Anda di halaman 1dari 33

PRIBADI MUSLIM (APOTEKER ) YANG

BERMANFAAT
BY. BARITA J SIREGAR

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam di dalam haditsnya, salah satu syarat untuk


menjadi manusia yang baik diantara manusia lainnya adalah dengan menjadi manusia
yang bermanfaat bagi manusia lainnya,
‫خير الناس أنفعهم للناس‬
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”  (HR. Ahmad,
Thabrani, Daruqutni. Dishahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah )
IDEAL SEORANG MUSLIM (APAPUN
PROFESINYA)
• #1. Seperti Pohon (Kurma) yang berbuah ranum, daunnya menjulang , dan akarnya menghujam
ke bumi
• kurma adalah buah yang penuh berkah. Buah yang Allah ‫ ﷻ‬jadikan permisalan untuk para
hamba-Nya. Allah ‫ ﷻ‬berfirman,
• ٍ ‫) تُْؤ تِ ي ُأ ُك لَ َه ا ُك َّل ِح‬24( ‫اء‬
‫ين‬ ِ ‫الس َم‬
َّ ‫ُه ا فِي‬ ْ ‫ب هَّللا ُ َم ثَاًل َك لِ َم ةً طَ يِّ بَ ةً َك ش ََج َر ٍة طَ يِّ بَ ٍة َأ‬
َ ‫ص لُ َه ا ثَ ابِ تٌ َو فَ ْر ع‬ َ ‫ض َر‬ َ ‫َأ لَ ْم ت ََر َك ْي‬
َ ‫ف‬
َ ‫اس لَ َع لَّ ُه ْم يَت ََذ َّك ُر‬
‫ون‬ َ َ‫ب هَّللا ُ اَأْل ْم ث‬
ِ َّ‫ال لِ لن‬ ْ َ‫بِ ِإ ْذ ِن َر بِّ َه ا َو ي‬
ُ ‫ض ِر‬
• “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik
seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu
memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” (QS:Ibrahim |
• Dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim bahwasanya suatu hari Nabi ‫ ﷺ‬datang dengan
membawa beberapa butir kurma. Kemudian beliau bersabda,
• ْ ‫ِإ نَّ ِم نْ الش ََّج ِر ش ََج َرةً َم ثَ لُ َه ا َك َم ثَ ِل ْال ُم‬
‫س لِ ِم‬
• “Sesungguhnya di antara pohon-pohon, ada sebuah pohon yang dipermisalkan seperti seorang
muslim.”
• #2. Selalu bersyukur kepada Allah dan Berdoa diberikan selalu kebaikan
• pernah Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan pada istrinya Aisyah untuk diamalkan.
•  
• Dari Ummul Mukmini ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan doa berikut ini,
‫ـ َمـاـ َعـلِـ ْمـ ُـ‬، ‫ـ َوـَأ ُعـ ْوـ ُذـ ِبـ َـكـ ِـمـ َـنـ اـلـ َّشـ ِّرـ كُـلـِّ ِـهـ َعـاـ ِـجـلِـ ِـهـ َوـآـ ِـجـلِـ ِـهـ‬، ‫تـ ِـمـنْـ ُهـ َوـ َمـاـ لَـ ْمـ َأ ْعـلَـ ْمـ‬
‫تـ ِـمـنْـ ُهـ َوـ َمـاـ لَـمْـ‬ ‫عـلِـ ْمـ ُـ‬ َ ‫ـ َمـاـ‬، ‫عـاـ ِـجـلِـ ِـهـ َوـآـ ِـجـلِـ ِـهـ‬ َ ‫اـلـلـَّ ُهـمَّـ ِإ نـِّيـ َأ ْـسـَألُـ َـكـ ِـمـ َـنـ اـلـ‬
َ ‫خـيْـ ِـرـ كُـلـِّ ِـهـ‬ •
‫بـ‬
‫جـنـَّ َةـ َوـ َمـاـ قـ َّرـ َـ‬ َ ‫ـ اـلـلـَّ ُهـمَّـ ِإ نـِّ يـ َأ ْـسـَألُـ َـكـ اـلـ‬،‫عـبْـ ُدـ َكـ َوـنَـ ِبـيـُّ َـكـ‬
َ ‫ـ َوـَأ ُعـ ْوـ ُذـ ِبـ َـكـ ِـمـ ْـنـ َـشـ ِّرـ َمـاـ َعـاـ َذـ ِبـ ِـهـ‬،‫خـيْـ ِـرـ َمـاـ َـسـَألَـ َـكـ َعـبْـ ُدـ َكـ َوـنَـ ِبـيـُّ َـكـ‬ َ ‫ـ اـلـلـَّ ُهـمَّـ ِإ نـِّيـ َأ ْـسـَألُـ َـكـ ِـمـ ْـنـ‬، ‫َأ ْعـ لَـ ْمـ‬
َ ‫جـ َعـ َـلـكُـ َّلـ َقـ َـضـاـ ٍءـ َقـ َـضـيْـتَـ ُهـ ِلـيـ‬
‫خـيْـ ًرــا‬ ‫ـ َوـَأ ْـسـَألُـ َـكـ َأ ْـنـ تَـ ْـ‬، ‫بـِإ لَـيْـ َهـاـ ِـمـ ْـنـ َقـ ْوـ ٍـلـ َأ ْوـ َعـ َمـ ٍـلـ‬ ُ ‫ـ َوـَأ‬،‫عـ َمـ ٍـلـ‬
‫عـ ْوـ ُذـ ِبـ َـكـ َمـ َـنـ اـلـنـَّاـ ِـرـ َوـ َمـاـ َقـ َّرـ َـ‬ َ ‫ِإ لَـيْـ َهـاـ ِـمـ ْـنـ َقـوـ ٍـلـ َأ ْوـ‬
• ALLOHUMMA INNI AS-ALUKA MINAL KHOIRI KULLIHI ‘AAJILIH WA AAJILIH, MAA ‘ALIMTU MINHU WA MAA LAM A’LAM.
WA A’UDZU BIKA MINASY SYARRI KULLIHI ‘AAJILIH WA AAJILIH MAA ‘ALIMTU MINHU WA MAA LAM A’LAM.
ALLOHUMMA INNI AS-ALUKA MIN KHOIRI MAA SA-ALAKA ‘ABDUKA WA NABIYYUK MUHAMMADUN SHALLALLAHU
‘ALAIHI WA SALLAM. WA A’UDZU BIKA MIN SYARRI MAA ‘AADZA BIHI ‘ABDUKA WA NABIYYUK. ALLOHUMMA INNI AS-
ALUKAL JANNAH WA MAA QORROBA ILAIHAA MIN QOULIN AW ‘AMAL. WA ‘AUDZU BIKA MINAN NAARI WA MAA
QORROBA ILAIHAA MIN QOULIN AW ‘AMAL. WA AS-ALUKA AN TAJ’ALA KULLA QODHOO-IN QODHOITAHU LII
KHOIROO.
• Artinya:
• Ya Allah, aku memohon kepada-Mu semua kebaikan yang disegerakan maupun yang ditunda, apa yang aku ketahui
maupun tidak aku ketahui. Aku berlindung kepada-Mu dari semua keburukan, baik yang disegerakan maupun yang
ditunda, yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu dari kebaikan apa
yang diminta oleh hamba dan Nabi-Mu Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada-Mu dan aku berlindung kepada-Mu
dari apa yang diminta perlindungan oleh hamba dan nabi-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu surga dan apa yang
mendekatkan kepadanya baik berupa ucapan maupun perbuatan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka dan apa
yang mendekatkan kepadanya baik berupa ucapan atau perbuatan. Dan aku memohon kepada-Mu semua takdir yang
Engkau tentukan baik untukku. (HR. Ibnu Majah, no. 3846 dan Ahmad, 6:133. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa
sanad hadits ini sahih).
• #2. Selalu bersyukur kepada Allah dan berdoa kepadaNya
• Sesungguhnya kesudahan yang baiklah bagi seorang yang bertakwa, baik di
dunia maupun di akhirat. Akhir cerita dari orang yang bertakwa adalah kekelan
dan kebahagiaan. Oleh karena itu, bersyukurlah kepada Allah ‫ ﷻ‬atas nikmat-
Nya yang begitu banyak. Allah ‫ ﷻ‬telah berjanji akan menambah nikmat-Nya
bagi siapa yang bersyukur.
• ﴿ ‫يد‬ َ َ‫يدنَّ ُك ْم َو لَِئنْ َك فَ ْرتُ ْم ِإنَّ َع َذابِي ل‬
ٌ ‫ش ِد‬ َ ْ‫َوِإ ْذ تََأ َّذ َن َر ُّب ُك ْم لَِئن‬
َ ‫ش َك ْرتُ ْم َأَل ِز‬
• “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
(QS:Ibrahim | Ayat: 7).
• #3. Muslim itu seperti buah Utrujah jika ia mengaji dan mengamalkan Alquran
• Buah utrujah itu: wanginya tercium, rasanya enak.
• Dari Abu Musa Al Asy’ariy radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
‫آن‬ َ ْ‫ َو ْال ُم ْؤ ِم ُن الَّ ِذ ى الَ يَ ْق َر ُأ ْال قُر‬، ٌ‫ طَ ْع ُم هَا طَ يِّبٌ َو ِر ي ُح هَا طَ يِّب‬، ‫آن َو يَ ْع َم ُل بِ ِه َك اُأل ْت ُر َّج ِة‬ َ ْ‫ْال ُم ْؤ ِم ُن الَّ ِذ ى يَ ْق َر ُأ ْال قُر‬ •
ٌ‫ ِر ي ُح هَا طَ يِّب‬، ‫آن َك ال َّر ي َْح انَ ِة‬َ ْ‫ق الَّ ِذ ى يَ ْق َر ُأ ْال قُر‬
ِ ِ‫ َو َم ثَ ُل ْال ُم نَاف‬، ‫يح لَهَا‬ َ ‫ طَ ْع ُم هَا طَ يِّبٌ َو الَ ِر‬، ‫َو يَ ْع َم ُل بِ ِه َك التَّ ْم َر ِة‬
‫يث – َو ِر ي ُح هَا ُم ٌّر‬ ٌ ِ‫ طَ ْع ُم هَا ُم رٌّ – َأ ْو َخ ب‬، ‫آن َك ْال َح ْن ظَ لَ ِة‬ َ ْ‫ق الَّ ِذ ى الَ يَ ْق َر ُأ ْال قُر‬
ِ ِ‫ َو َم ثَ ُل ْال ُم نَاف‬، ٌّ‫َو طَ ْع ُم هَا ُم ر‬
• “Permisalan orang yang membaca Al Qur’an dan mengamalkannya adalah bagaikan buah
utrujah, rasa dan baunya enak. Orang mukmin yang tidak membaca Al Qur’an dan
mengamalkannya adalah bagaikan buah kurma, rasanya enak namun tidak beraroma. Orang
munafik yang membaca Al Qur’an adalah bagaikan royhanah, baunya menyenangkan namun
rasanya pahit. Dan orang munafik yang tidak membaca Al Qur’an bagaikan hanzholah, rasa
dan baunya pahit dan tidak enak.” (HR. Bukhari, no. 5059)
• Utrujah itu baunya enak tercium, kalau dirasakan buahnya pun enak.
SEJARAH DAN DEFINISI
• Apoteker Muslim /Praktisi/Tenaga Ahli Farmasi
• Sejak kapan kita beperan..??
• Eksistensi ilmu farmasi tidak bisa dilepaskan dari kejayaan peradaban Islam di masa dinasti
Abbasiyyah yang melakukan gerakan penerjemahan secara besar-besaran. salah satu
karya penting yang diterjemahkan pada waktu itu, adalah De Material Medica karya
Dioscorides. Selain itu, para ilmuwan muslim juga melakukan transfer pengetahuan tentang
obat-obatan dari berbagai naskah yang berasal dari Yunani, China, Persia.
• Pada abad ke-7 sampai ke-17, para ilmuwan muslim secara khusus memberi perhatian
khusus untuk melakukan investigasi atau pencarian, terhadap beragam produk alam yang
dapat digunakan sebagai obat-obatan. Apa yang dilakukan oleh para ilmuwan muslim ini
adalah bentuk dari manifestasi dari sabda Rasulullah SAW, “Bahwa setiap penyakit pasti
ada obatnya”.
PERADABAN ISLAM DALAM BIDANG FARMASI
• Peradaban Islam adalah peradaban yang telah merintis bidang farmasi, serta menjadikan
farmasi tetap bertahan sampai sekarang. Banyak para ilmuwan muslim di era kejayaan Islam,
sudah berhasil menguasai riset ilmiah mengenai komposisi, dosis, penggunaan, dan efek dari
obat-obatan sederhana dan  campuran. Seperti adas manis, kayu manis, cengkeh, sulfur,
merkuri dan lain sebagainya.
• Selain menguasai bidang farmasi, masyarakat muslim tercatat sebagai peradaban pertama
yang mempunyai apotek dan toko obat. Apotek pertama yang ada di dunia berdiri di kota
Baghdad pada tahun 754 M, dimana pada waktu itu Baghdad menjadi pusat pemerintahan
dinasti Abbasiyah sekaligus pusat peradaban dunia.
• Hal ini menepis anggapan bahwa apotek dan ilmu farmasi berasal dari Barat, tetapi
kenyataannya apotek di barat baru ada sekitar tahun 1400 M atau akhir abad ke-14 M.
• Masa perkembangan farmasi pada kejayaan Islam ini melahirkan tokoh-tokoh muslim yang
berperan penting dalam ilmu kedokteran dan farmasi. Hal ini tergambar dalam kitab-kitab
yang dihasilkan oleh para ilmuwan muslim seperti Jabir Ibnu Hayyan yang mengarang kitab
yang berjudul al-Khama’ir  (Fermentasi), al-Khawash al-Kabir (buku besar tentang sifat
kimiawi).
• Banyak tokoh-tokoh besar Islam, yang mempunyai andil besar dalam kemajuan bidang
farmasi. Diantaranya adalah Muhammad Ibnu Zakariya al-Razi yang mengembangkan obat-
obatan, Abu al-Qosim al-Zahrawi yang merintis tentang distiliasi dan sublimasi, al-Biruni yang
menulis buku tentang farmakhologi yang bernama al-Saydalah (kitab tentang obat-obatan)
dan berbagai ilmuwan muslim lainnya yang menekuni bidang farmasi.
• Perkembangan farmasi menurut Abu al-Wafar Abdul Akhir ada empat fase. Fase pertama
yaitu antara tahun 720 – 776 M, fase kedua terjadi antara tahun 777-930 M, fase ketiga
berlangsung diantara tahun 936-1165 M, adapun fase ke-4 terjadi direntang tahun 1095-1248
M. pada setiap fase ini lah, muncul ulama-ulama besar Islam yang menekuni dunia farmasi
dan melakukan ijtihad dalam bidang farmasi. Sehingga pada setiap fase ini, muncul sesuatu
yang baru dan memiliki karakteristik sendiri-sendiri.
• Dengan majunya bidang farmasi pada masa kejayaan Islam, toko obat-obatan atau apotek
mulai menjamur seperti jamur yang tumbuh di musim hujan. Toko obat tidak hanya menjamur
di kota Baghdad yang menjadi kota metropolis dunia, tetapi juga di kota-kota Islam lainnya.
• Bahkan para ahli farmasi pada waktu itu sudah mempunyai apotek sendiri-sendiri. Mereka
memanfaatkan keahliannya untuk meracik berbagai obat-obatan dan kemudian
menyimpannya di toko obat miliknya.
• Islam dan peradabannya mendominasi bidang farmasi sampai abad ke-17 M. setelah era
kejayaan Islam memudar, ilmu meracik dan membuat obat-obatan di kuasai oleh dunia Barat
yang telah bangkit dari masa kegelapannya.
KEDUDUKAN ILMU DALAM ISLAM
• Allah Ta'ala akan meninggikan derajat bagi orang yang berilmu,
• "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat" (QS al-Mujadalah: 11)
• Dan kita sangat dianjurkan untuk terus belajar dan menambahkan ilmu dalam hidup ini.
• Dan katakanlah (wahai Nabi Muhammad) tambahkanlah ilmu kepadaku. (QS Thaaha: 114)
• Adapun salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya, dari hadis
Abu Hurairah radhiyallahu anhu. Yang membahas menuntut ilmu, sesungguhnya Nabi
shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
• Barangsiapa yang menempuh suatu perjalanan dalam rangka untuk menuntut ilmu maka Allah
akan mudahkan baginya jalan ke surga. Tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu masjid di
antara masjid-masjid Allah, mereka membaca Kitabullah serta saling mempelajarinya kecuali
akan turun kepada mereka ketenangan dan rahmat serta diliputi oleh para malaikat. Allah
menyebut-nyebut mereka di hadapan para malaikat.
• Tetapi apakah hanya cukup dengan memiliki ilmu yang bermanfaat kita mendapatkan jalan
yang lurus? Maka belumlah lengkap apabila kita belum mengamalkan ilmu yang kita miliki itu
kepada orang lain. Sebagaimana hadis berikut,
• Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (HR. Ahmad, ath-Thabrani,
ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami no:3289).
MASALAH DUNIA FARMASI NOWADAYS
• #1. Titik kritis Kehalalan bahan obat dan makanan
• Obat adalah produk farmasi yang terdiri dari bahan aktif dan bahan farmaseutik (bahan
pembantu eksipien). Jadi dalam satu obat bisa terbuat lebih dari 2 sampai 3
bahan. Perkembangan teknologi proses pembuatan obat kini semakin maju dan membuat
kita sebagai konsumen tidak menyadari akan kandungan bahan obat yang ada dipasaran.
• Sumber bahan aktif obat dan bahan farmaseutik bermacam-macam. Bisa berasal dari
tumbuhan, hewan, mikroba, bahan sintetik kimia, bahkan dari virus yang dilemahkan atau
bahan yang berasal dari manusia.
Baik bahan aktif maupun bahan farmaseutik memiliki titik kritis kehalalan. Hal ini
dimungkinkan oleh adanya perkembangan teknologi proses pembuatan dan produksi obat
yang semakin maju. Selain itu adanya juga kecenderungan khasiat yang diklaim sang
produsen, obat hanya akan efektif jika menggunakan bahan tertentu saja.
• #2. Kita juga mesti mengkritisi kehalalan obat dalam dari Bentuk Sediannya obatnya. Contohnya
adalah obat berbentuk tablet. Bahan yang mesti diwaspadai dalam proses pembuatan obat berbentuk
tablet sering digunakan bahan magnesium stearat, monogliserida  yang berasal dari turunan lema.
Demikian juga dengan obat berbentuk serbuk dan kaplet, penggunaan laktosa dalam proses produksi
obat serbuk adalah yang mesti diperhatikan, dimana enzim hewani bisa saja berperan dalam
pembuatan laktosa ini. Termasuk juga penggunaan bahan pewarna.
• Cangkang kapsul pun mesti diperhatikan, sebab sebagian besar bahan yang digunakan dalam proses
pembuatan kapsul mempergunakan gelatin. Seperti diketahui, bahwa gelatin bisa berasal dari tulang
maupun kulit hewan, seperti babi, sapi maupun ikan.
• Tidak berhenti sampai di sini saja, obat berbentuk cair atau liquid juga mesti diperhatikan. Terutama
penggunaan etanol atau alkohol dan flavor (perasa) yang digunakan. Sebab bisa saja flavor tersebut
terbuat dari bahan penyusun (ingredient) dan pelarut yang tidak jelas kehalalannya.
• Obat berbentuk pil  dan injeksi (suntik) juga sama, bahan penyusun obat seperti gliserin yang bisa saja
berasal dari turunan lemak juga mesti diperhatikan. Termasuk juga penggunaan bahan gelatin yang
banyak digunakan. Demikian halnya penggunaan protein darah manusia dalam obat injeksi. Etanol
dan gliserin pun dapat digunakan dalam obat-berbentuk suntik tersebut. Contoh lain adalah Insulin
yang bisa berasal dari pankreas babi, atau lovenox (obat injeksi anti penggumpalan darah) yang juga
bisa berasal dari babi.

• Sumber : Jurnal Halal


• #3. Sumber peraturan GMP produk obat-obatan , terutama yang mendukung nilai
syariah , kehalahalan, nahan aktif/pharmaceutika atau proses yang pembuatannya
• Di Malaysia sebagai contoh GMP nya sangat mendukung syariah .
• Ketentuan yang berlaku di Malaysia untuk produk obat-obatan sebagaimana dalam
Malaysian Standard MS 2424:2012, dimana perusahaan farmasi diwajibkan mematuhi
aspek-aspek hukum syariah untuk obat-obatan sebagai berikut : 1. Obat-obatan tidak
boleh mengandung bagian atau produk hewan yang tidak halal atau tidak disembelih
sesuai ketentuan Islam. 2. Obat-obatan tidak boleh mengandung najis. 3. Obat-obatan
harus aman untuk digunakan manusia, yakni tidak beracun, tidak memabukkan atau tidak
berbahaya bagi kesehatan sesuai dosis yang ditentukan. 4. Obat-obatan tidak dapat
dibuat, diproses atau diproduksi menggunakan peralatan yang terkontaminasi dengan
najis. 5. Obat-obatan tidak boleh mengandung bagian manusia atau derivatnya yang tidak
halal. 6. Selama persiapan, pengolahan, penanganan, pengemasan, penyimpanan dan
distribusi, mereka harus dipisahkan secara fisik dari produk tidak halal dan najis. Untuk
memenuhi ketentuan tersebut industri farmasi diharuskan menerapkan Cara Produksi
Obat yang Baik untuk Obat-Obatan Halal (Good Manufacturing Practices (GMPs) for Halal
Pharmaceuticals).
• Bahan farmasi yang juga selalu membawa perhatian umat Islam adalah alkohol, lebih tepat
etanol atau etil alkohol. Etanol adalah salah satu yang paling banyak digunakan pada sediaan
cair yang berfungsi sebagai penstabil. Etanol juga dapat digunakan sebagai pelarut dalam
proses ekstraksi pada produk farmasi. Senyawa alkohol, seperti hidroksil(-OH) ---
mengandung gugus fungsional ---, umumnya diperbolehkan dengan kondisi yang tidak
berasal dari khamr (minuman beralkohol yang memabukkan atau minuman keras). Ketentuan
produksi dan kuantitas etanol (etil alkohol) pada produk akhir (makanan atau obat-obatan)
sangat kecil dan tidak akan memabukkan. (Jumlah yang ditoleransi adalah 0,01 persen pada
produk akhir, dan menjadi ketentuan untuk sertifikasi halal di Malaysia, sebagaimana dikutip
dari INHART IIUM, 2013).
• Isu Halal pada Produk Kosmetika Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan
untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ
genital bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan,
mengubah penampilan dan/atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara
tubuh pada kondisi baik. (dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1176/MENKES/PERN/III/2010 Tentang Notifikasi Kosmetika).
PERAN APOTEKER MUSLIM , HOW?
• # 1. Mendukung Pemerintah dalam hal halal dan haram produk sesuai aturan yang dikeluarkan LPPOM
MUI pusat .
• Bicara soal produk, terkait keamanan dan kepercayaan, karena itulah ada yang namanya sertifikat halal
dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sertifikat halal adalah sertifikat yang menyatakan bahwa suatu
produk (makanan, minuman, dan sebagainya) tidak mengandung unsur yang diharamkan, atau bahan
baku dan pengolahan dilakukan dengan metode produksi yang sudah memenuhi kriteria syariat Islam.
• Dalam Undang-Undang No.33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, telah diatur bahwa setiap
produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di wilayah Indonesia wajib bersertifikat halal, kecuali
produk haram.
• Kategori "produk" pada undang-undang itu mencakup barang dan/atau jasa yang terkait dengan
makanan, minuman, obat, kosmetik, produk kimiawi, produk biologi, produk rekayasa genetik, serta
barang gunaan yang dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan oleh masyarakat.
• Jika Anda pelaku usaha pelaku menengah (UKM) terkait produk kuliner atau pangan, sebaiknya memiliki
sertifikat halal ini, selain izin edar dari lembaga BPOM RI atau Dinas Kesehatan setempat (SPP-IRT).
Sertifikat di tangan, Anda tenang dalam menjalankan usaha, masyarakat pun merasa aman jika
menggunakan produk Anda.
 "Produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di wilayah Indonesia wajib
bersertifikat halal" bunyi pasal 4 UU NO 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal
(JPH). Pemberlakuan ketentuan ini efektif lima tahun setelah UU diundangkan sejak
17 Oktober 2014 atau berlaku 17 Oktober 2019.

Kenapa harus ada kewajiban sertifikat halal bagi produk yang beredar di Indonesia?

UU JPH yang digagas sejak 2006 merupakan inisiatif DPR, beberapa pertimbangan
UU ini adalah antara lain "Menjamin setiap pemeluk agama untuk beribadah dan
menjalankan ajaran agamanya, negara berkewajiban memberikan pelindungan dan
jaminan tentang kehalalan produk yang dikonsumsi dan digunakan masyarakat“

Dalam UU ditegaskan bahwa produk adalah barang dan/atau jasa yang terkait dengan
makanan, minuman, obat, kosmetik, produk kimiawi, produk biologi, produk rekayasa
genetik, serta barang gunaan yang dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan oleh
masyarakat.
"Produk Halal adalah Produk yang telah dinyatakan halal sesuai dengan syariat Islam" penjelasan UU JPH.

Bagaimana cara mendapatkan sertifikat halal?

Pemohon sertifikat halal diawali mengajukan permohonan sertifikat Halal oleh Pelaku Usaha kepada Badan
Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

Selanjutnya, BPJPH melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen. Pemeriksaan dan/atau pengujian kehalalan
Produk dilakukan oleh Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) yang bisa dibentuk oleh masyarakat maupun pemerintah.

LPH harus lebih dahulu memperoleh akreditasi dari BPJH yang bekerjasama dengan MUI. Penetapan kehalalan
Produk dilakukan oleh MUI melalui sidang fatwa halal MUI dalam bentuk keputusan Penetapan Halal Produk yang
ditandatangani oleh MUI.

"BPJPH menerbitkan Sertifikat Halal berdasarkan keputusan Penetapan Halal Produk dari MUI tersebut"

Ketentuan UU No 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH) diatur rinci dalam Peraturan Pemerintah (PP)
No 31 tahun 2019, yang mengatur lebih detil antara lain pada pasal 2, ayat:

(2) Produk yang berasal dari bahan yang diharamkan dikecualikan dari kewajiban bersertifikat halal
(3) Produk yang sebagaimana dimaksud ayat (2) wajib diberikan keterangan tidak halal
(4) Pelaku usaha wajib mencantumkan keterangan tidak halal pada produk sebagaimana dimaksud pada ayat 3. 
• #2. Mengembangkan produk Halal baik dari sumber bahan aktif/tambahan serta proses
pembuatannya yang menggunakan media/bahan yang dijamin halalnya

• #3. Mengembangkan dan melestarikan AT THIBBUN NABAWI sebagai sarana


pengobatan yang di lakukan oleh Rasulullah SAW.
7 KEBIASAAN YANG BERMANFAAT DAN EFEKTIF
DALAM DUNIA KERJA
• 7 Kebiasaan Manusia yang Efektif  :
• #1 Menjadi Proaktif
• #2 Merujuk pada Tujuan
• #3 Prioritaskan yang Utama
• #4 Berpikir Kemenangan Bersama
• #5 Memahami sebelum Dipahami
• #6 Wujudkan Sinergi
• #7 Mengasah Gergaji
#1 MENJADI PROAKTIF

• 7 Kebiasaan Manusia yang Efektif  : Kebiasaan pertama adalah


Bersikap Proaktif (Be Proactive). Di dalam bukunya, Dr. Stephen
menjelaskan bahwa sikap proaktif lebih dari sekedar mengambil inisiatif,
berani bertanggung jawab atas diri sendiri. Orang-orang yang proaktif
adalah orang-orang yang mau dan mampu memlih perilaku, mau
bergerak dan berubah.
• Kita tidak hanya dapat diam dan menyalahkan kondisi atas keuangan
kita pada orang lain: orang tua kita, pasangan kita, saudara-saudara
kita, tempat kerja kita dan lain sebagainya. Ciri-ciri orang proaktif adalah
bahasa yang mereka gunakan. Seorang proaktif akan menggunakan
kata-kata seperti saya mau, saya bisa, saya akan, saya mampu, saya
lebih memilih dan lainnya.
#2. MERUJUK PADA TUJUAN (BEGIN WITH THE
END IN MIND).

• Kebiasaan kedua adalah Pernahkah Anda bertanya pada anak-anak, besok besar ingin
menjadi apa?
• Pernahkan Anda bertanya atau ditanya berapa target penjualan tahun ini?
• Pernahkah Anda bertanya nanti desain rumahnya seperti apa?
•  Kebiasaan yang ke 2 didasarkan oleh imajinasi, kemampuan untuk melihat sesuatu yang
ada dipikiran Anda yang belum dapat dilihat oleh mata Anda. Ketika seseorang
membayangkan sesuatu yang positif dan bergerak ke arah kesuksesan, biasanya orang
itu akan mendapatkan apa yang ada di pikirannya. Seperti hukum The Secrets.
7 KEBIASAAN MANUSIA YANG EFEKTIF  : #3 PRIORITASKAN YANG
UTAMA

• Kebiasaan ketiga adalah “Memprioritaskan yang Utama” (Put First


Things First). Pernahkah Anda kebingungan dalam pekerjaan?
Terlalu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, dalam waktu
yang terbatas?
•  Cara yang harus dilakukan adalah membuat prioritas. Bagi
pekerjaan-pekerjaan utama yang harus diselesaikan segera.
Pekerjaan mana yang masih dapat ditunda. Selesaikan pekerjaan-
pekerjaan utama dengan segera.
7 KEBIASAAN MANUSIA YANG EFEKTIF  : #4 BERPIKIR KEMENANGAN
BERSAMA

• Kebiasaan keempat adalah “Berpikir Kemenangan Bersama” (Think Win-Win)


Berpikir kemenengan bersama bukanlah ilmu yang dapat dikuasai dalam waktu
singkat, karena berpikir kemenangan bersama didasarkan pada karakter
seseorang dalam berinteraksi dan berkolaborasi.

• Sebagian dari kita seringkali di beri pelajaran pada perbandingan dan kompetisi.
Contoh: pendidikan mengajarkan kita untuk bekerja sendiri, menjadi juara di
dalam kelas. Pendidikan belum mengajarkan kita untuk berkolaborasi untuk
mendapatkan sesuatu yang lebih besar.
• Seseorang yang mampu berpikir kemenangan bersama memiliki tiga karakter
utama yaitu: integritas, kedewasaan dan berpikir berlimpah.
7 KEBIASAAN MANUSIA YANG EFEKTIF  : #5 MEMAHAMI SEBELUM
DIPAHAMI

• Kebiasaan kelima adalah: “Memahami sebelum Dipahami” (Seek First To Understand,


Then To Be Understood) . Banyak orang belajar untuk berkomunikasi, berbicara di depan
umum, tetapi kebanyakan orang kesulitan untuk dapat mendengar dan memahami orang
lain
7 KEBIASAAN MANUSIA YANG EFEKTIF  : #6 WUJUDKAN SINERGI

• Kebiasaan keenam adalah: “Wujudkan Sinergi” (Synergize). Sinergi mungkin kata yang sering
diucapkan oleh para pemimpin (leader). Apa makna sinergi? Sinergi adalah cara untuk
menghasilkan alternatif ketiga (bukan caraku, bukan caramu), melainkan cara ketiga yang
lebih baik ketimbang cara kita masing-masing.

• Inti dari kata sinergi adalah memanfaatkan perbedaan-perbedaan yang ada untuk mengatasi
masalah dan memanfaatkan peluang.
• Pernahkah Anda berdiskusi dengan rekan kerja atau teman dan berakhir ribut? Jika ya, dapat
diibaratkan dengan 1+1= 1/2.
• Pernahkah Anda berdiskusi dengan rekan kerja atau teman dan berakhir pada solusi yang
lebih menguntungkan? Jika ya, dapat diibaratkan dengan 1+1 = 1 ½ atau 2 atau 3. Disinilah
sinergi terbentuk.
7 KEBIASAAN MANUSIA YANG EFEKTIF  : #7 MENGASAH GERGAJI

• Kebiasaan ketujuh yaitu “Mengasah Gergaji” (Sharpen The Saw). Pernahkah Anda
terbayang, Anda mengasah gergaji? Mengasah gergaji menurut Dr. Stephen adalah
memaksimalkan kemampuan yang kita miliki dan menyeimbangkan fisik, social, mental
dan spiritual.

The 7 Habits of Highly Effective People – Stephen R.


Covey.
Semakin tua usia pohon kurma, maka semakin baik buahnya, semakin kuat akarnya, dan
semakin banyak manfaatnya.
Nabi ‫ ﷺ‬pernah ditanya:
ُ ‫ (( َمنْ طَا َل ُع ُم ُرهُ َو َح‬:‫س َخ ْي ٌر؟ قَا َل‬
ُ‫س َن َع َملُه‬ ُّ ‫َأ‬
ِ ‫ي النَّا‬
“Siapakah orang yang paling baik?” Beliau menjawab, “Orang yang panjang usianya dan baik
amalannya.”

ALHAMDULILLAH

THE END

Anda mungkin juga menyukai