengecam keras penggunaan kekerasan terhadap pengunjuk rasa damai, termasuk terhadap
wanita, kaum muda, dan anak-anak," demikian bunyi penggalan pernyataan DK PBB yang mengkritik
militer Myanmar itu.

"Mengungkapkan kekhawatiran mendalam pada pembatasan personel media, masyarakat sipil,


anggota serikat pekerja, jurnalis, dan pekerja media, dan menyerukan pembebasan segera semua
orang yang ditahan secara sewenang-wenang," demikian lanjutan pernyataan DK PBB, yang drafnya
disusun oleh Inggris.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, seperti dilansir Associated Press, mengharapkan pernyataan
bersama DK PBB itu akan membuat militer Myanmar sadar.

"Bahwa sangat penting untuk membebaskan semua tahanan, sangat penting untuk menghormati
hasil pemilu, dan untuk memungkinkan situasi di mana kita kembali ke transisi demokrasi," tegas
Guterres.

Terlepas dari semua 'ketidaksempurnaan' dalam demokrasi Myanmar yang kini ada di bawah kendali
militer secara ketat, Guterres menegaskan bahwa, "Saya meyakini bahwa penting untuk kembali ke
posisi sebelum kudeta."

Sumber :
https://www.kompas.tv/article/153180/terjadi-kudeta-militer-ini-sejarah-negara-myanmar-yang-
dulunya-bernama-burma?page=all

https://www.suara.com/news/2021/02/03/095918/apa-itu-kudeta-militer-seperti-terjadi-di-myanmar?
page=all

https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/02/090000065/apa-itu-kudeta-militer-seperti-terjadi-
pada-aung-san-suu-kyi-di-myanmar-?page=all

https://www.idntimes.com/news/world/rehia-indrayanti-br-sebayang/kronologi-lengkap-kudeta-
myanmar-yang-picu-demo-berdarah/5

https://news.detik.com/internasional/d-5490238/keputusan-langka-dewan-keamanan-pbb-kecam-
kekerasan-myanmar/2

https://www.kompas.com/global/read/2021/03/12/063840370/korban-tewas-demo-myanmar-
sedikitnya-70-orang-penyelidik-rezim-pembunuh?page=all

Anda mungkin juga menyukai