Anda di halaman 1dari 25

Kiat Sukses Akreditasi di

Puskesmas
Latar Belakang
• Akreditasi merupakan keniscayaan bagi fasilitas
pelayanan kesehatan
• Faskes yang harus diakreditasi: RS dan Non RS
• Lembaga Non RS yang harus diakreditasi: Puskesmas,
Klinik, Unit Transfusi Darah, Labkes, Dokter praktek
Mandiri, Drg praktek mandiri
• Target Kemenkes: tahun 2024 seluruh faskes telah
terakreditasi?
• Persiapan harus dilakukan terus menerus, dalam
keseharian pelaksanaan kegiatan
Bagaimana kiat sukses akreditasi?
1. Komitmen setiap pegawai dan lintas sektor
2. Komunikasi, koordinasi, konsultasi,
pengarahan dan pembinaan
3. Manajemen Sarana, prasarana, alat medis
dan non medis
4. Pengelolaan keuangan dengan baik
5. Perkuat visi, misi, tujuan, tata nilai dan
kebijakan mutu
Bagaimana kiat sukses akreditasi?
6. Manajemen SDM
7. Perkuat sistem informasi puskesmas,
Pengendalian dokumen dan arsip
8. Patuhi tertib administrasi
9. Laksanakan Peraturan internal dan indikator
perilaku klinis
10.Jalankan dengan baik manajemen risiko
11.Jejaring dan jaringan
Bagaimana kiat sukses akreditasi?
12.Manajemen SDM
13.Implementasi manajemen puskesmas (P1, P2,
P3)
14.Tim komunikasi informasi dan penanganan
keluhan/pengaduan publik
15. Penanggung jawab mutu beserta timnya
menjadi ujung tombak mutu pelayanan
16.Bangun mindset: “biasakan yang benar”, jangan
“benarkan yang biasa”
17.Lingkungan puskesmas sehat
Komitmen Setiap Pegawai dan Linsek

• Perlu dilakukan penggalangan komitmen


kembali
• Bagi tanggung jawab, khususnya kepada staf
yang punya semangat dan integritas tinggi
(sebagai koordinator)
Komunikasi, Koordinasi, Konsultasi,
Pengarahan dan Pembinaan
• Komunikasi dan koordinasi merupakan hal yang crucial
• Komunikasi dan koordinasi meliputi internal dan
eksternal
• Hilangkan ego profesi, ego jabatan, semua harus saling
mendukung
• Identifikasi peran linprog dan linsek yang dibutuhkan
• Tentukan dan sepakati alur kewenangan dan alur
komunikasi, kerja sama antara pengelola
• Budaya konsultasi, pengarahan dan pembinaan perlu
digalakkan
Manajemen Sarpras, alat medis dan non
medis
• Manajemen sarpras, termasuk pemeliharaan,
kalibrasi, perbaikan perlu dijamin pelaksanaannya
dan dapat ditelusur
• Manajemen sarpras sangat berkontribusi pada mutu
pelayanan maupun keselamatan
Pengelolaan Keuangan dengan baik
• Pastikan bendahara memahami uraian tugas
dan juknis panduan penggunaan anggaran
• Pengelolaan keuangan harus transparan dan
akuntable
• Bukti pembukuan keuangan yang jelas
• Perlu ada audit internal dan eksternal
pengelolaan keuangan
• “jangan ada dusta diantara kita”
Perkuat Visi, Misi, Tujuan, Tata nilai dan
Kebijakan Mutu

• Harus dipahami dan dihayati oleh seluruh jajaran


puskesmas
• Setiap kegiatan dan pelayanan puskesmas, harus
mencerminkan Visi, Misi, Tujuan, Tata nilai dan
Kebijakan Mutu
Manajemen SDM di Puskesmas
• Menata profil kepegawaian dan simpan dengan baik
• Analisis kebutuhan tenaga dan rencana pemenuhan
kebutuhan
• Perkuat struktur organisasi dan uraian tugas setiap
pegawai. Lakukan monitoring berkala untuk
mengukur pelaksanaan uraian tugas
• Telaah kompetensi tenaga dg membandingkan
dengan standard kompetensi
• Buat perencanaan peningkatan kompetensi staf
• Karyawan hrs mendapat orientasi sesuai jadwal
Penguatan sistem informasi, pengendali
dokumen dan arsip

• Diharapkan semua pelaporan dan data berada pada


satu pintu melewati sistem informasi puskesmas
• KTU dan tim pengendali dokumen harus menata
dokumen dengan baik, bila dibutuhkan sewaktu-
waktu mudah ditemukan
• Perkuat dokumentasi kegiatan (DAUN)
Tertib administrasi harus dipatuhi

• Puskesmas harus menyusun prosedur kegiatan;


menyepakati tata naskah, alur pelaporan, alur
pendokumentasian dokumen dll.
• Format SK, SOP, notulen, absensi, laporan dll harus
seragam
Peraturan Internal dan Indikator Perilaku
Klinis harus dilaksanakan

• Puskemas hrs menyusun dan menyepakati peraturan


internal (code of conduct) yg mengatur perilaku staf
maupun pimpinan
• Harus ditunjuk petugas yg memantau indikator
perilaku ini dilaksanakan
• Pembinaan diberikan kepada pegawai yg belum
mematuhi peraturan internal
Manajemen risiko dijalankan dg baik

• Puskesmas hrs menetapkan area prioritas, funsi dan


proses pelayanan atau kegiatan yang perlu dibenahi
• Dasar 3 H, 1P  High risk, high volume, high cost dan
problem prone
• Dilakukan identifikasi risiko: bisa lewat audit,
keluhan, insidens yang terjadi.
• Lakukan analisis risiko (severity assessment, root cost
analysis, FMEA)
Jaringan dan Jejaring
• Identifikasi jaringan dan jejaring
• Pembinaan kepada jaringan dan jejaring
• Dimonitor dan dievaluasi
• Dibuat rekomendasi untuk tindak lanjut
Implementasi Manajemen Puskesmas
• Lakukan perencaan sesuai tahapan proses
• Perencanaan tidak copy paste tahun lalu, dan hrs
menampung aspirasi berbagai pihak
• Penguatan penggerakan Pelaksanaan:
kualitas pelaksanaan minilok untuk penggerakan
pelaksanaan perlu diperhatikan
• Pengawasan Pengendalian dan Penilaian:
• Pengawasan internal oleh: ka pusk, PJ, tim mutu, tim
audit internal
• Pengawasan eksternal oleh: linsek, dikes, masyarakat
• Penilaian kinerja 2 X per tahun
Tim Komunikasi, Informasi dan
Penanganan Pengaduan Publik
• Tim ini berkolaborasi dg seluruh pegawai utk
mengelola komunikasi, informasi dan menangani
keluhan
• Informasi yg dikumpulkan berasal dari: survei, kotak
saran, call center maupun secara langsung.
• Semua keluhan dikelola dengan baik dan dilaporkan
penyelesaiannya (termasuk akuntabilitas
pengelolaan)
Penanggung jawab Mutu dan tim menjadi
ujung tombak Mutu pelayanan
Tim ini menjadi garda terdepan untuk peningkatan mutu di
puskesmas, melalui:
• Ajak semua pegawai puskesmas untuk berkomitmen untuk
meningkatkan mutu pelayanan puskesmas
• Bersama semua pegawai menyusun indikator kinerja manajerial,
kinerja UKM, dan mutu klinis, indikator perilaku klinis, kebijakan
mutu serta sasaran keselamatan pasien
• Menyusun, mensosialisasikan manual mutu atau pedoman mutu
• Menyusun rencana peningkatan mutu
• Secara berkala mengumpulkan data indikator mutu/kinerja dari
setiap unit, dibuat rencana peningkatan dan perbaikan mutu
secara berkesinambungan
Penanggung jawab Mutu dan tim menjadi
ujung tombak Mutu pelayanan

Tim ini menjadi garda terdepan untuk peningkatan mutu di


puskesmas, melalui:
• Bersama tim manajemen risiko meminimalisir kejadian2 yg
menimbulkan risiko
• Bersama tim audit internal melakukan pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan kegiatan dan pelayanan puskesmas
• Merencanakan kaji banding ke puskesmas lain yg lebih baik
kinerja maupun mutu pelayannya
Membangun mindset Membiasakan yg benar

• Ini akan melindungi petugas dalam melaksanakan


pelayanan
• Melindungi pasien dari risiko KTD
• Meningkatkan efektivitas pelayanan
Lingkungan Puskesmas yang Sehat
• Lakukan 5 R: Ringkas/pemilahan, Rapih/penataan,
Resik/pembersihan, Rawat/Pemeliharaan, Rajin/pembiasaan
• Untuk mewujudkan 5 R, lakukan:
- inventarisir sistem lingkungan maupun bahan berbahaya
- Lakukan jadwal pemeliharaan
- lakukan pemantauan, perbaikan sarpras dll, serta
penanganan bahan berbahaya
Persiapan Reakreditasi
• Lihat kembali PPS hasil rekomendasi surveyor yang lalu, lakukan
pembenahan
• Tinjau kembali regulasi internal terkait dengan perubahan situasi
yg saat ini dihadapi
• Rapikan dokumen-dokumen manajemen (RSB, RBA, RUK, RPK),
check benang merahnya
• Kuasai regulasi (kebijakan, pedoman/panduan, SPO) visi, misi,
tujuan
• Rapikan bukti-bukti implementasi (DAUN)
• Check data-data dan capaian indikator (kinerja, mutu), tindak
lanjut hasil penilaian kinerja
• Pastikan tersedia bukti hasil monev (kepatuhan thd SPO),
penanganan keluhan maupun akuntabilitas penanganannya
Quality is a never ending process

There Sould be opportunity for


quality improvement
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai