Anda di halaman 1dari 2

KUDETA MYANMAR

1 Februari 2021

Kudeta Myanmar adalah sebuah peristiwa yang terjadi pada 1 Februari 2021, ketika militer Myanmar
mengambil alih kekuasaan dari pemerintahan sipil yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi. Militer
menuduh adanya kecurangan dalam pemilu November 2020, yang dimenangkan oleh partai Liga Nasional
untuk Demokrasi (NLD) dengan mayoritas besar. Namun, komisi pemilihan mengatakan tidak ada bukti
yang mendukung klaim tersebut1.

Kudeta ini memicu gelombang protes dan kecaman dari masyarakat sipil dan komunitas internasional.
Militer menanggapi dengan kekerasan dan penindasan, menewaskan ribuan orang dan menangkap banyak
aktivis, jurnalis, dan pejabat sipil. Beberapa kelompok etnis bersenjata dan warga sipil yang terorganisir
juga melawan militer dengan membentuk Angkatan Pertahanan Rakyat (PDF)2. Situasi di Myanmar
semakin memburuk dan berpotensi menjadi perang saudara2.

Kudeta Myanmar adalah sebuah peristiwa yang berdampak luas dan kompleks, yang membutuhkan solusi
yang adil, damai, dan inklusif. Indonesia, sebagai negara yang memiliki pengalaman dalam transisi
demokrasi dan hubungan baik dengan Myanmar, diharapkan dapat membantu mengatasi krisis ini melalui
diplomasi dan dialog 3 4.

Opini dari beberapa tokoh Masyarakat :

 Dr. Rizky Alif Alvian, seorang dosen Hubungan Internasional Universitas Airlangga,
mengungkapkan penyebab senyapnya respon internasional terhadap kudeta Myanmar. Ia
menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi sikap masyarakat internasional,
seperti kepentingan ekonomi dan strategis, kompleksitas politik dan sosial di Myanmar, dan
keterbatasan mekanisme hukum internasional. Ia juga menyarankan agar Indonesia dan ASEAN
dapat berperan lebih aktif dalam menyelesaikan krisis di Myanmar dengan menggunakan
diplomasi preventif dan konstruktif3.
 BBC Indonesia melaporkan bahwa PBB menyebut pengambilalihan kekuasaan oleh militer
Myanmar sebagai sesuatu yang ‘tidak bisa diterima’ dan janjikan tekanan internasional. Ia
mengutip pernyataan dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang mengatakan bahwa
kudeta tersebut merupakan pelanggaran terhadap konstitusi dan kehendak rakyat Myanmar. Ia
juga mengatakan bahwa PBB akan bekerja sama dengan mitra regional dan internasional untuk
mendukung demokrasi dan hak asasi manusia di Myanmar4.

Kudeta Mliter di Myanmar adalah sebuah peristiwa yang mengguncang dunia dan menimbulkan berbagai
reaksi dari Masyarakat international. Berikut adalah opini yang dapat saya buat :

 Kudeta Myanmar merupakan pelanggaran terhadap konstitusi dan kehendak rakyat Myanmar yang
telah memilih pemerintahan sipil dalam pemilu November 2020.
 Kudeta Myanmar juga menimbulkan krisis kemanusiaan dan hak asasi manusia, karena junta
militer telah menggunakan kekerasan dan represi terhadap para pendemo dan aktivis pro-
demokrasi.
 Kudeta Myanmar menantang prinsip non-interference yang dipegang oleh ASEAN dan menguji
reputasi badan regional tersebut dalam menegakkan piagam hak asasi manusia.
 Kudeta Myanmar membutuhkan peran aktif dari masyarakat internasional, terutama Indonesia dan
ASEAN, untuk menyelesaikan konflik dengan menggunakan diplomasi preventif dan konstruktif.
 Kudeta Myanmar juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti kepentingan ekonomi dan
strategis, kompleksitas politik dan sosial di Myanmar, dan keterbatasan mekanisme hukum
international
Ada beberapa fakta unik dan beberapa informasi tentang kudeta Myanmar :

 Pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi, saat ini berada dalam tahanan rumah dan didakwa
memiliki walkie-talkie yang diimpor secara ilegal, melanggar undang-undang darurat, menghasut
kerusuhan, dan mengkhianati negara 1 3 4.
 Militer Myanmar saat ini dipimpin oleh Jenderal Min Aung Hlaing, yang mengumumkan keadaan
darurat selama satu tahun dan membentuk Dewan Administrasi Negara sebagai pemerintah
sementara1 5.
 Militer Myanmar memiliki sejarah panjang dalam mengintervensi politik negara itu. Sebelum
kudeta, militer menguasai 25% kursi parlemen dan tiga kementerian penting: pertahanan,
perbatasan, dan dalam negeri1 5.
 Kudeta Myanmar telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang besar, dengan lebih dari 200.000
orang mengungsi dari rumah mereka, lebih dari 10 juta orang membutuhkan bantuan, dan lebih
dari 2 juta orang menghadapi kelaparan akut2.
 Kudeta Myanmar juga telah mempengaruhi stabilitas regional dan hubungan internasional.
Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, dan Kanada, telah memberlakukan
sanksi terhadap militer Myanmar dan pejabat terkait. Sementara itu, beberapa negara tetangga,
seperti Cina, India, Thailand, dan Indonesia, telah mencoba melakukan mediasi dan dialog dengan
pihak-pihak yang bersengketa2 4.

Daftar Pustaka :
1
Kudeta Myanmar, Sebab, dan Apa yang Sebenarnya Terjadi? (kompas.com)
2
Myanmar: Setahun kudeta militer, masyarakat sipil kini angkat senjata, negara mereka berlanjut ke
'perang saudara' - BBC News Indonesia
3
Dosen HI UNAIR Ungkap Penyebab Senyapnya Respon Internasional Terhadap Kudeta Myanmar -
Unair News
4
. Kudeta Myanmar: PBB sebut pengambilalihan kekuasaan oleh militer 'tidak bisa diterima' dan
janjikan tekanan internasional - BBC News Indonesia
1
Kudeta Myanmar, Sebab, dan Apa yang Sebenarnya Terjadi? (kompas.com)
2
Myanmar: Setahun kudeta militer, masyarakat sipil kini angkat senjata, negara mereka berlanjut ke
'perang saudara' - BBC News Indonesia
3
Kronologi, Alasan, dan Penyebab Terjadinya Kudeta di Myanmar, Fakta-fakta Lengkap -
Tribunjambi.com (tribunnews.com)
4
Kudeta Myanmar Masih Berlanjut, Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui - Dunia Tempo.co
5
Kudeta Militer Terjadi di Myanmar, Ini Fakta yang Berhasil Terhimpun (kompas.com)

Anda mungkin juga menyukai