Anda di halaman 1dari 24

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 GAMBARAN UMUM GEDUNG

Pada Gedung PT. Telkom JL. Kebalen Timur No. 2 Surabaya .Perkantoran
ini berisi banyak peralatan multimedia seperti computer ,printer mesin foto copy
dan juga kertas-kertas percetakan sehingga dapat menimbulkan bahaya
kebakaran .

Gedung ini memiliki 3 lantai.Luas tiap lantai pada gedung ini adalah 459

,sehingga luas gedung keseluruhan adalah 1377 m 2.Pada lantai 1 gedung ini

terdapat 7 ruangan yaitu R.ALA 1, R.ALA 2 , R. Gudang Alat Kerja, Lorong ,


Gudang perabotan, toilet ,dan R. Logistik ini berisi berkas-berkas , kertas-kertas
dan juga peralatan elektronik seperti computer ,leptop yang berisi data-data.Pada
lantai 2 juga terdapat 6 ruangan ,dengan 4 ruangan utama yaitu R. Kerja Staff,
R.Rapat , Musola , Koridor dan 1 ruangan untuk merokok dan toilet.Pada lantai 2
ini di gunakan untuk meeting dan pemotretan ,sehingga banyak berisi peralatan
elektronik dan juga berkas-berkas.Pada lantai 3 berisi 8 ruangan dengan 6 ruangan
utama yaitu R. General Manager, R.General Affair, R. kerja, R. teleconference, R.
rapat dan R. Desain ,dan 1 ruangan untuk R.Pantry 1 R. Toilet .Pada lantai 3 ini di
gunakan untuk melakukan pekerjaan dan meeting.Semua ruangan di ketiga lantai
ini berisi kertas kertas dan peralatan elektronik.

Serta jenis sprinkler yang digunakan yaitu sprinkler dengan arah pancaran
ke atas dengan tipe kepala sprinkler menggunakan bulb dan juga sprinkler
tersebut peka terhadap suhu 53C selain itu warna cairan pada bulb yang
digunakan yaitu warna jingga.
Layout Bangunan PT. Telkom JL. Kebalen Timur No. 2 Surabaya.

Gambar 4.1 Layout Denah Lantai 1

Gambar 4.2 Layout Denah Lantai 2


Gambar 4.3 Layout Denah Lantai 3

4.2. Perancangan dan perhitungan Sprinkler

Langkah-langkah dalam perhitungan dan perencanaan Sprinkler adalah sebagai


berikut:

1.Menentukan klasifikasi kebakaran

Menurut SNI 03-3989- 2000, Gedung perkantoran PT. Telkom JL. Kebalen
Timur No. 2 Surabaya termasuk klasifikasi bahaya kebakaran ringan,karena
masuk dalam hunian klasifikasi kebakaran ringan , perkantoran dengan bahaya
kebakaran ringan ialah hunian yang mempunyai nilai kemudahan terbakar
rendah dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas rendah, serta
menjalarnya api lambat.berikut ini merupakan spesifikasi teknis yang diperlukan
untuk melakukan perhitungan sprinkler menurut SNI 03-3989- 2000

Kapasitas = 225 liter/menit

Tekanan = 2,2 kg/cm2

Daerah kerja maksimum = 84 m2

Kepadatan pancaran = 2,25 mm/menit

Jarak anatar sprinkler maksimum = 4,6 m

Jarak sprinkler dari dinding (maksimum) = 1,7 m


2. Menghitung jumlah springkle tiap lantai atau tiap ruangan pada setiap lantai
dan setiap ruang. .

Sehingga perancangan sprinkler pada gedung Telkom yaitu


Diket :
Diket Tingkat bahaya hunian : Ringan
Berdasarkan Tabel Instalasi Sprinkler (untuk kebakaran ringan) :

Jarak maksimal antar sprinkler : 4,6 m

Jarak maksimal sprinkler dari dinding tembok : 1,7 m

Daerah Kerja maksimal : 84 m2

Kepadatan Pancaran : 2,25 mm/menit


a. Menentukan Jarak Antar Sprinkler :
Jarak Aktual antar sprinkler: r2
X= 2
2r
Dimana : r = jarak sprinkler maksimal : 2
2
4,6
X= 2
2
X= 10,58

X = 3,25 m
b. Menentukan Jarak Sprinkler ke Dinding :
Jarak Aktual Sprinkler ke dinding =
X = 0,5r 2

Dimana : r = jarak sprinkler maksimal : 2


2
4,6
X= 0,5
2
X= 2,645

X = 1,6 m

c. Penentuan Jumlah Sprinkler pada lantai 3:


Jumlah Sprinkler arah X pada ruang telecomfrence P = 8, L = 4,53
8 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 1,47 ~ 2 buah
Jumlah Sprinkler arah Y
4,53 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 0,41 ~ 1 buah
Jumlah Sprinkler arah X pada ruang rapat P = 14, L = 4,53
14 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 3,3 ~ 4 buah
Jumlah Sprinkler arah Y
4,53 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 0,41 ~ 1 buah
Jumlah Sprinkler arah X pada ruang desain P = 4, L = 4,53
4 (2 x1,6)
=
3,25

= 0,24 ~ 1 buah
Jumlah Sprinkler arah Y
4,53 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 0,41 ~ 1 buah
Jumlah Sprinkler arah X pada ruang kamar dan dapur P = 2, L = 4,6

2 buah
Jumlah Sprinkler arah X pada ruang general affair P = 7, L = 3,75
7 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 1,16 ~ 2 buah
Jumlah Sprinkler arah Y
3,75 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 0,17 ~ 1 buah
Jumlah Sprinkler arah X pada ruang general manajer P = 7, L = 4,05
7 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 1,16 ~ 2 buah
Jumlah Sprinkler arah Y
4,05 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 0,4 ~ 1 buah
Jumlah Sprinkler arah X pada ruang kerja P = 14,13, L = 7
14,1`3 ( 2 x1,6)
=
3,25
= 3,32 ~ 4 buah
Jumlah Sprinkler arah Y
7 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 1,16 ~ 2 buah
Jumlah Sprinkler arah X pada ruang kerja umum P = 7, L = 6
7 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 1,16 ~ 2 buah
Jumlah Sprinkler arah Y
6 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 0,86 ~ 1 buah

Jumlah Sprinkler arah X pada lobby atau corridoor P = 32, L = 3,7


32 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 8,86 ~ 9 buah
Jumlah Sprinkler arah Y
3,7 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 0,17 ~ 1 buah
Penentuan Jumlah Sprinkler pada lantai 2
Jumlah Sprinkler arah X pada ruang kerja staff P = 26, L = 8,1
26 (2 x1,6)
=
3,25

= 7,01~ 8 buah
Jumlah Sprinkler arah Y
8,1 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 1,5 ~ 2 buah
Jumlah Sprinkler arah X pada ruang kerja staff P = 5,7, L = 4,2
5,7 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 0,76 ~ 1 buah
Jumlah Sprinkler arah Y
4,2 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 0,42 ~ 1 buah
Jumlah Sprinkler arah X pada ruang rapat P = 21,8 , L = 5,7
21,8 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 5,72 ~ 6 buah
Jumlah Sprinkler arah Y
5,7 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 0,76 ~ 1 buah
Jumlah Sprinkler arah X,Y pada musola P = 4,2 , L = 2,1

1
Jumlah Sprinkler arah X pada lobby P = 8,6 , L = 3,8
8,6 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 1,6 ~ 2 buah
Jumlah Sprinkler arah Y
3,8 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 0,18 ~ 1 buah
Penentuan Jumlah Sprinkler pada lantai 1
Jumlah Sprinkler arah X pada Gudang ALKER. P = 10 , L = 6,8
10 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 2,09 ~ 2 buah
Jumlah Sprinkler arah Y
6,8 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 1,11 ~ 2 buah
Jumlah Sprinkler arah X pada Ruang ALA 1. P = 16 , L = 6,8
16 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 3,9 ~ 4 buah
Jumlah Sprinkler arah Y
6,8 ( 2 x1,6)
=
3,25
= 1,11 ~ 2 buah
Jumlah Sprinkler arah X pada Ruang logistik P = 8 , L = 5,5
8 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 1,57 ~ 2 buah
Jumlah Sprinkler arah Y
5,5 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 0,7 ~ 1 buah

Jumlah Sprinkler arah X pada Ruang ALA 2 P = 12 , L = 3,8


12 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 2,7 ~ 3 buah
Jumlah Sprinkler arah Y
3,8 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 0,18 ~ 1 buah
Jumlah Sprinkler arah X pada Gudang perabotan P = 8,5 , L = 3,8
8,5 (2 x1,6)
=
3,25

= 1,58 ~ 2 buah
Jumlah Sprinkler arah Y
3,8 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 0,18 ~ 1 buah
Jumlah Sprinkler arah X pada coridoor P = 20 , L = 4,1
20 (2 x1,6)
=
3,25

= 5,6 ~ 6 buah
Jumlah Sprinkler arah Y
4,1 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 0,27 ~ 1 buah
Jumlah Sprinkler arah X pada lobby P = 8,6 , L = 3,8
8,6 ( 2 x1,6)
=
3,25
= 1,58 ~ 2 buah
Jumlah Sprinkler arah Y
3,8 ( 2 x1,6)
=
3,25

= 0,18 ~ 1 buah

Tabel 4.1. jumlah sprinkler sesuai ruang menurut hasil perhitungan.

Nama ruang Memanja Melintan Jarak maksimal Jarak


ng(unit) g(unit) antar sprinkler antar
(m) sprinkler
ke
dinding(
m)

LANTAI 3

ruang 2 1 3,25 1,6


telecomfrence

ruang rapat 4 1 3,25 1,6

ruang desain 1 1 3,25 1,6

ruang kamar dan 2 2 3,25 1,6


dapur

ruang general 2 1 3,25 1,6


affair

ruang general 2 1 3,25 1,6


manajer

ruang kerja 4 2 3,25 1,6

ruang kerja umum 2 1 3,25 1,6


lobby atau 9 1 3,25 1,6
corridoor

LANTAI 2

ruang kerja staff 1 8 2 3,25 1,6

ruang kerja staff 2 1 1 3,25 1,6

ruang rapat 6 1 3,25 1,6

musola 1 1 3,25 1,6

lobby 2 1 3,25 1,6

LANTAI 1

Gudang ALKER 2 2 3,25 1,6

Ruang ALA 1. 4 2 3,25 1,6

Ruang logistik 2 1 3,25 1,6

Ruang ALA 2 3 1 3,25 1,6

Gudang perabotan 2 1 3,25 1,6


coridoor 6 1 3,25 1,6

lobby 2 1 3,25 1,6

4.2.1. Penentuan Volume Persediaan dan Konstruksi Bak Air


a. Volume kebutuhan air sprinkler per ruangan menurut jumlah
sprinklernya
Pada ruang ruang telecomfrence ruang, general affair, ruang
general manajer, ruang kerja umum, lobby lantai 2, Ruang
logistic, Gudang perabotan, lobby lantai 1 sehingga

Kapasitas = 225 dm3/menit


Maka,
Q = kapasitas x jumlah sprinkler
= 225 dm3/menit x 2
= 450 dm3/menit
T ( waktu operasi sistem) = 30 menit
Volume kebutuhan Air =QxT
= 450 dm3/menit x 30 menit
= 13500dm3
= 13,5 m3
b. Volume kebutuhan air sprinkler per ruangan menurut jumlah
sprinklernya
Pada ruang ruang desain, ruang kerja staff 2, musola sehingga

Kapasitas = 225 dm3/menit


Maka,
Q = kapasitas x jumlah sprinkler
= 225 dm3/menit x 1
= 225 dm3/menit
T ( waktu operasi sistem) = 30 menit
Volume kebutuhan Air =QxT
= 225 dm3/menit x 30 menit
= 6750dm3
= 6,75 m3
c. Volume kebutuhan air sprinkler per ruangan menurut jumlah
sprinklernya
Pada kamar dan dapur, ruang rapat lantai 3, gudang alker
sehingga
3
Kapasitas = 225 dm /menit
Maka,
Q = kapasitas x jumlah sprinkler
= 225 dm3/menit x 4
= 900 dm3/menit
T ( waktu operasi sistem) = 30 menit
Volume kebutuhan Air =QxT
= 900 dm3/menit x 30 menit
= 27000dm3
= 27 m3
d. Volume kebutuhan air sprinkler per ruangan menurut jumlah
sprinklernya
Pada ruang kerja sehingga
Kapasitas = 225 dm3/menit
Maka,
Q = kapasitas x jumlah sprinkler
= 225 dm3/menit x 8
= 1800 dm3/menit
T ( waktu operasi sistem) = 30 menit
Volume kebutuhan Air =QxT
= 1800 dm3/menit x 30 menit
= 54000dm3
= 54 m3
e. Volume kebutuhan air sprinkler per ruangan menurut jumlah
sprinklernya
Pada ruang ALA 2. sehingga
Kapasitas = 225 dm3/menit
Maka,

Q = kapasitas x jumlah sprinkler


= 225 dm3/menit x 3
= 675 dm3/menit
T ( waktu operasi sistem) = 30 menit
Volume kebutuhan Air =QxT
= 675 dm3/menit x 30 menit
= 20250dm3
= 20,25 m3

f. Volume kebutuhan air sprinkler per ruangan menurut jumlah


sprinklernya
Pada ruang rapat lanati 2, corridor lantai 1 sehingga
Kapasitas = 225 dm3/menit
Maka,
Q = kapasitas x jumlah sprinkler
= 225 dm3/menit x 6
= 1350 dm3/menit
T ( waktu operasi sistem) = 30 menit
Volume kebutuhan Air =QxT
= 1350 dm3/menit x 30 menit
= 40500dm3
= 40,5 m3

g. Volume kebutuhan air sprinkler per ruangan menurut jumlah


sprinklernya
Pada lobby dan corridor lanati 3 sehingga
Kapasitas = 225 dm3/menit
Maka,
Q = kapasitas x jumlah sprinkler
= 225 dm3/menit x 9
= 2025 dm3/menit
T ( waktu operasi sistem) = 30 menit
Volume kebutuhan Air =QxT
= 2025 dm3/menit x 30 menit
= 60750dm3
= 60,75 m3

h. Volume kebutuhan air sprinkler per ruangan menurut jumlah


sprinklernya
Pada ruang kerja staff 1 sehingga
Kapasitas = 225 dm3/menit
Maka,
Q = kapasitas x jumlah sprinkler
= 225 dm3/menit x 16
= 3600 dm3/menit
T ( waktu operasi sistem) = 30 menit
Volume kebutuhan Air =QxT
= 3600 dm3/menit x 30 menit
= 108000dm3
= 108 m3

4.2.2. Sistem Pompa


System pompa serta jenis pompa yang digunakan pada kondisi
actual atau kondisi nyata pada gedung PT. Telkom JL. Kebalen Timur No.
2 Surabaya adalah sebagai berikut ini
Pompa listrik berfungsi sebagai pompa utama (dilengkapi dengan 1
buah pressure switch)
Pompa diesel berfungsi sebagai pompa cadangan (dilengkapi dengan 1
buah pressure switch) serta ketika sumber daya listrik mati, pompa
disel tersebut berperan aktif secara otomatis siap beroperasi
menggantikan peran pompa listrik.
Pompa listrik dan pompa diesel pada gedung PT. Telkom tersebut
mempunyai kapasitas yang sama sehingga pompa tersebut dapat
bekerja secara bergantian dan tidak mempengaruhi sistem.
Pompa pacu (dilengkapi dengan 1 buah pressure switch) berguna untuk
menjaga agar tekanan pada dalam sistem terjaga tetap konstan. Pompa
pacu tersebut mempunyai kapasitas 10% dari pompa listrik
Untuk pompa listrik serta pompa diesel diset pada P start = 4 bar,
apabila pada saat itu sumber listrik mati, maka pompa diesel langsung
menggantikan pompa listrik pada pisisi start.
Pompa pacu diset pada P start = 5 bar dan P stop = 7 bar
Dalam panel pompa ada switch untuk mengoperasikan sistem secara
manual maupun otomatis.
Menghitung daya pompa
Diameter section = 6 = 0,1524 m

Diameter Discharge = 4 = 0,1016 m

Jarak kedalaman pipa di reservoar 3 m dan jarak ketinggian pipa dari


reservoar ke pompa 1 m, sehingga debit air berdasarkan klasifikasi

kebakan ringan 225 liter


menit

Serta untuk data pendukung sebagai berikut

Massa jenis air ( ) = 1000 kg/m3


Percepatan gravitasi ( g ) = 9,8 m/s2

4.2.3. Perhitungan Sistem Pipa


Diketahui data sebagai berikut:
Massa jenis air = 1000 kg/m3
Gravitasi = 9,8 m/s2
Diameter pipa suction = 6 = 0,1524 m
Diameter pipa discharge = 4 = 0,1016 m
Diameter pipa pembagi = 2 = 0,0508
Sehingga untuk Perhitnugan pipa isap (suction) didapatkan hasil sebagai berikut

Gambar 4.4. Simulasi kondisi penampungan air dilihat secara


nyata.

a.
Luas pipa =

1
= 3,14 0,1524 0,1524
4
= 0,018 m2

b.
Kecepatan aliran =

= 0,208 m/s
c.
Panjang pipa isap total (L) = pipa hisap ke pompa
= 3+1+1+1
= 6m
d.
Bilangan reynolds 30C =viskositas 0,801 x 10-6
Vsuction x D
Re =
V
=

= 0,396 x 105
Dari hasil perhitungan Re diatas dapat diketahui bahwa jenis aliran yang
dihasilkan merupakan aliran turbulen.
e.
Kerugian gesekan pada pipa
-
Jika jenis pipa yang digunakan pada keadaan asli dibangunan adalah pipa
besi cast iron, sehingga dapat diketahui bahwa grafik nilai e dari cast iron
yaitu 0,00085. Diameter pipa yang digunakan sebesar 0,1524 meter maka
dapat diketahui bahwa nilai E/d, yaitu sebesar 0,002
-
Berdasarkan grafik dapat disimpulkan maka nilai f atau yang disebut
friction factor yaitu sebesar 0,056. Dengan besar nilai E/d= 0,002 maka
hasil dari nilai Re adalah sebesar 3,96 x 10-4
-
Kerugian gesekan pada pipa isap (suction)
HL isap atau Head minor = f x

L V2
x
D 2g

= 0,056

0,01938
= 2,98704

= 6,0488 x 10-3
Minor losses pada elbow 90
D 3,5 0,5
F = 0,131+1,847( ) ( )
2R 90
0,1524 90 0,5
= 0,131+1,847( 2 x0,0762 ) 3,5( )
90
= 0,131+1,847(1)(1)
= 1,978
V2
Hf atau head major =fx
2g
0,208 2
= 1,978 x
2 9,8

= 4,34 x 10-3
Total Head Loss
Total head loss = head minor + head major
= 6,0488 x 10-3 + 4,34 x 10-3 = 10,388 x 10-3
4.2.4. Perhitungan Pipa Discharge
Ukuran diameter luar pipa = 114300 mm = 0,1143 m
Ukuran diamter dalam pipa = 102260 mm = 0,1022 m
Tebal pipa = 6,020 mm = 0,0060 m

Gambar 4.5. Asumsi tataletak pipa sprinkler.


a. Luas pipa diameter dalam

Luas pipa =

1
= 3,14 0,10226 0,10226
4
= 0,008 m2
b. Kecepatan aliran

Kecepatan aliran =

=
=

= 0,46875 m/s
c. Panjang pipa discharge (utama)
Panjang pipa = 149,15 m
d. Bilangan Reynold
Vsuction x D
Re =
V

= 0,0598 x 106 > 4000


= turbulen
e. Kerugian pada pipa
Major losses
F = 0,03
e/D = 0,003
Re = 5,98 x 104
L V2
Hf =fx x
D 2g

149,15 0,46875 2
= 0,03 x x
0,10226 2 x9,8

= 4,47
Minor losses
a. Gate valve
F = 0,14
Maka,

V2
Hf = f x
2g

0,46875 2
= 0,14 x
2 x9,8
0,031
= 19,6

= 1,58 x 10-3
b. Belokan pada pipa
F = 1,978
V2
Hf =fx
2g

0,46875 2
= 1,978 x
2 x9,8

0,435
= 19,6

= 0,022
Karena belokan pipa ada 180 maka,
0,022 x 180 = 3,96
Total head loss = major losses + minor losses
= 4,47+ (1,58 x 10-3 + 3,96)
= 8,43

4.2.5. Perhitungan Pipa Pembagi


Diameter pipa = 0,0508 m

Gambar 4.6. Asumsi peletakan sprinkler pada pipa pembagi.


a. Luas pipa pembagi

Luas pipa =

1
= 3,14 0,0508 0,0508
4
= 0,00202 m2
b. Kecepatan aliran

Kecepatan aliran =

= 1,86 m/s
c. Panjang pipa pembagi
Panjang pipa pembagi = 7,68 m x 3
= 23,04 m
d. Bilangan reynolds

Re =

= 0,118 x 106 >4000


= turbulen
e. Kerugian pada pipa
Major losses
e = 0,085
e/D = 0,01
Re = 0,118 x 106
F = 0,042
Maka,
L VxV
Hf =fx x
D 2g

23,04 01,86 x 01,86


= 0,042 x 0,0508 x 2 x9,8

1,87
= 0,99

= 1,88
Terdapat 90 pipa pembagi
1,88 x 90 = 169,2
Minor losses
`Tidak ada minor losses
Total head loss= major losses + minor losses
= 169,2 +0

= 169,2
4.2.6. Head Statis
Ha = Z1-Z2
= 18m 1m
= 19m
4.2.7. Head total pada instalasi sprinkler
HLT = Ha+Hl
= 19M + (169,2 M +8,43 M+10,388 x 10-3)
= 19 M + 177,64 M
= 196,64 M

4.3. Peletakan sprinkler sesuai dengan perhitungan

SPRINGKLER

LANTAI 1
Gambar 4.7. Peletakan sprinkler pada lantai 1 sesuai perhitungan.

LANTAI 2

Gambar 4.8. Peletakan sprinkler pada lantai 2 sesuai perhitungan.


LANTAI 3

Gambar 4.9. Peletakan sprinkler pada lantai 3 sesuai perhitungan .

Anda mungkin juga menyukai