AUDIT INVESTIGATIF
DISAMPAIKAN PADA DIKLAT AUDIT INVESTIGATIF
(basic)
PENGERTIAN AUDIT
Audit adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi
yang dilakukan secara independen, objektif, dan profesional
Audit berdasarkan standar audit, untuk menilai kebenaran, kecermatan,
kredibilitas, efektivitas, efisiensi, dan keandalan informasi
pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah.
HUKUM
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
TAP MPR
Undang-Undang/Perpu
Hierarki Peraturan
Peraturan Pemerintah
Perundang-undangan
Peraturan Presiden
UU Nomor 12 Tahun 2011
Peraturan Daerah Provinsi
7
JENIS PERATURAN LAIN?
(BI,MENTERI,BADAN,LEMBAGA)
Kesepakatan
(consensus)
Kecakapan
(capacity)
1320
BW
1320 KUHPer
Hal tertentu
(certainty of
Terms)
Sebab yang
halal (legality)
Kepatutan
Ketertiban Ketelitian,
UU Kesusilaan Kehati-hatian
Umum
1337 BW
1339 BW
KEWENANGAN AUDIT INVESTIGATIF
Membantu Penyidik
Perundang-undangan
• Pasal 48-Pasal 50 PP No. 60 Tahun 2008 Pasal 7 ayat (1) huruf h jo. Pasal 120 ayat
• Perpres No. 192 Tahun 2014 tentang BPKP (1) jo. Pasal 1 angka 28 jo. Pasal 184 ayat
sebagaimana diubah Perpres No. 20 Tahun (1) jo. Pasal 187 huruf c KUHAP
2023 Pasal 120 ayat (2) jo Pasal 179 KUHAP,
• Inspektorat Kementerian Negara didasarkan Pasal 224 KUHP, dan Pasal 22 dan Pasal
Perpres No. 68 Tahun 2019 tentang 35 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999 jo UU No.
Organisasi Kementerian Negara sebagaimana 20 Tahun 2001
diubah Perpres No. 32 Tahun 2021 Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor:
• Inspektorat Daerah Provinsi dan Inspektorat 31/PUU-X/2012 tanggal 23 Oktober 2012
Daerah Kabupaten/Kota didasarkan PP No. 18 Pasal 35 dan Pasal 37 Undang-Undang
Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
sebagaimana diubah PP No. 72 Tahun 2019 Pemerintahan
Penetapan Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi
Pasal 2 UU PTPK
Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara
Pasal 3 UU PTPK
Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri
atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan
kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena
jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara
Delik Formil
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 003/PUU-IV/2006
Delik Materil
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 25/PUU-XIV/2016
Putusan MK Nomor 003/PUU-IV/2006 (Delik Formil)
“Menimbang bahwa dengan adanya penjelasan yang menyatakan bahwa kata "dapat" sebelum frasa "merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara", kemudian mengkualifikasikannya sebagai delik formil, sehingga adanya kerugian
negara atau perekonomian negara tidak merupakan akibat yang harus nyata terjadi, Mahkamah berpendapat bahwa hal
demikian ditafsirkan bahwa unsur kerugian negara harus dibuktikan dan harus dapat dihitung, meskipun sebagai
perkiraan atau meskipun belum terjadi. Kesimpulan demikian harus ditentukan oleh seorang ahli di bidangnya. Faktor
kerugian, baik secara nyata atau berupa kemungkinan, dilihat sebagai hal yang memberatkan atau meringankan dalam
penjatuhan pidana, sebagaimana diuraikan dalam Penjelasan Pasal 4, bahwa pengembalian kerugian negara hanya dapat
dipandang sebagai faktor yang meringankan.”
KEUANGAN 03
UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawa-
ban Keuangan Negara
NEGARA
04 Undang-undang Nomor 15 tahun 2006 tentang BPK
1 2 3 4 5
Pemberian
Ket Ahli &
Pelaks AI Bukti Surat
2 Pemeriksaan saksi
Pemeriksaan Ahli
Pemeriksaan Tersangka
Tindakan penuntut umum untuk
melimpahkan perkara pidana ke
pengadilan negeri yang berwenang,
2 4 6 8
1 3 5 7 9
Ekspose/Gelar
Kasus
Berita Acara
Ekspose/Gelar
Kasus
Penyidikan dan Penuntutan
Perkara Pidana
Proses Penyidikan
Penyidik Ahli
Tim AI/PKKN
AI/
PKKN ST AI/PKKN
Draft
DATA Laporan
Ekspose Temuan
Hasil AI/PKKN
Berita Acara
Ekspose Temuan
Hasil AI/PKKN
Penyidikan dan Penuntutan
Perkara Pidana
Proses Penyidikan
Penyidik Ahli
Srt Deputi Investigasi
Kejaksaan/ BPKP BPKP
KPK/Polri
LHAI/LHPKKN
Tim AI/PKKN
ST AI/PKKN
Draft
Berkas Laporan
Output
Penyidikan
Penyidikan
Penuntut Surat
Dakwaan
Proses Penuntutan
Umum
Keterangan Saksi Alat Bukti Surat Alat Bukti Tertulis
30%
Petunjuk Pengakuan Pihak Pengakuan
Alat Bukti Perkara Pidana Alat Bukti Perkara TUN Alat Bukti Perkara Perdata
Pasal 184 ayat (1) KUHAP Pasal 100 UU/5/1986 Pasal 164 HIR/284 RBg/1866
BW
Keterangan Saksi
Pasal 1 butir 26 KUHAP
01 02
Penjelasan Pasal 159 ayat (2) jo Pasal 179 ayat Pasal 160 ayat (3) dan ayat (4) KUHAP
(1) KUHAP
Hak untuk mengetahui perkara
Ahli wajib memenuhi panggilan dimana ia akan memberikan
untuk memberikan keterangan Ahli keterangan ahli
di persidangan
Auditor adalah
Ahli Auditing
dan Akunting
Auditor sebagai Ahli
Pasal 189
KUHAP 95%
Keterangan terdakwa saja tidak
2 Keterangan terdakwa yang diberikan
di luar sidang dapat digunakan cukup untuk membuktikan bahwa 4
untuk membantu menemukan bukti ia bersalah melakukan perbuatan
di sidang, asalkan keterangan itu yang didakwakan kepadanya,
didukung oleh suatu alat bukti yang melainkan harus disertai dengan
sah sepanjang mengenai hal yang alat bukti yang lain
didakwakan kepadanya
BUKTI AUDIT BUKTI HUKUM
Bukti audit tidak Penyidik dapat Bukti audit berupa Sebaliknya, dalam
secara langsung mengembangkan dokumen, pengujian fisik, kondisi tertentu
bisa menjadi alat bukti audit wawancara, konfirmasi, auditor juga bisa
observasi, dan analisis
bukti menurut menjadi alat bukti mengembangkan
dapat menuntun penyidik
hukum menurut hukum guna menemukan dan
audit berdasarkan
mengumpulkan alat bukti informasi aparat
hukum dan memecahkan penegak hukum
perkara
Prosedu
r Audit
Ket. Bukti
Surat Ket. Terdakwa Hukum
Saksi
BUKTI ELEKTRONIK
UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
diubah dengan UU Nomor 19 Tahun 2016
2. 6.
Menguasai permasalahan yang akan Tidak berbicara yang bukan
disidangkan/ditanyakan kompetensinya
3. 7.
Independen, berpendapat sesuai Tanggap dan cepat beradaptasi dengan
bidang dan keahliannya situasi persidangan yang tidak terduga
4.
Berkomunikasi dengan baik 8.
(penguasaan materi, diksi, gaya bahasa Seorang ahli bukanlah penghafal, demi
tubuh yang meyakinkan) akurasi bisa minta ijin membuka
data/dokumen
Pelemahan ahli
Mempertanyakan kelengkapan administrasi
1 penugasan
2 Mempertanyakan kompetensi/keahlian
Gugatan/aduan/
sengketa
• Perdata
• PTUN
LHA Somasi
• Sengketa informasi
Risiko Hukum
publik
Perlu
diwaspadai
Perbuatan Melawan Hukum dalam Hukum Perdata
Pasal 1365 KUHPerdata
Adanya SEMA No 4 Tahun 2016 tersebut tidak serta merta menjadikan LHAPKKN sebagai obyek sengketa di PTUN, karena hingga
saat ini banyak putusan Majelis Hakim di Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara (di tingkat pertama hingga PK) yang
menyatakan bahwa LHAPKKN yang diterbitkan BPKP guna memenuhi permintaan APH (penyidik) bukanlah obyek sengketa di
PTUN karena LHAPKKN tersebut diterbitkan berdasarkan KUHAP atau Peraturan Hukum Pidana (vide Pasal 2 huruf d UU Peratun)
PANDANGAN BEBERAPA HAKIM PTUN
TERHADAP LHAI DAN LHPKKN
LHAI dan LHPKKN termasuk dalam ketentuan Pasal 2 huruf d karena diterbitkan berdasarkan ketentuan Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana dan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana atau peraturan perundang-undangan lain yang bersifat hukum pidana
(paling umum)
LHAI dan LHPKKN tidak memenuhi kriteria KTUN sesuai Pasal 1 angka 9 UU PERATUN
• Tidak bersifat Individual karena substansinya adalah kasus dan tidak tujukan untuk orang perorangan tertentu
• Belum bersifat final dan tidak menimbulkan akibat hukum karena LHAI dan LHPKKN bukan satu-satunya dasar penetapan
tersangka dan masih diuji lagi di Pengadilan Tipikor
• Tidak memenuhi unsur besslissing karena tidak dapat dianggap sebagai Tindakan Hukum TUN sebab LHAI dan LHPKKN
diterbitkan atas dasar permintaan Penyidik
LHAI dan LHPKKN tidak terdapat unsur besslissing, tidak bersifat individual, belum final dan tidak menimbulkan akibat hukum
serta termasuk kriteria Pasal 2 huruf d UU PERATUN
SEMA 4 TAHUN 2016
Berwenangkah APIP membantu
penyidik?
Bagaimana putusan pengadilan yang
lalu?
Contoh kasus:
Bagaimana
sampai saat iniputusan pengadilan
banyak putusan saat Tipikor
Pengadilan ini?
yang ahlinya berasal dari APIP/BPKP, salah satunya
Putusan kasus e-KTP Nomor 40/G.PIDSUS/2017/
PN.JAKPUS tanggal 20 Juli 2017
Berbagai Peraturan Perundang-
undangan (termasuk kewenangan Ahli
yang diminta bantuan Penyidik)
Cermat-teliti-hati2
Bekerja berdasarkan Standar
dan Kode Etik
Sering
Dipermasalahkan
Metodologi dan teknik audit:
sumir, tidak fair play
(klarifikasi/konfirmasi) Sudah
didampingi/konsultasi
Pengawas Internal
memasuki ranah
hukum/bukan Audit yang
kompetensinya berulang-ulang
Pembelaan Auditor
Bersifat
Auditor mempunyai Auditor bekerja Auditor bekerja
rekomendasi, tidak
kewajiban hukum atas nama memberikan keahlian
final dan belum
membantu manajemen lembaga/Perusahaan professional
berakibat hukum
(juga APH)