Anda di halaman 1dari 3

Metode SMART merupakan sebuah singkatan, bukan arti kata dalam bahasa inggris.

 Specific
Ini berhubungan dengan target proyek yang dibuat. Target harus jelas dan spesifik agar saat
Anda melakukan sesuatu semuanya terarah dengan baik. Sementara itu, cara sederhana untuk
bisa membuat target dengan spesifik, cobalah gunakan cara 5 W (What, Why, Who, Where,
Which).

What: Berhubungan dengan apa yang ingin Anda capai

Why: Kenapa Anda ingin mencapai target tersebut atau alasan yang jelas

Who: Mengetahui siapa saja yang akan terlibat dalam pencapaian target

Where: Lokasi spesifik yang akan digunakan untuk mencapai target

Which: Berkaitan dengan SDM yang akan terlibat di dalamnya.

Dengan menggunakan prinsip 5 W akan membantu Anda dalam membuat target yang lebih
spesifik.

 Measurable
Measurable lebih berhubungan pada pencapaian target serta kebutuhan pada sesuatu yang
terukur. Misal, berapa besar kah perkembangan proyek saat ini yang ingin Anda capai? Dengan
adanya pencapaian yang terukur maka akan membuat Anda semakin termotivasi agar bisa
mencapai target sesuai dengan yang telah ditetapkan. Salah satu contoh target terukur seperti bisa
menyelesaikan target 4 task/day dalam proses pelaksanaan proyek. Konsep measurable ini juga
sejalan dengan metode penentuan key performance indicators (KPI). Artinya setiap jenis tugas
seharusnya memiliki indikator kinerja yang terukur (atau paramater yang terukur). Beberapa
contoh performance indicators yang lazim digunakan antara lain : % jumlah tugas yang dapat
diselesaikan sesuai deadline; jumlah kesalahan dalam pelaksanaan tugas; jumlah kecelakaan
kerja; jumlah produksi; jumlah pendapatan perusahaan; skor kompetensi pegawai, dll.

 Achievable
Selain harus ada ukuran untuk mencapai sebuah target, kita juga harus bisa membuat target yang
realistis atau pencapaiannya benar-benar bisa dilakukan. Kita bisa membuat target apa saja,
setinggi mungkin, tapi pastikan apakah target tersebut dapat dicapai atau tidak? Cobalah jawab
pertanyaan berikut agar bisa memastikan target Anda dapat tercapai dengan baik atau tidak.
Usaha seperti apa yang dilakukan untuk proses pencapaian target? Berdasar hambatan yang
diketahui, seberapa besar kira-kira peluang target tersebut bisa tercapai secara realistis? Data
yang pertama adalah data kinerja tiga tahun terakhir (atau disebut juga sebagai historical
performance). Selain melihat kesiapan sumber daya yang dimiliki, penetapan target ini lazimnya
dilakukan dengan melihat pada tiga jenis data.

Data yang kedua adalah membandingkan dengan kinerja perusahan/industri yang sama di negara
lain (atau disebut juga bechmark data). Data yang ketiga biasanya merujuk pada kondisi ekonomi
makro dan prospek pertumbuhan bisnis yang terjadi di tanah air. Data-data ini akan memberikan
pengaruh signifikan bagi proses penetapan target kinerja perusahaan dan juga pada gilirannya
target kinerja pegawai. Pada sisi lain, penetapan target yang achieveable juga mesti
memperhatikan prinsip “stretching goals” (atau menggantungkan target setinggi dan sejauh
mungkin). Berbagai pengalaman di beragam perusahaan dunia menunjukkan, penetapan target
yang sangat menantang (very challenging goals) memberikan dapak positif bagi peningkatan
kinerja pegawai secara dramatis.

 Realistic
Artinya, secara akal bisa dicapai oleh manusia. Bukan berarti milih yang mudah menurut Anda.
Jika orang lain bisa, Anda juga bisa. Ukuran realistis akan berbeda-beda bagi setiap orang. Pada
dasarnya apa yang pernah dilakukan oleh manusia itu adalah realistis. Adalah realistis jika Anda
memiliki tujuan seperti memiliki penghasilan sebesar Bill Gates misalnya. Tapi Anda juga
memperhatikan dari Anda start. Adalah realistis jika Anda memiliki tujuan mendapatkan
penghasilan Rp 1 milyar per bulan. Pertanyaanya kapan bisa Anda capai dan kondisi Anda saat
ini sejauh mana. Jika Anda sekarang memiliki penghasilan Rp 500 juta per bulan, kemudian
memiliki tujuan menjadi Rp 1 Milyar. Itu termasuk realistis. Tapi, jika Anda baru memiliki
penghasilan Rp 10.000.000, akan lebih baik target Anda Rp 50.000.000 atau Rp 100.000.000.
Mungkin sebagai tahapan meraih Rp 1 M nanti.

Sekali lagi, ukuran realistis itu relatif bagi setiap orang. Tapi jangan membuat tujuan yang
mudah apalagi akan otomatis tercapai. Buatlah tujuan yang merentangkan potensi Anda, yang
menjadikan Anda berpikir dan bekerja keras mencapainya, tetapi masih masuk akal untuk diraih.
Adalah Grant Cardone, seorang pembicara yang menyarankan membuat tujuan 10 kali lipat dari
apa yang kita pikirkan. Tujuannya agar memompa potensi kita lebih maksimal. Silahkan saja jika
mau mencoba membuat tujuan 10 kali lipat dibandingkan tujuan yang Anda pikir realistis.

 Time-Bound
Dan SMART yang terakhir adalah mengenai jangka waktu yang akan Anda tentukan. Soal waktu
tidak bisa Anda sepelekan. Bila tak ada waktu, sangat mustahil suatu proyek dapat diselesaikan
dengan baik. Perlu rentan waktu yang sudah diterapkan sedari awal untuk menyelesaikan proyek.
Itulah metode SMART dan pengaruh dalam pencapaian tujuan. Bila Metode tersebut sudah Anda
terapkan, bukan tidak mungkin Anda bisa membuat perencanaan target dengan semakin
spesifik.   Misal, Anda mempunyai target untuk menghadiri sebuah rapat, ini disebut dengan
spesifik. Pertemuan akan membahas mengenai marketing, ini yang dinamakan relevan,
setidaknya akan ada pertemuan 2 kali, ini measurable dan achievable, yang dilakukan dalam 1
bulan, ini yang disebut time bound.

Anda mungkin juga menyukai