Anda di halaman 1dari 12

Data Bocor Bank Indonesia

Berasal dari Lebih 200 Komputer

Sumber:
https://katadata.co.id/desysetyowati/digital/61ee713f52c6d/ahli-it-data-bocor-bank-indonesia-berasal-dari-lebih-200-komputer
KRONOLOGI KEJADIAN

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyebutkan bahwa data bocor Bank Indonesia (BI) berasal dari 16
komputer di kantor cabang Bengkulu. Namun Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom Alfons Tanujaya
01 mengatakan, kebocoran data terjadi di lebih dari 200 komputer di 20 kota kantor cabang.

Hal itu ia ketahui dari tautan data bocor Bank Indonesia yang disebar oleh komplotan peretas
02 (hacker) asal Rusia, ransomware Conti. “Kebocoran data ternyata tidak hanya menimpa cabang BI
di Bengkulu, melainkan juga di lebih dari 20 kota,” kata Alfons dalam keterangan resmi, Senin
(24/1).
JENIS KLASIFIKASI KEJAHATAN BERDASAR
MANDELL DALAM SUHARIYANTO

Penggunaan komputer untuk melaksanakan perbuatan penipuan, pencurian atau


01
penyembunyian yang dimaksud untuk memperoleh keuntungan keuangan,
04
keuntungan bisnis, kekayaan atau pelayanan. Dalam kasus ini hacker melakukan pencurian data KTP, NPWP dan

nomer rekening masyarakat Indonesia.


DESKRIPSI KERUGIAN

 Pada kasus ini menyebabkan kerugian secara immaterial, kebocoran data yang dialami oleh Bank

01
Indonesia mungkin tidak mengakibatkan kerugian finansial secara langsung kepada rekening bank

masyarakat.

 Dan dapat pula menyebabkan kerugian secara material yang sangat besar bagi dunia finansial Indonesia,

khususnya perbankan.
PELAKU

Kelompok peretas atau hacker asal rusia, “Ransomware Conti”


BENTUK CYBERCRIME

01 Infregments of privacy, karena ditemukan foto KTP dan NPWP

Unauthorized access to computer system and service, karena ditemukan file


02 peta pemasangan titik CCTV secara detail disetiap lantai pada gedung Bank
Indonesia
ANALISA PENYEBAB KEJADIAN PERETASAN

Kebocoran data dapat terjadi karena keamanan data yang buruk atau kelalaian
pengguna sendiri.
RUANG LINGKUP CYBERLAW, MENURUT
JONATHAN ROSENOER

Serangan terhadap fasilitas komputer (Hacking, Illegal Access). BSSN menyatakan, hanya 16
komputer milik Bank Indonesia yang dibobol oleh hacker Rusia. Ahli IT menemukan bahwa
lebih dari 200 komputer di kantor cabang di 20 kota diretas.
HUKUM

Pasal 30 ayat 1, ayat 2, dan atau ayat 3 UU No 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE),
berbunyi :
 (1) Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem
Elektronik milik orang lain dengan cara apa pun.
 (2) Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem
Elektronik dengan cara apa pun dengan tujuan untuk memperoleh Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik.
 (3) Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem
Elektronik dengan cara apa pun dengan melanggar, menerobos, melampaui, atau menjebol sistem
pengamanan.
HUKUM

Pasal 31 ayat (1) dan (2) UU ITE:


 (1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan intersepsi atau penyadapan
atas Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dalam suatu Komputer dan/atau Sistem Elektronik
tertentu milik Orang lain.
 (2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan intersepsi atas transmisi
Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang tidak bersifat publik dari, ke, dan di dalam suatu
Komputer dan/atau Sistem Elektronik tertentu milik Orang lain, baik yang tidak menyebabkan perubahan apa
pun maupun yang menyebabkan adanya perubahan, penghilangan, dan/atau penghentian Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang sedang ditransmisikan.
TINDAKAN PENCEGAHAN

Kebocoran data sering kali disebabkan oleh keamanan pada sistem yang digunakan. Kerentanan keamanan
yang tidak dapat segera diperbaiki dapat memungkinkan peretas mengakses data sensitif di dalamnya.
Oleh karena itu, salah satu cara untuk menghindari kebocoran data adalah selalu memastikan bahwa
sistem yang di gunakan memiliki keamanan yang baik. Salah satu cara untuk melakukannya adalah
dengan melakukan tes penetrasi secara teratur. Melalui pengujian penetrasi, kerentanan keamanan dapat
ditemukan dan diperbaiki dengan segera, dengan demikian melindungi data.
SUMBER

https://katadata.co.id/desysetyowati/digital/61ee713f52c6d/ahli-it-data-bocor-bank-
indonesia-berasal-dari-lebih-200-computer

https://
kominfo.go.id/content/detail/3461/menkominfo-tegaskan-peretas-situs-melanggar-hukum/0/berita_satker?ms
clkid=fa92921bbb5c11ecaf1cff3acdfbcb9c

https://httpishakj93.wordpress.com/2016/11/05/kasus-penyadapan-pasal-31-uu-ite/?
msclkid=d31a9453bb5d11ec9b9a211362e3cfb7

Anda mungkin juga menyukai