Anda di halaman 1dari 117

HUKUM

PERUSAHAAN
TUJUAN

Setelah mendapat kuliah Hukum


Perusahaan, mahasiswa mengenal hukum
secara umum dan meningkat kemampuan
dalam bidang ekonominya karena ditunjang
pengetahuan ekonomi dipandang dari sudut
hukum bisnis.
MATERI POKOK BAHASAN

1.Pendahuluan
2.Subyek dan Obyek Hukum
3.Hukum Perjanjian
4.Hukum Benda
5.Lembaga Pembiayaan
6.Pasar Modal
7.Hak atas Kekayaan Milik Intelektual
8.Perlindungan Konsumen
9.Kepailitan
10.Hukum Asuransi
11.Penyelesaian Sengketa Bisnis
MANUSIA --------- KEPENTINGAN --------- MANUSIA

KONFLIK

KAEDAH/NILAI
Kaedah Kaedah Kaedah Kaedah
kepercayaan Kesusilaan Sopan santun Hukum

Tujuan Umat Manuasia; Perbuatan yang konkrit;


Penyempurnaan manusia; ketertiban masyarakat;
Jangan sampai manusia Jangan sampai ada korban
jahat
Isi Ditujukan kepada sikap batin Ditujukan kepada sikap lahir

Asal Usul Dari Tuhan Diri sendiri Kekuasaan luar yang


memaksa
Sanksi Dari Tuhan Dari diri Dari Dari
sendiri masyarakat masyarakat
secara tdk secara resmi
resmi
Daya Kerja Membebani Membebani Membebani Membebani
kewajiban kewajiban kewajiban kewajiban
dan memberi
hak
APAKAH HUKUM ?
 ILMU PENGETAHUAN
 KAIDAH
 NILAI-NILAI
 KEPUTUSAN PENGUASA
 KEBIASAAN
 PETUGAS
 DISIPLIN
Tujuan hukum:
Menciptakan tatanan masyarakat yang tertib,
menciptakan ketertiban dan keseimbangan dengan
harapan terlindungi kepentingan manusia.

Hukum meliputi beberapa unsur:


1. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam
pergaulan masyarakat
2. Peraturan itu bersifat mengikat dan memaksa
3. Peraturan itu diadakan oleh badan hukum resmi
4. Pelanggaran terhadap peraturan tersebut
dikenakan sanksi yang tegas
Sepihak

Perbuatan Hukum
Perjanjian
Ganda
Lainnya
Perbuatan Subyek
Hukum

Sah
Perbuatan Subyek
Peristiwa Hukum Lainnya
Melawan Hukum
Hukum

Peristiwa Bukan Perbuatan Kejadian


Subyek Hukum Keadaan
Lampaunya
Bukan Peristiwa Hukum Waktu
dengan Akibat Hukum
Hukum (berdasarkan isinya) diklasifikasi menjadi:
1. Hukum Publik
2. Hukum Private

Hukum Publik: Mengatur hubungan antara negara dengan


alat-alat negara atau antara negara dengan warga
negaranya.

Hukum Private (Perdata): Mengatur hubungan antara


orang yang satu dengan orang yang lainnya, dengan
menitikberatkan pada kepentingan perorangan atau
pribadi.
SUMBER HUKUM :

1. UNDANG-UNDANG
2. PERATURAN LAIN
3. KEBIASAAN
4. YURISPRUDENSI
5. PERJANJIAN
6. DOKTRIN

Lex superiori derogat legi posteori


Subyek Hukum:
Segala sesuatu yang dapat memperoleh , mempunyai atau
menyandang hak dan kewajiban dari hukum

Subyek hukum terdiri dari:


1. Manusia
2. Badan Hukum

Kecakapan manusia dapat dilihat dari: (Pasal 1330 KUHPer)


1. Dewasa (21 Th)
2. Tidak dibawah pengampuan

Badan Hukum dibedakan menjadi:


1. Badan hukum Publik (Pemerintah, BUMN/D, dll)
2. Badan hukum Private (PT, Koperasi, yayasan, dll)
Perusahaan adalah setiap bentuk badan
usaha yang menjalankan setiap usaha yang
bersifat tetap dan terus menerus didirikan,
bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah
negara Indonesia dengan tujuan
memperoleh keuntungan/laba.
(UUno. 3/1982 ttg Wajib Daftar
Perusahaan)
Unsur-unsur Perusahaan
1. Terus menerus
2. Secara terang-terangan

3. Dalam kualias tertentu


(perniagaan)
4. Mengadakan perjanjian
perdagangan
5. Memperoleh laba

dan
6. Mengadakan pembukuan (KUHD)
Persekutuan Perdata: Persekutuan yang dibentuk atas suatu
perjanjian, dimana dua orang atau lebih mengikatkan diri
untuk memasukkan sesuatu (inbreng) ke dalam
persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan.

Unsur Persekutuan Perdata:


1. Adanya inbreng (uang, barang atau tenaga/pikiran)
2. Adanya pembagian keuntungan

Persekutuan Firma adalah persekutuan perdata dengan


menggunakan nama bersama.

Hal penting dar Firma:


1. Menjalankan usaha bersama
2. Menggunakan nama bersama
3. Tanggung jawab sekutu pribadi untuk keseluruhan
Persekutuan komanditer
(Comanditaire Venootschaaf= CV)
Adalah Firma yang mempunyai satu atau beberapa
orang sekutu komanditer.

CV mempunyai 2 sekutu:
1.Sekutu Komplementer (aktif)
2.Sekutu Komanditer (pasif)

Perbedaan CV dan Firma:


1.Syarat pembentukan dan pendirian
2.Jumlah sekutu
3.Tanggung jawab sekutu
4.Kepailitan
Perseroan Terbatas (PT) = Naamloze Vennootschap
(NV)
Badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi dalam saham

PT adalah BADAN HUKUM


• sebagai subyek hukum
• kekayaan yang terpisah (modal)

Syarat pendirian:
• Perjanjian 2 orang atau lebih
• Dibuat dengan akta autentik
• Modal dasar minimal 20 jt (25 % modal
ditempatkan, 50 % modal disetor)
• Pendiri ambil bagian dalam saham
Prosedur pendirian PT:
•Akta pendirian di notaris
•Mengajukan permohonan ke Menteri Kehakiman
•Dalam jangka waktu 60 hari akan disahkan
•Setelah disahkan oleh Menteri Kehakiman
•Mendaftarkan dalam daftar perusahaan jangka waktu 30 hari
•Mengajukan pengumuman di Tambahan Berita Negara jangka
waktu 30 hari

Konsekuensi terhadap tindakan hukum yang diambil


sebelum diumumkan; segala perbuatan hukum dan
akibatnya akan menjadi hak dan kewajiban mereka
yang melakukannya sendiri atau tanggung jawabnya
secara pribadi untuk keseluruhan
Pengecualian dari konsekuensi tersebut
diatas bila:
(pasal 11 UU No. 1/1995)
1. Perseroan secara tegas menerima
2. Perseroan mengambil alih (walaupun tdk
atas nama perseroan)
3. Perseroan mengukuhkan secara tertulis
semua perbuatan hukum yang dilakukan
atas nama perseroan
KEWAJIBAN DIREKSI
 Wajib membuat dan memelihara daftar
pemegang saham, Risalah RUPS dan risalah
rapat direksi.
 Wajib menyelenggarakan pembukuan perseroan
 Wajib melaporkan kepada perseroan mengenai
kepemilikan sahamnya dan atau keluarganya
 Wajib meminta persetujuan RUPS untuk
mengalihkan atau menjadikan jaminan utang
seluruh atau sebagian besar kekayaan perseroan
PERSEROAN GO PUBLIK
 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
 Penunjukan Pejamin Emisi
 Laporan keuangan diaudit akuntan publik dal 2
tahun terakhir
 Hubungan dengan badan koordinasi penanam
modal dan instansi terkait
 Perubahan Anggaran Dasar
 Masalah lain (merger)
 Pengajuan pernyataan kehendak (Leter of
intent) kepada BAPEPAM
KEUNTUNGAN GO PUBLIK
 Masuknya dana segar
 Network akan lebih baik
 Bisa ekspansi perseroan
 Lebih terkenal
 Likuiditas perseroan dan saham lebih baik
 Adanya kontrol publik, perseroan lebih
baik
KELEMAHAN GO PUBLIK
 Semua informasi persero harus terbuka
 Pemilik bisnis tidak leluasa
 Alternatif bisnis menyempit
 Tambah pekerjaan dan biaya pada awal
go publik
 Kecenderungan membayar deviden besar
maka pajak tinggi dan investmen
perseroan mengecil
Bubarnya PT
 Keputusan RUPS
 Jangka waktunya berakhir
 Penetapan pengadilan

Pembubaran diiukuti dengan likuidasi oleh


likuidator, likuidator bertugas melakukan
pemberesan.
Tindakan pemberesan meliputi:
 Pencatatan dan pengumpulan kekayaan
 Penentuan tata cara pembagian kekayaan
 Pembayaran kepada para kreditor
 Pembayaran kepada pemegang saham
 Tindakan lain dalam rangka pemberesan
YAYASAN
PERSYARATAN SBG BADAN HUKUM
(UU NO. 16/2001)
1. Terdiri atas kekayaan yg dipisahkan
2. Kekayaan untuk mencapai tujuan yayasan
3. Tujuan bidang sosial, keagamaan dan
kemanusiaan
4. Yayasan tidak memiliki anggota
ORGAN YAYASAN
 PEMBINA
 PENGURUS

 PENGAWAS
PEMBINA
 Keputusan Anggaran Dasar
 Mengangkat dan henti pengurus dan pengawas
 Menetapkan kebijakan umum
 Pengesahan program kerja dan anggaran
 Keputusan pengabungan, pembubaran yayasan
PENGURUS
 MELAKSANAKAN PENGURUSAN
YAYASAN
 MEWAKILI YAYASAN DIDALAM DAN
LUAR PENGADILAN
PEMBUBARAN YAYASAN
 Jangka waktu AD berakhir
 Tujuan tercapai atau tidak tercapai
 Putusan pengadilan denganalasan:
o Melanggar ketertiban umum dan kesusilaan
o Dinyatakan pailit
KOPERASI
Badan usaha yang beranggotakan orang-
orang atau badan hukum koperasi yang
melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan atas
kekeluargaan.
UU Nomor 25 tahun 1992
PRINSIP KOPERASI
 Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
 Pengelolaan dilakukan secara demokratis
 Pembagian SHU secara adil
 Pemberian balas jasa sesuai modal
 Kemandirian
PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI
 RAPAT ANGGOTA
pemegang kekuasaan tertinggi
dilaksanakan min 1 kali setahun
keputusan scr musyawarah mufakat
 PENGURUS KOPERASI
 PENGAWAS
MODAL KOPERASI
 SIMPANAN POKOK
 SIMPANAN WAJIB
 DANA CADANGAN
 HIBAH

SISA HASIL USAHA = pendapat koperasi yg


diperoleh dlm satu tahun buku dikurangi dgn biaya,
penyusutan dan kewajiban lain dlm tahun buku
ybs.
PERBEDAAN KOPERASI DGN BADAN USAHA LAIN
NO UNSUR KOPERASI BADAN USAHA LAIN

1. Para Pihak Orang-orang yang tidak bermodal Tidak perlu banyak


sehingga untuk mendapatkan jumlahnya, masing-
modal yang besar harus banyak masing mempunyai
anggotanya modal yang besar

2. Tujuan Untuk kemakmuran bersama, Untuk mencari keuntungan


kebutuhan masing anggota
3. Modal Dikumpulkan dari simpanan- Terdiri atas masukan-
simpanan, pinjaman-pinjaman, masukan para sekutu
penyisihan hasil usaha, yang dilakukan sekali
termasuk dana cadangan, serta saja dengan jumlah yang
sumber lain yang sah besar

4. Pembagian hasil Pembagian SHU dibagikan kepada Pembagian hasil usaha


usaha semua anggota sebanding atau keuntungan akan
dengan jasa usaha yang dibagi sebanding dengan
dilakukan oleh masing-masing jumlah pemasukan
anggota setelah dikurangi modal
dengan dana cadangan
Pengertian Benda
Benda adalah obyek hukum. Sesuai pasal
499 KUHPerdata, benda merupakan segala
sesuatu yang dapat menjadi obyek hak milik.

Jenis benda dibedakan menjadi;


1.Benda berwujud dan benda tak berwujud
2.Benda bergerak dan benda tak bergerak
3.Benda yang dipakai habis dan tidak
dapat dipakai habis
4.Benda yang sudah ada dan benda yang
masih akan ada.
Benda bergerak, dibedakan menjadi;
a. Benda bergerak karena sifatnya (pasal 509 KUHPer)
artinya benda yang dapat dipindahkan atau pindah
dengan sendirinya. Contoh: Meja, kursi, mobil, dll.
b. Benda bergerak karena Undang-Undang (pasal 511
KUHPer) artinya hak-hak atas benda yang bergerak.
Contoh : Hak memungut hasil atas benda bergerak, hak
pemakaian, dll.

Benda tak bergerak, dibedakan menjadi;


a. Benda tak bergerak karena sifatnya. Contohnya: Tanah
dan yang melekat diatasnya.
b. Benda tak bergerak karena tujuannya. Contohnya mesin
alat-alat yang dipakai oleh pabrik.
c. Benda tak bergerak menurut Undang-Undang,
maksudnya berwujud hak-hak atas benda yang tak
bergerak. Contoh: Hak memungut hasil atas benda tak
bergerak, hak memakai benda tak bergerak, hipotik, dll.
Arti penting pembedaan benda bergerak dan benda tidak bergerak

Benda bergerak Benda tak bergerak

Bezit (kedudukan Beziter adalah Bukan


berkuasa) pemilik

Levering Penyerahan nyata Balik nama


(penyerahan)

Verjaring Tidak ada Dapat terjadi


(kadaluarsa)
Bezwaring Gadai Hipotik
(pembebanan)
Hak Kebendaan (Zakelijkrecht):
Hak mutlak atas suatu benda di
mana hak itu memberikan
kekuasaan langsung atas suatu
benda dan dapat dipertahankan
terhadap siapapun juga.

Sifat hak kebendaan, yaitu;


1. Merupakan hak yang mutlak, artinya dapat
dipertahankan terhadap siapapun juga.
2. Merupakan hak yang mengikuti, artinya hak itu
mengikuti bendanya.
3. Hak yang lebih dulu ada, tingkatnya lebih tinggi.
4. Hak terlebih dahulu (droit de preference).
5. Hak untuk memindahkan hak kebendaan dapat
secara sepenuhnya.
Asas Hukum Benda, antara lain;
1.Merupakan hukum pemaksa, artinya tidak
dapat disimpangi.
2.Dapat dipindahkan.
3.Asas Individuliteit, obyeknya adalah barang
yang dapat ditentukan.
4.Asas Totaliteit, hak melekat atas seluruh
bendanya.
5.Asas prioriteit, artinya kewenangan penuh.
6.Asas publiciteit, artinya penyerahan benda
tak bergerak dengan pendaftaran
Hak milik adalah hak untuk menikmati suatu benda
dengan sepenuhnya dan untuk menguasai benda itu
dengan sebebas-bebasnya, asal tidak dipergunakan
bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan dan
ketertiban umum (pasal 570 KUHPer).

Ciri-ciri hak milik, antara lain;


1. Hak induk dari hak kebendaan lain.
2. Hak yang selengkap-lengkapnya.
3. Tetap sifatnya, tidak kalah karena hak kebendaan
lain.
4. Mengandung inti dari semua hak kebendaan yang
lain, hak kebendaan lain hanya bagian dari hak milik.
Cara memperoleh hak milik (pasal
584 KUHPer), antara lain;

1. Pendakuan (toeiigening)
2. Ikutan (natrekking)
3. Kadaluarsa (verjaring)
4. Pewarisan (erfopvolging)
5. Penyerahan (levering)
Sifat memperoleh hak milik, yaitu;
1. Dapat secara asli (originair)
2. Dapat secara derivatief (berasal dari orang lain).

Cara hilangnya hak milik, karena;


1. Pindah pada orang lain.
2. Hapusnya benda.
3. Pemilik melepas haknya.

Hak milik bersama (medeeigendom), dibedakan


1. Hak milik bersama yang bebas, misalnya harta
perkawinan.
2. Hak milik bersama yang terikat, misalnya dalam
badan hukum.
Hak gadai adalah suatu hak yang diperoleh kreditur
atas suatu barang bergerak, yang diberikan oleh
debitur atau orang lain atas namanya untuk
menjamin suatu hutang, dan yang memberikan
kewenangan kepada kreditur untuk mendapatkan
pelunasan terlebih dahulu (pasal 1150 KUHPer).

Hak gadai mempunyai beberapa sifat antara lain;


1. Hak gadai bersifat accessoir (tambahan dari perjanjian
pokok).
2. Hak gadai bersifat memberi jaminan.

Hak gadai tidak termasuk hak memakai, hak


menikmati atau memungut hasil barang.
Syarat mengadakan hak gadai untuk benda berwujud dan hak piutang
atas bawa, yaitu;
1. Ada perjanjiannya, baik tertulis maupun lisan.
2. Barang yang digadaikan harus lepas atau di luar kekuasaan pemberi
gadai.
Hak pemegang hak gadai;
1. Apabila debitur wanprestasi, pemegang gadai dapat menjual
benda gadai dengan cara di muka umum, dan syarat yang
lazim. Kemudian dari hasil penjualan itu diambil sebagian
untuk melunasi hutang debitur dan sisanya dikembalikan
kepada debitur.
2. Pemegang gadai berhak atas biaya pemeliharaan.
3. Hak untuk menahan barang apabila ada beberapa piutang
atas barang tersebut (hak retentie).

Kewajiban pemegang gadai adalah;


1. Bertanggungjawab atas hilangnya barang, merosotnya nilai
jual barang apabila akibat kelalaiannya.
2. Tidak boleh menyalahgunakan barang gadai.

Gadai bisa terhapus jika;


1. Hutang pokoknya telah dibayar/lunas.
2. Barang gadai telah keluar dari kekuasaan pemegang gadai.
PERJANJIAN
SUATU PERISTIWA DIMANA SESEORANG BERJANJI
KEPADA SESEORANG LAIN ATAU DIMANA DUA ORANG
ITU SALING BERJANJI UNTUK MELAKSANAKAN
SESUATU HAL.
(pasal 1313 KUHPer)

SESUATU HAL ITU ADALAH PRESTASI

PRESTASI dapat berupa:


1. Menyerahkan sesuatu
2. Melakukan sesuatu
3. Tidak melakukan sesuatu
Unsur Perjanjian
1. Essentialia, artinya syarat sahnya perjanjian.
2. Naturalia, artinya lazimnya melekat pada perjanjian.
3. Accidentalia, artinya yang harus disebut tegas

YARAT SAHNYA PERJANJIAN (pasal 1320 KUHPer)


Kesepakatan kedua belah pihak
Kecakapan kedua belah pihak
Sesuatu hal yang tertentu
Sebab yang halal (UU, ketertiban umum, kesusilaan)
Asas dalam perjanjian, antara lain;
•konsensualisme, artinya persesuaian kehendak.
•Kekuatan mengikat.
•Kebebasan berkontrak.

Hapusnya perjanjian;
1. Pembayaran.
2. Penawaran pembayaran tunai diikuti dengan konsignasi atau
penitipan.
3. Novasi.
4. Kompensasi.
5. Percampuran Hutang.
6. Penghapusan Hutang.
7. Lenyapnya barang yang menjadi hutang.
8. Hapusnya perjanjian karena lapau waktu.
Ingkar janji (Wanprestasi)
•Debitur sama sekali tidak penuhi perikatan.
•Debitur terlambat memenuhi.
•Debitur keliru/tidak pantas memenuhi perikatan

FORCE MAJEUR atau OVERMACHT atau


keadaan memaksa, yaitu;
1. Bencana alam.
2. Kehilangan
3. Keadaan di luar kemampuan
Keadaan memaksa (force majeur)
Tiga unsur yang harus dipenuhi;
1. Tidak penuhi prestasi.
2. Ada sebab yang terletak di luar kesalahan debitur.
3. Faktor penyebab tidak diduga sebelumnya dan tidak

dapat dipertanggungjawabkan kepada debitur.

Akibat keadaan memaksa;


1. Kreditur tidak dapat menuntut perikatan dipenuhi.

2. Tidak dapat dinyatakan dalam keadaan lalai dan tidak


dapat menuntut.
3. Kreditur tidak dapat meminta pemutusan perjanjian.

4. Prestasi gugur (pada perjanjian timbal balik).


PASAR MODAL
 Kegiatan yg berkaitan dgn penawaran
umum dan perdagangan efek
 Perusahaan publik yg berkaitan dengan
efek yg diterbitkannya
 Lembaga profesi yg berkaitan dgn efek utk
melakukan transaksi jual beli

TEMPAT BERTEMUNYA PENJUAL DAN


PEMBELI MODAL/DANA
TUJUAN PASAR MODAL
Untuk membiayai atau menunjang pembangunan
dunia usaha umumnya biaya pembanguan
nasional

PERANAN PASAR MODAL


 Pengembangan fungsi perbankan
 Pengembangan dunia usaha
 Pemerataan pendapatan
 Indikator krisis keuangan
 Patokan kebijakan suku bunga
EFEK
Surat berharga:
 Surat pengakuan hutang
 Surat berharga komersial
 Saham
 Obligasi
 Tanda bukti hutang
 Right issue
4 UNSUR PASAR MODAL

Peminta modal (EMITEN)


Penawar modal
Lembaga penunjang pasar modal
Mekanisme pasar modal
EMITEN
• Badan hukum berbentuk PT dan berkedudukan
di Indonesia
• Modal yg disetor penuh min. 200 juta.
• 2 th terakhir berturut PT laba min 10 %
• Laporan keuangan 2 th terakhir di audit
• Mengeluarkan buku prospektus
PENAWAR MODAL
• MASYARAKAT/PERORANGAN WNI
• INVESTOR
• LEMBAGA KEUANGAN

LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL


• KUSTODIAN
• BIRO ADMINISTRASI EFEK
• WALI AMANAT
MEKANISME PASAR MODAL
1. PROSES EMISI
2. PERDAGANGAN DI BURSA EFEK

PROFESI PENUNJANG
1. NOTARIS
2. KONSULTAN HUKUM
3. APRAISAL
4. AKUNTAN PUBLIK
HAK ATAS KEKAYAAN MILIK
INTELEKTUAL

Perlindungan terhadap hasil karya


manusia baik hasil karya yang
berupa aktivitas dalam ilmu
pengetahuan, industri,
kesusasteraan maupun seni
PRINSIP HAKI

PRINSIP EKONOMI
PRINSIP KEADILAN
PRINSIP KEBUDAYAAN
PRINSIP SOSIAL
HAK CIPTA
Untuk mendorong dan melindungi penciptaan, penyebarluasan
hasil karya bidang ilmu, seni dan sastra serta mempercepat
pertumbuhan kecerdasan bangsa
(UU no. 19 tahun 2002)

SIFAT HAK CIPTA


> Benda bergerak immateriel
> Dapat dibagi
> Tidak dapat disita
HAK CIPTA TERDIRI ATAS
 HAK EKONOMI: untuk mendapatkan manfaat
ekonomi dari hasil ciptaannya

 HAK MORAL: hak yang melekat secara pribadi dan


tidak dapat dilepas dengan alasan apapun
CIPTA YANG DILINDUNGI

 Buku, program, dan semua hasil karya


tulis
 Ceramah, kuliah, pidato
 Alat peraga
 Lagu/musik, drama, seni rupa
 Arsitektur, peta
 Fotografi, sinematografi
 terjemahan
Yang tidak ada hak cipta

 Hasil rapat terbuka lembaga negara


 Peraturan perundang-undangan
 Pidato kenegaraan
 Putusan pengadilan
 Keputusan badan arbitrase
HAK PATEN
Hak eksklusif yg diberikan oleh
negara kepada inventor atas hasil
invensinya di bidang teknologi
(UU No. 14 Tahun 2001)
JANGKA WAKTU PATEN
20 TAHUN

PATEN SEDERHANA 10
TAHUN
Penyelesaian Sengketa
Tingkat I: Pengadilan Niaga
Tingkat II: Mahkamah Agung

Arbitrase/Alternative Dispute
Resolution

Pelanggaran Hak adalah


Delik Aduan
MEREK

Tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-


huruf, angka-angka, susunan warna atau
kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang
memiliki daya pembeda dan digunakan dalam
kegiatan perdagangan barang atau jasa.
UU no. 15 Tahun 2001
JENIS MEREK
 MEREK DAGANG
 MEREK JASA
 MEREK KOLEKTIF

Merek tidak dapat didaftar karena;


1. Bertentangan dengan UU, moralitas agama, kesusilaan
dan ketertiban umum.
2. Tidak memiliki pembeda.
3. Telah menjadi milik umum.
4. Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang
atau jasa yg dimohonkan paten.
PERLINDUNGAN
KONSUMEN
KONSUMEN
Setiap orang pemakai barang dan atau
jasa yang tersedia dalam masyarakat,
baik bagi kepentingan sendiri, keluarga,
orang lain, maupun mahluk lain, dan
tidak untuk diperdagangkan
UU No. 18 Tahun 1999
Perlindungan Konsumen
Ada dua jenis perlindungan yang diberikan kepada konsumen, yaitu :

1. Perlindungan Priventif

Perlindungan yang diberikan kepada konsumen pada saat konsumen tersebut


akan membeli atau menggunakan atau memanfaatkan suatu barang dan atau
jasa tertentu, mulai melakukan proses pemilihan serangkaian atau sejumlah
barang dan atau jasa tersebut dan selanjutnya memutuskan untuk membeli
atau menggunakan atau memanfaatkan barang dan jasa dengan spesifikasi
tertentu dan merek tertentu tersebut.

2. Perlindungan Kuratif

Perlindungan yang diberikan kepada konsumen sebagai akibat dari


penggunaan atau pemanfaatan barang atau jasa tertentu oleh konsumen.
Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa konsumen belum tentu dan tidak perlu,
serta tidak boleh dipersamakan dengan pembeli barang dan atau jasa,
meskipun pada umumnya konsumen adalah mereka yang membeli suatu
barang atau jasa. Dalam hal ini seseorang dikatakan konsumen, cukup jika
orang tersebut adalah pengguna atau pemanfaat atau penikmat dari suatu
barang atau jasa, tidak peduli ia mendapatkannya melalui pembelian atau
pemberian.
Tujuan perlindungan konsumen diantaranya
adalah :
•Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen
untuk melindungi diri.
•Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara
menghindarkannya dari akses negatif pemakaian barang dan jasa.
•Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan
dan menuntut hak-haknya sebagai konsumen.
•Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur
kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk
mendapatkan informasi.
•Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya
perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan
bertanggung jawab dalam berusaha.
•Meningkatkan kualitas barang dan jasa yang menjamin kelangsungan
usaha produksi barang dan jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan
dan keselamatan konsumen.
Asas Perlindungan Konsumen
1. Asas Manfaat
2. Asas Keadilan
3. Asas Keseimbangan
4. Asas Keamanan dan keselamatan
konsumen
5. Asas Kepastian Hukum
Hak Konsumen
 Kenyamanan, keamanan & keselamatan
 Dpt barang/jasa sebanding dgn nilai tukar atau
yg dijanjikan
 Dpt pendidikan konsumen
 Didengar pendapat/keluhan
 Dpt kompensasi, ganti rugi atau penggantian
Kewajiban Konsumen
 Membaca, mengikuti petunjuk/prosedur
 Beritikad baik dalam transaksi
 Membayar sesuai dgn nilai tukar
 Mengikuti upaya penyelesaian hukum
sengketa perlindungan konsumen secara patut
Hak Pelaku Usaha
 Menerima pembayaran
 Perlindungan hukum
 Rehabilitasi
Kewajiban Pelaku
 Beritikad baik
 Memberi info yg benar
 Melayani konsumen yg benar
 Menjamin mutu barang
 Memberi kesempatan konsumen menguji
 Memberi kompensasi, ganti rugi
Larangan dalam Memproduksi
 Tidak sesuai standar baku
 Tidak sesuai dengan janji
 Tidak ada keterangan produk

Larangan dalam Mempromosikan


 Menggunakan kalimat yg berlebihan
 Janji yg belum pasti
 Menjatuhkan produk lain
Larangan dalam Obral
 Barang/jasa tsb tdk sesuai standar
 Seolah tidak mengandung cacat tersembunyi
 Tidak bermaksud menjual
 Jumlah barang hanya tertentu
 Menaikkan harga sebelum melakukan obral
Dilarang Mencantumkan Klausul Baku
 Menyatakan pengalihan tanggung jawab
 Menyatakan bahwa pelaku usaha berhak
menolak penyerahan kembali barang yang
dibeli konsumen
 Menolak menyerahkan uang
 Memaksa akan aturan tambahan
 Melakukan perbuatan sepihak
Tanggungjawab Pelaku Usaha
Ganti kerugian atas; kerusakan, pencemaran dan
kerugian konsumen

BENTUK GANTI RUGI:


Pengembalian uang, penggantian barang, atau
jasa yang sejenis atau setara nilainya,
perawatan kesehatan dan/atau pemberian
santunan yg sesuai dgn peraturan perundang-
undangan
HAL-HAL YG MEMBEBASKAN
1. Barang tdk untuk diedarkan
2. Cacat barang dikemudian hari
3. Cacat akibat prosedur dilanggar
4. Kelalaian konsumen
5. Lewat jangka waktu penuntutan 4 th sejak
barang dibeli
KEPAILITAN
KEADAAN BERHENTI MEMBAYAR

SYARAT PAILIT:
1. Adanya debitur yg tidak membayar utang
2. Adanya lebih dari satu kreditur
3. Adanya lebih dari satu utang
4. Minimal satu utang sudah jatuh tempo
5. Minimal satu utang sudah dapat ditagih
KEPAILITAN
UU No. 1 Tahun 1998
Kepailitan dapat diajukan apabila:
 Dalam keadaan berhenti
membayar
 Lebih dari satu kreditur, dan 1
kreditur piutangnya dapat
ditagih
PIHAK YG DAPAT
MENGAJUKAN KEPAILITAN
1. Debitur sendiri
2. Seorang atau lebih kreditur
3. Kejaksaan mewakili kepentingan umum
4. Bank Indonesia apabila debiturnya
bank
5. Bapepam
UTANG
 ARTI SEMPIT: suatu kewajiban yang
timbul hanya dari adanya perjanjian
utang piutang
 ARTI LUAS: seluruh kewajiban yg ada
dalam suatu perikatan baik yg timbul
karena UU atau perjanjian

UTANG adalah utang pokok dan bunganya


PROSES PENYELESAIAN
SENGKETA
 Tingkat I: Pengadilan Niaga
 Tingkat II: Mahkamah Agung
 Peninjauan Kembali: Mahkamah Agung

Pasal 6 (4) UU Kepailitan


Putusan diambil maks. 30 hari setelah
permohonan didaftarkan
SEBELUM PUTUSAN

Kreditur dapat mengajukan permohonan:


1. Meletakkan sita jaminan terhadap
sebagian atau seluruh kekayaan debitur
2. Menunjuk kurator sementara untuk:
 Mengawasi pengelolaan usaha debitur
 Mengawasi pembubaran
AKIBAT HUKUM PUTUSAN PAILIT

DEMI HUKUM DEBITUR KEHILANGAN


HAKNYA UNTUK BERBUAT SESUATU
TERHADAP PENGUASAAN DAN
PENGURUSAN HARTA
KEKAYAANNYA YANG TERMASUK
DALAM KEPAILITAN
HARTA KEKAYAAN :
SELURUH KEKAYAAN DEBITUR PADA SAAT
PERNYATAAN PAILIT SERTA SEGALA APA
YANG DIPEROLEH SELAMA KEPAILITAN

Tidak termasuk:
1. Perlengkapan tidur
2. Perlengkapan dinas dan kerja
3. Persediaan makanan kurang lebih sebulan
4. Gaji, upah, uang jasa dan honor
5. Hak cipta
6. Uang untuk nafkah (ditetapkan hakim)
7. Buku-buku untuk bekerja
PARA PIHAK

 HAKIM PENGAWAS
 KURATOR
 PANITIA PARA KREDITOR
 RAPAT PARA KREDITOR
AKIBAT HUKUM
PERNYATAAN PAILIT
 Terjadi sitaan umum kekayaan debitur
 Kepailitan hanya kekayaan bukan pribadi
 Harta dikuasai kurator
 Tuntutan dan gugatan ke kurator
 Kreditur preference tetap dpt laksanakan
haknya
UPAYA DLM KEPAILITAN

1. Penundaan pembayaran
2. Verifikasi piutang
3. Perdamaian (Akkoord)
4. Insolvensi
5. Rehabilitasi
HUKUM ASURANSI
ASURANSI: (Ps 246 KUHD)
- Suatu perjanjian di mana seorang
penanggung dengan menikmati suatu premi
mengikatkan dirinya kepada tertanggung
untuk membebaskannya dari kerugian,
karena kehilangan, kerusakan, ketiadaan
keuntungan yg diharapkan, yg akan
dideritanya karena kejadian yg tidak pasti
4 unsur dalam asuransi
1. Pihak tertanggung
2. Pihak penanggung
3. Peristiwa yg tidak tertentu (evenement)
4. Kepentingan yg mungkin akan
mengalami kerugian
MANFAAT ASURANSI
1. Memberikan rasa aman dan
perlindungan
2. Sebagai tabungan dan sumber pendapat
lain
3. Merupakan alat penyebaran risiko
4. Pendistribusian biaya dan manfaat yg
lebih adil
PENGGOLONGAN ASURANSI
Berdasarkan Perjanjian:
 Asuransi Kerugian
 Asuransi Jumlah
 Asuransi Varia

Berdasarkan sifat pelaksanaannya:


 Asuransi Sukarela
 Asuransi Wajib
 Asuransi Kredit
Berdasarkan UU No. 2 Tahun 1992
1. Usaha Asuransi terbagi:
a. Asuransi Kerugian
b. Asuransi Jiwa
c. Reasuransi
2. Usaha Penunjang:
a. Pialang Asuransi
b. Pialang Reasuransi
c. Penilai Kerugian Asuransi
d. Agen Asuransi
PRINSIP-PRINSIP ASURANSI
 INSURABLE INTEREST (adanya kepentingan)
 INDEMNITY (penempatan posisi semula)
 UTMOST GOOD FAITH (Itikad baik)
 SUBROGRATION (pengganti kedudukan)
 PROXIMA CAUSA (sebab kerugian)
 CONTRIBUTION (saling menutup)
PENYELESAIAN SENGKETA
BISNIS

NEGOSIASI
MEDIASI
ARBITRASE
MEDIASI
 NEGOSIASI DGN MELIBATKAN PIHAK
KETIGA
 MEDIATOR DITUJUK OLEH PARA PIHAK
YG BERSENGKETA
 PUTUSANNYA BERUPA NILAI ATAU
NORMA
 PUTUSAN TIDAK PUNYA TITEL
EXECUTORIAL
ARBITRASE
 PENYELESAIAN SENGKETA DILUAR
PENGADILAN
 PENYELESAIAN SENGKETA DENGAN
WASIT
 PUTUSAN DPT MEMILIKI TITEL
EXECUTORIAL
 BERSIFAT RAHASIA, CEPAT, MUDAH
DAN MURAH
ARBITRASE INDONESIA
1. BANI = BADAN ARBITRASE NASIONAL
INDONESIA

2. BAMUI = BADAN ARBITRASE


MUAMALAT INDONESIA
LEMBAGA PEMBIAYAAN
BADAN USAHA YANG MELAKUKAN
KEGIATAN PEMBIAYAAN DALAM
BENTUK PENYEDIAAN DANA ATAU
BARANG MODAL DENGAN TIDAK
MENARIK DANA SECARA LANGSUNG
DARI MASYARAKAT
(Kepres no.61 Tahun 1988)
Perbedaan dgn bank

• Pendanaan dari masyarakat


• Penyediaan dana atau barang
modal
• Tidak memerlukan jaminan
LEMBAGA PEMBIAYAAN
1. LEASING
2. FACTORING
3. MODAL VENTURA
4. PEMBIAYAAN KONSUMEN
5. KARTU KREDIT
LEASING
(sewa guna usaha)
Ciri-ciri leasing:
• Ada 3 pihak Lesse, lessor, supplier
• Pembayaran sewa dilakukan berkala
• Masa sewa guna usaha ditentukan
• Disertai dgn hak opsi
• Hak milik ada pada lessor
• Obyek leasing = benda-benda yg
digunakan untuk menjalankan perusahaan
KEUNTUNGAN LEASING
• Proses pengadaan barang lebih cepat dan
tidak memerlukan jaminan
• Pengadaan barang yg mahal lebih
meringankan dari sisi cash flow karena
pembayaran jangka panjang
• Posisi cash flow lebih baik dan biaya
modal lebih menarik
• Perencanaan keuangan lebih mudah dan
sederhana
PERBEDAAN DGN SEWA
• JANGKA WAKTU MENJADI FOKUS
• PARA PIHAK ADL BADAN USAHA
• PERLU JAMINAN TERTENTU
• ADANYA HAK OPSI
BEDA DGN SEWA BELI DAN JUAL
BELI

• PERALIHAN HAK MILIK


• JENIS LEMBAGA PEMBIAYAAN
• PARA PIHAK YANG TERLIBAT
FACTORING
(ANJAK PIUTANG)

USAHA PEMBIAYAAN DALAM


BENTUK PEMBELIAN DAN/ATAU
PENGALIHAN ATAU PENGURUSAN
PIUTANG ATAU TAGIHAN JANGKA
PENDEK SUATU PERUSAHAAN
DARI TRANSAKSI DALAM DAN
LUAR NEGERI
CIRI-CIRI FACTORING
• BERUPA PENGURUSAN PIUTANG
• TAGIHAN JANGKA PENDEK DAN
BELUM JATUH TEMPO
• ADA 3 PIHAK :
– FAKTORING COMPANY
– KLIEN (PENJUAL PIUTANG)
– NASABAH
KEUNTUNGAN FACTORING
• PEMBAYARAN PIUTANG LEBIH CEPAT
DARI JATUH TEMPO
• MENAMBAH DANA SEGAR
• DAPAT MEMBANTU PENINGKATAN
KEUNTUNGAN ATAU LABA
• MENGALIHKAN RISIKO PIUTANG
MODAL VENTURA
BADAN USAHA YG MELAKUKAN
PEMBIAYAAN MELALUI
PENYERTAAN MODAL KE DALAM
SUATU USAHA PERUSAHAAN
PASANGAN USAHA UNTUK
JANGKA WAKTU TERTENTU
KEUNTUNGAN MODAL VENTURA

• SUMBER DANA SELAIN BANK


• BANTUAN MANAJEMEN
• MEMPERLUAS JARINGAN USAHA
JENIS MODAL VENTURA

• CONVENTIONAL LOAN
• CONDITIONAL LOAN (UNTUNG RUGI)
• EQUITY INVESTMENT (ADA BANTUAN
MANAJEMEN)
PEMBIAYAAN KONSUMEN
LEMBAGA PEMBIAYAAN PENGADAAN
BARANG UNTUK KEBUTUHAN
KONSUMEN DILAKUKAN DGN
PEMBAYARAN SECARA ANGSURAN
ATAU BERKALA
KARTU KREDIT
BADAN USAHA YG MELAKUKAN
PEMBIAYAAN UNTUK MEMBELI
BARANG DAN JASA DENGAN
MENGGUNAKAN KARTU KREDIT

Anda mungkin juga menyukai