Anda di halaman 1dari 6

Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia

A. Pengertian Pelanggaran HAM

Dalam Undang-Undang No.39 tahun 1999 Pelanggaran HAM adalah setiap


perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat Negara baik disengaja
maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum, mengurangi,
menghalangi, membatasi dan mencabut HAM seseorang atau kelompok orang yang
dijamin oleh undang-undang ini dan tidak mendapat atau dikhawatirkan tidak akan
memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum
yang berlaku.
UU No.26/2000 tentang pengadilan HAM yang berbunyi pelanggaran HAM adalah
setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik
disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi,
menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM seseorang atau kelompok orang
yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan atau dikhawatirkan tidak
akan memperoleh penyelesaian hukum yang berlaku.

Pelanggaran HAM berat menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26


Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM dapat diklasifikasikan menjadi dua.

 Kejahatan genosida, yaitu setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras,
kelompok etnis, kelompok agama.

 Kejahatan terhadap kemanusian, yaitu salah satu perbuatan yang dilakukan


sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya
bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil.
B. Penyimpangan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia
a. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia

1. Gelar Aksi ke-501, Ini Pesan Sumiarsih untuk Presiden Jokowi

Permintaan itu disampaikan oleh Maria Katarina Sumiarsih, ibu korban


Tragedi Semanggi I Bernardus Realino Norma Irmawan atau
Wawan,mahasiswa Universitas Atmajaya yang tewas terkena tembakan saat
demontrasi 13 November 1998.

Sumiarsih menyampaikan permintaan tersebut melalui video yang diposting


pada akun Twitter @AksiKamisan, Kamis 3 Agustus 2017. Dalam video itu,
Sumiarsih meminta Jokowi menugaskan Jaksa Agung M Prasetyo
menindaklanjuti berkas penyelidikan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
(Komnas HAM).  

2. Harga Garam Naik dan Langka, Peternak Sapi Menjerit


Langka dan mahalnya harga garam membuat para peternak sapi di Kabupaten
Semarang menjerit. Sebab, garam selama ini menjadi salah satu bahan
campuran untuk suplemen sapi atau biasa di sebut komboran.

Ketua Kelompok Tani Ternak Bangunrejo, Desa Polosiri, Kecamatan Bawen,


Kabupaten Semarang, Juwarto mengatakan, ada sekitar 1.000 sapi yang
dipelihara oleh anggotanya. Untuk memenuhi kebutuhan komboran bagi 1.000
sapi, dibutuhkan 250 kg garam krosok.

Kenaikan harga garam ini, sambung Juwarto, membuat peternak makin


terpukul. Karena sebelumnya, bahan-bahan pembuat konsentrat seperti
gandum dan bekatul sudah naik.

3. Wiranto Ingatkan Agar Masalah HAM Tidak Dijadikan Alat Politik

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan


(Menkopolhukam) Wiranto mengaku banyak belajar tentang pelanggaran Hak
Asasi Manusia (HAM)  saat  masih menjabat sebagai Menhankam Pangab
(Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI), pada tahun 1999 lalu.

Dalam pemaparannya di hadapan peserta Lembaga Pertahanan Nasional


(Lemhanas) di Auditorium Lemhanas, Jakarta Pusat, Jumat (11/8/2017),
Wiranto mengaku saat itu ia diberi tanggungjawab mengawal jalannya
Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) warga Timor-Timur.

Setelah warga memutuskan untuk berpisah dari Indonesia, terjadi sejumlah


insiden yang oleh pihak tertentu dianggap pelanggaran HAM berat.
b. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia Internasional

Kasus pelanggaran HAM internasional dapat dibedakan menjadi empat kategori.


 Kejahatan genosida (The crime of genocide)
 Kejahatan melawan kemanusian (Crime againts humanity)
 Invasi atau agresi suatu negara ke negara lain (The crime of aggression)
 Kejahatan perang (War crimes)

1. Amnesti Internasional Sebut Turki Pelanggar HAM Terburuk

Amnesti Internasional menyebutkan bahwa sepanjang 2016, banyak warga


disiksa saat dalam masa penahanan polisi. "Hal ini menegerikan. Sangat
disayangkan hal seerti ini terjadi di Turki," ujar peneliti Amnesty, Andrew
Gardner di Istanbul, Rabu 22 Februari 2017.

Selain menyinggung pelanggaran HAM di Turki, lembaga HAM dunia


tersebut juga menyentil sejumlah politisi global yang telah membuat dunia ini
menjadi lebih terbelah dan berbahaya. Dilansir BBC, Amnesti Internasional
mengatakan bahwa para politikus, khususnya Donald Trump, yang telah
menggunakan retorika yang memecah-belah dan merendahkan martabat
manusia lain, menciptakan dunia yang lebih terbelah dan berbahaya.

Selain menyinggung Trump, laporan tahunan Amnesti Internasional juga


menunjuk sejumlah pemimpin lain, seperti Presiden Turki Recep tayyip
Erdogan, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban, dan Presiden Filipina
Rodrigo Duterte Filipina, yang dikatakan telah menggunakan narasi ketakutan,
penuh tudingan, dan memecah belah

2. Anak-anak Dipenggal, Pembersihan Rohingya Sedang Berlangsung

Para korban selamat dalam kekerasan di Rakhine mengungkap bahwa


”pembersihan” etnis Rohingya sedang berlangsung oleh tindakan brutal
pasukan keamanan Myanmar. Salah seorang saksi mengaku dua
kepnoakannya yang masih anak-anak dieksekusi penggal.

Seorang saksi berusia 41 tahun mengatakan kepada kelompok pemantau


HAM, Fortify Rights, bahwa dia menemukan saudara dan anggota keluarga
yang lainnya di sebuah lapangan setelah serangan oleh pasukan keamanan
Myanmar di Desa Chut Pyin, Kota Ratheduang.

Pemerintah dan militer Myanmar mengatakan hampir 400 orang tewas dalam
bentrokan sejak kelompok militan Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA)
menyerang 30 pos polisi pada 25 Agustus, yang menewaskan 12 petugas.

Pasukan keamanan Myanmar menanggapi serangan kelompok militan dengan


tindakan brutal brutal yang mereka sebut ”operasi pembersihan” yang
memaksa hampir 40.000 orang Rohingya melarikan diri ke perbatasan dengan
Bangladesh dalam seminggu terakhir.
Human Rights Watch mengatakan pada hari Sabtu bahwa citra satelit baru
menunjukkan ratusan bangunan telah hancur selama seminggu terakhir,
termasuk penghancuran total sebuah desa.

C. Faktor yang menyebabkan kasus-kasus pelanggaran HAM dan solusisi


meminimalisasikan pelanggaran HAM

Dari beberapa contoh pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia dapat ditemukan
beberapa faktor yang menyebabkan kasus-kasus pelanggaran HAM diantaranya:

 Sentralisasi kekuasaan pemerintah pusat


 Budaya impunitas yang berkembang di kalangan aparat hukum dan kepolisian
 Budaya security approach yang dilakukan pemerintah
 Pelayanan public yang tidak baik

Solusi-solusi untuk meminimalisasikan bentuk pelanggaraan HAM adalah:

 Mengadakan reformasidalam tubuh aparat hukum dasn peradilan


 Mengeluarkan UU yang mempunyai kekuatan hukum untuk menindak praktik
pelanggaran HAM seperti itu
 Mengadakan sosialisasi kepada massyarakat dan institusi-institusi peradilan
tentang pengidentifikasian bentuk pelanggaran HAM
 Membentuk lembaga untuk mengurus perlindungan saksi dan korban yang
terpisah dari aparat hukum 

Anda mungkin juga menyukai