Anda di halaman 1dari 2

SEJARAH PERKEMBANGAN DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT

Nama : Vanya Shafa Kamila

NIM : 8111422337

Judul Buku : Pengantar Filsafat Hukum oleh Prof (EM.) DR. H. Lili Rasjidi, SH., S.Sos., LL.M

Dosen Pengampu :

Di dalam kepustakaan filsafat hukum, terdapat berbagai periodisasi atau pembabakan


perkembangan filsafat hukum dari masa lampau hingga saat ini. Pembabakan zaman berdasarkan
filsafat hukum dimulai dari masa Pra-Socrates, pada masa ini diperkirakan merupakan zaman di
mana para filsuf lebuh ditujukan kepada alam semsta, seperti apa yang sesungguhnya menjadi alam
semesta. Filsafat hukum dianggap lahir pada masa Socrates, dan mencapai kegemilangannya pada
masa filsuf-filsuf zman Yunani dan Romawi. Berbagai pendapat filsuf mengenai pembentukan dan
unsur-unsur kebumian di masa itu membuktikan jika hukum tidak terbatas dalam keharusan
alamiah. Sehingga hukum tidak hanya terdapat pada masyarakat manusia tetapi meliputi alam
semesta. Dengan demikian orang pun didorong dengan kuat untuk memikirkan permasalahan abadi
yaitu Bunganan antara hukum positif dengan keadilan yang abadi sehingga memberikan sumbangan
pemikiran Yunani dalam teori hukum. Selanjutnya pada masa Stoa yang didasarkan pada mazhab
stoa ialah suatu mazhab yang mempunyai kebiasaan memberi pelajaran di Lorong-lorong tonggak.
Akal manusia merupakan bagian dari rasio alam, yang dikembangkan pada suatu pemikiran hukum
alam yang tentunya bersumber dari akal ketuhanan. Sehingga hukum alam merupakan dasar dari
berbagai hukum positif. Selanjutnya ialah masa romawi, pada masa ini perkembangan filsafat hukum
memusat perhatiannya pada masalah ketertiban di seluruh Kawasan kekaisaran romawi. Di zaman
ini dibutuhkan banyak konsep dan teknis yang berkaitan dengan hukum positif. Abad pertengahan
dimulai dengan masa gelap atau yang biasa kita sebut dengan “darkage”. Kekaisaran romawi runtuh
karena dianggap terbelakang setelah munculnya suku-suku Germania. Hilangnya peninggalan dari
suku bangsa yang berkuasa di masa terdahulu membuat para ahli sukar untuk menentukan apa yang
terjadi pada masa ini. Masa skolastik memiliki corak pemikiran yang didasari oleh ajaran Kristen.
Munculnya mazhab baru yang disebut Neo-Platonisme dengan Platinus sebagai tokoh utama mulai
menciptakan tatanan filsafat yang bersifat ketuhanan. Menurut pendapat Platinus, Tuhan
merupakan satu-satunya hakikat utama yang paling luhur. Di mana konsep ketuhanan ini menjadi
sumber dari segala-galanya. Sedangkan Plato berpendapat, bahwa seseorang harus berusaha
memcapai ilmu pengetahuan yang sejati. Cara berpikir Platinus dan juga Plato menjadi pangkal
pemikiran agama Kristen untuk berkembang dalam dunia filsafat. Tokoh lain yang terkenal pada
masa ini ialah, Thomas Aquino, Marsilius Padua, dan Williah Occam.

Zaman Renaissance dan zaman baru memiliki ciri dengan manusia yang menemukan
Kembali keppribadiannya. Renaissance sendiri berasal dari kata re yang berarti Kembali dan nasci
yaitu lahir, sehingga memiliki arti utuh sebagai lahir kembali. Alam pikiran manusia tidak lagi terikat
oleh agama. Ikatan mengikat kuat mempengaruhi segala aspek kehidupan pada abad sebelumnya,
yaitu masa skolastik atau abad pertengahan. Begitu besarnya kekuatan Gereja pada masa itu
melahirkan stigma dimana manusia merasa dirinya tidak berarti tanpa adanya Tuhan. Lahirnya
renaissance merentangkan perubahan tajam diberbagai segi kehidupan manusia, pada masa ini
teknologi berkembang pesat, banyak benua baru ditemukan, negara baru banyak berdiri, dan
tumbuh berbagai disiplin ilmu. Pada zaman ini akal manusia tidak lagi dilihat sebagai hasil akar akal
ketuhanan. Akal manusia merupakan sumber hukum oleh karena itu logika manusia memegang
peranan pentingdalam membentuk hukum.

Pada zaman modern Gerakan kodifikasi dijadikan sebagai akibat tampilan unsur logika
manusia. Kekurangan-kekurangan dalam kodifikasi seringkali tampil

Anda mungkin juga menyukai