Anda di halaman 1dari 5

www.manajemensdm.

net

MENYIKAPI KARYAWAN MANGKIR


Kuliah Online WAG MSDM.Net#1
Hari/Tanggal : Jum’at, 28 Agustus 2018
Narasumber : Himawan Pramudita, SH

Assalamu’alaikum wr. wb.


Selamat malam rekan-rekan semua, malam ini kita mulai kuliah online pertemuan ke lima di
WAG MSDM.Net#1

Sebelumnya kami beritahukan aturan kuliah:


a. Kuliah dibagi menjadi 2 sesi yaitu sesi penyampaian materi dan sesi tanya jawab
b. Selama pemateri menyampaikan materi peserta dilarang chat kecuali narasumber dan
moderator.
c. Pertanyaan disampaikan kepada moderator untuk mendapatkan nomor antrian dan rules
diskusi.
d. Yang melanggar akan diperingatkan, jika tidak mengindahkan banned sementara.

Pertama saya sampaikan terimakasih kepada bapak Himawan yang sudah bersedia meluangkan
waktu untuk mengisi kuliah online kita hari ini. Saya perkenalkan bapak Himawan Pramudita,
SH, beliau adalah pakar HR dan IR pada PT Ceres Indonesia.

Baiklah, untuk mempersingkat waktu saya persilakan bapak Himawan untuk membawakan
materinya. Pertengahan penyampaian materi bapak boleh istirahat, sementara moderator
mengatur rules diskusi untuk sesi tanya jawab.

[31/08, 19:23] Himawan Pramudita: Baik teman teman semua, kuliah online malam ini ingin
membahas perihal perilaku mangkir karyawan

Sampai hari ini, saya masih seringkali mendengar keluhan rekan rekan praktisi HR mengenai
perilaku karyawan yang sering mangkir. Tentu hal ini sangat menjengkelkan, karena mau tidak
mau pasti mempengaruhi produktivitas. Perihal mangkir ini, yang saya temui biasanya ada 2
kondisi:
 kondisi pertama, memang si karyawannya tipe pemalas, sehingga suka mangkir gak
masuk kerja.
 kondisi kedua, karyawannya sengaja mangkir agar di PHK perusahaan, harapannya
tentu akan di PHK dengan pesangon tinggi, yakni PHK karena melanggar PKB. Padahal
ybs mungkin sebenernya pengen resign. Angka pesangonnya cukup besar, yakni 1PMTK.
Tentu angka ini umumnya jauh lebih tinggi dari pada sekedar uang pisah karena resign.

Nah, pertanyaannya, bagaimana menyikapi karyawan yang seperti ini?


www.manajemensdm.net

Saya coba berbagi pengalaman jurus jurus yang pernah saya terapkan, sehingga bisa cukup
memukul telak karyawan bandel ini. Saya bagi jadi 2 Jurus Utama antara lain:

1. JURUS ADMINISTRASI
2. JURUS ACTION

Mari kita bahas satu per satu

1. JURUS ADMINISTRASI
Yes, yang pertama harus disiapkan adalah segala hal tentang administrasi. Pondasi pondasi
awal sebelum action beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam jurus administrasi ini

A. Kenalkan prinsip No Work No Pay ke Karyawan


Prinsip No Work No Pay artinya Upah tidak dibayar apabila Pekerja tidak masuk kerja
dan/atau tidak melakukan pekerjaan.
Ketentuan ini diatur pada Pasal 24 ayat (1) PP 78/2015 dan Pasal 93 ayat (1) UU 13/2003
Penting untuk diingat, tidak membayar upah ini beda dengan pemotongan upah.
Meskipun pada akhirnya mirip, namun filosofi dibelakangnya sangat berbeda. Karyawan
yang sudah melaksanakan kewajibannya (yaitu bekerja) maka muncul upah sebagai hak
Karyawan.
Upah ini yang merupakan kewajiban Perusahaan. Jika karyawan sudah bekerja kemudian
upahnya tidak diberikan full oleh Perusahaan karena suatu hal, ini yang disebut
pemotongan upah. Bagaimana cara mengenalkan prinsip No Work No Pay ini?
Yang paling penting adalah dibuat secara tertulis, khususnya tertulis di PP / PKB Perusahaan.
Lho kenapa harus ditulis di PP / PKB kalo secara UU saja sudah mengatur?
Saran saya sebaiknya dituliskan di PP / PKB,
Mengapa?
karna ada 2 keuntungan yang didapat, yaitu :
I. Sebagai pemahaman kepada Karyawan, sehingga mereka tahu konsekuensinya
II. Mempertegas posisi hukum Perusahaan.
Sebagai pemahaman awal kepada karyawan artinya ini langkah preventif, langkah
pencegahan.
Tentu lebih bagus jika kita dapat mencegahnya bukan? Dan juga karyawan akan tahu
konsekuensinya. Jika mangkir, ya gajinya pas mangkir gak dibayar, endingnya gajian bulan
itu gak full. Selain itu juga dengan ditulis di PP / PKB dapat mempertegas posisi perusahaan,
khususnya apabila perselisihannya sampai level tripartit.
www.manajemensdm.net

Contoh bunyi pasalnya bisa seperti ini :


“Karyawan yang tidak hadir bekerja tanpa keterangan yang dapat diterima Perusahaan,
maka terhadap hari tidak masuk kerja tersebut, tidak dibayarkan upahnya”

oiya ada yang terlewat, di jurus administrasi


Saya beri satu trik dalam PP / PKB agar bisa menjerat karyawan yang hobi mangkir namun
tidak berturut turut bisa di PHK tanpa pesangon
Caranya adalah memasukan klausul melanggar mangkir ini (dalam jumlah melebihi 5 hari)
sebagai kesalahan berat
Misal :Mangkir 8 hari tidak berturut-turut dalam sebulan, masuk kategori kesalahan berat
atau
Dibuat pasal, jika melakukan kesalahan yang sama atau yang bobotnya sama padahal sudah
mendapatkan SP3, maka akan masuk kategori kesalahan berat atau kesalahan fatal
Dimana hak dari kesalahan berat ini hanya uang pisah dan penggantian hak
Mengapa dibuat demikian? agar menghindarkan perusahaan dari trik karyawan yang ingin
di PHk dapet pesangon gede dengan cara mangkir tidak berturut turut
Saya pernah dapat diskusi dengan hakim PHI, cara ini beliau maklumi, karena memang
karyawan sudah terlihat tidak ada itikad baik

Hal yang harus diperhatikan selanjutnya

B. Pastikan selalu mencatat kehadiran karyawan.

Mencatat kehadiran karyawan sangat penting, khususnya ketika karyawan mangkir


Idealnya, anda harus memantau kehadiran anak buah anda setiap hari.
Ya paling tidak anda tau jika si Ahmad tidak masuk hari ini atau jika si Budi sudah beberapa
hari tidak keliatan batang hidungnya.
Pemantauan ini diperlukan agar management dapat memberikan kebijakan sedini mungkin.
Dalam konteks risk management, kecepatan dan ketepatan mengambil keputusan, akan
mengecilkan resiko yang ada.
Jika ada api muncul, tentu saja akan lebih mudah memadamkannya ketika masih kecil
ketimbang saat api sudah menjadi si jago merah raksasa
Itu tadi mengenai jurus administrasinya

jadi yang patut diingat dan dilakukan adalah :


1. Masukan ketentuan No Work No Pay dalam PP / PKB
2. Catat Kehadiran / Ketidakhadiran Karyawan Setiap Hari
www.manajemensdm.net

Lanjut ke jurus selanjutnya, sebelum itu, monggo yang mau sambil ngopi dulu

2. JURUS ACTION

Sekarang saatnya menggunakan jurus kedua, yakni action action dan action
Ketika aturan sudah ada, dan aturan dilanggar, maka pendekar HR harus berani dan tegas
menggunakan jurus action.

1. Action yang pertama adalah, segera lakukan pemanggilan karyawan begitu karyawan
mangkir Bahkan di hari pertama karyawan mangkir. Begitu karyawan bolos, apapun
alasannya, segera action untuk terbitkan surat pemanggilan, meskipun karyawan bisa
dihubungi dan bilangnya ada keperluan atau alasan apapun, meskipun karyawan janji dia
akan ajukan cuti atau bawa surat sakit, whatever, ketika karyawan mangkir, segera lakukan
pemanggilan
kenapa ini penting??

Karena momen pemanggilan pertama ini momen krusial dan ini momen penting

Jika dipanggilan pertama karyawan langsung datang dan bertaubat, ya sudah clear, selesai
Namun jika dia tidak hadir, siap siap, jika masih aja mangkir maka segera persiapkan
pemanggilan kedua
Pemanggilan ini penting, karna merupakan salah satu syarat untuk mem-phk karyawan
mangkir dengan kualifikasi mengundurkan diri. Kadang praktisi HR kehilangan momen
pada panggilan ini.

Karyawan mangkir hari pertama, belum dipanggil, alasannya nanti karyawan akan bawa
surat sakit
Hari kedua ternyata mangkir lagi, dan HR karna sibuk lupa untuk pantau, tau tau sudah
mangkir 5 hari. Bos marah, minta dia di PHK
HRD mau PHK, tapi terbentur ketentuan bahwa harus ada 2 panggilan, akhirnya dispute,
bawa ke disnaker dan PHI. Ujungnya lelah diwaktu, biaya dan effort lainnya
Tentu hal ini tidak akan terjadi jika Pendekar HR bisa berani ambil jurus action segera
melakukan pemanggilan

Oiya terkait pemanggilan ini ada yang perlu di perhatikan :


1) Jarak pemanggilan pertama dan kedua minimal 3 hari. Artinya dengan pemanggilan
dari hari pertama, masih ada waktu lakukan panggilan kedua sebelum dia mangkir
5 hari
2) Panggilannya secara patut, yakni secara tertulis dan ke alamat karyawan yang
terdaftar di perusahaan
www.manajemensdm.net

2. Action yang kedua adalah, segera jatuhkan sanksinya.

Jika mangkir 1 hari kena SP 1, segera jatuhkan SP 1 (dan surat panggilan tentunya) Jangan
ditunda, jangan dilama-lamain. Karna kadang pekerja / serikat bahkan disnaker suka tanya
ketika akan dilakukan PHK, Apakah perusahaan sudah melakukan pembinaan?
SP (Surat Peringatan) ini adalah bentuk pembinaaan, bukan sekedar sanksi belaka.
Dengan surat peringatan ini, karyawan dibina, dibimbing, diingatkan agar tidak kebablasan.
Jika melanggar terus ya sudah dibina_sakan saja. Jadi, itu dua jurus utama dalam
menghadapi karyawan mangkir

Demikian rekan rekan sedikit ilmu yang bisa saya share malam ini, mic saya kembalikan
pada moderator.

Baiklah rekan-rekan, materi yang sangat menarik dan menambah pengetahuan serta wawasan
kita, terima kasih banyak atas waktu yang telah diluangkan bapak Himawan serta rekan-rekan
pembelajar semoga ilmu yang kita dapat malam ini membawa berkah dan manfaat untuk
semua. Terima kasih, selamat malam dan selamat beristirahat..

*** Semoga Bermanfaat ***

Anda mungkin juga menyukai