(DISAJIKAN UNTUK SOSIALISASI PADA PT. Bank Perkreditan Rakyat BKK Se- Jawa
Tengah)
KPKNL Semarang
DASAR HUKUM LELANG
1.Peraturan Lelang (Vendu Reglement) Stbl. 1908
No.189
2.Instruksi Lelang (Vendu Instructie) Stbl. 1908
No.190
3.PP No. 3 Tahun 2018 (Jenis dan Tarif PNBP pada
Kementerian Keuangan)
4.Peraturan Menteri Keuangan Nomor
213/PMK.06/2020 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Lelang
2
Apa itu Lelang?
• penjualan barang yang terbuka untuk umum;
• dengan penawaran harga secara tertulis dan/atau lisan yang semakin meningkat
atau
menurun untuk mencapai harga tertinggi;
• didahului dengan Pengumuman Lelang;
• dilakukan oleh dan/atau dihadapan Pejabat Lelang kecuali ditentukan lain oleh
Undang-
Undang atau Peraturan Pemerintah.
(Pasal 1 dan Pasal 1a Vendu Reglement jo Pasal 1 angka 1 PMK No.213/PMK.06/2020 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Lelang)
3
ASAS LELANG
PERTANGGUNG
TRANSPARANSI PERSAINGAN KEPASTIAN EFISIENSI
JAWABAN
Keterbukaan dalam Karena para peserta lelang Independensi Pejabat Pelaksanaan lelang dapat Lelang dilakukan pada
pelelangan. Hal ini bersaing dan peserta Lelang seharusnya mampu dipertanggungjawabkan suatu saat dan tempat
tampak antara lain dengan penawaran membuat kepastian bahwa karena Pemerintah melalui yang ditentukan dan
adanya keharusan bahwa tertinggi yang sudah penawar tertinggi Pejabat lelang berperan transaksi terjadi pada saat
setiap pelelangan mencapai atau di atas dinyatakan sebagai untuk mengawasi jalannya itu juga maka diperoleh
didahului dengan harga limit yang akan pemenang dan bahwa lelang dan membuat akta efisiensi biaya dan waktu,
pengumuman lelang, baik dinyatakan sebagai pemenang lelang yang autentik yang disebut karena dengan demikian
dalam bentuk iklan, pemenang telah melunasi Risalah Lelang. barang secara cepat dapat
brosur, atau undangan. kewajibannya akan dikonversi menjadi uang.
Pengumuman lelang memperoleh barang
dapat dilakukan melalui beserta dokumennya.
media cetak dan atau
media elektronik. Di
samping untuk menarik
peserta lelang sebanyak
mungkin, pengumuman
lelang juga dimaksudkan
sebagai kontrol sosial dan
perlindungan publik.
4
FUNGSI LELANG
FUNGSI PUBLIK
• Mendukung Law Enforcement di bidang Hukum Perdata, Hukum Pidana,
Hukum Perpajakan, dll., yaitu sebagai bagian eksekusi suatu putusan/termasuk
Hak Tanggungan.
• Mendukung tertib administrasi dan efisiensi pengelolaan dan pengurusan asset
yang dimiliki atau dikuasai Negara/mengamankan penjualan dan
pemindahtanganan Barang Yang Dimiliki/Dikuasai Negara.
FUNGSI PRIVAT
FUNGSI BUDGETER
5
PEJABAT LELANG
Pejabat Lelang (Vendumeester) yaitu orang yang berdasarkan peraturan perundang-
undangan diberi wewenang khusus untuk melaksanakan penjualan barang secara
lelang.
6
RISALAH LELANG
Risalah Lelang adalah berita acara Tiga Kekuatan Pembuktian Risalah Lelang
pelaksanaan lelang yang dibuat oleh Pejabat
Lelang yang merupakan akta otentik dan 1
Kekuatan Pembuktian Lahir
mempunyai kekuatan pembuktian (berlaku sebagai Akta Otentik)
sempurna.
(Pasal 1 angka 32 PMK No. 213/PMK.06/2020
Kekuatan Pembuktian Formal
2
(berdasarkan peristiwa hukum yg dilakukan
oleh Pejabat Lelang, Penjual, Pembeli & para
saksi)
7
PRODUK RISALAH
LELANG
8
JENIS LELANG
LELANG EKSEKUSI
Lelang untuk melaksanakan putusan/penetapan pengadilan atau dokumen-dokumen
lain yang dipersamakan dengan itu, dan/atau melaksanakan ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan.
Termasuk: Lelang eksekusi HT, lelang eksekusi Harta Pailit, lelang eksekusi PN, dll.
9
PEMOHON LELANG/PENJUAL
Pengertian
Penjual adalah orang, badan hukum atau badan usaha atau instansi yang berdasarkan peraturan perundang-undangan atau
perjanjian berwenang untuk menjual barang secara lelang (Pasal 1 angka 49 PMK No 213/PMK.06/2020 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Lelang
Penjual dapat
berstatus: 1)pemilik
barang; 2)kuasa pemilik
barang;
3) orang/badan yang oleh
undang-undang atau
peraturan yang berlaku
diberi wewenang untuk
menjual barang secara
lelang.
Hak
Menetapkan syarat-
syarat lelang tambahan
sepanjang tidak
bertentangan dengan
peraturan perundang-
undangan
Menentukan cara
penawaran lelang
Menerima uang hasil 10
TANGGUNG JAWAB PENJUAL
(Pasal 13 PMK No 213/PMK.06/2020 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang)
11
PESERTA LELANG/PEMBELI
Kewajiban
Menyetor /menyerahkan Jaminan Penawaran Lelang.
Peserta lelang wajib melakukan penawaran paling sedikit sama dengan nilai limit, dalam hal lelang dengan
nilai limit diumumkan.
Membayar Pokok Lelang, Bea Lelang Pembeli dan Pajak/pungutan lainnya (misalnya: BPHTB) bila ditunjuk
sebagai pembeli lelang.
Hak
Melihat dan meminta keterangan atas dokumen-dokumen barang dan atas barang yang akan dilelang.
Meminta kembali Jaminan lelang bila tidak ditunjuk sebagai pembeli lelang.
Mendapatkan barang beserta dokumen-dokumennya bila ditunjuk sebagai pembeli lelang dan
telah membayar semua kewajibannya.
Meminta kutipan dan kuitansi lelang bila ditunjuk sebagai pembeli lelang telah semua
membayar kewajibannya.
12
TEMPAT DAN
WAKTU LELANG
“Lelang dilakukan pada suatu saat dan tempat yang
ditentukan”
13
NILAI LIMIT
(Pasal 47 PMK No 213/PMK.06/2020 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang)
14
PENGUMUMAN LELANG
15
PROSEDUR PERSIAPAN LELANG
PELAKSANAAN LELANG
LELANG
PASCA LELANG
4
1a
1b 5a
5b
5c
Pemohon Lelang KPKNL Peserta Lelang
2 3
5c
Balai Lelang
16
PEMBATALAN LELANG
Lelang yang akan dilaksanakan hanya dapat dibatalkan dengan permintaan penjual atau berdasarkan
penetapan atau putusan dari lembaga peradilan.
Termasuk pembatalan lelang sebelum lelang adalah penjual tidak melakukan pengumuman lelang sesuai
ketentuan yang berlaku dan penjual tidak hadir (Pasal 36 PMK 213/PMK.06/2020)
Pembatalan lelang sebelum pelaksanaan lelang diluar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dilakukan oleh Pejabat Lelang dalam hal:
a. SKT/SKPT untuk pelaksanaan lelang barang berupa tanah atau tanah g. pengumuman Lelang yang dilaksanakan Penjual tidak sesuai peraturan
dan bangunan belum ada perundang-undangan
b. barang yang akan dilelang dalam status sita pidana atau blokir pidana h. keadaan memaksa (force majeur) atau kahar
dari instansi penyidik atau penuntut umum, khusus Lelang Eksekusi i. terjadi gangguan teknis yang tidak bisa ditanggulangi pada
c. terdapat gugatan atas rencana pelaksanaan Lelang Eksekusi Pasal 6 pelaksanaan lelang tanpa kehadiran peserta
UUHT dari pihak lain selain debitor/tereksekusi, suami atau istri j. nilai Limit yang dicantumkan dalam Pengumuman Lelang tidak sesuai
debitor/tereksekusi yang terkait kepemilikan objek lelang dengan surat penetapan Nilai Limit yang dibuat oleh Penjual; atau
d. barang yang akan dilelang dalam status sita jaminan atau sita eksekusi k. penjual tidak menguasai secara fisik barang bergerak yang dilelang
atau sita pidana, khusus Lelang Noneksekusi
e. tidak memenuhi legalitas formal subjek dan objek lelang
f. penjual tidak dapat memperlihatkan atau menyerahkan asli dokumen
kepemilikan Barang kepada Pejabat Lelang
17
BEA TERKAIT LELANG
1. Bea Permohonan Lelang : Rp150.000,00 per debitur.
2. Bea Pembatalan Lelang : Rp250.000,00 per debitur
3. Bea Lelang Penjual : 2% dari Pokok Lelang (barang tidak bergerak)
4. Bea Lelang Pembeli : 2% dari Pokok Lelang (barang tidak bergerak)
18
UU NOMOR 4 TAHUN 1996
TENTANG HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH
BESERT
A BENDA-BENDA YANG BERKAITAN DENGAN
TANAH
Pasal 6
Apabila debitur cidera janji, pemegang Hak
Tanggungan pertama mempunyai hak untuk
menjual obyek Hak Tanggungan atas kekuasaan
sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil
pelunasan piutangnya dari hasil penjualan
tersebut.
19
UU NOMOR 4 TAHUN 1996
TENTANG HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH
BESERT
A BENDA-BENDA YANG BERKAITAN DENGAN
TANAH
Pasal 14
Ayat (2) Sertifikat Hak Tanggungan memuat irah-irah dengan kata-kata “Demi
Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”
Ayat (3) : Sertifikat Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mempunyai
kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap dan berlaku sebagai pengganti grosse acte Hypotheek sepanjang mengenai hak
atas tanah.
20
UU NOMOR 4 TAHUN 1996
TENTANG HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH
BESERT
A BENDA-BENDA YANG BERKAITAN DENGAN
TANAH
21
DOKUMEN PERSYARATAN LELANG UUHT
SYARAT UMUM
22
DOKUMEN PERSYARATAN LELANG UUHT
SYARAT KHUSUS
Salinan/fotokopi Perjanjian Kredit
Salinan/fotokopi SHT dan APHT
Fotokopi hak atas tanah yang dibebani Hak Tanggungan
Salinan/fotokopi rincian hutang debitur
Surat pernyataan dari kreditur bahwa pemohon lelang bertanggung jawab apabila terjadi gugatan perdata
dan/atau tuntutan pidana
Salinan/fotokopi bahwa debitur wanprestasi
Surat pernyataan kurator atau hakim pengawas, dalam hal permohonan lelang dilaksanakan pada masa
penangguhan (stay) dalam kepailitan
Surat pernyataan dari Kepala Kantor Pajak bersedia mengangkat penyitaan, dalam hal objek hak tanggungan
telah diletakkan sita oleh Juru Sita Pajak
Salinan/fotokopi laporan penilaian/penaksiran atau dokumen ringkasannya dalam hal nilai limit kurang dari
Rp5.000.000.000,00
Salinan/fotokopi laporan penilaian atau dokumen ringkasannya, dalam hal nilai limit paling sedikit
Rp5.000.000.000,00
23
TERIMA KASIH
KPKNL SEMARANG