Anda di halaman 1dari 9

Hubungan-Hubungan Induksi

ANUGRAH VANESHA NOOR FALLAH


202210415052

PENGANTAR LOGIKA
HUBUNGAN KAUSAL
Hubungan kausal adalah ilmu pengetahuan yang digunakan untuk menjelaskan
tata benda atau unsur dengan penjelasan sebab-akibat satu sama lain.

Contoh kasus kausal yang ada di lingkungan sekitar adalah sebab-akibat dari
munculnya COVID-19.
 Sebab munculnya COVID-19 dikarenakan adanya virus SARS-CoV-2 yang
dapat menular dari hewan ke manusia. Pertama kali terdeteksi di kota Wuhan,
China. Seseorang yang mengalami gejala demam, batuk, pilek, sakit
tenggorokan, diduga terinfeksi virus SARS-CoV-2.
 Akibat yang ditimbulkan adalah sebagian besar negara ikut terinfeksi,
termasuk Indonesia. Selain itu karena munculnya virus ini, mengakibatkan
banyak korban jiwa yang meninggal. Turunnya perekonomian masyarakat juga
menjadi salah satu akibat dari munculnya virus COVID ini.
Hubungan Intrinsik
Hubungan intrinsik adalah hubungan sebab akibat yang terjadi bukan karena kebetulan.
Akibat disimpulkan dengan adanya sebab dan sebab disimpulkan dari akibat.
 Contohnya hubungan yang terjadi karena kebetulan adalah Ketika penyakit covid
dikatakan hanya kebetulan saja karena gejala yang ditimbulkan hanya flu biasa dan
Ketika di swab test hasilnya pun negatif. Hubungan tersebut dapat berbentuk hubungan
intrinsik jika gejala yang di rasakan tidak hanya flu biasa, melainkan nyeri dada,
anosmia, menggigil dan demam tinggi, karena gejala tersebut mengarah kepada COVID-
19, selain itu juga hasil swab test nya positif dan sudah jelas bahwa hubungan tersebut
berbentuk.
Hubungan intrinsik dapat ditentukan dengan metoda persamaan, metoda perbedaan, metoda
gabungan, metoda residu dan metoda variasi.
Metoda Persamaan
 Contoh kasus :

Pak Yono saat keluar rumah tidak memakai masker, dan dia menderita COVID-
19
Bu Sari tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat
penderita COVID-19 bersin dan penderita tidak menggunakan masker, alhasil
Bu Sari ikut terkana COVID-19
Pak Gibran berinteraksi dengan orang yang terinfeksi COVID-19 dan Pak
Gibran tidak memakai masker , Pak Gibran ikut terinfeksi COVID-19

Faktor yang sama yaitu “tidak memakai masker” maka tidak memakai masker
adalah sebab dari terkena COVID-19.
METODA PERBEDAAN
 Contoh Kasus :

Pak Gibran pada saat keluar rumah tidak memakai masker, selalu
membawa handsanitizer, dan sarung tangan. Pak Gibran terinfeksi
COVID-19
Bu Sari pada saat keluar rumah memakai masker,selalu membawa
handsanitizer, dan sarung tangan. Bu Sari tidak terinfeksi COVID-19

Faktor dari kedua peristiwa sama kecuali “tidak memakai masker” maka
tidak memakai masker adalah sebab dari terinfeksi COVID-19
METODA GABUNGAN
 Contoh Kasus :

- Pak Gibran membawa handsanitizer, memakai sarung tangan, membawa bekal dan alat
makan sendiri, dan berinteraksi dengan penderita COVID-19, dan ia terkena COVID-19.
- Pak Yono memakai sarung tangan, membawa bekal dan alat makan sendiri, membawa
handsanitizer, dan berinteraksi dengan penderita COVID-19, dan ia terkena COVID-19.
- Bu Sari membawa handsanitizer, memakai sarung tangan, membawa bekal dan alat
makan sendiri, ia tidak terkena COVID-19.
- Bu Indah membawa bekal dan alat makan sendiri, memakai sarung tangan, dan
membawa handsanitizer, ia tidak terkena COVID-19

Ada faktor “berinteraksi dengan penderita” maka terjadilah terkena COVID, tidak ada
faktor “berinteraksi dengan penderita” maka tidak terkena COVID. Kesimpulannya
“berinteraksi dengan penderita” mengakibatkan terkena COVID
METODA RESIDU
 Contoh Kasus :

Pak Gibran membawa bekal dan alat makan sendiri, Pak Yono memakai sarung
tangan, Bu Sari membawa handsanitizer, dan ketiganya tidak terinfeksi
COVID-19

Bu Indah membawa bekal dan alat makan sendiri, memakai sarung tangan,
membawa handsanitizer, serta berinteraksi dengan penderita COVID-19, ia
terkena COVID-19

Maka, berinteraksi dengan penderita sebab dari Bu Indah terkena COVID-19


 Contoh Kasus :
METODA VARIASI
Pak Yono membawa bekal dan alat makan sendiri, membawa handsanitizer, memakai
sarung tangan, melakukan interaksi dengan penderita COVID-19, ia terkena COVID
dengan gejala flu, batuk batuk, dan bersin.

Pak Gibran membawa handsanitizer, memakai sarung tangan, membawa bekal dan alat
makan sendiri, melakukan interaksi dengan penderita COVID-19, ia terkena COVID
dengan gejala nyeri dada, demam tinggi, dan menggigil.

Bu Sari memakai sarung tangan, membawa bekal dan alat makan sendiri, melakukan
interaksi dengan penderita COVID-19, membawa handsanitizer, ia terkena COVID
dengan gejala batuk berdarah, sesak nafas, sakit tenggorokan.

Maka, melakukan interaksi dengan penderita COVID adalah sebab dari terkena COVID.
THANKS !

Anda mungkin juga menyukai