Data
Komite Mutu dan Keselamatan pasien
RS PKU Muhammadiyah Sekapuk
2020
• Bahagia menjadi bagian di RS PKU
Muhammadiyah Sekapuk?????
ِل ْص ُم َو ُهَّللا َيْع َلُم اْلُم ْفِس َد ِم َن اْل
ِح
لنا
ِل ِس ْمُعُهَف ْنَأ َخ ْيُر الناِس
• Sebagai muslim yang muslih maka seseorang akan
mengupayakanperbaikan pada dirinya sendiri dan
perhatian terhadap muslim lainnya saling
memperbaiki satu sama lain sehingga menjadi sama
– sama baik dalam urusan dunia yang baik dan
urusan akhirat. Begitu pula dengan lingkungan kita
seharusnya kita bisa ikut andil dalam memperbaiki
lingkungan semampunya, tidak hanya cuek dan tidak
peduli dengan keburukan yang terjadi. Sehingga kita
bisa bermanfaat baik bagi lingkungan kita
• Alangkah indahnya jika kita datang tidak hanya
sebagai pegawai yang datang bekerja kemudian
pulang jika jam kerja telah habis, tapi menjadi
mujahid/pejuang mutu dan keselamatan pasien
yang sangat peduli dengan mutu layanan dan
mengutamakan keselamatan pasien. saling
mengingatkan sesama mujahid sehingga akan
sama – sama menjadi baik dan memberikan
manfaat lebih banyak bagi diri sendiri, pasien, bagi
RS maupun bagi persyarikatan
KOMITE MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
2018
Patient Safety Culture
1.Leadership culture: Pemimpin mengakui lingkungan yan kes adalah lingkungan berisiko
tinggi dan berusaha menyelaraskan visi / misi, kompetensi staf, dan sumber daya
fiskal dan manusia.
2.Teamwork culture: kolegialitas, kolaborasi, dan kerja sama ada di kalangan manjemen,
staf, dan praktisi independen. Hubungan terbuka, aman, hormat, dan fleksibel.
3.Culture of evidence-based practice: Praktik asuhan pasien
PPK, didasarkan
CP, SPO pada bukti.
Standardisasi utk mengurangi variasi terjadi pada proses pemberihan asuhan pasien.
4.Communication culture : semua staf , apapun profesinya,
KIE, CARE memiliki hak dan tangg-jwb
untuk berbicara/berkomunikasi dengan pasien dan keluarga.
5.Learning culture: RS belajar dari kesalahannya dan mencari peluang baru untuk
Pelaporan IKP, AUDIT
peningkatan kinerja. Budaya belajar dari kesalahan sangat penting bagi semua staf
RS, termasuk staf medis.
6.Just culture : Budaya yg mengenali kesalahan sbg kegagalan sistem daripada kegagalan
individu. Tetapi tidak mengurangi perhatian terhadap kompetensi semua staf
terhadap apa yang dikerjakannya dalam memberikan asuhan pasien.
7.Patient-centered culture: Asuhan pasien berpusat pada pasien dan keluarga. Pasien
bukan hanya peserta aktif dalam asuhannya sendiri, tapi juga bertindak sbg
penghubung antara RS dan masyarakat.
Evaluasi budaya aman dan keselamatan
pasien
• Evaluasi dengan
– Indikator mutu SKP
– Survey pelaksanaan budaya
Pengertian
02
MUTU
PELAYANAN
DIMENSI INDIKATOR
MUTU MUTU
• IM UNIT
7 DIMENSI KERJA
MUTU • IM
“Peningkatan mutu dan keselamatan pasien
merupakan proses kegiatan yang
berkesinambungan (never ending process)”
PENGUKURAN
EVALUASI
Penanggung Jawab Mutu
RS
0 PIMPINAN FASILITAS KESEHATAN DAN
STRUKTURAL
1
0 KOMITE MUTU
2
0 KEPALA UNIT
3
0 SELURUH KOMITE/TIM/PANITIA
4
0 SELURUH STAF
5
PROFIL
Judul
INDIKATOR
Judul singkat yang spesifik mengenai indikator apa yang akan diukur tanpa
menyebutkan satuan pengukuran.
Dasar Pemikiran Dasar pemilihan indikator, yang berasal dari ketentuan peraturan, literatur,
data, analisis situasi.
Dimensi Mutu Prinsip atau tujuan prioritas dalam memberikan pelayanan, meliputi efektif
(effective), keselamatan pasien (safe), berorientasi kepada pasien (people-
centred), tepat-waktu (timely), efisien (efficient), adil (Equitable) dan
terintegrasi (Integrated)
Tujuan Hasil yang ingin dicapai dengan melakukan indikator mutu
Definisi Operasional Batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam melakukan pengukuran
indikator untuk menghindari kerancuan
Tipe Indikator Input, Proses, Output, Outcome
Numerator Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi atau sampel
yang memiliki karakteristik tertentu
Denumerator Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau sampel
Target Pencapaian Sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai
PROFIL INDIKATOR
Kriteria Inklusi, Eksklusi
Formula Rumus untuk menghasilkan nilai indikator
Sumber Data Asal data yang diukur (Data Primer, Data Sekunder)
Instrumen Pengambilan Data Alat atau tools atau formulir yang digunakan untuk mengumpulkan
data.
Besar Sampel Jumlah data yang harus dikumpulkan agar pengukuran menjadi
refresentatif. Menyesuaikan kaidah statistik
Periode Pelaporan Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melaporkan data
Periode analisis Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan analisis data
APLIKASI INM
FORM IKP
UPLOAD
DOKUMEN
KOMITMEN
MUTU
UPLOAD INSTRUMEN
KESIAPAN RS PADA MASA
PANDEMI COVID-19
INDIKATOR MUTU PRIORITAS
V
PPK
& CP
IN D
IKAT
MU OR
TU
K
INLDINIS
IKAT
MU OR
MAN TU
AJEM
EN
IN D
IK
MU ATOR
TU S
KP
INDIKATOR MUTU UNIT
INDIKATOR MUTU TERKAIT
KONTRAK
INDIKATOR MUTU TERKAIT
KINERJA STAFF KLINIS
VALIDASI DATA
• Tujuan Validasi Data:
– Monitoring akurasi data yg dikumpulkan
– Verifikasi bahwa pengambilan data adalah
konsisten dan reproducible
– Verifikasi ekspektasi tentang volume data yang
dikumpulkan.
Mekanisme Validasi Data
• Siapa yang melakukan
– Prinsip : validator adalah bukan pengumpul
data/tidak terlibat dalam proses pengumpul data
(orang ke dua)
• Kapan dilakukan :
– Bila indikator klinik baru saja dikumpulkan
(indikator baru)
– Bila ada perubahan sumber data, numerator,
denumerator, definisi operasional, subyek
pengumpulan data dirubah & PIC pengumpul data
PELAPORAN IKP
DAMPAK
Tingkat
Deskripsi Dampak
Risiko
1 Tidak signifikan Tidak ada cedera
SDM a. Ketersediaan
b. Tingkat pendidikan & Ketrampilan Staf yang berbeda
c. Beban Kerja yang Optimal