Anda di halaman 1dari 10

Pengertian SMART Goal dan Contoh

Penggunaannya
July 10, 2016 Budi Kho Produksi dan Operasional 0

Menggunakan Prinsip SMART Goal dalam Menentukan Target Proyek – Prinsip SMART
Goal merupakan pedoman yang dipergunakan untuk menentukan sasaran atau target daripada
suatu proyek (Project), seperti proyek peningkatan kualitas, proyek Six Sigma bahkan penetapan
sasaran sebuah organisasi. Prinsip SMART Goal ini pertama kali diperkenalkan oleh George T.
Doran pada tahun 1981 dalam Majalah Management Review edisi November 1981.

Penentuan Sasaran ataupan Target yang tepat merupakan hal yang sangat penting dalam
memotivasi dan meningkatkan kinerja kerja suatu Tim karena adanya Fokus yang jelas terhadap
apa yang akan dicapainya.

5 PRINSIP SMART GOAL


Kata “SMART” merupakan kumpulan dari 5 huruf pertama Kata dalam Bahasa Inggris yaitu
Specific, Measurable, Attainable, Realistic dan Time Bound. Berikut ini adalah penjelasan
singkat mengenai SMART Goals :

1. Specific (Spesifik / Khusus)

Target suatu Proyek harus ditetapkan secara Spesifik dan Jelas. Suatu Target yang ditentukan
dengan Special akan memiliki kesempatan pencapaian yang lebih tinggi dibandingkan dengan
Target yang ditentukan secara umum dan luas.
Contoh :

Target yang Umum : IPQC harus lebih sering Audit Produksi


Target yang Spesifik : IPQC harus melakukan Audit Produksi sebanyak 4 kali sehari.

2. Measureable (Dapat diukur)

Target Proyek yang ditentukan harus dapat diukur dengan menggunakan indikator yang tepat
sehinggan dapat melakukan peninjauan ulang, mengevaluasi pencapaiannya serta dapat
melakukan tindakan-tindakan perbaikan yang seperlunya. Pengukuran harus berupa nilai-nilai
kuantitatif yang berbentuk angka-angka berdasarkan fakta-faktanya.

Contoh : Target Produktivitas Line 1 harus mencapai 120%

3. Attainable (Yang dapat dicapai )

Target Proyek yang ditentukan harus dapat dicapai melalui usaha-usaha yang menantang dan
harus berdasarkan kemampuan yang dimiliki. Tim harus mengetahui dimana letak
kemampuannya dan mempertimbangkan kinerja sekarang dengan kinerja yang sifatnya
sempurna. Dari Kinerja Sekarang sampai ke Kinerja sempurna harus dilakukan secara bertahap
dan Target yang ingin dicapainya juga harus ditetapkan secara bertahap pula. Pada versi SMART
Goal lainnya, Attainable juga disebut dengan Achievable.

Contoh : Cacat Produksi sekarang ini adalah 5%, maka Target yang disetting (ditentukan) akan
sangat sulit tercapai jika disetting ke 0.5% langsung. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan
dengan baik sesuai dengan kemampuannya atau menetapkannya secara bertahap ke 3% pada
bulan ini, 1.5% bulan depan dan seterusnya.

4. Realistic (Realistis)

Target Proyek yang ditentukan harus bersifat Realistis, jangan menentukan Target yang terlalu
tinggi dalam waktu yang sangat singkat. Harus mengetahui batas kemampuan dari Tim untuk
mencapai Target Proyek yang ditentukan.

Contoh Target yang tidak Realistis : Maintenance (pemeliharaan) rutin Mesin Solder harus
diselesaikan dalam waktu 2 Jam, padahal kemampuan Teknisi yang berjumlah 2 orang hanya
bisa melakukannya dalam waktu 4 Jam. Jadi hampir dapat dipastikan Target tersebut tidak akan
tercapai karena tidak realistis.

5. Timebound (Batas Waktu)

Harus menetapkan Batas waktu dalam mencapai Target Proyek. Tanpa adanya batas waktu, Tim
akan bekerja lambat dan tidak ada perasaan urgensi (mendesak) sehingga sangat sulit untuk
mencapai Target yang diinginkan.
Contoh : Batas Waktu untuk menyelesaikan Modifikasi Jig Produksi adalah Tanggal
28/Juli/2016.
SUKSES dengan SMART Goal
Menjadi SUKSES adalah impian banyak orang. Mendekati kesuksesan dan menjadi sukses bisa
ditempuh dengan 5 Prinsip Sukses. Banyak praktisi NLP maupun Pakar Pengembangan Diri
menyebutkan bahwa satu dari 5 kunci sukses adalah Memiliki dan Membuat Tujuan yang Jelas.
Punyakah Anda? Sudahkah Anda membuat tujuan? Bagaimana membuat tujuan (goal) yang
seharusnya?

Tigapuluhan tahun yang lalu, George T. Doran memperkenalkan konsep SMART Goal dalam
sebuah jurnal dalam Management Review, November 1981. SMART goal atau tujuan SMART
adalah konsep penetapan pencapaian dan sekaligus evaluasi atas kriteria pencapaian tujuan.
SMART adalah singkatan. S mewakili Specific, Stretching atau Simple. M untuk Measureable,
Manageable, meaningful. A adalah perwakilan dari Attainable, Achieveable, Actionable. R biasa
diasosiasikan dengan Realistic, Result, Reasonable atau Rewarding. Terakhir, T adalah Timed,
Time-framed, Tangible, Trackable. Mari kita alami arti setiap huruf SMART.

S adalah Specific. Ambillah pena dan segerakan diri Anda untuk menulis Tujuan Hidup yang
Spesific, Khusus, Detail. Tujuan yang spesifik dan detail bisa dibuat dengan menuliskan apa
yang anda inginkan supaya tercapai, yaitu dengan menjawab 5W, What : Apa yang Anda ingin
capai, Apa yang mau diraih? Who: Siapa yang terlibat? Where: Dimana itu akan terjadi dan
tercapai? When: Kapan hal itu harus tercapai? Why: Mengapa Anda menginginkan supaya ini
tercapai? Alasan pencapaian yang penting. Akan menjadi lengkap anda jawab juga How:
Bagaimana anda akan melakukannya.

Baca ulang tujuan yang baru saja Anda tuliskan. Pastikan bahwa tujuan Anda sudah spesifik,
jelas dan mudah dipahami. Daripada menuliskan mengurangi berat badan atau menjadi sehat
selalu, tulislah tujuan yang spesifik: mengurangi lingkar pinggang 2cm pada saat ulang tahun ke
26 atau Mengikuti fitness seminggu 3 x sehingga pada saat libur ke bali akhir desember 2010
sudah memperoleh bentuk perut six packs.

M adalah Measureable. If you can’t measure it, you can’t manage it. Measureable artinya dapat
diukur secara objective. Tujuan yang measureable adalah tujuan yang di dalamnya ada jawaban
atas pertanyaan, “Seberapa…”, Berapa kali, berapa banyak? Dan bagaimana saya tahu bahwa
saya sudah mencapai tujuan?”. Bagaimana Anda tahu anda sudah mencapai Goal? Jadilah
spesifik. “Saya sudah membaca 2 buku manajemen dengan ratusan halaman hingga akhir fiscal
year baru, April 2011.” Bandingkan dengan “I want to be a good reader” yang kurang bahkan
tidak terukur.
Ketika Anda mengukur perkembangan pencapaian tujuan, kita sedang ada di jalur yang benar.
Ketika mengevaluasi diri, kita akan mengetahui bahwa kita sudah mencapai atau belum
mencapai tujuan. Kalau belum maka kita punya kekuatan untuk tetap berusaha mencapai tujuan
itu. Ada data dan fakta yang berbicara untuk menilai dan mengukur keberhasilan pencapaian
tujuan kita, itulah maksudnya terukur, measureable.

A adalah Attainable dan atau Achieveable. Terjangkau dan dapat dicapai, itulah ciri tujuan
yang baik yang semakin mendekatkan kita dengan kesuksesan. Pada waktu Anda merancang
tujuan yang PENTING untuk dicapai, Anda langsung membayangkan, mencari ide dan cara
untuk merealisasikan tujuan tersebut. Anda melihat beberapa kemungkinan, Anda melihat
kesempatan bahwa tujuan itu bisa diraih.

Tujuan yang terlalu tinggi dan jauh dari pencapaian tentu akan membuat Anda tidak komit untuk
menjangkaunya, membuat Anda tidak termotivasi untuk mencapai tujuan Anda. Misal Anda
bercita-cita ingin menjadi Astronot, padahal secara fisik anda memiliki pandangan yang kabur,
mata minus, dan secara teknis Anda tidak lulus SMU. Atau Anda punya hobbi jajan makanan
dan minuman alias ngemil, bobot Anda sekarang adalah 100 kg. Anda punya tujuan mengurangi
berat badan 1kg setiap harinya hingga mencapai berat ideal. Semua teman dekat Anda juga tentu
tahu bahwa dengan tujuan itu, Anda justru semakin tertekan oleh tujuan anda sendiri karena
tidak bisa mencapainya. Tetapi dengan menetapkan tujuan mengurangi berat badan 1kg dalam
seminggu terus dan sehingga saat itu tercapai setiap minggunya, Anda akan semakin termotivasi
untuk tetap melakukannya hingga Tujuan Akhir Anda, mencapai berat ideal 80kg. Perasaan
Sukses yang muncul itulah yang akan tetap memotivasi Anda. Rasakanlah.

R adalah Realistic dan Reasonable. Miliki dan rancanglah tujuan yang realistis. Serupa tapi tak
sama dengan ciri tujuan Attainable, tujuan yang realistis adalah tujuan yang dapat dijalankan.
Realistik bukan berarti mudah, realistik berarti sesuai kondisi diri dan do-able. Tujuan yang
realistik bisa saja mendorong orang ke ujung kemampuan dan pengetahuannya tetapi tidak akan
mematahkan semangat untuk mencapainya.

Reasonable adalah dapat dipertanggungjawabkan. Tidak hanya sekadar mengarang tujuan hidup,
tetapi membuat tujuan yang bisa dijalankan dengan bentuk-bentuk usaha yang mengarah pada
kesuksesan pencapaian. Kalau saat ini Anda pekerja kantoran level supervisor, kemudian punya
tujuan menjadi manager dalam tempo 1 tahun kurang, tentu itu bukanlah tujuan yang realistis.
Menjadi realistis kalau tujuannya adalah menjadi Manager 2 tahun ke depan, atau menjadi
Assistant Manager 1 tahun ke depan. Bagaimanapun juga Anda bisa stretching, melenturkan
tujuan ke sesuatu yang lebih tinggi. Being realistic and reasonable will stretch you to the
optimum stage.

T adalah Time framed. Dari beberapa ciri dan contoh tujuan yang sudah anda baca di artikel
ini, anda tentu sudah bisa memahami bahwa ciri lain dari tujuan yang baik adalah ada tenggat
waktunya. Semua dari kita selalu ada dalam konteks waktu. Sadarilah bahwa kita hanya punya
waktu yang terbatas, begitu juga umur kita ini terbatas. Maka, batasilah pula suatu tujuan dengan
waktu yang masuk akal, sehingga Anda bisa segera mencapai tujuan yang lain. Batasan waktu
yang dibuat selain harus jelas, spesifik, juga harus masuk akal.

Rancanglah tujuan dengan tenggat waktu yang jelas, 1 minggu 7 hari, 30 hari, 1 tahun, atau
tentukan tanggal dan waktu yang spesifik. Tanpa batasan waktu yang jelas, maka tidak akan ada
sense of urgency yang akan mendorong kita untuk segera bertindak. Komitment akan muncul
dalam konteks waktu, karena tenggat waktunya spesifik. Jika tidak maka kita akan berpikir
bahwa kita bisa melakukannya kapan saja, atau ah nanti saja. Sikap yang muncul dari
ketidaktegasan kurun waktu inilah yang justru akan menjauhkan kita dari SUKSES. Anda mau
semakin dekat dengan Sukses? Untuk itu buatlah tujuan dengan batasan waktu yang jelas, Time
framed.
Bagaimana? Sudahkah Anda rumuskan TUJUAN Anda secara Spesific, Measureable,
Atainnable, Realistic, dan Time-framed? Sudahkah Anda membuat tujuan yang SMART?
Lakukan dengan jujur dan yakinlah bahwa setiap Anda akan mendapat benefit dari hal ini. Ikuti
saja prosesnya dan segera rasakan SUKSES.
S.M.A.R.T (5 Langkah Menetapkan Tujuan)

Menuliskan sasaran pribadi butuh disiplin. Relatif mudah untuk menghayal, berangan-angan atau
menginginkan sesuatu dalam hidup ini, tapi menuliskannya butuh disiplin. Mengapa banyak
yang gagal dalam hidup karena gagal menuliskan tujuan hidupnya. Kita bisa teringat ketika ada
yang membicarakannya, tapi lagi-lagi kita sering gagal untuk menuliskannya. Bahkan sekalipun
sudah ditulis, masih sering kita terjebak dalam rutinitas kehidupan sehari-hari. Kita melupakan
apa tujuan hidup kita. Jadi, diperlukan perhatian khusus dan tindakan segera untuk menuliskan
apa yang ingin dicapai.

Kita patut bersyukur pada sosok-sosok yang telah berpikir untuk membuat istilah yang mudah
diingat untuk merumuskan target yang mau dicapai. Istilah SMART misalnya. Saya akan
menyegarkan Anda mengenai istilah ini dan memperkenalkannya bagi Anda yang baru
mendengarnya.

S adalah singkatan dari ‘specific.’ Artinya, sasaran pribadi Anda harus jelas. Sulit mengambil
langkah-langkah praktis bila tujuan Anda tidak jelas. Membaca buku misalnya, dapat
memberikan ide apa yang akan dilakukan, tapi masih memberikan banyak kemungkinan. Bila
sasarannya dipersempit menjadi ‘membaca buku sejarah’- ini memberikan tindakan yang lebih
jelas. Pilihan Anda dipersempit; Anda tidak akan membaca buku Matematika, Fisika, Kimia,
Biologi atau buku-buku lain. Membaca buku sejarah Indonesia- ini lebih jelas lagi. Ini bisa
berarti Anda membaca buku Menjadi Indonesia, yang ditulis oleh Parakitri T. Simbolon, terbitan
Gramedia, yang tebalnya kira-kira 800 halaman

M adalah singkatan dari measurable. Artinya, sasaran pribadi Anda harus terukur. Ada yang
membuat ukuran berupa waktu, kualitas, uang, dan ukuran lainnya sesuai dengan kebutuhan.
Mengambil contoh sebelumnya, Anda akan membaca buku Menjadi Indonesia sampai selesai
dalam waktu satu bulan.
A adalah singkatan dari aggressive. Artinya, tujuan Anda cukup menantang dan ada
perkembangan dalam kurun waktu tertentu. Misalnya, Anda membaca buku Menjadi Indonesia
sebanyak 25 halaman setiap hari.

R adalah singkatan dari realistics. Artinya, Anda memiliki waktu untuk membaca 25 halaman
setiap hari. Bila Anda mempunyai kesibukan yang sangat banyak- membaca buku sebanyak 25
halaman setiap hari mungkin tidak realistis.

T adalah singkatan dari time-bound. Artinya, tujuan Anda akan dicapai dalam kurun waktu
tertentu. Misalnya, Anda selesai membaca buku Menjadi Indonesia dalam waktu satu bulan.

Dengan paparan istilah SMART di atas, saya harap Anda mempunyai gambaran tentang
bagaimana merumuskan tujuan hidup pribadi Anda.

Note Tambahan :

5 Langkah Menetapkan Tujuan Usaha SMART

Setiap atlet dan perusahaan besar memiliki tujuan dan tujuan itu disampaikan secara jelas untuk
mencapai tujuan tertentu. Namun, dalam dunia usaha kecil, banyak usaha tidak memiliki tujuan
yang menjadi fokus. "Dapatkan lebih banyak usaha" adalah jawaban umum pemilik usaha kecil
ketika ditanya rencana masa depan. Setiap CEO yang menghargai dirinya akan keluar dari
pertemuan pemegang saham karena tanggapan yang samar-samar itu.

Apakah Anda memiliki perusahaan dengan 50 pekerja atau penguasa tunggal, keberhasilan usaha
Anda tergantung pada kemampuan Anda menetapkan dan mencapai tujuan. Letakkan usaha
Anda di jalur cepat dengan menerapkan prinsip-prinsip penetapan tujuan SMART.
Apa itu Tujuan Smart?

S.M.A.R.T adalah singkatan dari 5 langkah tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan,
dan berdasarkan waktu. Alat sederhana ini digunakan oleh perusahaan untuk mengatasi perkiraan
tujuan yang ditetapkan ke dalam rencana tindak lanjut demi hasil.

Specific (khusus): Tujuan yang jelas dan fokus. “Dapatkan klien perusahaan bernilai 2 milyar
dolar di pasar asuransi properti Boston" adalah lebih berarti untuk menggerakkan bersama-sama
tim Anda dari pada “Usahakan lebih banyak”. Ryan Blair, Pemandu Tujuan yang fasih itu
menyatakan, "Fokus menciptakan kekuatan penuh daya: kekuatan tujuan. Saat Anda fokus pada
tujuan, tujuan Anda menjadi sebuah magnet, menarik Anda dan sumber daya Anda ke arah
tujuan itu. Semakin fokus energi Anda, semakin besar kekuatan yang Anda turunkan."

Measurable (terukur): Tujuan tanpa hasil yang terukur seperti bertanding olahraga tanpa papan
skor atau pencatat angka. Bilangan merupakan bagian penting dari usaha. Cantumkan angka
yang nyata dalam tujuan-tujuan Anda untuk mengetahui apakah Anda berada di jalur. Papan
putih yang dipasang di kantor Anda dapat membantu sebagai ingatan harian yang menjaga diri
Anda dan karyawan Anda tetap fokus pada hasil target yang ingin Anda capai.

Attainable (dapat dicapai): Kerap kali usaha kecil menetapkan tujuan di luar jangkauan. Tidak
seorang pun pernah membangun usaha bernilai miliar dolar dalam semalam. Modal ventura dan
investor malaikat membuang rencana usaha dari perusahaan yang tak terhitung jumlahnya
dengan tujuan aneh. Mimpi besar dan bertujuan meraih bintang-bintang tetapi tetap satu kaki
yang kuat berbasis dalam kenyataan. Periksa dengan asosiasi industri Anda untuk mendapatkan
pegangan pada pertumbuhan nyata dalam industri Anda untuk menetapkan tujuan yang smart.

Relevant (relevan): tujuan usaha yang dapat dicapai didasarkan pada kondisi saat ini dan
kenyataan iklim usaha. Anda mungkin ingin memiliki tahun terbaik Anda dalam usaha atau
peningkatan pendapatan sebesar 50%, tetapi jika resesi yang menukik dan 3 pesaing baru dibuka
di pasar Anda, maka tujuan Anda tidak relevan dengan realitas pasar.

Time-Based (berbasis waktu): Tujuan dan sasaran usaha tidak akan jalan ketika tidak ada
kerangka waktu terkait dengan proses penetapan-tujuan. Apakah tujuan usaha Anda adalah untuk
meningkatkan pendapatan sebesar 20% atau menemukan 5 klien baru, pilih kerangka waktu
untuk mencapai tujuan Anda.

Contoh Tujuan Smart

Jadi, seperti apa tujuan yang smart? Berdasarkan akronim, contoh kita menyatakan, "Dapatkan
klien baru bernilai 2 miliar dolar korporasi di pasar asuransi properti Boston pada akhir tahun
fiskal ini melalui kegiatan jaringan dan pemasaran."

Setelah tujuan usaha SMART Anda, uraikan setiap tujuan menjadi satu ketetapan khusus tugas
dan kegiatan untuk mencapai tujuan Anda. Penting secara periodik meninjau tujuan Anda dan
melakukan penyesuaian jika perlu. Penentuan tujuan untuk usaha kecil Anda adalah alat penting
untuk keberhasilan. Ingat, pada akhirnya menjadi SMART.

Anda mungkin juga menyukai