Anda di halaman 1dari 182

َ‫ار ٌة لما‬ َّ

َ ‫كف‬ ُ َّ َ َ ْ َ َ ُ َّ َ ُ َ َ َ
‫ (العمرة إىل العمر ِة‬:‫هلل صل اهلل علي ِه وسلم‬ ِ ‫ول ا‬
ِ ‫قال رس‬
ُ َّ ٌ ُ ‫ليس‬َ ‫املربور‬
ُ ُّ َ َ‫بين‬
‫ يف‬،‫جزاء إال اجلنة) رواه ابلخاري‬ ‫هل‬ ‫واحلج‬ ،‫هما‬
‫ عن أيب هريرة‬،‫صحيح ابلخاري‬

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: “Dari satu umrah ke umrah berikutnya menjadi


kafarat di antara keduanya dan haji mabrur tidaklah ada balasan kecuali
surga.” (HR. Bukhari dari Abu Hurairah)
• DAFTAR ISI ......................................................................... 1
• KATA PENGANTAR ........................................................... 2
• Adab-Adab Sebelum Memulai Perjalanan ............... 4
• DALIL-DALIL KEUTAMAAN IBADAH
HAJI & UMRAH .................................................................. 6
• FIQH THAHARAH DAN SHALAT .................................. 15
• Thaharah ............................................................................... 16
• Shalat ...................................................................................... 25
• Shalat Jenazah .................................................................... 37
• Shalat Qashar & Jamak .................................................... 42
• PEMBEKALAN MANASIK HAJI & UMRAH ................. 47
• Masy'aril Haram .................................................................. 50
• Makkah Al Mukarramah .................................................. 54
• Madinah Al Munawarrah ................................................ 67
• FIQH UMRAH ..................................................................... 86
• FIQH HAJI ............................................................................ 114
• KIAT-KIAT HAJI MABRUR ............................................... 137
• CATATAN LAINNYA .......................................................... 144
• Informasi Cuaca .................................................................. 150
• Bahasa Arab untuk Jamaah Haji dan Umrah .......... 153
• Direktori Belanja di Arab Saudi ..................................... 154
• Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan ..................... 167
• Daftar Perlengkapan Kabin & Bagasi.......................... 172
• Mutaba'ah Harian .............................................................. 174

1
KATA PENGANTAR

Kita adalah insan, maka melekat di kata itu sifat nausun (bergerak &
berubah), unsun (lunak & jinak), nisyun (lupa & lalai). Allah yang Maha
Bijaksana menyediakan untuk kita titik-titik perhentian agar merenungi
gerak, mengokohkan lunak, dan mengingatkan lalai. Titik perhentian itu
ada yang harian seperti shalat 5 waktu. Ada pekanan seperti khuthbah
Jumat. Ada bulanan seperti Ayyamul Bidh. Ada tahunan seperti
Ramadhan.

Di titik perhentian itu kita dihubungkan kembali dengan Allah, Dia


Pencipta, Pengarunia Rizqi, Pemelihara, Pemilik, Pengatur Urusan.
Bagaikan gadget yang diisi ulang baterainya, siap untuk kembali
melayani. Inilah ibadah, mengisi ulang ruh tuk kian berdharma-bakti.
Dalam puncak kepayahan da’wah, Sang Nabi juga dikaruniai tamasya
ruhani. Beliau mengisi ulang daya juang dengan bermi’raj menghadap
Allah.

Seumur hidup sekali, kita juga memiliki kewajiban menunaikan haji, titik
perhentian yang bukan cuma di waktu asasi tapi juga tempat tersuci.
Ketika haji memiliki masa tunggu, ada ‘umrah bagi yang mampu. Jika
titik perhentian lain kita sambil mengerjakan hal lain, ‘umrah seharusnya
fokus tanpa mengerjakan hal lain.

Jika perhentian lain bak gadget diisi ulang sembari tetap dipakai, ‘umrah
seharusnya seperti isi ulang tanpa diganggu penggunaan. Catat bahwa
‘umrah bukan semata menikmati kehusyu’an bersunyi & kesyahduan
tempat suci. Ia harus jadi pengisian bekal juang sepulangnya. Maka
membayar biaya ‘umrah semoga tak mengurangi kepedulian pada yang
susah dan sedang terkena bencana, bahkan menambah gelora untuk
terus berbagi.

Maka, marilah kita berusaha meluruskan niat dan senantiasa


memperbaikinya. Kita patut dan baik meminta apa pun kepada Allah
Ta’ala, termasuk dalam urusan dunia kita, tetapi niat umrah kita jangan
sampai bergeser dari tha’at semata untuk mengharap ridha Allah Ta’ala.
Semoga kita dapat meluruskan niat bahwa tidaklah kita kesini kecuali
untuk memenuhi panggilan Allah Ta’ala. “Labbaik Allahumma Umrotan”.

2
Mari kita petik pelajaran dari nasihat Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah.
Beliau berkata, “Tidak ada sesuatu yang paling berat yang aku hadapi
daripada niat, karena niat selalu berubah-ubah.”

Semoga ‘umrah menjadi penguat keyakinan bahwa rizqi Allah tak


terkurangi oleh ibadah yang ditunaikan dan infaq yang ditebarkan.
Semoga ‘umrah menjadi pengokoh semangat berkorban menghayati
napak tilas keluarga Ibrahim, “Allah takkan siakan ‘amal & iman”.
Semoga ‘umrah jadi langkah-langkah teresapnya cinta dan keteladanan
dari perjuangan Sang Nabi serta para Sahabat dalam Sirah Nabawiyah.
Semoga ‘umrah benar-benar menjadi saat-saat mesra mengambil cinta
dari langit untuk ditebarkan di bumi di kala pulang nanti.

Semoga kita dijaga dari ‘umrah yang berbekal hasrat tamasya


serta syahwat belanja, pulangnya tanpa bertambah taqwa dan
akhlaq mulia. Semoga ‘umrah kita mabrurah, bukan cuma menikmati
ekstase mengunjungi tempat suci, melainkan menyucikan ruhani dan
membersihkan hati. Lalu pulang dengan ibadah indah, taat berlipat,
dakwah tumpah, jihad melesat, sedekah meruah, ihsan meningkat, serta
ikhlas kian murni.

Semoga Shalihin(at) semua, semuanya saja, dikaruniai segala


keutamaan itu, baik dengan diberi kesempatan ‘umrah ataupun belum.
Semoga Allah ridhai kita menjadi tamu-Nya, penjenguk Nabi-Nya dan
pulang membawa oleh-oleh yang tumpah keberkahannya bagi sesama.

Aamiin.
H. Salim A. Fillah

3
adab-adab sebelum
memulai perjalanan
Ada beberapa langkah adab sebelum melangsungkan perjalanan
sebagaimana keterangan dari Imam An-Nawawi:

1. Berwasiat
2. Mengadirkan saksi untuk wasiat
3. Pamit dan meminta maaf kepada orang-orang yang menemani
keseharian kita
4. Minta restu orang tua, guru, dan mereka yang patut dihormati
5. Tobat kepada Allah
6. Minta pertolongan-Nya agar diberi kemudahan dalam perjalanan
7. Mempersiapkan ilmu sebelum keberangkatan.

Mengutip dari kitab Al-Adzkar sebagai berikut ibaroh/nashnya:


َ ُ
َ‫ أ ْن يُ ْو ِص‬:‫ ِمنْ َها‬، ‫جتَه ْد ف َتْ ِصيْل أ ُم ْور‬ ْ َ ْ َ َ َّ َ َ ُ ُ ْ َ َّ َ َ ْ َ َ
ٍ ِ ِ ِ ‫ف ِإذا ِاستقر عزمه ع السف ِر فلي‬
ُ ْ َّ ُ َّ َ ْ ْ ْ ْ َ ُ ََْ َ
‫ َوي َ ْستَ ِحل ك َم ْن بَينَه‬،‫ َوليُش َهد َع َو ِص َّي ِت ِه‬،‫اج ِإل ال َو ِص َّي ِة بِ ِه‬ ‫بِما يت‬
ُ َ ُ َ ‫ت َض َو‬ ْ َ ‫ َوي َ ْس‬،‫احبَة‬ َ َ َ َ َ ُ َُْ ََ
‫الي ْ ِه َوشيُ ْوخه َو َم ْن‬ ِ
َ ‫شء أ ْو ُم َص‬
ٍ ْ ‫ف‬ ِ ‫وبينه معامل‬
‫ة‬
ُ ُّ َ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ َ َ َ ُ ََُْ ْ ْ َ ّ َ ُ َُْ
‫جيْ ِع اذلن ْو ِب‬ ِ ِ ِ‫ن‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ر‬ ‫ف‬ ‫غ‬ ‫ت‬‫س‬ ‫ي‬ ‫و‬ ‫هلل‬
ِ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫إ‬
ِ ‫ب‬ ‫و‬ ‫ت‬ ‫ي‬ ‫و‬ ، ‫ه‬ َ
ِ ِ ‫يندب ِإل بِ ِر ِه واس ِت‬
‫ف‬‫ا‬ ‫ط‬ ‫ع‬
ْ ْ ْ َ َ ََ َْ َ َ ْ ُ‫ َو ْلَ ْطل‬،‫خالَ َفات‬َ ُْ َ
‫ َولَجتَ ِحد‬،‫هلل ت َعال ال َم ُع ْونة َع َسف ِر ِه‬ ِ ‫ا‬ ‫ن‬َ ‫ب ِم‬
ِ ‫والم‬
َ َ ُ َ ْ َ َ ُّ َ َ َ َ
‫اج ِإلْ ِه ِف َسف ِر ِه‬ ‫ع تعل ِم ما يت‬

4
Bila seseorang telah mantap untuk mengadakan perjalanan mudik
misalnya, hendaklah ia bersungguh-sungguh mewujudkan sejumlah hal
berikut ini:

“Berwasiat sesuai kebutuhan, menghadirkan saksi atas wasiatnya,


meminta maaf kepada rekan muamalah dan sahabat kesehariannya,
memohon restu dari orang tua, guru, dan orang-orang yang dianjurkan
untuk berbakti dan bersikap lembut kepadanya, bertobat kepada
Allah, memohon ampun kepada-Nya dari segala dosa dan kekhilafan,
memohon pertolongan kepada-Nya untuk perjalanan, dan hendaklah
mempelajari ilmu dan akhlak perihal tujuan perjalanannya.”

Rujukan: Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar.

5
dalil-dalil
keutamaan
ibadah haji &
umrah
Ustadz H. Muhammad Rizkon Hakiki, Lc., MA., Al Hafidzh
ََ ْ َ َ ْ َ ْ َّ َ ْ َ َ َّ ٓ َ ْ َ َّ َّ
‫ت أوِ ٱع َت َم َر فل‬‫ٱللِ ۖ فمن حج ٱلي‬ ‫ٱلصفا َوٱل َم ْر َوةَ مِن ش َعائ ِ ِر‬ ‫إِن‬
َ َ َ َ َُ
٠ۚ ‫اح َعليْهِ أن َي َّط َّوف ب ِ ِه َما‬ ‫جن‬

"Sesungguhnya Safa dan Marwah merupakan sebagian syiar (agama)


Allah. Maka, siapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, tidak
ada dosa baginya mengerjakan sai antara keduanya."
(QS. Al Baqarah: 158)
َ
َّ ْ َ ْ ‫َوأت ُِّموا‬
٠ۚ ِ‫ٱل َّج َوٱل ُع ْم َرةَ ِل‬
"Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah."
(QS. Al Baqarah: 196)

ِ‫ فِيه‬٩٦ ‫ني‬ َ ‫ار ًك َو ُه ًدى ّل ِلْ َع ٰـلَم‬


َ َ
‫ب‬ ‫م‬
َّ َ
ُ ‫ك َة‬ ‫ب‬ ‫ب‬ ‫ِى‬‫ل‬
َّ َ
‫ل‬ ِ
‫اس‬ َّ ‫إ َّن أَ َّو َل َبيْت ُوض َع ل‬
‫ِلن‬
ِ ِ ِ ٍ ِ
َ َ َّ َ َ َ َ َ َ ‫ام إب ْ َرٰه‬ُ َ َّ ٌ َ ّ َ ٌ َ َ
‫اس‬ ِ َّ‫ِيم ۖ َو َمن دخل ُهۥ كن َءام ًِنا ۗ َو ِلِ ع ٱنل‬ ِ ‫ءاي ٰـت بيِن ٰـت مق‬
ً َ َْ َ ََ ْ ْ ُّ
‫ن َع ِن‬ ٌّ ‫ٱلل َغ‬َ َّ ‫ك َف َر فَإ َّن‬ َ
‫ن‬ َ ‫يل ۚ َو‬
‫م‬ ‫ب‬
ِ ِ ِ‫س‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫اع‬ ‫ط‬ ‫ت‬ ‫ٱس‬ ‫ن‬ َ
‫م‬ ‫ت‬ ْ ‫ي‬ َ ‫ٱل‬ ‫حِج‬
ِ ِ ِ ِ
َ ‫ٱلْ َع ٰـلَم‬
٩٧ ‫ني‬ ِ
"Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia
adalah (Baitullah) yang (berada) di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan
menjadi petunjuk bagi seluruh alam. Di dalamnya terdapat tanda-tanda
yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya
(Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap
Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi)
orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang
mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya
(tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam."
(QS. Al Imrah: 96-97)

7
ّ‫ك فَج‬ُّ َ َْ َ ّ ُ ٰ َ َ َ ً َ َ ُ ْ َ ّ َْ َّ‫َوأَ ّذِن ف ٱنل‬
ٍ ِ ‫ِن‬
‫م‬ ‫ِني‬ ‫ت‬ ‫أ‬ ‫ي‬ ‫ِر‬
ٍ ‫م‬ ‫ا‬‫ض‬ ‫ك‬
ِ ‫ع‬ ‫و‬ ‫ال‬‫ج‬ِ ‫ر‬ ‫وك‬ ‫ت‬‫أ‬ ‫ي‬ ‫ج‬‫ٱل‬
ِ ِ ‫ب‬ ِ
‫اس‬ ِ
َ
٢٧ ‫يق‬ٍ ‫م‬ِ ‫ع‬

"(Wahai Ibrahim, serulah manusia untuk (mengerjakan) haji, niscaya


mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai
unta kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh."
(QS. Al Hajj: 27)

َ َ َ َ َ َ َ َ َ َْ ْ َْ َ َّ َ ْ َ
‫اس ع ِن الفض ِل أو أح ِد ِهما ع ِن اآلخ ِر قال قال‬
ٍ ‫ع ِن اب ِن عب‬
ْ َّ َ َ َ ْ َ َّ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ َُ
‫ « من أراد الج فليتعجل‬-‫صىل اهلل عليه وسلم‬- ‫هلل‬ ِ ‫رسول ا‬
ُ َ َ ْ ُ ْ َ َ ُ َّ َّ ُّ َ َ ُ َ ْ ُ َ ْ َ ْ َ ُ َّ َ
٠» ‫ف ِإنه قد يمرض الم ِريض وت ِضل الضالة وتع ِرض الاجة‬
“Abdullah bin Abbas meriwayatkan dari Al Fadhl –atau sebaliknya–,
bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: “Barangsiapa yang ingin pergi haji
maka hendaklah ia bersegera, karena sesungguhnya kadang datang
penyakit, atau kadang hilang hewan tunggangan atau terkadang ada
keperluan lain (mendesak).” (HR. Ibnu Majah No. 2883)

8
:‫عن أيب هريرة ريض اهلل عنه قال‬
‫هلل‬ ‫با‬
ٌ
‫إيمان‬ :‫قال‬ ‫؟‬
ُ
‫أفضل‬ ‫األعمال‬ ُّ :‫اهلل عليه وسلَّم‬
‫أي‬ ُ ‫صل‬َّ ُّ َ ُ
‫(س ِئل انليب‬
ِ ِ
ٌّ :‫ ثم ماذا؟ قال‬:‫يل‬ َ ٌ َ
‫حج‬ ‫ ِق‬.‫هلل‬
ِ ‫سبيل ا‬
ِ ‫يف‬ ‫جهاد‬ ‫قال‬ ‫ماذا؟‬ ‫ثم‬ :‫يل‬ ‫ ِق‬.‫ورسول‬
ِ
‫ربور) رواه ابلخاري‬ ٌ ‫َم‬

Dari Abu Hurairah RA. beliau berkata:


Rasulullah ditanya amalan apa yang paling utama?
Rasul menjawab: "Iman kepada Allah dan Rasul-Nya."
Ditanyakan lagi: Kemudian apa? Beliau menjawab: "Berjihad di jalan Allah."
Ditanyakan lagi: Kemudian apa? Rasul menjawab: "Haji mabrur."
(HR. Bukhari No. 1520)

ُ
:‫ قال‬،‫َعن أيب هريرة ريض اهلل عنه‬
ُ َّ َ ُ َّ َ َّ
:‫اهلل َعليْ ِه َو َسل َم يقول‬ ُ ‫َس‬
‫معت انليب صل‬
ُّ ‫ودلته‬
٠)‫أمه‬ َ ،‫فس ْق‬
َ ‫رجع كيوم‬ ُ َ‫ ولم ي‬،‫ فلم يَرفُث‬،‫حج هلل‬ َ
َّ ‫(من‬
ِ
‫رواه ابلخاري‬

Dari Abu Hurairah RA, berkata:


Saya mendengar Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: “Barangsiapa yang berhaji,
kemudian tidak berkata seronok, dan tidak berbuat kefasikan, maka dia
pulang seperti bayi yang baru dilahirkan ibunya.”
(HR. Bukhari No. 1521)

9
ً َ َ ْ ‫اس ح ُِّج ْٱلَيْت َمن‬
‫ٱس َت َطاع إِلْهِ َسبِيل ۚ َو َمن‬ ِ َّ ‫ٱنل‬ ‫ع‬
َ َ َّ َ ً َ
ِ‫ءامِنا ۗ و ِل‬
ِ ِ
َ ‫ن َعن ٱلْ َع ٰـلَم‬
٩٧ ‫ني‬ ٌّ ‫ٱلل َغ‬
َ َّ ‫ك َف َر فَإ َّن‬
َ
ِ ِ ِ ِ

"Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu


(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah;
Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah
Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam."
(QS. Al Imran: 97)

َّ َ ُ َّ ُ ‫قَ َال َر‬


:‫اهلل َعليْ ِه َو َسل َم‬ ‫هلل َصل‬
ِ ِ ‫ا‬ ‫ول‬ ‫س‬
ُ ُ ُّ َّ َّ ُ
.)‫ احلج والعمرة‬:‫عيف واملرأ ِة‬ ِ ‫غري والض‬ ِ ‫والص‬ ، ‫الكبري‬
ِ ‫هاد‬ ‫(ج‬
ِ
‫رواه النسايئ‬
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
“Jihadnya orang tua, anak-anak, orang lemah dan perempuan
adalah haji dan umrah.” (HR. An Nasai No. 2626)

َ
٠:‫ع ْن أم املؤمنني اعئشة ريض اهلل عنها قالت‬
َ َ َ
‫ أفال جنا ِه ُد؟‬،‫العمل‬
ِ ‫أفضل‬ ‫اجلهاد‬ ‫نرى‬ ،‫هلل‬
ِ ‫ا‬ ‫رسول‬ ‫يا‬
ٌ َ
ٌّ ‫أفضل اجلهاد‬ َّ
‫مربور‬ ‫حج‬ ِ ‫لكن‬ ،‫ ال‬:‫قال‬
Dari Ummul Mukminin ‘Aisyah RA. berkata:
“Wahai Rasulullah, kami tahu jihad adalah sebaik-baik amalan, apakah
boleh kami (kaum perempuan) ikut berjihad?
Rasul menjawab: Tidak, jihad yang paling utama adalah haji mabrur.”
(HR. Bukhari No. 1520)

10
‫ (احلجاج‬: -‫صىل اهلل عليه وسلم‬- ‫عن أيب هريرة قال رسول اهلل‬
‫ وإن استغفروه غفر هلم) رواه‬، ‫ إن دعوه أجابهم‬، ‫والعمار وفد اهلل‬
‫النسايئ وابن ماجة‬
Dari Abu Hurairah, Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda : “Para jamaah haji dan
jamaah umrah adalah utusan-utusan Allah, jika mereka berdoa niscaya
akan Allah kabulkan. Dan jika mereka meminta ampun, maka niscaya
Allah akan mengampuni mereka.” (HR. Ibnu Majah No. 2892)

:‫ قال‬،‫اص ريض اهلل عنه‬ َ ْ‫عن َع ْم َرو ْب َن ال‬


‫ع‬
ِ
ْ ُْ َ ْ ُ َّ ُ َّ َّ ُ
،‫ ابسط يمينك فلبايِعك‬:‫ فقلت‬،‫انليب صل اهلل عليه وسلم‬ ‫أتيت‬...(
ُ :‫عمرو؟! قال‬
:‫قلت‬ ُ ‫ ما لَك يا‬:‫ قال‬،‫ت يَدي‬ ُ ‫فقبَ ْض‬َ
:‫ قال‬،‫فبس َط يمينَه‬ َ
َ :‫ قال‬،‫غف َر يل‬ َ ُ ُ ‫تشت ُط بماذا؟‬ َ َ
َ ‫أشت‬ ُ
‫أما‬ ‫ أن ي‬:‫قلت‬ ِ :‫قال‬ ، ‫ط‬ ِ ‫أن‬ ‫أردت‬
ُ َ َ َّ ََْ ُ َ َ َّ َ ْ َ
،‫هدم ما اكن قبلها‬ ِ ‫ وأن اهلجرة ت‬،‫هدم ما اكن قبله‬ ِ ‫ع ِلمت أن اإلسالم ي‬
َ َ َّ
‫) رواه مسلم‬...‫يهد ُم ما اكن قبله‬ َّ
ِ ‫وأن احلَج‬
Dari ‘Amr bin ‘Ash RA. berkata:
Aku mendatangi Rasulullah dan mengatakan: “Berikanlah tanganmu
saya mau berbaiat.” Kemudian Nabi menjulurkan tangan kanannya,
namun Aku menahan tangan. Kemudian Nabi mengatakan:
“Kenapa wahai ‘Amr?” Aku katakan: Aku meminta syarat agar Allah
mengampuniku. Nabi bersabda: “Tidakkah kau tahu sesungguhnya Islam
dapat menghapuskan dosa sebelumnya, dan hijrah menghapuskan dosa
sebelumnya, dan juga haji dapat menghapuskan dosa sebelumnya.”
(HR. Muslim No. 121)

11
َّ َ ُ َّ ُ ‫قَ َال َر‬
:‫اهلل َعليْ ِه َو َسلم‬ ‫هلل َصل‬
ِ ِ‫ا‬ ‫ول‬ ‫س‬
ٌ ُ َ ُ ُّ َ َ َ ٌ َ َّ ُ
‫جزاء إال‬ ‫ واحلج املربور ليس هل‬،‫(العمرة إىل العمر ِة كفارة لما بينهما‬
ُ َّ
‫ عن أيب هريرة‬،‫ يف صحيح ابلخاري‬،‫اجلنة) رواه ابلخاري‬

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: “Dari satu umrah ke umrah berikutnya menjadi


kafarat di antara keduanya dan haji mabrur tidaklah ada balasan
kecuali surga.” (HR. Bukhari dari Abu Hurairah, hadits No. 1773)

َّ َ ُ َّ ُ ‫قَ َال َر‬


:‫اهلل َعليْ ِه َو َسلم‬ ‫هلل َصل‬‫ا‬
ِ ِ ‫ول‬ ‫س‬
َ ً ُ َ ُ َ
،‫ من يومِ عرفة‬،‫أكرث من أن يع ِتق اهلل في ِه عبدا من انلار‬ ٍ‫(ما من يوم‬
ُ ُ َّ
)‫ ما أراد هؤال ِء ؟‬:‫ فيقول‬،‫وإنه يلدنو ثم يُبايه بهم املالئكة‬
‫ عن اعئشة أم املؤمنني‬،‫ يف صحيح مسلم‬،‫رواه مسلم‬

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: “Tidaklah ada satu hari yang paling banyak


Allah membebaskan seorang hamba dari Neraka selain hari ‘Arafah.
Dan sungguh Allah mendatangi Arafah dan membanggakan mereka
(orang-orang yang wukuf di Arafah) kepada para malaikat seraya
mengatakan: Apa yang mereka inginkan?”
(HR. Muslim dari Aisyah RA., hadits No. 1358)

12
َّ َ ُ َّ ُ َُ َ َ
:‫اهلل َعليْ ِه َو َسل َم‬ ‫هلل َصل‬ ِ ‫ا‬ ‫ول‬ ‫قال رس‬
ُّ
َ ‫واذل‬ َّ َ ُ
‫نوب كما ينيف‬ َ
‫الفقر‬ ‫والعمرة فإنهما يَنفيان‬ ّ
‫احلج‬
ِ ‫(تابِعوا بني‬
َّ ٌ َّ َّ َّ َ ُ ‫ك‬
‫ثواب إل‬ ‫للحج ِة املربور ِة‬ ‫هب والفض ِة وليس‬ ِ ‫ديد واذل‬ِ َ ‫ري خبث احل‬ ِ ‫ال‬
َ َّ
‫اجلنة) رواه ابلخاري ومسلم‬
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: “Ikutilah haji dengan umrah, karena keduanya
dapat menghilangkan kefakiran dan dosa-dosa. Sebagaimana api
yang dapat menghilangkan kotoran besi, emas dan perak. Dan tidak
ada pahala haji mabrur melainkan surga. Dan tidaklah ada seorang
mu’min yang berihram seharian kecuali matahari terbenam dengan
membenamkan seluruh dosanya.”
(HR. Tirmidzi No. 810, Nasa'i No. 2631, Ahmad No. 2669)

َ:‫اهلل َعلَيْ ِه َو َسلَّم‬ُ ‫ول اهلل َص َّل‬ُ َُ َََُْ َ ْ َ


ِ ‫ قال رس‬:‫عن أ ِب هريرة ريض اهلل عنه قال‬
ٌ ُّ َّ ‫اهلل عليكم‬ ُ
ُ ‫ قد فرض‬،‫انلاس‬
ٍ‫ أكل اعم‬:‫فحجوا فقال رجل‬ ‫احلج‬ ‫(أيها‬
ُ ‫صل‬ َّ ُ ً َ
‫اهلل علي ِه‬ ‫هلل‬
ِ ‫ا‬ ‫رسول‬ ‫فقال‬ ،‫ا‬ ‫ثالث‬ ‫قاهلا‬ ‫حىت‬ ،‫فسكت‬ ، ‫هلل‬
ِ ‫ا‬ ‫رسول‬ ‫يا‬
‫ نعم لوجبت وملا استطعتم) رواه مسلم‬:‫قلت‬ ُ ‫وسلَّ َم لو‬

Dari Abu Hurairah RA. berkata: Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:


“Wahai sekalian manusia, telah diwajibkan atas kalian haji maka
berhajilah.” Seseorang bertanya: Apakah wajib setiap tahun ya
Rasulullah? Nabi terdiam. Sehingga dia bertanya sampai tiga kali.
Maka Rasulullah ‫ ﷺ‬berkata: “Seandainya saya jawab iya pasti akan
diwajibkan dan kalian tidak akan mampu.” (HR. Muslim No. 1337)

13
ً
‫أسبوع‬ ‫ابليت‬ ‫ (من طاف بهذا‬:‫قال رسول اهلل صىل اهلل عليه وسلم‬
ِ
ُ ‫ إال َح َّط‬،‫يرفع أخرى‬
‫اهلل‬ ً ‫يضع‬
ُ ‫ وال‬،‫قدما‬ ُ ‫ ال‬،‫ اكن كعتق رقبة‬،‫فأحصاه‬
ٍ ِ ِ
ً َ ً
‫ و كتب هل بها حسنة) صحيح اجلامع‬،‫عنه بها خطيئة‬

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: “Barangsiapa thawaf mengelilingi rumah ini


tujuh kali dan dia menjaganya, maka pahalanya seperti membebaskan
satu budak. Tidaklah dia melangkahkan satu kaki dan mengangkat kaki
lainnya, kecuali Allah hapuskan dengannya satu kesalahan dan Allah
tuliskan satu kebaikan.” (Sohihul Jami’)

‫وروى اإلسماعييل عن عبد الرمحن بن غنم أنه سمع عمر بن اخلطاب‬


ً
‫ فسواء عليه يهوديّا مات‬،‫ من أطاق احلج فلم حيج‬:‫ريض اهلل عنه يقول‬
ًّ
‫ وهذا إسناد صحيح إىل عمر‬:‫ قال ابن كثري رمحه اهلل‬.‫نرصانيا‬ ‫أو‬

“Al Isma’ily meriwayatkan bahwa Abdurrahman bin Ghunam pernah


mendengar Umar bin Khattab RA berkata: “Barangsiapa yang mampu
melaksanakan haji lalu belum berhaji, maka sama saja atasnya, baik
mati dalam keadaan yahudi atau nashrani”.
HR. Abu Nu’aim di dalam kitab Al Hilyah - Atsar 'Umar Ibn Khattab

Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan: “Sanad riwayat ini shahih sampai


kepada Umar.” (Tafsir Ibnu Katsir)

14
fiqh
thaharah
& shalat
Ustadz H. Abdullah Haidir, Lc.

15 15
thaharah

16
definisi thaharah
Secara bahasa thaharah artinya membersihkan kotoran, baik kotoran
yang berwujud maupun yang tak berwujud. Kemudian secara istilah,
thaharah artinya menghilangkan hadas, najis, dan kotoran (dari tubuh,
yang menyebabkan tidak sahnya ibadah lainnya) menggunakan air atau
tanah yang bersih. Thaharah dapat dibagi menjadi dua yaitu wudhu dan
mandi besar.

berwudhu mandi besar

bersuci dari bersuci dari


hadats kecil hadats besar

17
syarat rukun wudhu
• Airnya suci dan mensucikan atau disebut dengan air mutlak

• Mumayyiz

• Muslim

• Tidak ada sesuatu yang menghalangi kulit dari air wudhu

• Telah masuk waktu sholat.

rukun wudhu
Rukun adalah sesuatu yang tidak boleh ditinggalkan dan harus
dikerjakan baik dengan sengaja maupun lupa, karena jika ditinggalkan
maka tidak sah wudhunya. Di antara rukun wudhu yang enam adalah
sebagai berikut:

1. Niat, hadirkan dalam hati niat saat berwudhu untuk menghilangkan


hadast kecil.

2. Membasuh wajah.

3. Membasuh tangan.

4. Mengusap kepala.

5. Mengusap kaki.

6. Tertib.

18
sunnah wudhu
1. Mulai dengan mencuci kedua
telapak tangan seraya
membaca basmalah

2. Berkumur sebanyak 3x

3. Memasukkan air ke hidung 3x


lalu mengeluarkannya

4. Membasuh muka sebanyak 3x

5. Membasuh tangan sampai


sikut sebanyak 3x

6. Membasahi sela-sela jenggot

7. Mengusap kepala bagian


depan lalu menarik tangan
hingga bagian belakang, lalu
usap kembali hingga kepala
bagian depan.

8. Setelah itu dilanjutkan dengan


memasukkan telunjuk ke
lubang telinga, sedang ibu jari
menggosok telinga bagian luar.

9. Membasuh kedua kaki hingga


mata kaki sebanyak 3x

10. Mendahulukan bagian kanan


sebelum bagian kiri

11. Membaca doa setelah


berwudhu

19
do’a setelah berwudhu
ُ‫ك َل‬ َ ْ َ َ َُ ْ َ ُ َّ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ
‫شي‬ِ ‫أشهد أن ل إِلـه إِل اهلل وحده ل‬
ُ‫َوأَ ْش َه ُد أَ َّن ُمَ َّم ًدا َعبْ ُد ُه َو َر ُس ْو ُل‬
ْ ّ َ َ ُ ْ َ ْ ْ َ ْ َ َ ْ َّ َّ َ ْ ْ َ ْ َّ ُ َّ َ
‫ابي واجعل ِن ِمن المتط ِه ِرين‬ ِ ‫اللهم اجعل ِن ِمن اتلو‬

Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, wa asyhadu


anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluh. Allahummaj’alni minat
tawwaabiina, waj’alnii minal mutathahhiriin."

"Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang
menyekutukan bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad
adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlan aku orang yang
ahli taubat dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari
golongan orang-orang yang shaleh."

20
pembatal wudhu
1. Keluarnya sesuatu dari salah tangan secara langsung
satu dua jalan; qubul atau tanpa penghalang
dubur, baik benda najis 6. Persentuhan kulit laki-laki
atau suci dan wanita (menurut
2. Hilang akal, seperti gila, madzhab Imam Syafi'i)
pingsan, atau tidur nyenyak 7. Makan daging unta
3. Murtad
4. Keluarnya darah dalam
jumlah besar
5. Menyentuh kemaluan dengan

mengusap khuf
Ada keringanan yang
diberikan dalam berwudhu,
yaitu mengusap khuf.

"Khuf adalah alas kaki (sepatu)


yang menutup telapak kaki hingga
mata kaki, termasuk di dalamnya
kaos kaki."

Maksudnya adalah, boleh mengganti membasuh kaki dalam berwudhu


dengan cukup mengusapnya saja sekali pada bagian atas (punggung
kaki) di sisi kaki yang sedang memakai khuf atau kaos kaki, jika
terpenuhi syarat-syaratnya.

21
syarat bolehnya
mengusap khuf:
• Sebelum mengenakannya(khuf • Khuf atau kaos kaki menutup
atau kaos kaki), sudah seluruh anggota wudhu
berwudhu secara sempurna. bagian kaki hingga mata kaki.

• Khuf atau kaos kaki tidak terdiri


dari benda najis atau tidak
terkena najis.

• Waktu diperbolehkannya
mengusap khuf;
1 x 24 jam bagi yang menetap
dan 3 x 24 jam bagi musafir
(bepergian jauh).

yang membatalkan khuf


• Terlepasnya khuf dari kaki.

• Telah habis masanya,


1x24 jam untuk yang menetap
dan 3x24 jam bagi musafir.

• Pemakai khuf dalam


keadaan junub.

22
janabat (mandi wajib)

Definisi Mandi Janabat (mandi wajib).


Mandi janabat atau mandi besar atau disebut juga dengan mandi wajib
adalah suatu proses yang dilakukan dengan niat untuk menghilangkan
hadast besar.

Hal-hal yang mewajibkan mandi wajib.


Ada beberapa hal yang jikalau seseorang melakukan hal tersebut, maka
wajib baginya untuk melaksanakan mandi wajib, diantaranya adalah:
a. Bagi laki-laki dan perempuan: bertemunya dua kemaluan, keluarnya
mani, meninggal.
b. Khusus bagi perempuan: haid, nifas, dan setelah melahirkan.

Rukun mandi janabat.


1. Niat.
2. Membersihkan kotoran
dari tubuh.
3. Membasahi seluruh tubuh
dan rambut.

Sunnah-sunnah mandi janabat.


1. Membaca basmalah.
2. Berwudhu sempurna.
3. Mengusap seluruh badan
dengan tangan.
4. Berkesinambungan.
5. Mendahulukan bagian kanan
daripada kiri.

23
tayammum
Tayammum adalah pengganti
wudhu atau mandi janabat, jika
tidak ada air. Atau air tersedia tapi
tidak dapat menggunakannya,
misalnya sakit.

Tayammum dilakukan dengan


cara:
menepukkan kedua telapak
tangan di atas permukaan
berdebu sekali, lalu meniupkannya,
kemudian mengusap ke muka dan
kedua telapak tangan hingga
punggung tangan.

catatan:
Dalam ayat dan hadits hanya
dimutlakkan telapak tangan,
sehingga tidak mencakup bagian
di atas telapak hingga siku.
Ibnu 'Abbas berdalil bahwa bagian
tangan yang dipotong bagi pencuri
adalah hanya telapak tangan.
Beliau berdalil dengan ayat
tayammum.

24
shalat

25
syarat-syarat shalat
Sebelum shalat, pastikan kita telah memenuhi syarat-syaratnya:

Suci dari hadats besar dan kecil

Bersih dari najis pada tubuh,


pakaian dan tempat shalat.

Sudah masuk waktu shalat

Menutup aurat

Menghadap kiblat

26
rukun shalat
Sebelum shalat, disunnahkan menetapkan sutrah, yaitu sesuatu yang
berbentuk (tiang, tongkat, tas, dll) sebagai pembatas antara dirinya dan
tempat shalatnya. Rukun shalat diantaranya adalah sebagai berikut:

• Niat

• Berdiri bagi yang mampu

• Takbiratul Ihram

• Membaca surat Al Fatihah


(basmalah merupakan bagian
dari surat Al Fatihah)

• Ruku’ dengan tuma’ninah

• I’tidal dengan tuma’ninah

• Sujud dengan tuma’ninah

• Duduk di antara dua sujud


dengan tuma’ninah

• Duduk tasyahud akhir

• Tasyahud akhir

• Shalawat kepada
Nabi Muhammad ‫ﷺ‬

• Salam

• Tertib

27
beberapa do’a istiftah
ْ ْ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َّ ُ َّ
‫ش ِق َوال َمغ ِر ِب‬ِ ‫اللهم با ِعد بي ِن وبي خطاياي كما باعدت َ بي الم‬
َّ َ َّ ْ ُ ْ َّ ُ َ َ َ َ َ ْ ّ َ َّ
‫ادلن ِس الل ُه َّم‬ ‫اي ك َما ينَق اثلَّ ْو ُب ال ْبيَض ِمن‬ ‫الل ُه َّم ن ِق ِن ِمن خطاي‬
َ َ ْ ‫اي بال ْ َما ِء َواثلَّلْج َوال‬
‫ب ِد‬ َ َ‫اغسلْن ِم ْن َخ َطاي‬ ْ
ِ ِ ِ ِ
“Allahumma baa’id baynii wa bayna khathayaaya kamaa baa’adta
baynal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii min khathayaaya
kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas. Allahummagh silnii
min khathayaaya bil maa´i wats tsalji wal barad."

Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku,


sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah,
bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana baju
putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-
kesalahanku dengan air, salju, dan embun.”

atau
َ َ ‫ َو َل إ‬،‫ال َج ُّد َك‬
ُ ْ ‫ل َغ‬
‫ي َك‬
َ َ َ َ َ ُ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َ َّ ُ َّ َ َ َ ْ ُ
‫ وتع‬،‫ تبارك اسمك‬،‫سبحانك اللهم و ِبم ِدك‬
ِ
“Subhaanakallahumma wa bi hamdika wa tabaarakasmuka wa ta’ala
jadduka wa laa ilaha ghoiruk

Maha suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu, Maha berkah Nama-Mu.


Maha tinggi kekayaan dan kebesaran-Mu, tidak ada sesembahan yang
berhak diibadahi dengan benar selain Engkau.”

28
29
posisi duduk tasyahud
• Bangun dari sujud kedua pada rakaat kedua, lanjutkan dengan
duduk tasyahud dan membaca tasyahud dan shalawat

• Jika shalatnya lebih dari dua


Posisi Duduk Iftirasy
rakaat, maka ini menjadi
tasyahud pertama, duduknya
dengan cara iftirasy

• Jika shalatnya hanya dua


rakaat, maka ini menjadi Posisi Duduk Tawarruk
tasyahud terakhir. Posisi
duduknya adalah tawarruk

30
bacaan tasyahud/
tahiyat awal
َ‫ك َأ ُّيها‬ َ ْ َ َ ُ َ َّ
‫ السلم علي‬،‫ ل‬
ُ َ ّ َّ ُ َ َ َّ ُ َ َ َ ُ ْ ُ َّ َّ
ِ ِ ‫ الصلوات الط ِيبات‬،‫اتل ِحيات المباركت‬
َ،‫الصالني‬ َّ ‫ع عبَاداهلل‬ َ َ َ َ ْ َ َ ُ َ َّ ُ ُ َ َ َ َ ُ َ ْ َ َ ُّ َّ
ِِ ِ ِ ِ ‫ السلم علينا و‬،‫هلل وبركته‬ ِ ‫انل ِب ورحة ا‬
ُ ُ َ ً َّ َ ُ َّ َ ُ َ ْ َ َ ُ َّ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ
٠)‫هلل (رواه مسلم‬ ِ ‫ وأشهد أن ممدا رسول ا‬،‫أشهد أن ل إِل إِلاهلل‬
“At tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thoyyibaat lillah.
Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuh.
Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillahish shalihiin. Asyhadu
alla ilaaha illallaah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa
rasuuluh"

atau

ُ َ ْ َ َ ُّ َّ َ ُّ َ َ ْ َ َ ُ َ َّ ُ َ ّ َّ َ ُ َ َ َّ َ ُ َّ َّ
ِ ‫ السلم عليك أيها انل ِب ورحةا‬،‫ ل والصلوات والط ِيبات‬
‫هلل‬ ِ ِ ‫اتل ِحيات‬
َ‫ أَ ْش َه ُد أَ ْن َ ل إ َل‬،‫ني‬
َ ‫الصال‬ َّ ‫ع عبَاداهلل‬ َ َ َ َ ْ َ َ ُ َ َّ ُ ُ َ َ َ َ
ِ ِِ ِ ِ ِ ‫ السلم علينا و‬،‫وبركته‬
ُ ُ ْ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ً َّ َ ُ َّ َ ُ َ ْ َ َ ُ َّ
(‫إِلاهلل وأشهد أن ممدا عبده ورسول (متفق عليه‬
“At tahiyyaatu lillaah, wash shalawaatu wath thayyibaat.
Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wa barakaatuh.
Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu al
laa ilaaha illallaah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa
rasuuluh"

31
bacaan tasyahud/
tahiyat akhir

َ‫ك َأ ُّيها‬ َ ْ َ َ ُ َ َّ
‫ السلم علي‬،‫ ل‬
ُ َ ّ َّ ُ َ َ َّ ُ َ َ َ ُ ْ ُ َّ َّ
ِ ِ ‫ الصلوات الط ِيبات‬،‫اتل ِحيات المباركت‬
َ،‫الصالني‬ َّ ‫ع عبَاداهلل‬ َ َ َ َ ْ َ َ ُ َ َّ ُ ُ َ َ َ َ ُ َ ْ َ َ ُّ َّ
ِِ ِ ِ ِ ‫ السلم علينا و‬،‫هلل وبركته‬ ِ ‫انل ِب ورحةا‬
ُ ُ َ ً َّ َ ُ َّ َ ُ َ ْ َ َ ُ َّ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ
‫هلل‬
ِ ‫ وأشهد أن ممدا رسولا‬،‫أشهدأن ل إِل إِلاهلل‬
“At tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaat lillah.
Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuh.
Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillahish shalihiin. Asyhadu
alla ilaaha illallaah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa
rasuuluh.”

َ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َّ َ َ َ َّ َ ُ َ َ َ َّ َ ُ َ َ ّ َ َّ ُ َّ
‫آل‬
ِ ‫ع‬ ‫و‬ ‫يم‬ ‫ه‬ ‫ا‬
ِ ِ‫ر‬ ‫ب‬ ‫إ‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ك‬ ، ‫د‬
ٍ ‫م‬ ‫م‬ ‫آل‬
ِ ‫ع‬ ‫ و‬، ‫اللهم ص ِل ع مم ٍد‬
َُ َ َ َ َّ َ ُ َ َ ْ َ َّ ُ َّ ٌ َ ٌ َ َ َّ َ َ ْ
٠ ، ‫آل م َّم ٍد‬ ِ ‫ع‬ ‫ و‬، ‫ارك ع مم ٍد‬ ِ ‫ اللهم ب‬، ‫ميد‬ ِ ‫حيد‬ ِ ‫ ِإنك‬، ‫ِإبرا ِهيم‬
ٌ َ ٌ ْ َ َ َّ َ ْ َ ْ ََ َ َْ َْ ََ َ َْ َ َ َ
‫ميْد‬ ِ ‫د‬ ‫ي‬ ‫ ح‬
ِ ‫ك‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ، ‫م‬
ِ ِ ِِ‫ي‬ ‫ه‬ ‫ا‬‫ر‬ ‫ب‬ ‫إ‬ ‫آل‬ ‫ع‬ ‫ و‬، ‫كما باركت ع ِإبرا ِهيم‬

“Allahumma shalli ‘ala muhammad wa ‘ala aali muhammad kamaa


shallaita ‘ala ibraahim wa ‘ala aali Ibrahim, innaka hamidun majiid.
Allahumma baarik ‘ala muhammad wa ‘ala aali muhammad kamaa
baarakta ‘ala ibrahim wa ‘ala aali ibrahimm innaka hamidun majiid.”

32
tata cara shalat

Posisi dan bentuk tangan saat


duduk tasyahud:

Tangan kanan diletakkan di atas


ujung paha berbatasan dengan
lutut, dalam posisi menggenggam
jari kelingking dan jari manis,
lalu jari tengah dan ibu jari
dilingkarkan, kemudian jari
telunjuk memberikan isyarat atau
menggenggam seluruh jari selain
telunjuk yang memberikan isyarat. Adapun telapak tangan kiri diletakkan
terbuka di atas ujung paha kiri atau menggenggam lutut.

• Jika shalatnya terdiri dari tiga • Jika shalatnya tiga rakaat,


atau empat rakaat, maka maka setelah itu tasyahud akhir.
setelah tasyahud awal bangun • Jika shalatnya empat rakaat,
seraya bertakbir dan maka setelah itu langsung
mengangkat kedua tangannya. bangun seraya bertakbir tanpa
• Membaca surat Al-Fatihah mengangkat kedua tangan.
tanpa dikeraskan dan • Lakukan hal sama di rakaat
tidak membaca surat dalam keempat, dari Al Fatihah hingga
Al Quran. tasyahud akhir dan salam.
• Lalu ruku, i’tidal, sujud, duduk • Disunahkan membaca doa
di antara dua sujud dan sujud. setelah tasyahud akhir sebelum
Kemudian bangun lagi. salam.

33
doa setelah tasyahud

Lalu ditambah dengan doa meminta perlindungan dari empat perkara.

ْ َ ْ َ ْ َ َّ
َ‫حيا‬ َ َ َ َْْ َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ ّ َّ ُ َّ
‫ار وفِتن ِة الم‬
ِ ‫اب انل‬ ِ ‫ب وعذ‬ ِ ‫اب الق‬ِ ‫اللهم إِ ِن أعوذ بِك ِمن عذ‬
َّ َّ ْ َ ْ ّ َ َ َ َ ْ َ
‫ال‬
ِ ‫ش الم ِسي ِح ادلج‬ ِ ‫ات و‬ ِ ‫والمم‬
“Allahumma inni a’udzu bika min ‘adzabil qabri, wa ‘adzabin naar, wa
fitnatil mahyaa wal mamaat, wa syarri fitnatil masihid dajjal. ”

Ya Allah, aku meminta perlindungan kepada-Mu dari siksa kubur, siksa


neraka, penyimpangan ketika hidup dan mati, dan kejelekan Al Masih
Ad Dajjal. (HR. Muslim)

Boleh juga membaca doa apa saja yang dikehendaki di dalam hati.

34
pembatal shalat

1 • Berbicara dengan sengaja.

2 • Makan dan minum dengan sengaja.

3 • Meninggalkan syarat dan/atau rukun shalat.

4 • Banyak bergerak di luar gerakan shalat.

5 • Tertawa dalam shalat.

6 • Terbuka aurat.

7 • Segala sesuatu yang membatalkan wudhu.

35
kesalahan yang sering ter-
jadi dalam shalat
Berikut adalah sejumlah kesalahan yang sering terjadi dalam shalat dan
dimakruhkan oleh sebagian ulama:

1. Menunda–nunda shalat dari 10. Shalat tidak menghadap ke


waktu yang telah ditetapkan arah sutrah (pembatas)
2. Tidak shalat berjamaah di 11. Berjalan di depan orang
masjid bagi laki-laki yang shalat
3. Tidak tuma'minah dalam shalat 12. Menutup mata tanpa alasan
4. Tidak khusu' dalam shalat, dan 13. Tidak meluruskan dan
melakukan gerakan-gerakan merapatkan shaf
yang berlebihan 14. Membunyikan persendian
5. Menjadikan seseorang sebagai tulang dalam shalat
imam, padahal tidak pantas, 15. Seorang wanita yang tidak
dan ada orang lain yang menutupi kepala dan kakinya
lebih berhak dalam shalat
6. Mendirikan jamaah baru saat 16. Wanita masuk ke masjid
sudah ada shalat berjamaah dengan mempercantik diri
disaat yang sama atau memakai harum-haruman
7. Sengaja mendahului gerakan 17. Shalat dengan pakaian yang
imam atau tidak mengikuti bergambar, apalagi gambar
gerakan-gerakannya makhluk bernyawa.
8. Tidak mengikuti imam (pada 18. Shalat dengan sarung, gamis
posisi yang sama) ketika datang dan celana musbil (melebihi
terlambat baik ketika imam mata kaki)
sedang duduk atau sujud 19. Shalat di atas pemakaman
9. Membaca Al-Qur'an dalam atau menghadapnya
ruku' atau selama sujud

36
shalat jenazah

37
• Hadirkan niat, namun tidak diharuskan mengkhususkan niat untuk
jenazah si fulan misalnya. Jika dia niat shalat jenazah terhadap
jenazah yang dishalatkan imam, itu sudah cukup.

• Berdiri jika mampu, lakukan empat takbir. Tapi jika dia takbir
hingga lima kali, tetap sah shalatnya karena ada riwayat tentang hal
ini dalam riwayat Muslim, disamping itu shalat jenazah adalah dzikir.

• Membaca surat Al-Fatihah setelah takbir pertama. Tidak membaca


doa istiftah dan tidak membaca surat sesudahnya.

• Shalawat kepada nabi setelah takbir kedua.

• Berdoa untuk mayat setelah takbir ketiga.

38
doa shalat jenazah
ْ)‫ـهم‬/‫ا‬ ُ ‫(ـه‬ َ ‫ـه ْم) َو َعفه‬/‫ا‬
ُ ‫(ـه‬ َ ‫ار َحْ ُه‬ ْ ‫ـه ْم) َو‬/‫ا‬ ُ ‫(ـه‬ َ ‫ل‬ ُ َ ‫اغف ْر‬
ْ َّ ُ َّ َ
ِِ ِ ‫اللهم‬
ْ‫ َو َو ّسع‬،)‫ـه ْم‬/‫ا‬ َ ‫ل‬
ُ ‫(ـه‬ ُ َ ‫ َوأَ ْكر ْم نُ ُز‬،)‫ـه ْم‬/‫ا‬ ُ ‫(ـه‬ َ ‫اع ُف َعنْ ُه‬ْ َ
‫و‬
ِ ِ
ّ َ َ َ َ ْ َ ْ َّ َ َ ْ ْ ُ َ ُ ْ ْ َ ْ ُ َ ُ َ َ ْ َ
‫ ون ِق ِه‬،‫ـهم) بِالما ِء واثلل ِج والب ِد‬/‫ واغ ِسله (ـها‬،)‫ـهم‬/‫مدخله(ـها‬
َ َّ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َّ َ ْ َّ َ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ
،‫ـهم) ِمن الطايا كما نقيت اثلوب األبيض ِمن ادلن ِس‬/‫ا‬ ِ ‫(ـه‬
ْ‫يا ّمن‬ ً ً َ
ْ ‫ َوأ ْهل َخ‬،)‫ـه ْم‬/‫ا‬
ُ ‫(ـه‬ َ ‫يا ّم ْن َداره‬ ً ْ ‫ارا َخ‬
ً َ ْ ُ َ ُْ ََْ
ِ ِِ ِ ‫ـهم) د‬/‫وأب ِدل(ـها‬
َ ُْ ََْ ْ ُ َ ْ َ ْ ّ ً ْ َ ً ََْ ْ ُ َ َْ
/‫ وأد ِخله(ـها‬،)‫ـهم‬/‫ وزوجا خيا ِمن زو ِج ِه (ـها‬،)‫ـهم‬/‫أه ِل ِه (ـها‬
َّ َ َ َ َْْ َ َ ْ ْ ُ َ ُ ْ َ َ َ َّ َ ْ ُ ُ
‫ار‬
ِ ‫اب انل‬ ِ ‫ب وعذ‬ ِ ‫اب الق‬
ِ ‫ـهم) ِمن عذ‬/‫ وأ ِعذه(ـها‬،‫ـهم) النة‬
Allahummaghfirlahu(-ha/hum) warhamhu(-ha/hum) wa'aafihi
wa'fu'anhu (-ha/hum) wa akrim nuzulahu(-ha/hum), wa wassi’
madkhala-hu(-ha/hum), waghsilhu(-ha/hum) bil maa´i wats tsalji
wal barad, wa naqqihi(-ha/hum) minal khathayaa kamaa naqqaitats
tsaubal abyadha minad danaas,
wa abdilhu(-ha/hum) daaran khairam min daari-hi(-ha/hum), wa
ahlan khairam min ahlihi(-ha/hum), wa zawjan khairam min zawjihi(-
ha/hum), wa adkhilhul(-hal/humul) jannata, wa a’idzhu(-ha/hum)
min‘adzabil qabri wa ‘adzabin naar.

keterangan kata ganti:


ُ َ = mayit perempuan ‫ـه ْم‬
ُ = mayit jamak
‫ = ـه‬mayit laki-laki ‫ـها‬

39
“Ya Allah! Ampunilah dia (mayat) berilah rahmat kepadanya,
selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah
dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan
kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es.

Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau


membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih
baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di Surga) yang
lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih
baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga,
jagalah dia dari siksa
kubur dan Neraka.”

َ َ َ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ّ َ َ َ ّ َ ْ ْ َّ ُ َّ
‫ينا وذكرنا وأنثانا وشا ِه ِدنا‬ ِ ‫ينا وك ِب‬ ِ ‫اللهم اغ ِفر ِل ِينا وم ِيتِنا وص ِغ‬
َ
َّ ُ َ ْ َّ َ َ ْ َ َ َ ْ ْ َ َ ْ َ َّ ُ َ ْ َ ْ َ ْ َ َّ ُ َّ َ َ َ
‫السلمِ ومن توفيته ِمنا‬ ِ ‫وغئِ ِبنا اللهم من أحييته ِمنا فأح ِي ِه ع‬
َ ْ ْ َ َ ُ َّ َ َ َ
‫ان‬
ِ ‫اليم‬ ِ ‫فتوفه ع‬
Setelah takbir keempat, dapat langsung salam atau membaca doa
sedikit. Imam An-Nawawi mengatakan, setelah takbir keempat
membaca doa:

ْ َ ُ َ ْ َ َّ ْ َ َ َ ُ َ ْ َ َ ْ ْ َ َ َّ ُ َّ َ
ُ‫اغف ْر َلَا َو َل‬
ِ ‫اللهم ل ت ِرمنا أجره ول تف ِت بعده و‬
Allahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfir
lanaa wa lahu.

“Ya Allah! Jangan menghalangi kami untuk tidak memperoleh pahalanya


dan jangan sesatkan kami sepeninggalnya, ampunilah kami dan
ampunilah dia”.

40
Jika jenazahnya anak kecil, doanya adalah:

ْ ّ َ َّ ُ َّ َ ً َ ُ ً ْ َ َ ْ َ َ ً ْ ُ َ ً َ َ ُ ْ َ ْ َّ ُ َّ َ
‫ اللهم ث ِقل بِ ِه‬،‫ وش ِفيعا مابا‬،‫اللهم اجعله فرطا وذخرا لِو ِالي ِه‬
ُْ َ ْ َ َْ ْ ُْ َ ُ ْ ْ ََ َ ُ َ ْ ُ ُ ْ ْ ََ َ َُْ َ َ
‫ واجعله‬،‫لقه بِصا ِل ِح المؤ ِم ِني‬ ِ ‫ وأ‬،‫ازينهما وأع ِظم بِ ِه أجورهما‬
ِ ‫مو‬
ً‫ارا َخ ْيا‬ ً ‫ل َد‬ُ ْ ‫ َوأَبْد‬،‫الَحيْم‬ْ َ َ َ َ َْ َ َ َْ َْ َ َ َ ْ
ِ ِ ِ ‫ وقِ ِه بِرح ِتك عذاب‬،‫ِف كفال ِة إِبرا ِهيم‬
َ‫ َوأَفْ َراطنا‬،‫أل ْس َلفنَا‬ َ ْ ْ َّ ُ َّ َ ْ َ ْ ً ْ َ ً ْ َ َ َ ْ
ِ ِ ‫ اللهم اغ ِفر‬،‫ وأهل خيا ِمن أه ِل ِه‬،ِ‫اره‬ ِ ‫ِمن‬
‫د‬
َ ْ ْ َََ َ ْ ََ
‫ان‬
ِ ‫إليم‬ ِ ‫ومن سبقنا بِا‬

Salam dilakukan seperti salam dalam shalat. Dapat dilakukan dua kali
atau sekali ke arah kanan.

Shalat jenazah boleh dilakukan di atas kuburnya setelah penguburan,


sebagaimana riwayat yang menunjukkan bahwa Nabi ‫ ﷺ‬pernah
melakukan hal tersebut.

Namun Ad-Daruquthni menyatakan hanya selama belum lewat sebulan


dari masa penguburan. Tidak ada waktu terlarang untuk melakukan
shalat jenazah, karena dia merupakan shalat yang memiliki sebab…

41
shalat
qashar & jamak

42
definisi

Shalat Qashar

Shalat yang jumlah rakaatnya diringkas, dari empat rakaat menjadi dua
rakaat. Berarti yang dapat di qashar hanyalah shalat Dzuhur, Ashar dan
Isya. Subuh dan Maghrib tidak dapat diqashar.

Shalat qashar hanya diperbolehkan jika seseorang melakukan safar


(bepergian) dalam jarak tertentu. Tidak ada alasan selain itu untuk
melakukan qashar shalat. Dalil utamanya ada dalam Al Quran, An Nisa
ayat 101, dalam banyak riwayat Rasulullah ‫ ﷺ‬melakukan shalat
qashar saat sedang safar(bepergian).

Shalat Jamak

Dua shalat yang pelaksanaannya digabung dalam satu waktu. Hanya


berlaku untuk Dzuhur dan Ashar serta Maghrib dan Isya.
Subuh tidak dapat dijamak dengan Dzuhur, Ashar tidak dapat dijamak
dengan Maghrib.

Adapun masalah shalat jamak, para ulama tidak bulat pendapatnya,


alias tidak ittifaq. Ada yang sangat ketat, ada yang sangat luwes.
Jumhur ulama (Mazhab Maliki, Syafii, dan Hambali) membolehkan jamak
shalat selain safar, seperti misalnya bagi orang yang shalat berjamaah
di masjid ketika mukim (tidak bepergian jauh), terjadi hujan deras.

Atau ketika dalam keadaan takut, jika terjadi angin kencang yang
membawa hawa dingin, juga tanah yang penuh lumpur, dan dalam
kondisi sakit keras.

43
definisi
Shalat qashar jamak dalam ajaran Islam merupakan bentuk rukhshah
(keringanan) yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Pendapat
yang cukup kuat mengatakan bahwa rukhshah adalah sunnah yang
dianjurkan untuk selalu diambil.

Sebab Allah senang jika keringanan yang diberikan dimanfaatkan


hamba-Nya. Itu pula yang dipraktekkan Rasulullah ‫ ﷺ‬jika memenuhi
syarat untuk shalat qashar dan jamak, beliau melakukannya.

1. Jarak yang ditempuh

Dua perkara yang penting


dipahami dalam masalah safar
untuk qashar dan jamak shalat:

2. Lama menetap

44
jarak yang ditempuh
• Jumhur ulama berpendapat bahwa sebuah perjalanan dikatakan
safar jika menempuh jarak tertentu. Berapa jaraknya?

• Di antara pendapat menyatakan batas minimal jarak safar yang


membolehkan qashar jamak adalah 80 km.

• Angka 80 km tidak harus persis, kurang sekilo dua kilo tidak mengapa.
Karena pada zaman dahulu jarak perjalanan ditetapkan berdasarkan
waktu tempuh. Akan tetapi yang harus diketahui 80 km ini dihitung
sejak batas kota, bukan dari dalam kota. Standarnya adalah harus
keluar dari kotanya.

• Kalau seseorang sudah menempuh jarak 200 km misalnya, tapi hanya


berputar-putar saja di dalam kota, itu tetap tidak dikatakan safar.

• Akan tetapi, untuk melakukan shalat qashar dan jamak, seseorang


tidak harus menunggu jarak tersebut.

• Jika safarnya diperkirakan menempuh jarak 80 km lebih, maka ketika


keluar batas kota dia sudah boleh qashar dan jamak, walau hanya
1-2 km. Contohnya:
Rasulullah ‫ ﷺ‬jika umrah atau haji shalat qashar di Dzulhulaifah
(batas luar kota Madinah), padahal jaraknya dengan Masjid Nabawi
kisaran 10-15 km.

45
lama menetap
• Masalah lama menetap dalam safar ini juga menimbulkan perbedaan
pendapat ulama yang cukup beragam.

• Ada yang paling luas, yaitu pendapat tidak adanya batas


lama menetap.

• Maksudnya, selama seseorang tinggal di negeri asing dan akan


kembali ke negerinya, selama itu dia dalam safar, berlaku baginya
hukum safar atau boleh menjamak qashar shalatnya.

shalat fardhu di pesawat


• Dibolehkan shalat fardhu dalam kondisi berdiri atau duduk dengan
syarat tidak membahayakan.

• Boleh tayammum asal kondisi di kabin memang sulit atau berbahaya


bila terlalu banyak air membasahi lantai.

• Saat berangkat shalat menghadap ke arah depan pesawat, saat


pulang menghadap ekor pesawat.

46
pembekalan
manasik
haji & umrah
Ustadz H. Muhammad Rizkon Hakiki, Lc., MA., Al Hafidzh
H. Muhammad Rizaldy Latief
meraih haji dan umrah
mabrur dan maqbul
Setiap umat muslim akan mendambakan semua amal ibadahnya agar
diterima disisi Allah ‫ﷻ‬. Begitupun dengan ibadah haji dan umrah, salah
satu cara agar amal ibadah haji dan umrah kita diterima adalah dengan
penuh kekhusyuan dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakannya.
Ada beberapa tips yang dapat membantu mencapai agar haji dan umrah
kita diterima:

1. Mentajdid niat/meluruskan niat.

Luruskan niat kita dalam melaksanakan haji dan umrah hanya


semata-mata untuk mencari ridha Allah ‫ﷻ‬. Jangan sampai ada niat
yang macam-macam seperti hanya ingin jalan-jalan atau hanya ingin
berbelanja saja.

2. Membekali diri dengan ilmu.

Dalam melaksanakan ibadah apapun tentunya harus diiringi dengan


ilmunya. Dengan ilmu kita akan mengetahui mana amalan yang sesuai
dengan ajaran nabi dan mana yang bukan ajaran nabi. Sehingga segala
ibadah yang kita lakukan tidak tertolak oleh Allah ‫ ﷻ‬karena sudah
sesuai dengan apa yang nabi ajarkan.

3. Menghadapi hambatan dan rintangan dengan baik.

Dalam menjalankan sebuah kebaikan pasti ada cobaannya. Maka dalam


ibadah ini kita dituntut sabar dalam menghadapi segala cobaan tersebut
dan berpasrah diri dengan mengembalikan semuanya kepada Allah ‫ﷻ‬.

48
4. Menjaga kesehatan.

Ibadah haji dan umrah adalah ibadah yang menuntut ketahanan fisik
dan mental. Dalam rangkaian ibadah ini banyak yang melibatkan fisik.
Seperti ketika thawaf, sa’i, wukuf, melempar jumrah, dan sebagainya.
Oleh karena itu sangat dianjurkan bagi jamaah untuk menjaga kondisi
fisiknya agar tetap sehat, membawa persediaan obat yang kira-kira
diperlukan, dan mencari informasi kondisi medan dan cuaca di Tanah
Suci supaya persiapan kita lebih matang.

5. Membawa barang seperlunya.

Bawalah barang bawaan seperlunya saja. Jika kita terlalu banyak


membawa barang bawaan itu akan merepotkan dan secara tidak
langsung dapat mengganggu kehusyuan ibadah kita bahkan ibadah
orang lain.

6. Fasilitas yang mumpuni.

Tidak dapat dipungkiri bahwa fasilitas yang baik akan memberikan


kenyamanan yang baik pula bagi para jamaah umrah dan kenyamanan
itu pulalah yang akan membantu kita untuk selalu khusyu menjalankan
ibadah umrah. Maka dari itu pilihlah jasa travel yang menjanjikan
kenyamanan dan keamanan bagi para jamaahnya.

49
masy'aril haram

50
Arafah
Kawasan Arafah dulunya adalah wilayah padang pasir. Terletak 25 km
sebelah timur kota Makkah. Hamparan padang pasir dan batu yang
tidak berpenghuni ini dikelilingi bukit-bukit batu yang berbentuk
setengah lingkaran.

Arafah dikenal oleh mayoritas orang sebagai tempat bertemunya kakek


dan nenek umat manusia, Adam dan Hawa, setelah lama terpisah pasca
diturunkannya mereka dari surga. Akan tetapi tidak ada riwayat shohih
mengenai hal tersebut.

• Arafah adalah tempat jamaah haji wukuf

• Dipadati jamaah haji pada tanggal 9 Dzulhijjah

• Terdapat monorail sebagai penghubung


Arafah - Mudzalifah - Mina

Memiliki luas sebesar 18 km2, Padang Arafah dipakai untuk menampung


jamaah haji yang dapat mencapai 3 juta orang. Belum ditambah para
pekerja, petugas keamanan, dan pihak lainnya yang seluruhnya dapat
mencapai 3,5-4 juta orang berada pada satu waktu ketika wukuf.
Di tempat inilah berlangsung inti daripada ibadah haji itu sendiri.

51
Padang Arafah sekarang sudah dilengkapi infrastruktur yang canggih
dengan jalan-jalan yang lebar beraspal dan ditumbuhi pohon-pohon
yang rindang. Di tengah lokasi terdapat tiang-tiang tinggi yang pada
puncaknya terdapat sprayer kecil yang menyemburkan uap air halus.

Setiap tahun ketika jamaah sedang wukuf tiang-tiang air itu dinyalakan,
tiang kemudian menyemburkan uap air sejuk yang memberikan
kesegaran bagi para jamaah. Kawasan wukuf pun menjadi sejuk
sehingga resiko jamaah terkena heat stroke (serangan matahari) pun
dapat dikurangi.

Arafah selalu menggetarkan hati. Tanggal 9 Dzulhijjah, saat jutaan


jamaah haji serentak menunaikan wukuf di Padang Arafah, adalah saat
ketika air mata tak bisa lagi terbendung. Inilah momentum yang ditunggu
oleh seluruh jamaah haji. Bahkan mereka yang sakit pun rela bersusah
payah ditandu agar bisa berada di Padang Arafah untuk melakukan
wukuf.

Arafah memang bukan sekadar formalitas atau tanda sahnya ibadah


haji seseorang. Arafah itu sarat pesan dan perenungan. Arafah adalah
sebuah potret kecil tentang Mahsyar. Mahsyar, saat dikumpulkannya
manusia ketika hari yang sangat terik tanpa ada awan yang menaungi.
Mahsyar, yang merupakan suatu hari di mana manusia akan ditimbang
kadar Al-Haq dalam dirinya.

52
Mina
Dinamakan Mina karena banyaknya harapan (tamanna) yang
ditumpahkan di dalamnya oleh para jamaah haji. Ada pula riwayat
lain menyebutkan bahwa setelah Jibril ingin meninggalkan Adam, Jibril
berkata “tamanna” (bercita-citalah, mengharaplah), dijawab dengan
“atamanna al-jannah”. Dari percakapan tersebutlah asal nama Mina
karena adanya harapan (umniyah) untuk masuk surga.

Kota Mina berjarak kurang lebih 7 km dari Makkah. Sering disebut kota
ribuan tenda karena di sanalah berdiri ribuan tenda untuk jutaan jamaah
haji tiap tahunnya selama musim haji.

53
Tempat ini mulai didatangi jamaah sejak 8 Dzulhijjah saat hari tarwiyah,
hingga nanti jamaah kembali lagi ke sini setelah puncak ibadah haji yaitu
wukuf di Arafah pada tanggal 10 Dzulhijjah. Jamaah wajib bermalam
di Mina pada tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah bagi yang mengambil nafar
awal, dan tanggal 13 Dzulhijjah bagi yang mengambil nafar tsani/akhir.

Di Mina terdapat beberapa lokasi penting, yaitu:

1. Jamarat, yaitu lokasi berdirinya 2. Al Manhar (Jabal Qurban),


tiga jumrah: Ula, Wustha, dan yaitu lokasi penyembelihan
Aqabah. hewan kurban.

3. Masjid Al Khaif, masjid di mana 4. Masjid Al Bai’ah, yaitu tempat


Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬melakukan Rasulullah ‫ ﷺ‬dibai’at oleh
shalat dan khutbah ketika orang-orang Anshar yang
berada di Mina saat datang dari Madinah satu
melaksanakan ibadah haji. tahun sebelum hijrah.

54
Muzdalifah
Muzdalifah, tanah seluas 12,25 km2 ini merupakan sebuah daerah
terbuka di antara Arafah dan Mina di Arab Saudi yang menjadi tempat
singgah dan bermalam para jamaah haji setelah bertolak dari Arafah.
Muzdalifah terletak di antara Ma’zamain (dua jalan yang memisahkan
dua gunung yang saling berhadapan) Arafah dan lembah Muhassir.

Setelah melaksanakan wukuf di Arafah, jamaah haji bergerak menuju


Muzdalifah sesaat setelah terbenamnya matahari (waktu Maghrib). Di
Muzdalifah jamaah haji melaksanakan shalat Maghrib dan Isya secara
digabungkan dan disingkat (jamak-qashar) dan bermalam di sana
hingga waktu fajar. Di Muzdalifah jamaah haji mengumpulkan batu
kerikil yang akan digunakan untuk melempar jumrah.

Muzdalifah disebut juga dengan “Jam’an” karena tempat ini pada zaman
dahulu juga disebut dengan Masy’aril Haram karena dia masuk wilayah
Tanah Haram. Sedangkan Arafah disebut sebagai Masy’aril Halal karena
dia termasuk Tanah Halal. Namun ulama berbeda pendapat dalam
penamaan ini.

55
Makkah Al Mukarramah
Satu shalat di Masjidil Haram, lebih utama dibandingkan
seratus ribu shalat di tempat lainnya.
(HR. Ahmad No. 15271 dan Ibnu Majah No. 1406)

56
Keutamaan Kota Makkah
Makkah merupakan tempat yang sangat mulia bagi umat muslim,
mereka bermimpi agar bisa menginjakkan kaki di kota ini. Baik untuk
ibadah haji ataupun umrah, besar kerinduan untuk berkunjung ke sana.
Terlebih bagi orang yang pernah merasakan kenikmatan berada di kota
suci tersebut.

Makkah adalah kota pertama yang ada di muka bumi, karena disinilah
manusia pertama Nabi Adam bertemu pasangannya Hawa. Dari sinilah
keturunan anak manusia itu menyebar ke segala penjuru dunia. Ketika
Nabi Adam pertama kali tinggal di sini, beliau meminta kepada Allah
agar diselamatkan dari godaan iblis yang telah mencelakakannya di
surga.

Doa Nabi Adam terkabul, kemudian para malaikat turun ke bumi


mengelilingi tempat Nabi Adam untuk menjaga agar Iblis tidak dapat
mencapainya, lantas tempat para malaikat berjaga itulah yang kemudian
menjadi batas Tanah Haram.

Rumah pertama yang dijadikan peribadatan kepada Allah ‫ ﷻ‬adalah

َ ‫ار ًك َو ُه ًدى ّل ِلْ َع ٰـلَم‬


٩٦ ‫ني‬ َ َ
‫ب‬ ‫م‬
َّ َ
ُ ‫ك َة‬ ‫ب‬ ‫ب‬ ‫ِى‬
‫ل‬
َّ َ
‫ل‬ ِ
‫اس‬ َّ ‫إ َّن أَ َّو َل َبيْت ُوض َع ل‬
‫ِلن‬
ِ ِ ِ ٍ ِ
Baitullah sebagaimana disebutkan dalam ayat,
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat
beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang
diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” (QS. Ali Imran: 96)

57
Makkah sebagal Tanah Haram sampai tahun 8 H (623 M) masih boleh
di tempati atau di kunjungi oleh orang-orang nasrani, yahudi dan non-
muslim lainnya. Tetapi karena orang-orang kafir banyak melakukan
tindakan-tindakan kesyirikan, maka pada tahun 9 H berdasarkan firman
Allah ‫ ﷻ‬mereka sama sekali dilarang masuk Makkah, sebagaimana
firman-Nya:

َ ُ ْ ُ ْ َ َّ ٓ ُ َ َ َ َّ َ ُّ َ ٰٓ َ
َ ‫ون َنجَ ٌس فَلَا َي ْق َر ُبوا ٱل ْ َم ْسج َد ٱلْحَ َر‬
‫ام‬ ِ ‫يـأيها ٱلذِين ءامنوا إِنما ٱلمش ِرك‬
ْ َ ُ َّ ‫ِيك ُم‬ُ ْ ُ َْ َ َ ًََْ ُْْ ْ َ َ َٰ ْ َ ََْ
‫ٱلل مِن فضلِه ِٓۦ‬ ‫بعد عا ِم ِهم هـذا ۚ وِإن خِفتم عيلة فسوف يغن‬
ٌ ‫ِيم َحك‬
٢٨ ‫ِيم‬ َ َّ ‫إن َشا ٓ َء ۚ إ َّن‬
ٌ ‫ٱلل َعل‬
ِ ِ
“Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya orang-orang musyrik itu
najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun
ini (tahun 9 H).” (QS. At Taubah: 28)

58
Ka’bah
Tempat inilah yang menjadi tujuan utama kedatangan para jamaah
dari seluruh penjuru dunia ketika mereka hendak melaksanakan ibadah
umrah ataupun haji. Ka’bah adalah bangunan pertama kali di bumi yang
digunakan untuk menyembah Allah. Sebagaimana firman Allah ‫ﷻ‬:

“Sesungguhnya permulaan rumah yang dibuat manusia untuk tempat


beribadah itulah rumah yang di Bakkah (Makkah), yang dilimpahi berkah
dan petunjuk bagi alam semesta”(Q.S.Ali Imran: 96).

Ka’bah disebut juga Baitullah (rumah Allah) atau Baitul Atiq (rumah
kemerdekaan). Dibangun berupa tembok persegi empat yang terbuat
dari batu-batu besar yang berasal dari gunung-gunung disekitar
Makkah. Rumah Allah ini dibangun di atas satu dasar pondasi yang
kokoh terbuat dari batu marmer, tebalnya kira-kira 25 cm, tinggi seluruh
dinding 15 m, dan lebar dinding antara 10 s/d 11 m.

Oleh para pendahulu, dinding-dinding tersebut diberi nama khusus yang


ditentukan berdasarkan nama negeri ke arah mana rukun (sudut) dinding
itu menghadap, kecuali satu rukun/sudut dinding yang diberi nama rukun
aswadi karena Hajar Aswad itu terletak disana.

Keempat rukun/sudut dinding tersebut yaitu:


• Sebelah utara Rukun Iraqi (Iraq)
• Sebelah barat Rukun Syami (Suriah)
• Sebelah selatan Rukun Yamani (Yaman)
• Sebelah timur Rukun Aswadi (Hajar Aswad)

Ka’bah ditutup oleh semacam kelambu sutra hitam yang disebut kiswah

59
dan tergantung dari atap sampai pondasi, kiswah ini sudah dipakai
untuk menutup Ka'bah sejak zaman Nabi Ismail RA.
Tiap tahun kiswah selalu diganti dengan yang baru, biasanya dihiasi
kaligrafi ayat suci Al-Qur’an yang disulam secara khusus menggunakan
benang emas. Salah satu kalimat yang tertera pada sulaman kiswah
adalah kalimat syahadat:
“Allah Jalla Jalaalah, la ilaha illallah, Muhammad Rasulullah” (Allah Maha
Agung, tiada Tuhan selain Allah, Muhammad itu Rasulullah).

Pada dinding sebelah timur disamping Hajar Aswad terdapat pintu


yang diberi nama Ritajul Ka'bah. Tingginya kira-kira 2 m dan terbuat
campuran logam, emas dan perak. Pada pintu ini ditahtakan ayat-ayat
Al Qur’an tentang ka’bah, haji, shalat, dan tauhid. Hajar Aswad terletak
di pojok sebelah timur, kira-kira 1,5 m dari lantai. Antara rukun Hajar
Aswad dengan pintu Ka’bah, yang lebarnya kurang dari 2 m di beri nama
Multazam. Disebut demikian karena inilah salah satu dari tiga lokasi
atau tempat mustajab untuk memanjatkan doa kepada Allah ‫ﷻ‬.
Sepanjang sejarahnya, Ka’bah telah mengalami banyak pembangunan

60
Masjidil Haram

ataupun perbaikan termasuk perluasan Masjidil Haram. Saat ini


perhatian Kerajaan Saudi terhadap pengembangan Masjidil Haram
sangat tinggi. Raja Abdullah bin Abdul Aziz telah menyetujui perluasan
pelataran utara Masjidil Haram demi kenyamanan dan kelancaran
pelaksanaan ibadah.

Proyek perluasan halaman Masjidil Haram ini seluas 300.000 m2. Dengan
demikian sejumlah gedung dan hotel mulai digusur termasuk wilayah
Pasar Seng dari sebelah utara sampai sebelah barat daya yaitu wilayah
Gazzah, Raqubah (Pasar Seng), Gararah, Falaq Syamia dan Jabal Hindi.

Perluasan Masjidil Haram Makkah kali ini terbesar sepanjang sejarah


di kota Makkah dan Madinah. Selain perluasan pelataran tersebut, juga
dilakukan pembangunan perluasan terowongan untuk pejalan kaki jalur
keluar masuk Masjidil Haram. Ada sekitar seribu bangunan yang akan
tergusur demi proyek akbar ini. Sementara itu, perluasan tempat ibadah
sa’i di Masjidil Haram masih berlanjut terus menerus, Perluasan tempat
sa’i ini sudah dimulai sebelum musim haji 1428 H dan sempat berhenti
pembangunannya saat musim haji berlangsung.

61
Catatan Kota Makkah
• Masjidil Haram lebih besar dari Masjid Nabawi.

• Karena sedang perluasan 300.000 m2; dan akibat dari dihancurkannya


kurang lebih seribu bangunan disekitar Masjidil Haram maka lokasi
hotel lebih jauh dibanding hotel di Madinah.

• Karena mayoritas penduduknya pendatang, masyarakat Makkah tidak


seramah masyarakat Madinah.

• Jika memungkinkan lakukan thawaf di lantai dasar Masjidil Haram,


karena diameternya lebih kecil.

Lintasan Thawaf (Mataf)

62
Jabal Rahmah

Monumen simbolik tempat bertemunya


Nabi Adam AS & Ibunda Hawa.

Jabal Rahmah adalah bukit batu di Padang Arafah yang terletak 25 km


sebelah tenggara kota Makkah. Di puncak bukit batu tersebut terdapat
tugu putih yang dibangun pemerintah Arab Saudi sebagai penanda
lokasi Jabal Rahmah.

Banyak jamaah haji yang menyempatkan diri naik ke bukit ini disela-
sela wuqufnya di Arafah. Di Arafah ini pula turunnya Surat Al Maidah
ayat 3, turun kepada Rasulullah ‫ ﷺ‬yang beliau bacakan kepada para
sahabatnya. Banyak diantara mereka yang menangis ketika mendengar
ayat tersebut karena mereka yakin bahwa tidak akan lama lagi
Rasulullah ‫ ﷺ‬akan dipanggil Allah ‫ﷻ‬.

63
Jabal Nur (Gua Hira)

Foto di mulut gua Hira oleh Yusuf Nur Arifin.

Gua Hira adalah sebuah gua kecil di Jabal Nur yang letaknya sekitar 5
km di utara Makkah. Tinggi Jabal Nur kira-kira 200 meter dan dikelilingi
bukit batu serta jurang yang curam, di sekitarnya tidak ada tanaman dan
dahulu tidak pernah dikunjungi orang.

Gua Hira terletak dibelakang dua batu besar yang sangat dalam dan
sempit, tingginya setinggi manusia berdiri (sekitar 2 meter) dan luasnya
cukup untuk tidur tiga orang berdampingan.

Di ujung kanan ada celah/lubang yang dapat digunakan untuk


memandang ke arah Masjidil Haram. Pengunjung dapat mulai naik ke
atas mulai jam 3 dini hari sebelum subuh. Di Gua Hira inilah wahyu
pertama, Surat Al ’Alaq ayat 1 - 5 diturunkan kepada Rasulullah ‫ﷺ‬.

64
Daar Maulid Nabi
Daar Maulid Nabi adalah rumah kelahiran Nabi ‫ ﷺ‬yang saat ini beralih
fungsi menjadi perpustakaan. Terletak di kampung Suuq Lail (dulu
terkenal dengan sebutan Pasar Seng) berjarak 150 m dari Masjidil
Haram arah depan pintu Baabussalam. Di tempat inilah Nabi ‫ﷺ‬
dilahirkan pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal (tahun 571 M) yang dikenal
dengan Tahun Gajah.

Diriwayatkan bahwa dahulu di tempat tersebut para pejabat Makkah


mengadakan berbagai acara untuk memperingati hari lahir Rasulullah ‫ﷺ‬
antara lain dengan mengunjungi tempat kelahiran tersebut. Di tempat
itu juga pernah dibangun sebuah masjid untuk shalat. Pada tahun 666
M saat pemerintahan Malik Al Muzhaffar di tempat itu dibangun gedung
yang lebih megah dan besar.

Saat ini lokasi Daar Maulid Nabi adalah gedung perpustakaan. Tidak
banyak jamaah haji/umrah yang berkunjung kesini dikarenakan tempat
tersebut bukan objek sejarah resmi. Namun tidak sedikit jamaah haji/
umrah yang menyempatkan menyinggahi tempat yang selalu tertutup
untuk umum ini.

65
Jabal Tsur
Jabal Tsur adalah bukit tinggi yang terletak sekitar 5 km dari kota
Makkah. Bukit ini menjadi sangat terkenal karena gua yang terdapat di
puncaknya. Di gua inilah Rasulullah ‫ ﷺ‬dan sahabatnya Abu Bakar RA
bersembunyi saat dikejar kaum kafir Quraisy. Peristiwa ini terjadi pada
tahun 622 M sewaktu Rasulullah ‫ ﷺ‬hendak hijrah ke Madinah.

Ketika para kafir Quraisy sampai ke mulut gua, dengan mu’jizat Allah ‫ﷻ‬
mereka mendapatkan gua tersebut tertutup oleh sarang laba-laba juga
terdapat burung merpati yang sedang bertelur di sarangnya. Mereka
pun membatalkan niatnya untuk masuk ke gua karena pikir mereka tidak
mungkin ada yang baru masuk ke dalam gua dengan kondisi seperti
itu, meskipun Rasulullah ‫ ﷺ‬dan Abu Bakar RA memang berada di
dalamnya.

Selama tiga hari Rasulullah ‫ ﷺ‬dan Abu Bakar bersembunyi dalam gua
tersebut, secara diam-diam Asma binti Abu Bakar RA datang berulang
kali mengantarkan makanan dan kebutuhan lainnya padahal beliau
sedang hamil. Setelah merasa aman barulah Rasulullah ‫ ﷺ‬melanjutkan
perjalanan hijrahnya ke Madinah.

66
Madinah Al Munawwarah
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

َ َّ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ ْ َ ْ َّ ُ َّ
‫اللهم اجعل بِالم ِدين ِة ِضعف ما جعلت بِمكة‬
َ َ َْ َ
‫ِمن البك ِة‬
Ya Allah, berikan keberkahan untuk kota Madinah dua kali lipat
keberkahan yang Engkau berikan untuk kota Makkah. (HR. Bukhori)

67
Keutamaan Kota Madinah
Begitu banyak peninggalan-peninggalan bersejarah dengan nilai-nilai
keimanan tinggi terkumpul di kota Madinah. Keutamaan dan kemuliaan
kota Madinah menghiasi pendengaran dan penglihatan.

Allah ‘Azza wa Jalla menjadikan kota Madinah sebaik-baik tempat


setelah Makkah Al Mukarramah. Tempat diturunkannya wahyu dan
tempat bertemunya antara Muhajirin dan Anshar, dan di dalamnya
ditegakkan bendera jihad fi sabilillah dan tersebarnya Al Islam keseluruh
penjuru alam.

Sabda Rasulullah ‫ﷺ‬: "Sesungguhnya Ibrahim menjadikan Makkah Tanah


Suci dan aku menjadikan Madinah Tanah Suci di antara kedua bukit yang
berbatu hitam. Tidak boleh ditebang kayu berdurinya dan tidak boleh
diburu binatang buruannya." (HR. Muslim No. 1362)

68
Masjid Nabawi

“Shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi)


lebih utama 1000 kali dibanding shalat di masjid
lainnya kecuali di Masjidil Haram dan shalat di
Masjidil Haram lebih utama 100.000 kali daripada
shalat di masjid lainnya.”

(HR. Ibnu Majah No. 1406 dan Ahmad No. 15271)

69
Nabi ‫ ﷺ‬mendirikan masjid di atas sebidang tanah yang sebagian milik
As’ad bin Zurrah serahkan sebagai wakaf. Sebagian lagi milik anak yatim
Sahal dan Suhail anak Amir Bin Amarah dibawah asuhan Mu’adz bin
Atrah. Unta yang dikendarai Rasulullah ‫ ﷺ‬saat pertama kali memasuki
Madinah berhenti dan berlutut di pekarangan rumah Sahal dan Suhail.
Rumah tersebut kemudian dibeli dan menjadi lokasi dibangunnya
Masjid Nabawi.

Pada awal pembangunan Masjid Nabawi, peletakan batu pertama


dilakukan oleh Nabi Muhammad ‫ﷺ‬. Selanjutnya peletakan batu kedua,
ketiga, keempat, dan kelima masing-masing diletakkan oleh sahabat
Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali. Kemudian proses pembangunan
dikerjakan dengan gotong royong sampai selesai.

Masjid tersebut dibuat di Tahun Pertama Hijriyah. Di sisi timur masjid


dibangun tempat kediaman Nabi ‫ ﷺ‬dan keluarganya yang kemudian
menjadi tempat pemakamannya.

70
Raudhah

Raudhah adalah suatu tempat di dalam Masjid Nabawi yang letaknya


ditandai tiang-tiang putih, berada di antara rumah Nabi (sekarang
makam Rasulullah ‫ )ﷺ‬sampai mimbar. Luas Raudhah dari arah timur ke
barat sepanjang 22 m dan dari utara ke selatan 15 m. Sabda Rasulullah
‫ﷺ‬: “Antara rumahku dengan mimbarku adalah Raudhah (taman) di
antara taman-taman surga.” (HR. Bukhari No. 6588, Muslim No. 1390,
Tirmidzi No. 3915, Nasa'i No. 695, Ahmad No. 7223).

Maka orang-orang pun berlomba untuk dapat shalat, berdoa, berdzikir


atau mengaji di tempat yang berada di antara makam Rasulullah ‫ ﷺ‬dan
mimbar masjid Nabawi yang disebut Raudhah tersebut.

71
Makam Nabi
Muhammad ‫ﷺ‬
Makam Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬dahulu dinamakan Maqsurah. Setelah
masjid Nabawi diperluas, makam ini termasuk di dalam bangunan
masjid. Terdapat terdapat empat buah pintu di dalam area ini:
1. Pintu sebelah kiblat dinamai pintu At Taubah.
2. Pintu sebelah timur dinamai pintu Fatimah.
3. Pintu sebelah utara dinamai pintu Tahajjud.
4. Pintu sebelah barat yang menghadap ke Raudhah (sudah ditutup).

Dalam ruangan ini terdapat tiga buah makam, yaitu makam Rasulullah
‫ﷺ‬, Abu Bakar Assiddiq dan Umar bin Khattab RA.
Baqi’ adalah tanah kuburan untuk penduduk setempat sejak zaman

72
Makam Baqi

jahiliyah sampai sekarang. Jamaah haji yang meninggal di Madinah


dimakamkan di Baqi’ yang letaknya di sisi timur Masjid Nabawi. Di sana
dimakamkan sahabat nabi seperti Utsman bin Affan RA; para istri Nabi
diantaranya Siti Aisyah RA, Ummi Salamah, Juwairiyah, Zainab, Hafsah
binti Umar bin Khattab, dan Mariyah Al Qibtiyah RA; juga putra dan putri
Rasulullah ‫ ﷺ‬Ibrahim, Siti Fatimah, dan Zainab binti Ummu Kulsum.

Ruqayya Halimatus Sa’diyah ibu susu Rasulullah ‫ ﷺ‬pun dimakamkan


disini. Sahabat yang mula-mula dimakamkan di Baqi’ ialah Abu Umamah
dan Hasan bin Maz’un dari golongan muhajirin. Dikenal dengan nama
Baqi’ Al Gorqod karena di sini dahulu kala tumbuh pohon-pohon Gorqod
(sejenis pohon berdaun kecil seperti belukar).

Di Baqi’ ini Rasulullah ‫ ﷺ‬membaca salam atau do’a sebagai berikut:


“Mudah-mudahan sejahtera atas kamu sekalian wahai (penghuni)
tempat kaum yang beriman! Apa yang dijanjikan kepadamu yang masih
ditangguhkan besok itu, pasti akan datang kepadamu, dan kami Insya
Allah akan menyusulmu. Ya Tuhan! Ampunilah ahli Baqi’ Al Gorqod."
(HR. Muslim No. 974)

73
Masjid Quba
Masjid Quba adalah lokasi peribadatan umat Islam yang pertama
dibangun Rasulullah ‫ ﷺ‬saat hijrah ke Madinah pada tahun 621 M.
Masjid Quba berlokasi sekitar 5 km di sebelah tenggara Kota Madinah.
Berada di kawasan perkampungan bernama Quba, Rasulullah ‫ﷺ‬
bersama Abu Bakar singgah beberapa hari di perkampungan ini sebelum
memasuki Madinah.

Nama masjid diambil dari nama telaga di masjid tersebut. Masjid ini
telah beberapa kali mengalami renovasi sebelum akhirnya sampai pada
bentuk bangunan yang ada pada saat ini. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
"Barangsiapa bersuci di rumahnya, kemudian mendatangi Masjid Quba,
lalu ia shalat di dalamnya, maka baginya pahala seperti pahala umrah."
(HR. Ibnu Majah no. 1412)

74
Jabal Uhud

Lokasi Perang Uhud & Makam paman


Nabi Hamzah bin Abdul Mutholib

Jabal Uhud adalah nama sebuah bukit terbesar di Madinah. Letaknya


kurang lebih 5 km dari pusat kota Madinah, berada di pinggir jalan lama
Madinah-Makkah. Mulai tahun 1984 perjalanan haji dari Makkah ke
Madinah atau dari Madinah ke Jeddah tidak melalui jalan lama tersebut,
melainkan melalui jalan baru yang tidak melewati pinggir Jabal Uhud.

Di lembah bukit ini pernah terjadi perang dahsyat antara 700 orang
kaum muslimin melawan 3000 orang kaum musyrikin Makkah. Dalam
pertempuran tersebut gugurlah 70 orang syuhada, salah satunya adalah
Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad ‫ﷺ‬. Perang Uhud
ini terjadi pada tahun ke-3 H.

75
Ketika pasukan kaum musyrikin Makkah sampai di perbatasan Madinah,
umat Islam mengadakan musyawarah bersama para sahabat yang
dipimpin oleh Nabi Muhammad ‫ﷺ‬. Banyak para sahabat mengusulkan
agar umat Islam menyongsong kedatangan musuh di luar kota Madinah.
Usul ini akhirnya disetujui oleh Nabi Muhammad ‫ﷺ‬.

Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬menempatkan beberapa orang pemanah di


atas gunung Uhud, di bawah pimpinan Abdullah bin Jubair untuk
mengadakan serangan jika kaum musyrikin mulai menggempur posisi
pasukan muslim. Strategi tersebut terbukti berhasil menjadikan kaum
musyrikin kabur dari area peperangan dengan harta benda yang mereka
bawa berjatuhan.

Melihat harta benda yang ditinggalkan oleh musuh, beberapa pemanah


pasukan muslim meninggalkan posisi mereka di atas gunung untuk
mengambil rampasan perang tersebut. Padahal Nabi ‫ ﷺ‬telah memberi
instruksi agar tidak meninggalkan tempat meski apapun yang terjadi.

Turunnya para pemanah tersebut disambut oleh Khalid bin Walid


(sebelum masuk Islam) yang memimpin tentara berkuda menyerang
kembali mereka yang berujung kekalahan bagi pasukan muslim.

76
Dalam perang ini, Hindun binti ‘Utbah mengupah Wahsyi Alhabsyi,
budak Zubair bin Mut'im, untuk membunuh Hamzah, karena ayah Hindun
dibunuh oleh Hamzah dalam perang Badar. Zubair sendiri berjanji
kepada Wahsyi akan memerdekakannya setelah ia membunuh paman
Nabi ‫ ﷺ‬yang membunuh paman Zubair dalam perang Badar.

Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬sendiri mendapat luka parah dalam peperangan


tersebut. Para sahabat yang menjadi perisai untuk melindungi Nabi ‫ﷺ‬
gugur karena tubuh mereka dihujani anak panah. Paling tidak 70 orang
sahabat wafat sebagai syuhada dalam perang ini.

Setelah perang usai, kaum musyrikin mundur kembali ke Makkah. Nabi


Muhammad ‫ ﷺ‬memerintahkan agar mereka yang gugur dimakamkan
ditempat mereka roboh, sehingga ada satu liang kubur berisi beberapa
syuhada. Sekarang pemakaman syuhada Uhud dikelilingi tembok dan
tidak bisa dimasuki jamaah haji maupun umrah.

77
Pasar Kurma
Beragam jenis kurma dijual di tempat ini. Jamaah boleh mencicipi
sepuasnya. Jenis kurma yang paling dibanggakan dan paling mahal
harganya, disebut Kurma Nabi. Konon inilah kurma kegemaran
Rasulullah semasa hidupnya.

Disini kita bisa melihat pohon kurma secara langsung dan jelas. Harga
kurma disini lebih mahal ketimbang di sekitar hotel. Makan kurma
seberapa banyak pun di sini gratis.

78
Masjid Qiblatain
Masjid ini sebelumnya dikenal dengan nama masjid Bani Salamah
karena didirikan di atas bekas rumah Bani Salamah. Letaknya di tepi
jalan menuju kampus Universitas Madinah di dekat Istana Raja ke
jurusan Wadi Aqiq.
Pada masa awal turunnya Islam, kaum muslimin melaksanakan shalat
dengan kiblat menghadap ke arah Baitul Maqdis di Yerusalem/Palestina.

Pada waktu dzuhur hari Senin bulan Rajab tahun ke-2 H di masjid
Salamah ini turun surat Al Baqarah ayat 144. Awalnya Rasulullah ‫ﷺ‬
shalat Dzuhur menghadap ke Masjidil Aqsa, tetapi setelah turunnya ayat
tersebut, beliau berhenti sebentar kemudian meneruskan shalat dengan
memindahkan arah kiblat ke Masjidil Haram. Peristiwa tersebut adalah
asal muasal nama Masjid Qiblatain yang berarti masjid berkiblat dua.

Di masjid ini pula pertama kali


diadakan shalat berjamaah secara
terang-terangan. Letak Masjid
Qiblatain saat ini berada di sudut
perempatan jalan tidak jauh dari
jalan baru yang menghubungkan
Madinah-Makkah-Jeddah.

Kejadian ini menujukkan bahwa ketika Rasulullah ‫ ﷺ‬di Madinah, beliau


sebelumnya sempat shalat menghadap ke Baitul Maqdis. Artinya, Masjid
Nabawi pernah digunakan untuk shalat menghadap ke Baitul Maqdis.
Demikian pula masjid-masjid yang lain di sekitar Madinah termasuk
Masjid Quba. Sehingga, semua masjid di zaman Nabi ‫ ﷺ‬yang dibangun
sebelum pengalihan kiblat, pernah mengalami dua arah kiblat.

79
Khandaq
Khandaq secara bahasa berarti parit. Dalam sejarah Islam yang
dimaksud Khandaq adalah peristiwa penggalian parit pertahanan pada
peristiwa pengepungan kota Madinah oleh 10.000 orang kafir Quraisy
bersama dengan sekutu-sekutunya dari Yahudi Nadir, Bani Ghathfan,
dan lain-lain.

Di saat Rasulullah ‫ ﷺ‬mendengar


bahwa pasukan kafir Quraisy
bersama sekutu-sekutunya akan
menggempur kota Madinah, maka
Rasulullah ‫ ﷺ‬bermusyawarah
dengan para sahabat-sahabatnya,
bagaimana cara menanggulangi
penyerangan tersebut.

Pada waktu itu sahabat Nabi, Salman Al Farisi memberikan saran


supaya Rasulullah ‫ ﷺ‬membuat benteng pertahanan berupa parit. Usul
tersebut diterima Rasulullah ‫ ﷺ‬dan digalilah parit pertahanan tersebut
di bawah pimpinan Rasulullah ‫ ﷺ‬sendiri. Peristiwa pengepungan kota
Madinah ini terjadi pada bulan Syawal tahun ke-5 H.

Rasulullah ‫ ﷺ‬memimpin warga Madinah dari tenda merahnya yang


didirikan di bukit di ujung parit. Di bukit itu Rasulullah ‫ ﷺ‬berdiri hingga
tiga hari untuk berdoa sambil menggigil kedinginan. Musuh pontang-
panting setelah badai dingin yang sangat dahsyat menerpa, hingga
mereka pun pergi meninggalkan kota Madinah.

80
Sumur Adzaq
Sumur Azdaq terletak di sebelah barat daya Masjid Quba. Lokasinya
duhulu merupakan pekarangan rumah Bani Amr Ibn Auf. Sumur Azdaq
bernilai sejarah karena disinilah pertama kali Rasulullah ‫ ﷺ‬disambut
ketika datang ke kota Madinah. Masyarakat Anshar dari suku Aus,
Khazraj, dan lainnya datang untuk menyambut Rasulullah ‫ ﷺ‬dengan
suka cita di lahan yang terdapat sumur Azdaq ini.

Disebut Azdaq sebab di daerah ini terdapat gugusan hutan pohon


kurma yang lebat batang dan buahnya. Hutan kurma ini mendapatkan
pengairan dari sumur yang memancarkan mata air yang tak pernah
kering sepanjang tahun. Masyarakat Madinah kemudian menyebut sumur
itu dengan Azdaq.

Dalam kitab Wafa al Wafa’, Imam Al Samhudi menuturkan satu riwayat


bahwa tatkala orang-orang Madinah mengetahui kabar hijrahnya Nabi
‫ ﷺ‬dari kota Makkah, mereka setiap harinya keluar rumah dan berkumpul
di daerah yang disebut Al Hurra. Kebiasaan itu selalu mereka lakukan
berhari-hari, namun sosok yang mereka kagumi itu tak kunjung hadir di
Madinah.

Sampai suatu hari, ketika mereka sudah kembali ke rumah masing-


masing, tersiar kabar Rasulullah ‫ ﷺ‬sudah sampai di batas kota
Madinah. Kabar itu berasal dari seorang Yahudi yang melihat sosok yang
memancarkan sinar keteduhan sehingga ia tak sanggup berkata-kata.

Rasa rindu orang-orang Anshar kepada sang idola, yakni Rasulullah ‫ﷺ‬,
membuat mereka tanpa pikir panjang bergegas keluar rumah menuju
ke daerah yang ditunjuk lelaki Yahudi itu. Mereka paham yang dimaksud
lelaki Yahudi itu adalah Rasulullah Muhammad ‫ﷺ‬.

81
Dengan mengacungkan senjata, menghentakkan kaki ke tanah, orang-
orang Anshar melantunkan syair thala’al badru untuk menyambut Nabi
‫ﷺ‬. Mereka tidak langsung membawa Nabi ‫ ﷺ‬memasuki kota Madinah,
tetapi disinggahkan terlebih dulu ke kediaman Bani Amr bin ‘Auf yang
dikelilingi deretan pohon kurma.

Rasulullah ‫ ﷺ‬tidak langsung masuk rumah melainkan memilih beristirahat


di tengah kebun kurma, yang beliau sebut sebagai kebun Al Mustazdal.
Abu Bakar dengan cekatan mengangkat surbannya dan
membentangkannya di atas tempat duduk manusia mulia yang kelak
menjadi menantunya ini. Tujuannya supaya sinar matahari yang
menembus dedahanan kurma tidak menyilaukan pandangannya dari
orang-orang yang mengerumuni beliau.

Tiba-tiba mata Rasulullah ‫ ﷺ‬tertuju ke sebuah mata air yang mengalir


bening di sebelah tempat duduknya. Beliaupun menunjuknya seraya
berucap: “itu sumur Azdaq”. Mendengar hal itu orang Anshar pun
bergegas mengambilkan air dari sumur Azdaq untuk Rasulullah ‫ﷺ‬.

Rasulullah ‫ ﷺ‬tampak menyukai kebun Al Mustazdal yang dialiri air dari


sumur Azdaq. Masyarakat Anshar pun bahagia dan menganggap tempat
ini diberkahi karena kegembiraan Rasulullah ‫ ﷺ‬dengan adanya sumur
Azdaq.

82
catatan yang perlu
diperhatikan jamaah
• Barangsiapa yang mencari Allah dan Rasul-Nya dalam perjalanan
haji atau umrah ini, maka ia akan mendapatkannya. Tapi jika mencari
yang lain (fasilitas, belanja, keramahan penduduk Saudi, dll) maka
dipastikan akan kecewa. Jadi fokus saja pada ibadah kepada Allah,
dan bersilaturahim dengan Rasulullah ‫ﷺ‬.
• Jamaah haji dan umrah Jejak Imani ini beragam, maka harus saling
bahu membahu dan bantu membantu.
• Salah satu aspek dalam ibadah haji dan umrah adalah ibadah fisik,
maka pikiran kita harus terus positif.
• Kondisi Arabi Saudi amat berbeda dengan kondisi Indonesia
(lingkungan, bahasa, keramahan, hotel, makanan, ketidakpastian
yang tinggi dan lainnya).
• Pihak travel akan mengupayakan yang terbaik bagi jamaah. Jadi
apabila ada masalah apapun mohon untuk dikomunikasikan.
• Bawalah uang dan barang barang secukupnya, jangan berlebih.
Kelebihan muatan menjadi tanggung jawab jamaah. Kapasitas
bagasi: 30 kg (Turkish/Etihad/Qatar/Emirates/Oman Air) atau
23 kg x 2 pcs (Saudia Airlines)
• Powerbank disimpan kabin tetapi tidak boleh dipakai selama
pesawat mengudara.
• Periksa dan perhatikan kesehatan sebelum berangkat. Terutama pada
saat di atas pesawat.
• Koper di Madinah dan Jeddah dipegang masing-masing oleh jamaah.
• Pastikan semua bagasi difoto terlebih dahulu sebelum diserahkan
pada tim Jejak Imani.
• Jamaah diharapkan membawa timbangan digital masing-masing
untuk menimbang koper sebelum pulang agar tidak melebihi
batas ketentuan.
• Wanita dilarang berpergian sendirian.

83
catatan yang perlu
diperhatikan jamaah
• Wanita dilarang naik taksi sendirian, bila hendak naik taksi
bersama mahramnya, maka laki-laki harus naik dahulu, dan turun
paling terakhir.
• Simpan paspor, tiket, dan barang berharga ditempat yang disediakan,
jangan menyimpan barang berharga di dalam tas koper yang akan
masuk bagasi.
• Sebaiknya tidak menggunakan perhiasan berlebihan.
• Dilarang membawa cairan lebih dari 50 ml di dalam tas/koper kabin.
• Membawa obat-obatan pribadi.
• Selalu cek grup WA keberangkatan.
• Hafalkan lokasi hotel dan jalan menuju masjid, demikian pula jalan
kembali ke hotel.
• Powerbank masukkan ke dalam kabin.

84
َ ُ َ ْ َ َ ٌ َ َّ َ َ ْ ُ ْ َ ُ َ ْ ُ ْ
،‫العمرة ِإل العمر ِة كفارة لِما بينهما‬
ُ َّ َ ْ َّ ٌ َ َ ُ َ َ ْ َ ُ ُ ْ َ ْ ُّ َ ْ َ
‫والج المبور ليس ل جزاء ِإال النة‬
Antara umrah yang satu dan umrah lainnya, itu
akan menghapuskan dosa diantara keduanya.
Dan haji mabrur tidak ada balasannya
melainkan surga.

(HR. Bukhari No. 1773 dan Muslim No. 1349)

85
fiqh umrah
Ustadz H. Abdullah Haidir, Lc.
Ustadz H. Muhammad Rizkon Hakiki, Lc., MA., Al Hafidzh
َ َ ْ ُ ْ َ َّ َ ْ ََ
‫هلل‬
ِ ‫وأتِموا الج والعمرة‬ُّ

"Dan sempurnakanlah
ibadah haji dan umrah
karena Allah"
(QS. Al Baqarah: 196)

87
arti umrah
Secara etimologi bermakna:
meramaikan/ziarah/mengunjungi.

Secara terminologi bermakna:


mengunjungi Baitullah untuk meramaikannya dengan ibadah sesuai
aturan yang telah ditentukan oleh syariat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi ‫ ﷺ‬bersabda,

ْ َ َ َ َ ْ ْ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َّ ُ َ ّ ُّ َ ُ َ
‫ ومس ِج ِد‬، ِ‫اجد المس ِج ِد الرام‬ ِ ‫الرحال إِل إِل ثلث ِة مس‬ ِ ‫ل تشد‬
َ َْ
‫ول صىل اهلل عليه وسلم َو َم ْس ِج ِد األقص‬ ُ َّ
ِ ‫الرس‬
"Tidak boleh bersengaja / memaksakan melakukan perjalanan (dalam
rangka ibadah ke suatu tempat) kecuali ke tiga masjid: Masjidil
Haram, Masjid Rasul ‫ ﷺ‬dan Masjidil Aqsho." (HR. Bukhari 1189 dan
Muslim no. 1397)

88
Menjadi tamu Allah, doanya dikabulkan
dan dosanya diampuni.
(HR. Ibnu Majah No. 2892)

Allah akan mengganti semua


biaya yang dikeluarkan untuk umrah dan haji.
(HR. Baihaqiy)

89
prosesi umrah

1 Memakai ihram
4 Sa'i

2 Miqat
5 Tahallul

3 Thawaf
6 Tertib

sebelum berihram
• mandi sunnah ihram
• memotong kuku dan
mencukur/memendekkan bulu
• berpakaian ihram

Rida

Izar

90
mengambil miqat

Shalat Sunnah Tahiyatul Masjid


di Masjid B'ir Ali/Dzul Hulaifah
dan melafazkan niat sebelum
meninggalkannya.

91
menyatakan niat
Berangkat menuju Makkah

ً َ ْ ُ َّ ُ َّ َ ْ َّ َ
‫ليك اللهم عمرة‬
Jika kita melakukan umrah badal, lafaz niatnya menjadi:

ْ ً َ ْ ُ َّ ُ َّ َ ْ َّ َ
.....‫ليك اللهم عمرة عن‬
(sebutkan nama yang dibadalkan)

Jika kita melakukan umrah untuk haji tawattu', lafaz niatnya menjadi:

ََ ُ ََ َ َ َ ِّ َ َ َ ً ّ َ َ ُ ً َ ُ َّ ُ َّ َ َ َّ َ
‫ ل ِرياء ِفي ِه ول سمعة‬،‫ليك اللهم عمرة متم ِتعا بِها إِل احلج‬

92
Jika khawatir tidak dapat melanjutkan ibadah karena sakit atau takut
ada ancaman yang menyebabkan kematian atau semacamnya,
maka disyariatkan untuk memberi isyarat ketika mulai ihram dengan
mengatakan:

ُ ْ َ ّْ َ َ ٌ َ ْ َ َ َ ْ
ْ‫ث َحبَ َسن‬
ِ ‫ِإن حبس ِن حابِس فم ِح ِل حي‬
In habasani habisun fa mahilli haitsu habasani.
“Jika aku tertahan oleh suatu rintangan maka tempat dan waktu
tahallulku adalah di mana saya tertahan.”

Berdasarkan hadits Dhiba'ah binti Zubair RA, dia berkata:


“Ya Rasulullah, sungguh aku ingin melaksanakan haji akan tetapi aku
menderita sakit",

Maka Rasulullah bersabda :


“Tunaikanlah ibadah haji dan syaratkanlah bahwa tempat tahallul kamu
di tempat kamu terhalang."(Muttafaq alaih)

93
kalimat talbiyah
َ ْ َّ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َّ َ ْ َّ َ َّ ُ َّ َ ْ َّ َ
‫شيك لك ليك‬ ِ ‫ليك اللهم ليك ليك ل‬
َ َ ْ َ َ ُ ْ َ َ َ َ َ ْ ّ َ َ ْ َ ْ َّ
‫شيك لك‬ ِ ‫ ل‬، ‫ِإن المد وا ِنلعمة لك والملك‬

“Ya Allah, kami datang memenuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-
Mu. Sesungguhnya segala puji dan kenikmatan serta kekuasaan adalah
milik-Mu semata, tidak ada sekutu bagi-Mu.”

94
ّ
‫عن أيب بكر الصديق ريض اهلل عنه أن رسول اهلل صىل اهلل عليه‬
َ ُ
َ ‫قال‬ ُ ‫وسلم‬
‫الع ُّج واثلَّ ُّج) رواه ابن ماجة‬ ‫األعمال أفضل‬
ِ
ُّ ‫(سئل‬
‫أي‬

Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq RA Sesungguhnya Rasulullah ‫ ﷺ‬ditanya:


Amalan haji mana yang paling utama? Nabi menjawab:
“Suara kencang dengan talbiyah dan menyembelih hewan hadyu.”
(HR. Ibnu Majah No. 2924)

:‫قال رسول اهلل صىل اهلل عليه وسلم‬


َ َ َ َ َ َ ُ
َّ ‫أصوات ُهم‬
‫باتللبي ِة‬ ‫فليفعوا‬ ‫حمم ُد ُمر أصحابك‬
َّ ‫فقال يا‬ َ
‫(جاءين جربيل‬
ّ ‫فإنَّها من شعار‬
‫احلج) رواه ابن ماجة‬
ِ ِ ِ
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: “Jibril mendatangiku dan mengatakan:
Wahai Muhammad, perintahkanlah sahabat-sahabatmu agar
mengencangkan suara talbiyah karena ia adalah syiar haji.”
(HR. Ibnu Majah No. 2923)

95
hal yang tidak boleh
dilakukan ketika berihram

• Berbicara porno atau • Memakai pakaian biasa


bercumbu rayu bagi laki-laki

• Berhubungan suami istri • Memakai penutup kepala


yang menempel di kepala
• Mencela, mengumpat, bagi laki-laki
menggunjing, bertengkar,
marah-marah • Memakai sepatu yang
menutup mata kaki bagi
• Memotong/ merontokkan laki-laki
rambut
• Memakai sarung tangan
• Memotong kuku
• Memakai cadar
• Memakai wewangian
• Membunuh binatang
• Menikah atau menikahkan buruan.

96
hal yang boleh dilakukan
ketika berihram

• Mandi tanpa sabun dan shampoo (tetap hati-hati agar rambut


tidak rontok)

• Mengganti pakaian ihram

• Memakai kacamata, arloji, ikat pinggang, tas, sandal

• Memakai masker yang tidak menutup semua wajah

• Berteduh di bawah pohon atau payung

97
adab dan do'a
memasuki Masjidil Haram
Jika telah tiba di Masjidil Haram, disunnahkan masuk dengan
mendahulukan kaki kanan seraya mengucapkan:

ْ َ َ ْ َْ ُُْ َ ُ ‫الس َل ُم َع َر‬


َّ ‫الص َل ُة َو‬َّ ‫ِمْسِب اهلل َو‬
‫هلل الع ِظي ِم وبِوج ِه ِه‬
ِ ِ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫ذ‬ ‫و‬ ‫ع‬ ‫أ‬ ، ‫هلل‬
ِ ِ ‫ا‬ ‫ول‬ ‫س‬ ِ
َ ْ َّ ُ
َ ‫افتَ ْح ل أب ْ َو‬ َّ َ ْ‫الرجي‬
َّ ‫الشيْ َطان‬ َّ َ ْ َ ْ َ ْ ُ ‫كريْم َو‬ َ ْ
‫اب‬ ِ ‫م‬ ‫ه‬ ‫لل‬ ‫ا‬ ، ‫م‬ِ ِ ِ ‫ن‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫ي‬ ‫د‬
ِ ِ ِ ِِ ‫ق‬ ‫ال‬ ‫ه‬‫ن‬ ‫ا‬ ‫ط‬ ‫ل‬ ‫س‬ ِ ِ ‫ال‬
َ ََْ
‫ح ِتك‬ ‫ر‬
Sebagaimana saat memasuki masjid-masjid yang lainnya. Kemudian
hendaklah menyibukkan diri dengan talbiah hingga tiba di depan Ka'bah.
Jika telah tiba di depan Ka'bah, berhentilah membaca talbiah. Kemudian
hendaklah menuju Hajar Aswad (untuk memulai thawaf), lalu
menciumnya jika memungkinkan dan tidak menyakiti orang lain dengan
berdesak-desakan. Saat menciumnya ucapkanlah:

ْ ُ ْ ُ َ
‫اهلل أك َب‬ / ‫اهلل أك َب‬‫هلل و‬
ِ ‫ِمْسِب ا‬
Jika sulit menciumnya, maka cukup mengusapnya dengan tangan atau
tongkat atau semacamnya, lalu mencium bekas usapan tersebut.
Jika mengusapnya juga sulit, maka cukup dengan memberi isyarat
kepadanya seraya mengucapkan Allahu Akbar, dan tidak perlu mencium
bekas isyaratnya (setelah itu mulailah berjalan untuk thawaf).

Demi sahnya thawaf, disyaratkan bersuci, atau dalam keadaan tidak


memiliki hadats kecil maupun besar. Karena thawaf bagaikan shalat,
hanya saja dalam thawaf dibolehkan berbicara.

98
thawaf baitullah

ُ‫هلل ا َ ْك َب‬
ُ َ ‫ِمْسِب اهلل ا‬
ِ

Mendapat 60 rahmat Allah, membebaskan seorang budak, setiap


langkah mendapat satu kebaikan dan diampuni satu kesalahan.
(HR. Tirmidzi dan Thabrani)

99
thawaf baitullah
1. Hajar Aswad ْ َ
ُ ‫ال َ ْم ُد ِل َو َلالَ َه إ َّل‬ َ َ ْ ُ
2. Multazam ‫اهلل‬ ِ ِ ِ ‫ و‬- ‫هلل‬
ِ ‫سبحان ا‬
3. Pintu Ka’bah َّ َ َّ َ َ َ ْ َ َ َ ُ َ ْ َ ُ َ
4. Hijr ‫هلل‬
ِ ِ ‫ و اهلل اكب و ل حول ول قوة ِإ‬-
‫ا‬ ‫ب‬ ‫ل‬
ْ َْ
‫ل ال َع ِظيْ ِم‬
5. Rukun Yamani
ّ ‫الع‬
6. Maqam Ibrahim
ِِ

5
4
3
1 2
6

‫ار‬ َ ‫ادل ْنيَا َح َسنَ ًة َوف ْالخ َرة َح َسنَ ًة َوقنَا َع َذ‬
َّ ‫اب‬
‫انل‬ ُّ ‫َر َّبنَاآتنَا ف‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
Catatan : Sunnah Idhtiba(menampakkan bahu sebelah kanan)
bagi laki laki sejak mulai thawaf hingga selesai.

100
maqam ibrahim

Shalat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim. Saat menuju Maqam


Ibrahim membaca:

َّ َ ُ َ ْ َ ْ َ َ ْ ْ ُ َّ َ
‫اتذوا ِمن مقامِ ِإبرا ِهيم مصل‬
ِ ‫و‬
Rakaat Pertama membaca: Al Fatihah dan Al Kafirun.
Rakaat Kedua membaca: Al Fatihah dan Al Ikhlas.
Selesai shalat berdoa sesuai hajat masing-masing.

101
maqam ibrahim

Adalah tempat berpijak atau tempat berdirinya Nabi Ibrahim saat


meninggikan bangunan Ka'bah (bukan kuburan Nabi Ibrahim).

102
shafa dan marwa

shafa

marwa

103
‫‪bukit shafa‬‬

‫‪Saat mulai mendaki bukit Shafa, membaca :‬‬

‫َ َ ْ َ َّ ْ َ ْ َ َ ْ‬
‫اعتَ َمرَ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ َّ َ َ ْ َ ْ َ َ‬
‫هلل فمن حج اليت أ ِو‬ ‫إِن الصفا والمروة ِمن شعآئِ ِر ا ِ‬
‫ي فَإ َّن اهللَ‬ ‫َ َ َ َ َ َّ َ‬
‫ع َخ ْ ً‬ ‫َ َ ُ َ َ َ َ ْ َ َ َّ َّ َ‬
‫ِ‬ ‫فل جناح علي ِه أن يطوف بِ ِهما ومن تطو‬
‫َشا ِك ٌر َعل ٌ‬
‫يم‬ ‫ِ‬
‫‪Kemudian membaca:‬‬

‫ُ‬ ‫ََْ ُ َ َ َ َ‬
‫أبدأ بِما بدأ اهلل بِ ِه‬

‫‪104‬‬
sa’i shafa-marwa
"Membebaskan 70 budak." (HR. Thabrani)

400 m

Marwa Shafa

berlari-lari kecil

105
bukit marwa

Menghadap ka’bah, melakukan seperti yang


dilakukan di Shafa (berdzikir dan berdoa)

Dzikir ketika di Shafa dan Marwa:

ُ ‫اهلل‬
(3) ‫أكرب‬ ُ ، ‫أكرب‬
ُ ‫اهلل‬ُ ، ‫أكرب‬ ُ
ُ ‫اهلل‬.
ْ ُ ُ ْ َ ْ ُ َ َ ُ ْ ُ ْ ُ َ ُ َ َ َ ُ َ ْ َ ُ َّ َ َ َ
‫ ي ِی‬،‫ ل الملك و ل المد‬، ‫الشيك ل‬ ِ ‫لل إِ ال اهلل وحده‬
ِ
ْ ْ َ ْ ُ َّ َ َ
َ ‫ ل‬،‫شيْئ قَدي ْ ٌر‬، ّ
َ ُ ََ َ ُ َ ُ ْ َُ
،‫ أنَ َز َوع َد ُه‬،‫اهلل َوح َد ُه‬ ‫ل إِ ل‬ ِ ٍ ‫ك‬
ِ ‫ وهو ع‬،‫وي ِميت‬
ْ َ َ َْ َ ْ َ َ َ ََُْ َ َ ََ
ُ‫ح َده‬ ‫ وھَزم األحزاب و‬،‫ونص عبده‬
Dzikir dilakukan diantara dua doa; jadi caranya berdzikir seperti diatas,
kemudian doa, berdzikir lagi, lalu doa dan ditutup dengan dzikir (tiga kali
dzikir dan dua kali doa)*.

*lakukan dzikir dan doa ini di bukit Shafa dan Marwa

106
diantara lampu hijau

400 m

Marwa Shafa

Disunnahkan berlari-lari kecil bagi jamaah laki laki

Doa diantara lampu hijau:

َ َّ ُ َ ْ َ َّ َ ْ َ َ َ َ ْ َّ َ َ َ ُ ْ َ ْ َ ْ َ ْ ْ ّ َ
ُ‫ك َت ْعلَم‬ ‫ إن‬،‫ وتاوز عما تعلم‬،‫ واعف وتكرم‬،‫ر ِب اغ ِفر وارحم‬
َ ُّ َ َ ْ ُ َ ْ َ َ َّ ْ َ ْ َ َ َ
ُ‫األ ْك َرم‬ ‫ إنك أنت اهلل العز‬،‫مال نعلم‬

107
tahallul
“Ya Allah, ampunilah mereka yang menggundul habis.” Para sahabat
berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana kalau cuma sekedar
memendekkan?” Beliau masih bersabda, “Ya Allah, ampunilah mereka
yang menggundul habis.” Para sahabat balik bertanya, “Wahai
Rasulullah, bagaimana cuma sekedar memendekkan?” Beliau masih
bersabda, “Ya Allah, ampunilah mereka yang menggundul habis.”
Para sahabat kembali bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana cuma
sekedar memendekkan?” Baru beliau menjawab, “Dan juga bagi yang
memendekkan.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Bertahallul dengan memendekkan seluruh rambut kepala atau mencukur


gundul, dan yang mencukur gundul itulah yang lebih afdhal. Adapun bagi
wanita, cukup dengan memotong rambutnya sepanjang satu ruas jari.

108
Shalat di Masjidil Haram lebih baik daripada
100.000 kali shalat di luar Masjidil Haram.
(HR. Ibnu Majah)

Memandang Ka’bah mendapat 20 rahmat Allah.


(HR. Thabrani)
Amalan ketika melihat Ka'bah, mengangkat kedua tangan dan membaca:

َ َ َ َ ً ْ ْ َ َ ً ْ ْ َ َ ً ْ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َّ ُ َّ َ
. ‫شيفا وتع ِظيما وتك ِريما ومهابة‬ ِ ‫اللهم ِزد هذا اليت ت‬
ْ َ ُ َّ َ ْ َّ ُ َ َّ َ َ ُ َ َّ َ َ ُ َ َّ َ ْ َ ْ َ
ُ‫اعتَ َم َره‬ ‫و ِزد من شفه وعظمه وكرمه ِممن حجه أ ِو‬
ْ ََ ًْ ََْ ًْ َْ
‫اوتك ِريْ ًما َوبِ ًّرا‬ ‫شيفا وتع ِظيم‬
ِ ‫ت‬

109
hajar aswad

Hajar Aswad adalah batu yang diturunkan


dari surga, warnanya lebih putih daripada
susu, dosa-dosa anak cucu Adam-lah yang
menjadikannya hitam.
(HR. Tirmidzi)

110
berdoa di multazam

multazam

hajar aswad

Disunnahkan berdoa di multazam dengan


menempelkan pipi, dada, lengan dan kedua
telapak tangan seperti itulah aku melihat
Rasulullah melakukannya.
(HR. Ibnu Majah No. 2962)

111
multazam

multazam

multazam

112 112
Ya Allah jadikanlah umrah kami umrah yang maqbul
di sisi Engkau, sai yang disyukuri,
dosa yang diampuni, amal yang diterima,
dan perdagangan yang tidak pernah merugi..

Aamiin ya Rabbanaa…

113
fiqh haji
Ustadz H. Jundi Imam Syuhada, Lc., MIRKH Al Hafidzh
Ustadz H. Muhammad Rizkon Hakiki, Lc., MA., Al Hafidzh

114
Haji berasal dari bahasa Arab yaitu 'Al Hajj' yang berarti menyengaja,
bersungguh-sungguh, dan menuju. Makna haji secara istilah berarti
menyengaja menuju Baitullah atau Ka'bah dengan niat melaksanakan
ibadah atau mendekatkan diri kepada Allah ‫ﷻ‬.

Ibadah haji adalah ibadah besar dimana ia adalah rukun Islam yang
ke-5, tidak semua yang memiliki harta bisa menunaikan ibadah haji, dan
tidak semua yang sedikit hartanya tidak bisa menunaikan ibadah haji,
karena haji adalah panggilan Allah. Dia lah yang memampukan dan Dia
pula yang memanggil setiap hambanya.

Bagi setiap jamaah haji, maka selayaknya untuk menyiapkan diri


dengan sebaik-baiknya, dari mulai persiapan fisik, bekal harta, dan
juga bekal ruhani. Karena besar dan beratnya ibadah haji ini, Jejak
Imani memberikan persiapan dan juga tatacara atau fiqh manasik haji,
dengan tujuan semoga Allah memudahkan langkah setiap jamaah untuk
melakukan ibadah haji dengan maksimal sesuai dengan syariat Islam.
Berikut kami sebutkan beberapa dari keutamaan ibadah haji.

Dari Abu Hurairah dia berkata:

ٌ َ َ َ ُ َ ْ َ َ ْ َ ُّ َ ُّ ‫انل‬َّ ‫ُس ِئ َل‬


‫هلل‬
ِ ‫ال أفضل قال « ِإيمان بِا‬ ِ ‫ب – صىل اهلل عليه وسلم – أى األعم‬ ِ
َ َ َ َ َّ ُ َ َ ٌ َ َ َ َ َ َّ ُ َ ُ ‫َو َر‬
‫ ِقيل ثم ماذا قال‬. » ‫هلل‬
ِ ‫يل ا‬ِ ‫ب‬
ِ ‫س‬ ‫ف‬ِ ‫اد‬ ‫ه‬‫ج‬ِ « ‫ال‬ ‫ق‬ ‫ا‬ ‫اذ‬ ‫م‬ ‫م‬‫ث‬ ‫يل‬ ‫ق‬
ِ . » ‫ول‬
ِ ِ ‫س‬
٠ )‫ور‬ٌ ‫ب‬ ُ ْ ‫(ح ٌّج َم‬َ

Nabi ‫ ﷺ‬ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau ‫ ﷺ‬menjawab,


“Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi,
“Kemudian apa lagi?” Beliau ‫ ﷺ‬menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada
yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi
‫ﷺ‬. (HR. Bukhari No. 1520)

115
Kemudian, adalagi hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

ُ َّ ْ َّ ٌ َ َ ُ َ َ ْ َ ُ ُ ْ َ ْ ُّ َ ْ َ
‫اء ِإال الَنة‬‫والج المبور ليس ل جز‬

Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.”
(HR. Bukhari No. 1773 dan Muslim No. 107)

Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan yang dimaksud, ‘tidak ada


balasan yang pantas baginya selain surga’, bahwasanya haji mabrur
tidak cukup jika pelakunya dihapuskan sebagian kesalahannya. Bahkan
ia memang pantas untuk masuk surga.

Haji juga akan menghapuskan kesalahaan dan dosa-dosa, sebagaimana


terdapat sebuah hadits dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa dia
mendengar Nabi ‫ ﷺ‬bersabda:

ُ ُ ُْ َ َ َْ َ ْ ُ ََ
‫ل فل ْم يَ ْرفث َول ْم يف ُس ْق َر َج َع كيَ ْومِ َو َلته أ ُّمه‬ َّ َ ْ َ
ِ ِ ‫من حج‬

“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak
berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika
dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari No. 1521)

116
syarat, rukun,
dan wajib haji
Syarat Haji:

1. Beragama Islam
2. Dewasa (baligh)
3. Berakal
4. Merdeka (bukan hamba sahaya)
5. Mampu

Rukun Haji:

Rukun haji harus dilaksanakan, bila ada salah satu yang tidak
dilaksanakan maka tidak dapat diganti dengan dam (denda), dan hajinya
dihukumi tidak sah atau batal, di antara rukun haji sebagai berikut:
1. Niat berihram haji karena Allah sembari mengatakan :

َّ َ َ
‫َّليْك الل ُه َّم َح ًّجا‬
2. Wukuf di Arafah: berdiam diri di padang/bukit Arafah pada tanggal
9 Dzulhijjah, sejak matahari tergelincir pada waktu dzuhur hingga
terbenamnya matahari.
3. Thawaf Ifadhah: mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali, dimulai dari
rukun Hajar Aswad dan selesai di rukun yang sama (Hajar Aswad).
4. Sa’i: berlari-lari kecil sebanyak 7 kali antara bukit Shafa dan bukit
Marwah, dimulai dari bukit Shafa dan selesai di bukit Marwah.
5. Melaksanakan tahallul.
6. Tertib.

117
Wajib Haji:

Wajib haji harus dilaksanakan, jika salah satu atau lebih tidak
dilaksanakan atau ditinggalkan, maka hajinya tetap sah, namun harus
membayar dam (denda), di antara wajib haji sebagai berikut:
1. Ihram dari miqat yang sudah ditetapkan
2. Mabit di Muzdalifah pada malam tangal 10 Dzulhijjah sampai terbit
fajar shadiq (waktu subuh).
3. Mabit di Mina pada malam hari-hari tasyriq (tanggal 11, 12, dan 13
Dzulhijjah).
4. Melontar jumrah Aqabah.
5. Melontar jumrah Ula, jumrah Wustha, dan jumrah Aqabah pada
tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah bagi yang mengambil nafar awwal; dan
11, 12, dan 13 bagi yang mengambil nafar tsani.
6. Thawaf wada ketika akan pulang kembali ke negerinya, wanita haidh
diperbolehkan untuk tidak melaksanakan thawaf wada.

118
persiapan sebelum
berangkat haji
1. Ikhlas dan Berniat Ibadah Haji karena Allah.

Nasihat yang seharusnya dipegang selalu oleh jamaah haji yang akan
berangkat atau sudah di tanah suci bahkan sesudah kembalinya dari
ibadah haji adalah menjaga niat bahwa semua rangkaian ibadah haji ini
karena Allah. Jangan sampai kita menunaikan ibadah haji agar dipanggil
“haji" atau "hajah”, jangan pula agar dilihat sebagai orang kaya atau
bermartabat, tapi berniatlah karena ini kewajiban dan ini adalah syariat.

Karena niat yang suci menjadi tanda dari ikhlasnya kita menunaikan
ibadah haji, sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Quran:

َ‫ٱلصلَ ٰوة‬ ُ ‫ِين ُح َن َفا ٓ َء َو ُي ِق‬


َّ ‫يمو۟ا‬ ّ ‫ني َ ُل‬
َ ‫ٱدل‬ َ ‫ٱلل ُمْل ِص‬ َ َّ
‫و۟ا‬‫د‬ُ ‫َو َما ٓ أُم ُِر ٓو۟ا إ َّل ِلَ ْع ُب‬
ِ ِ
ْ
َ ُ َ ٰ َ َ َ ٰ َ َّ ُ ْ ُ َ
٥ ‫ِين ٱلق ّي ِ َم ِة‬ ‫ويؤتوا ٱلزكوة ۚ وذل ِك د‬

“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas


menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar
melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah
agama yang lurus dan benar” (Al Bayyinah: 5).

119
2. Siapkan Bekal Dengan Harta yang Halal.

Bekal yang baik adalah bekal yang halal dan terhindar jauh dari syubhat
dan haram, karena ini akan berdampak pada kualitas ibadah dan juga
diterima atau ditolaknya sebuah ibadah, sebagaimana Rasulullah
bersabda dari Riwayat Imam Muslim:

ْ‫اهلل َعلَيه‬
ُ ‫ قَ َال َر ُس ْو ُل اهلل َص َّل‬:‫اهلل َعنْ ُه قَ َال‬
ُ ‫ض‬ َ َِ ‫َع ْن أَب ُه َريْ َر َة ر‬
ِ ِ ِ
ً ّ َ َّ ُ َ ْ َ َ ٌ ّ َ َ َّ َ َّ َ َ
‫ ِإن اهلل ط ِيب ل يقبل ِإال ط ِيبا‬:‫وسلم‬

Dari sahabat Abi Hurairah bahwa Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya


Allah itu Maha Baik, dan tidak Allah menerima kecuali dari yang baik”.
(HR. Ahmad No. 8428, Muslim No. 195, Ad Dariwi No. 2759)

Dalam setiap bekal yang kita bawa untuk persediaan selama haji,
pastikan bahwa setiap rupiah, riyal, dan dollar yang kita bawa ada yang
tidak halal. Uang yang digunakan untuk membiayai ibadah haji haruslah
dari uang yang halal. Haji adalah ibadah yang besar, maka jangan
sampai kita mengurangi keberkahan ibadah haji itu karen adanya perihal
syubhat atau haram dalam pembiayaannya.

3. Tunaikan Hak Orang Lain Sebelum Berangkat Haji dan


Lunasi Hutang.

Apabila kita memiliki tanggungan berupa hak atau kewajiban kepada


orang lain, maka segeralah kita menunaikannya, baik itu berupa materi
ataupun non-materi, khususnya kepada orang yang menjadi tanggungan
kita. Kemudian, tulislah wasiat sebelum kita berangkat ke tanah suci,
bahkan banyak dari para ulama mengatakan agar kita berwasiat
kepada keluarga arau sanak saudara dengan takwa dan kebaikan, serta
agar mereka berbuat amal makruf nahi munkar.

120
4. Berdoa ketika Berpamitan dan Saling Memaafkan.

Jangan sampai lupa ketika kita hendak berangkat atau dalam hajatan
untuk walimatus safar ke tanah suci agar kita juga berpamitan dan
memohon maaf dari semua orang yang pernah kita buat salah secara
sengaja atau tidak sengaja. Tujuannya agar perjalanan kita selama ke
tanah suci ini penuh dengan kedamaian dan ketenangan. Tidak akan
tenang seseorang yang melakukan suatu ibadah apabila di dalam
hatinya ada dendam dan rasa benci terhadap saudaranya.

Berdoalah sebagaimana yang Rasulullah ajarkan. Ada banyak pilihan


doa safar salah satunya kami sebutkan di bawah ini:

ُ ُ َ َ ُ َ َ َّ َ َ ُ ْ َ ْ َ
‫الي ل ت ِضيع ودائِعه‬
ِ ‫أستو ِدعك اهلل‬

“Aku titipkan kamu kepada Allah yang tidak akan tersia-sia apa yang
dititipkan kepada-Nya.” (HR. Ibnu Majah No. 2825)

121
pembagian ibadah haji
dan niatnya, serta
miqat-miqat haji

Macam-Macam Ibadah Haji

Secara metode terdapat tiga macam pelaksanaan ibadah haji bagi


seorang muslim, yaitu haji qiran, haji ifrad dan haji tamattu’.

1. Haji Qiran

Haji Qiran ialah pelaksanaan haji dan umrah yang dilakukan secara
bersamaan. Jamaah memakai ihram dengan niat melaksanakan ibadah
umrah dan haji sekaligus. Dengan demikian segala amalan umrah sudah
tercakup dalam amalan haji.

Cara pelaksanaannya adalah:


• Berihram dari miqat dengan niat untuk haji dan umrah sekaligus.
• Melakukan seluruh amalan haji
Bagi yang melaksanakan haji Qiran diwajibkan membayar dam (denda).

Do'a niat melaksanakan haji Qiran:


ً ُ َّ َ َ
٠.‫َّليْك الل ُه َّم َح ًّجا َوع ْم َرة‬
“Aku datang memenuhi panggilan-Mu untuk berhaji dan umrah.”

122
Atau bisa juga dengan membaca niat sebagai berikut:

َ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ ُ َ َّ َ ُ ْ َ َ
‫ل تعال‬
ِ ِ ‫نويت احلج والعمرة وأحرمت بِ ِهما‬
“Aku niat haji dan umrah, dengan berihram untuk haji
dan umrah karena Allah.”

Maka setibanya kita di Makkah, kita langsung melakukan thawaf umrah


atau yang disebut dengan thawaf Qudum, kemudian mengerjakan sa’i
di antara bukit Shafa dan Marwa untuk umrah dan haji. Khusus untuk
haji Qiran ini maka tetap dalam keadaan berihram sampai datang waktu
tahallulnya pada hari raya Idul Adha.

2. Haji Ifrad

Haji Ifrad maksudnya, pelaksanaan haji yang dilakukan secara terpisah,


tidak digabungkan dengan ibadah umrah. Sederhananya melaksanakan
ibadah haji terlebih dahulu, setelah selesai ibadah haji barulah kita
melakukan ibadah umrah.

Dalam sebuah riwayat juga disebutkan bahwa haji Ifrad adalah satu-
satunya bentuk haji yang tidak diwajibkan dam. Hal ini tentu berbeda
dengan dua pelaksanaan haji lainnya, yaitu haji Tamattu' dan Qiran yang
mewajibkan denda bagi jamaahnya.

Adapun bacaan niat haji Ifrad adalah sebagai berikut:


َّ َ َ
٠.‫َّليْك الل ُه َّم َح ًّجا‬
“Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji.”

ْ َ ْ َ َ َّ َ ُ ْ َ َ
Atau bisa juga dengan lafadz:
َ َ ُ
٠.‫ل تعال‬
ِ ِ ‫نويت احلج وأحرمت بِ ِه‬
“Aku niat haji dengan berihram karena Allah ta'ala.”

123
3. Haji Tamattu’

Haji Tamattu adalah haji yang dilaksanakan dengan mengerjakan umrah


sebelum ibadah haji. Yaitu memakai ihram dari miqat dengan niat umrah
pada musim haji, setelah tahallul, memakai ihram lagi dengan niat haji
pada hari Tarwiyah. Bagi yang melaksanakan haji Tamattu diwajibkan
membayar dam.

Diawali dengan niat untuk melakukan ibadah umrah hingga selesai, dan
apabila tiba saatnya melakukan ibadah haji maka bisa menggunakan
niat sebagai berikut:
َّ َ َ
٠.‫َّليْك الل ُه َّم َح ًّجا‬
“Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji”

Miqat

Miqat terbagi menjadi 2 macam:


• Miqat Zamani: Adalah waktu/bulan untuk melakukan ihram haji, yaitu
bulan Syawal, Dzulqa'idah, dan Dzulhijjah tepatnya sampai dengan
tanggal 9 Dzulhijjah (madzhab Syafii). Ihram yang dilakukan di luar
waktu-waktu tersebut menjadi ihram umrah.

• Miqat Makani: yaitu tempat-tempat yang ditentukan untuk memulai


berniat melaksanakan ibadah haji atau umrah. Di antara tempat-
tempat yang dijadikan sebagai miqat Makani sebagai berikut:
1. Dzul Hulaifah (B'ir Ali): untuk jamaah yang berangkat
dari Madinah.
2. Juhfah: untuk jamaah yang datang dari arah Mesir dan Syiria.
3. Qornul Manazil: untuk jamaah yang datang dari arah Najd.
4. Yalamlam: untuk jamaah yang datang dari arah Yaman.
5. Dzatu `Irqin: untuk jamaah dari Iraq.
6. Makkah: untuk jamaah yang sudah berada di Makkah.

124
prosesi ibadah haji
Haji Tamattu adalah cara pelaksanaan haji yang paling banyak
dilakukan oleh mayoritas jamaah haji Indonesia, maka dari itu Jejak Imani
akan menjabarkan prosesi ibadah haji sesuai pelaksanaan ibadah haji
Tamattu'. Namun sebelum memasuki pembahasan rangkaian ibadah
haji, perlu kita ketahui beberapa hal berikut:

1. Jamaah yang melakukan ibadah Haji Tamttu’ maka dia akan


melaksanakan dua kali manasik:

• Pertama, mengerjakan manasik • Kedua, ketika sudah memasuki


umrah Tamattu’ pada bulan- tanggal 8 Dzulhijjah atau hari
bulan haji dan bertahallul Tarwiyah jamaah kembali
sesudahnya. Setelah itu jamaah berihram untuk mengerjakan
menunggu datangnya hari ibadah manasik haji.
Tarwiyah (8 Dzulhijjah).

2. Pelaksanaan ibadah umrah Tamattu’ sama seperti dengan


pelaksanaan umrah pada umumnya, yaitu mengerjakan umrah dari
awal sampai selesai. Hanya saja ada perbedaan dalam ucapan
talbiyah antara umrah Tamattu’ dengan umrah biasanya. Ucapan
talbiyah umrah Tamattu’ adalah sebagai berikut:

َ َ ُ َ َ َ َ َ َ ّ َ َ َ ً ّ َ َ ُ ً َ ُ َّ ُ َّ َ َ َّ َ
‫معة‬ ‫ ل ِرياء ِفيها ول س‬،‫ليك اللهم عمرة متم ِتعا بِها ِإل احل ِج‬
“Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu untuk melakukan umrah yang
dilanjutkan dengan haji, tanpa riya dan sum’ah.”

125
Kemudian mengerjakan umrah Tamattu’ sampai dengan tahallulnya.
Tahallul bagi laki-laki adalah dengan memotong pendek rambutnya,
bukan dengan menggundulnya, sebab masih ada tahallul haji yang
akan dilakukan dengan menggundul habis rambut. Sedangkan untuk
tahallul perempuan adalah dengan memotong rambut sepanjang satu
ruas jari, begitu pula ketika nanti melakukan tahallul haji.

3. Setelah tahallul dari umrah Tamattu’, maka selesailah manasiknya.


Maka kita diperbolehkan untuk kembali melakukan hal-hal yang
sebelumnya diharamkan ketika dalam keadaan berihram. Dan saat
tiba hari Tarwiyah, maka mulailah kita melalukan manasik haji.

Hari Tarwiyah dan Amalan pada Tanggal 8 Dzulhijjah

Ketika tiba hari Tarwiyah atau tanggal 8 Dzulhijjah, maka lakukanlah


sejumlah amalan-amalan ini:

Mengenakan pakaian ihram di dalam penginapan atau


1 hotel di Makkah.

Berdiri menghadap kiblat lalu mengucapkan:


2 َّ َ َ َ
‫َّليك الل ُه َّم َح ًّجا‬
“Aku menjawab panggilan-Mu, ya Allah dengan
menunaikan ibadah haji.”

Kemudian ucapkan seperti yang diucapkan oleh


3 Rasulullah:

ََ ُ ََ َ ‫اَللَّ ُه َّم َه ِذ ِه َح َّج ٌة َل ر َي‬


٠.‫معة‬ ‫اء ِفي ِه ول س‬ ِ
“Ya Allah, inilah ibadah haji yang tiada riya’ padanya
dan tidak pula sum’ah.”

126
Setelah berihram untuk haji, maka perbanyaklah
4 membaca talbiyah sebagai berikut:

َ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ ْ َّ َ َّ ُ َّ َ ْ َّ َ
،‫شيْك لك َّليْك‬
ِ ‫ ليك ل‬،‫ليك اللهم ليك‬
َ َ َ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ َ ْ ّ َ َ ْ َ ْ َّ
‫شيْك لك‬ ِ ‫ِإن المد وا ِنلعمة لك والملك ل‬
“Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah.
Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang
memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. Aku
datang memenuhi panggilan-Mu. Sungguh, segala
puji, nikmat, dan segala kekuasaan adalah milik-Mu.
Tiada sekutu bagi-Mu.”

Setelah matahari terbit di hari ke-8 Dzulhijjah, maka


5 berangkatlah ke Mina sambil terus membaca talbiyah.

Selama kita di Mina pada hari Tarwiyah itu maka


perbanyaklah doa, tilawah, dan dzikir. Shalatlah ketika
disana dengan menjamak qashar Dzuhur dan Ashar
dengan masing-masing dua rakaat. Kemudian juga
menjamak Magrib dan Isya dengan jamak qashar
dengan tiga rakaat dan dua rakaat.

Setelah itu kita mabit atau menginap di Mina hingga


6 masuk waktu subuh tanggal 9 Dzulhijjah. Lalu kita
melakukan shalat Subuh seperti biasa dua rakaat.

127
Hari Arafah Dan Amalan Tanggal 9 Dzulhijjah

Pada hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah), jamaah haji melaksanakan


amalan-amalan sebagai berikut:

Setelah matahari terbit, bertolak dari Mina menuju


1 Padang Arafah dengan mengeraskan talbiyah
dan takbir.

Dimakruhkan bagi orang yang sedang berhaji untuk


2 berpuasa pada hari Tarwiyah, karena saat wuquf di
Arafah Rasulullah tidak berpuasa bahkan saat itu
baginda Nabi meminum susu segar.

Jika memungkinkan, kerjakan shalat Dzuhur dan Ashar


3 berjamaah di masjid Namirah untuk mendengarkan
khutbah yang disampaikan oleh imam sebelum shalat.
Namun apabila tidak memungkinkan karena padat dan
juga menumpuknya jamaah haji saat itu maka lebih
baik melakukannya dengan kelompok atau rombongan
haji di tenda Arafah.

Disunnahkan melaksanaan shalat Dzuhur dan Ashar


4 dengan jamak qashar pada waktu dzuhur (jamak
taqdim). Rasulullah ketika di Arafah seusai berkhutbah
memerintahkan untuk mengumandangkan adzan lalu
iqamat dilanjutkan shalat Dzuhur dan Ashar masing-
masing dua rakaat pada waktu dzuhur.

Melakukan wukuf di Arafah dengan menghadap


5 kiblat, lalu mengangkat tangan sambil berdoa dan
memohon ampun. Mintalah ampun, ajukanlah berbagai
permohonan, dan perbanyaklah doa pada saat itu
hanya kepada Allah.

128
Mendengarkan khutbah Arafah dengan khusyu'.
6
Memperbanyak talbiyah dan doa. Beberapa doa yang
7 bisa kita baca adalah sebagai berikut:

ْ ُ َ َ ُ ْ ُ ْ ُ َ ُ َ َ َ َ ُ َ ْ َ ُ َّ َ َ َ
‫ل ال َ ْم ُد‬ ‫شيك ل ل الملك و‬ ِ ‫ل ِإل ِإال اهلل وحده ل‬
ْ َ ‫ك‬
ٌ ‫ش ٍء قَ ِد‬ ُّ ََ َ ُ َ
‫ير‬ ِ ‫وهو ع‬
"Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah semata,
tidak ada sekutu bagi-Nya. Miliki-Nya segala kerajaan, segala pujian
dan Allah yang menguasai segala sesuatu." (HR. Timidzi No. 3585)

١٠٩ ‫ِني‬ َّ ‫ي‬


َ ‫ٱلر ٰ ِح‬ َ َ‫ٱر َحْ َنا َوأ‬
ُ ْ ‫نت َخ‬ ْ ‫ٱغ ِف ْر َلَا َو‬
ْ َ َّ َ َ ٓ َ َّ َ
‫ربنا ءامنا ف‬
“Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah
kami rahmat, Engkau adalah pemberi rahmat yang terbaik.”
(Al-Mu’minun: 109)

َ ْ ُ َ َ َ َ ْ َ ْ ّ َ َ َ ْ َ ٓ َ َ َ ْ َ َ ُ ُ َ َ ْ ْ َ َّ َ ُ َ
‫ٱنصنا‬ ‫قالو۟ا ربنا ٱغ ِفر لا ذنوبنا ِإَوسافنا ِف أم ِرنا وثبِت أقدامنا و‬
َ ْ ْ َْ ََ
َ ‫ك ٰـ ِفر‬
١٤٧ ‫ين‬ ِ ‫ع ٱلقو ِم ٱل‬
"Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan
kami yang berlebihan (dalam) urusan kami dan tetapkanlah pendirian
kami, dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir." (Al Imran: 147)

َ ُ‫ٱغ ِف ْر َلَا ُذن‬


َ ‫وب َنا َوق َِنا َع َذ‬
١٦ ِ‫اب ٱنلَّار‬
ْ َ َّ َ َ ٓ َ َّ ٓ َ َّ َ
‫ربنا إِننا ءامنا ف‬
“Ya Tuhan kami, kami benar-benar beriman, maka ampunilah dosa-dosa
kami dan lindungilah kami dari azab neraka.”(Al Imran: 16)

129
َ ْ ‫ون َّن م َِن‬
َ ‫ٱل ٰـ ِس‬ َ ُ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ ْ َ ْ َّ ُ َ ٓ َ ْ َ َ َ َّ َ
َ ‫نف َس‬
٢٣ ‫ين‬ ِ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫ح‬ ‫ر‬ ‫ت‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫ر‬ ‫ف‬
ِ ‫غ‬ ‫ت‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ِإَون‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ربنا ظلمنا أ‬
“Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak
mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami
termasuk orang-orang yang rugi.” ( Al-A’raf: 23)

َّ ٰ َ ُ ٰ ْ َ َ ْ ْ ْ َ ُّ ً َ ُ َ ْ َ َ َّ ٓ َ َّ َ
‫ان ان ا ِمنُ ْوا بِ َر ِّبك ْم فا َمنا َر َّبنَا‬
ِ ‫ليم‬ ِ ‫ربنا ِاننا س ِمعنا منا ِديا ينا ِدي ِل‬
ٰ َ ْ َ َ َ َّ َ َ َ َ ٰ ِّ َ َّ َ ْ ِّ َ َ َ َ ْ ُ ُ َ َ ْ ْ َ
‫ َر َّبنَا َواتِنَا َما‬. ‫ار‬
ِ
َ ْ ‫الب‬
‫ر‬ ‫فاغ ِفر لا ذنوبنا وكفر عنا سياتِنا وتوفنا مع‬
َ ْ ُ ْ ُ َ َ َّ ْ َ ُْ َ َ ٰ َ َّ ْ
٠.‫َو َعدتنا َع ُر ُس ِلك َول ت ِزنا يَ ْو َم ال ِق ٰي َم ِة ِانك ل ت ِلف ال ِميْ َعاد‬
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar orang yang menyeru
kepada iman, (yaitu), “Berimanlah kamu kepada Tuhanmu,” maka
kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan
hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, dan matikanlah kami beserta
orang-orang yang berbakti. Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah
Engkau janjikan kepada kami melalui rasul-rasul-Mu. Dan janganlah
Engkau hinakan kami pada hari Kiamat. Sungguh, Engkau tidak pernah
mengingkari janji.” (Al Imran: 193-194)

َ َ‫ٱر َحْ َنا ٓ ۚ أ‬


‫نت‬ ْ ‫ٱغ ِف ْر َلَا َو‬
ْ َ َّ َ ُ ْ َ َ ََ َ ْ ُ َ
‫َر َّب َنا َول تَ ّ ِمل َنا َما ل َطاقة لَا بِهِۦ ۖ وٱعف عنا و‬
َ ْ ْ َ ْ َ َ َ ْ ُ َ َٰ َ ْ َ
َ ‫ك ٰـ ِفر‬
٢٨٦ ‫ين‬ِ ‫مولىنا فٱنصنا ع ٱلقو ِم ٱل‬

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang
tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami,
dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami
menghadapi orang-orang kafir.” (Al Baqarah: 286)

130
َّ ِ ْ َ ْ َ
َ ‫ٱلظ ٰـلِم‬ َّ ّ َ
٢١ ‫ني‬ ِ ‫م‬‫و‬ ‫ق‬ ‫ٱل‬ ‫ِن‬
‫م‬ ‫ن‬ِِ ‫ب‬
‫ن‬ ِ ‫ر‬
“Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu.

َ َ‫َر ّب َل تَ َذ ْرن فَ ْر ًدا َوأ‬


(Al Qasas: 21)
َ ‫ي ٱلْ َوٰرث‬
٨٩ ‫ِني‬ ُ ْ ‫نت َخ‬
ِ ِ ِ
“Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa
keturunan) dan Engkaulah ahli waris yang terbaik. (Al Anbiya: 89)

َ ْ ‫اج َعلْنَا للْ ُم َّتق‬


ً ‫ي ا َم‬
‫اما‬
ْ َّ ُ ْ َ َ َّ ُ َ ّٰ ِّ ُ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ َّ َ
‫يو‬
ِ ِ ِ ٍ ‫اجنا وذري ِتنا قرة اع‬ ِ ‫ربنا هب لا ِمن ازو‬
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan
keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami
pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al-Furqan: 74)

ْ ُ ُ َ َ ْ َ َ ْ ُ ْ َ َّ َ َ َ ْ ْ َ َّ َ
ُ ‫ٱل َِس‬
٤١ ‫اب‬ ‫ربنا ٱغ ِفر ِل ول ِو ٰ ِلى ول ِلمؤ ِمن ِني يوم يقوم‬
“Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan semua
orang yang beriman pada hari perhitungan (hari Kiamat).”
(Ibrahim: 41)

Dan bacalah doa lainnya untuk memohon ampunan


dunia dan akhirat.

Setelah matahari terbenam, bergerak dengan tertib


8 menuju Muzdalifah.

Tiba di Muzdalifah mengerjakan shalat Magrib dan


9 Isya dijamak ta’khir (dikerjakan pada waktu isya)
dan qashar. Caranya adzan kemudian iqamat, lalu
mengerjakan shalat Magrib tiga rakaat dan Isya
dua rakaat.

131
Mabit (bermalam) di Muzdalifah hingga menjelang
10 waktu subuh. Dilanjutkan mengerjakan shalat Subuh di
sana (jika memungkinkan). Mabit ini hukumnya adalah
wajib, maka tidak boleh ditinggalkan oleh jamaah haji.

Mengambil dan mengumpulkan batu kerikil.


11 Diperbolehkan mengambil batu kerikil ketika berada di
Mina dan juga di Muzdalifah.

Melempar Jumrah Dan Mabit Di Mina

Ketika memasuki tanggal 10 Dzulhijjah jamaah


1 haji bergerak ke Mina. Isilah saat perjalanan dari
Muzdalifah menuju Mina dengan talbiyah dan takbir.

Melempar jumrah Aqabah pada pagi hari atau


2 sebelum matahari terbit dengan tujuh batu kerikil
yang sudah disiapkan, dan setiap kali melempar kerikil
mengucapkan kalimat takbir.

132
Berhenti membaca talbiyah ketika sudah selesai
3 melempar jumrah Aqabah.

Setelah melempar jumrah Aqabah dan bertahallul


4 (mencukur sebagian rambut atau menggundulnya
bagi jamaah laki-laki dan memotong sebagian
rambut seukuran ruas jari bagi jamaah perempuan)
maka diperbolehkan untuk mengganti kain ihram
dengan pakaian biasa. Diperbolehkan juga untuk
menggunakan wewangian atau parfum, semua hal
yang sebelumnya diharamkan diperbolehkan kembali
(kecuali menggauli istri). Saat ini telah selesailah proses
tahallul awwal.

Menyembelih hadyu (sembelihan) kita di Makkah.


5 Pemotongan hewan sembelihan ini dilakukan pada
tanggal 10, 11, 12, atau 13 Dzulhijjah.

Melakukan thawaf ifadah dan sa’i jika memungkinkan.


6 Umumnya kondisi di dalam Masjidil Haram dan
lintasan thawaf akan penuh sesak dengan jamaah haji,
namun apabila bisa melakukannya sangat dianjurkan.
Thawaf ifadah ini bisa dilakukan pada tanggal 11
sampai 13 Dzulhijjah, tetapi diperbolehkan juga pada
tanggal lainnya selama masih di bulan Dzulhijjah. Usai
melakukan thawaf ifadhah dan sa'i maka jamaah haji
melakukan tahallul tsani dimana setelahnya tidak ada
lagi keharaman baginya.

Selesai melakukan rangkaian kegiatan di atas segera


7 kembali ke tenda di Mina untuk mabit/bermalam.

133
Perbedaan Tahallul Awal dan Tahallul Tsani.

1. Tahallul awal; jamaah haji 2. Tahallul tsani; jamaah haji


sudah melakukan dua dari tiga sudah melakukan ketiga
amalan haji (melempar jumrah amalan haji (melempar jumrah
aqabah, tahallul mencukur aqabah, tahallul mencukur
rambut, dan melakukan thawaf rambut, dan melakukan thawaf
ifadhah serta sa’i). Usai tahallul ifadhah serta sa’i). Usai tahallul
jamaah haji boleh mengganti jamaah haji bebas dari semua
pakaian, memakai wewangian hal yang diharamkan saat
dan sebagainya, tetapi tidak ihram, termasuk menggauli istri.
diperbolehkan menggauli istri.

Hari Pertama Tasyriq (11 Dzulhijjah)

Rangkaian kegiatan yang dilakukan jamaah haji pada tanggal 11


Dzulhijjah adalah sebagai berikut:

1. Pada tanggal 11 Dzulhijjah ini kita diperbolehkan untuk melempar


jumrah setelah matahari tergelincir sebagai tanda telah masuk waktu
dzuhur. Melempar jumrah dilakukan secara berurutan mulai dari
jumrah Shugra, jumrah Wustho, dan jumrah Aqabah.

2. Melempar tujuh batu kerikil pada setiap titik pelemparan atau tiang
jumrah (tiang Shugra tujuh kerikil, tiang Wustho tujuh kerikil, dan tiang
Aqabah tujuh kerikil), dan pada setiap lemparan membaca takbir.

3. Kembali ke tenda penginapan di Mina untuk mabit.

134
Hari Kedua Tasyriq (Tanggal 12 Dzulhijjah)

Rangkaian kegiatan yang dilakukan jamaah haji pada tanggal 12


Dzulhijjah adalah sebagai berikut:
1. Melempar jumrah secara berurutan setelah tergelincirnya matahari.
2. Melempar tujuh batu kerikil pada setiap titik pelemparan atau tiang
jumrah (tiang shugra tujuh kerikil, tiang wustho tujuh kerikil, dan tiang
Aqabah tujuh kerikil), dan pada setiap lemparan membaca takbir.
3. Kembali ke tenda penginapan di Mina untuk melanjutkan mabit jika
ingin mengambil nafar tsani.
4. Apabila ingin mengambil nafar awwal maka harus segera keluar dari
Mina sebelum matahari terbenam, dan jika terlambat keluar dari Mina
sedangkan matahari sudah tergelincir maka diharuskan untuk
mengambil nafar tsani.

Perbedaan Nafar Awwal Dan Nafar Tsani

Nafar awwal, adalah ketika jamaah haji selesai melempar jumrah pada
tanggal 12 Dzulhijjah. Jamaah tidak boleh tinggal di Mina melewati
waktu maghrib pada hari itu. Jika sampai terlewat maka jamaah harus
kembali bermalam di Mina untuk melakukan lempar jumrah terakhir esok
harinya tanggal 13 Dzulhijjah sebelum pulang.

Nafar tsani, adalah ketika jamaah haji melakukan lempar jumrah terakhir
pada tanggal 13 Dzulhijjah sebelum kemudian keluar dari Mina.

Bagi jamaah haji yang memilih melakukan nafar awwal ataupun nafar
tsani, perlu diketahui bahwa keduanya tidak ada hubungannya dengan
keshalihan dan kemabruran ibadah haji.

135
Thawaf Wada

Thawaf wada’ hukumnya wajib bagi orang yang menunaikan ibadah


haji, kecuali bagi wanita yang mengalami haidh atau dalam keadaan
nifas. Berdasarkan hadits dari sahabat mulia Abdullah bin Abbas:

ُ َّ َ َّ ْ َ ْ ْ ْ َ ُ َ ُ َ ْ َ ُ َّ َ ُ
‫ ِإال أنه‬، ‫ت‬
ِ ‫آخر عه ِد ِهم بِالي‬
ِ ‫أ ِمر انلاس أن يكون‬
ْ َُّ
‫خ ِفف َع ِن الَائِ ِض‬

“Manusia diperintahkan menjadikan akhir amalan hajinya adalah di


Baitullah (dengan thawaf wada’) kecuali hal ini diberi keringanan bagi
wanita haidh.” (HR. Bukhari No. 1755 dan Muslim No. 1328)

Thawaf wada' dilakukan sebanyak tujuh kali putaran dengan pakaian


biasa (tidak memakai kain ihram) dan dalam keadaan berwudhu.
Sesudah thawaf melakukan shalat sebanyak dua rakaat di dekat atau
sekitar maqam Ibrahim.

Setelah selesai dari rangkaian thawaf wada’ tersebut, kita diperbolehkan


untuk segera meninggalkan kota Makkah jika memungkinkan. Sembari
mengisi waktu sebelum meninggalkan kota Makkah, perbanyaklah doa
dan memohon kepada Allah semoga haji kita diterima dan tercatat
sebagai haji yang mabrur.

Wallahua’lam bisshowab.

136
kiat-kiat
haji mabrur
Ustadz H. Muhammad Rizkon Hakiki, Lc., MA., Al Hafidzh

137
Haji adalah Ibadah yang sangat mulia dan istimewa.
Haji merupakan rukun Islam yang ke-5.
Kedudukannya disetarakan dengan Jihad.

Allah mempersiapkan pahala yang sangat istimewa yaitu surga dan


dosa yang terampuni seluruhnya bagi yang berhaji dengan Haji Mabrur.

Mabrur berasal dari kata birrun, dalam bahasa Arab :

‫برا مربورا‬ ّ ‫بر‬


ّ ‫يرب‬ ّ
yang berarti Kebaikan dan Kebajikan.

Haji Mabrur berarti haji yang penuh dengan kebaikan dan kebajikan baik
itu sebelum, saat berlangsung dan setelah pelaksanaan Ibadah Haji.

Bagaimanakah kriteria Haji Mabrur?


Apa sajakah yang harus dipersiapkan?

138
sebelum pelaksanaan haji
Berwasiat kepada keluarga yang akan ditinggalkan
1 dengan wasiat ketaqwaan dan ketaatan kepada Allah.

Menuliskan hak sesama manusia seperti hutang


2 piutang dan dipersaksikan.

Membersihkan diri dengan bersegera untuk bertaubat


3 kepada Allah dari segala dosa. Hakikat taubat adalah
meninggalkan dosa, menyesalinya dan beri’tikad untuk
tidak kembali mengulanginya.

Jika ada kedzoliman atas hak manusia -jiwa, harta


4 atau kehormatan- segera kembalikan atau meminta
dihalalkan.

Membayar biaya haji dengan harta halal dan berbekal


5 dengan harta halal.

Merasa cukup atas pemberian Allah dan merasa tidak


6 butuh terhadap pemberian manusia.

139
Berniat haji hanya karena Allah, akhirat, dan taqorrub
7 kepada-Nya.

Berhati-hati dan selalu menjaga diri dari niat


8 yang salah, seperti berhaji karena dunia, pujian
manusia, membangga-banggakan di hadapan
manusia, riya dan sum’ah.

Mempelajari Ilmu tentang haji, berilmu sebelum


9 beribadah.

140
saat pelaksanaan haji
Berhaji sebagaimana haji Rasulullah dengan memenuhi
1 seluruh rukun, wajib dan sunnah-sunnahnya.
Serta meninggalkan segala larangan-larangan haji.

Melazimi ketaatan dan meninggalkan semua


2 bentuk kemaksiatan.

Hanya mengeluarkan perkataan yang baik-baik.


3 Meninggalkan semua perkataan fasiq, rofats, dan jidal
(berdebat dan bertengkar).

Gemar bersedekah dan memberi makanan/minuman


4 kepada orang yang membutuhkan.

Bersabar dengan kesabaran yang sempurna selama


5 pelaksanaan ibadah haji.

141
Luaskan dan lapangkan hati jika terjadi hal-hal yang
6 tidak kita senangi yang terjadi selama pelaksanaan
ibadah haji.

Senantiasa berhusnudzon dalam setiap keadaan dan


7 hindari suudzon serta menerka-nerka sesuatu yang
kita tidak ada ilmu di dalamnya.

Senantiasa meluruskan niat jika selama


8 pelaksanaan haji niat berubah.

142
setelah pelaksanaan haji
Bersyukur kepada Allah atas suksesnya pelaksanaan
1 ibadah haji.

Berharap dan berdoa semoga Allah menerima amalan


2 haji kita.

Semakin bertaqwa dan semangat dalam beribadah


3 kepada Allah.

Kebiasaan-kebiasaan baik selama pelaksaan ibadah


4 haji dilestarikan dan diistiqomahkan dan jangan
terputus dengan selesainya ibadah haji.

Berharap dan berdoa semoga Allah memilih kita dan


5 memanggil kita kembali menjadi tamunya.

Semoga menjadi Haji Mabrur.


6

143
catatan lainnya

144
beberapa permasalahan
Tidak ada shalat sunnah khusus untuk ihram, jamaah sebelum ihram
dapat shalat apa saja sesuai waktu dan kondisinya. Apakah shalat
fardhu, shalat Witir, shalat Dhuha, shalat sunnah wudhu, atau shalat
Tahiyyatul masjid.

Niat ihram sebaiknya dilakukan ketika kendaraan hendak berangkat dari


miqat menuju Makkah. Sebelum niat, seseorang masih boleh melakukan
sesuatu yang dilarang dalam ihram, meskipun dia telah memakai
pakaian ihram, misalnya memakai minyak wangi di badannya(bukan di
kain ihramnya), memotong kuku, dan lainnya.

Ihram wajib dimulai di miqat (tempat-tempat yang ditetapkan


berdasarkan syariat untuk memulai ihram). Kecuali orang yang tinggal
setelah daerah miqat dan di luar Tanah Haram, maka dia dapat memulai
ihram dari kediamannya, seperti misalnya mereka yang tinggal di Jeddah.

Begitu juga orang yang pergi ke Jeddah —misalnya— tanpa niat umrah,
namun ketika telah tiba disana baru ada keinginan untuk umrah, maka
dia boleh memulai ihram dari kediamannya di Jeddah. Sedangkan
bagi yang tinggal di dalam wilayah Tanah Haram, maka ihram untuk
umrahnya dilakukan di tanah halal terdekat, seperti Tan’im.

Adapun orang yang telah niat umrah sejak awal, namun dia melewati
miqat tanpa ihram untuk suatu keperluan, maka ketika hendak umrah,
dia harus kembali lagi ke miqat untuk memulai ihram.

Dalam satu niat ihram hanya berlaku untuk satu orang. Tidak boleh
dalam sekali ihram diniatkan untuk beberapa orang, misalnya untuk
dirinya dan orang tuanya.

145
Melakukan umrah (atau haji) untuk orang lain (badal), syaratnya adalah
dia sudah pernah melakukan umrah untuk dirinya sendiri, dan yang
diumrahkan adalah orang muslim yang sudah meninggal dunia atau
orang yang secara fisik tidak kuat melakukannya, misalnya karena
sangat tua renta atau menderita sakit yang tidak ada harapan sembuh.
Sekedar tidak mampu secara finansial, namun tubuh masih kuat, tidak
dapat dilakukan umrah badal untuknya.

Bagi orang yang hendak melakukan umrah badal untuk orang lain, ketika
niat ihram, dia mengucapkan:
ْ َ ً َ ْ ُ َّ ُ َّ َ ْ َّ َ
.....‫ليك اللهم عمرة عن‬
Labbaika allahumma 'umrotan 'an.....

Lalu sebutkan nama orang yang hendak dia umrahkan. Kalaupun ketika
itu dia hanya niat umrah dan lupa menyebutkan namanya, tapi sejak
sebelumnya telah dia niatkan bahwa umrah yang akan dia lakukan
adalah untuk fulan bin fulan, maka itu pun sudah dianggap umrah untuk
orang tersebut. Selebihnya perbuatan dalam umrahnya sama dengan
umrah untuk dirinya sendiri.

Menampakkan bahu sebelah kanan (idhtiba) tidak dilakukan sejak


dari miqat sebagaimana kebiasaan sebagian orang. Yang benar, baru
dilakukan ketika hendak thawaf Qudum1, dan dikembalikan seperti
semula jika thawaf selesai sebelum shalat sunnah thawaf. Sebelum dan
sesudahnya kedua pundak ditutup kain ihram seperti biasa.

Saat ihram, seseorang baik laki-laki maupun perempuan, dilarang


mencabut atau memotong rambut dan kukunya, memakai wewangian,
meminang, menikah atau menikahkan, bercumbu, ber-jima' dan
membunuh binatang buruan. Khusus bagi laki-laki, dilarang menutup
kepalanya (peci, sorban, kain, dll) juga dilarang mengenakan sesuatu
berjahit yang dapat menutup salah satu anggota badan. Khusus bagi
wanita, dilarang memakai niqab (tutup muka yang tampak kedua
matanya) dan sarung tangan.

146
Larangan-larangan dalam ihram jika dilanggar dengan sengaja, tidak
dipaksa, dan tahu akan ilmunya, masing-masing memiliki konsekuensi
tersendiri. Tapi jika dilakukan karena lupa, dipaksa atau karena tidak
tahu ilmunya, maka tidak ada konsekuensi apa-apa.

• Pelanggaran berupa mencukur rambut, memotong kuku,


menggunakan wewangian, memakai pakaian berjahit adalah
membayar fidyah, yaitu memilih antara puasa tiga hari, memberi
makan 3 sha’ untuk enam orang miskin (atau sekitar 1,5 liter untuk
masing-masing orang) di Makkah atau menyembelih seekor kambing.
• Pelanggaran berupa menikah dan menikahkan menyebabkan
pernikahannya batal. Wajib baginya bertaubat dan memohon
ampunan Allah.
• Pelanggaran berupa memburu binatang buruan adalah dengan
menggantinya dengan binatang yang sama atau menggantinya
dalam harga yang senilai.
• Pelanggaran berupa berjimak, membuat umrahnya batal dan dia
harus menyembelih seekor unta. Namun dia tetap harus
menyempurnakan umrahnya dan mengganti umrahnya yang batal
pada waktu berikutnya.

Bagi laki-laki dibolehkan memakai sandal kulit, sabuk, jam tangan, tas
pinggang, tali HP yang dikalungkan. Itu semua tidak termasuk pakaian
berjahit yang dilarang (meskipun ada jahitannya). Yang dilarang
adalah pakaian yang dijahit untuk menutup salah satu anggota badan,
misalnya pakaian dalam, kaos kaki, sepatu yang menutup telapak kaki,
atau sarung tangan. Wanita yang disekelilingnya terdapat laki-laki non
mahram, dapat menutup mukanya dengan menjulurkan kain di atasnya.

Saat ihram, seseorang boleh mandi, namun dia harus menghindari


wewangian. Diapun pun boleh mengganti kain ihramnya, boleh
juga mencucinya jika kotor atau terkena najis dengan menghindari
wewangian. Dibolehkan pula bagi orang yang ihram untuk menyisir
rambutnya dengan hati-hati agar jangan sampai ada rambutnya yang
rontok karena disisir. Kalaupun ada yang rontok tanpa dia sengaja maka
tidak ada konsekuensi apa-apa baginya.

147
Tahiyyatul masjid (penghormatan terhadap masjid) di Masjidil Haram
bagi orang yang sedang ihram adalah thawaf. Jadi, dia tidak perlu
shalat Tahiyyatul masjid, akan tetapi langsung thawaf. Adapun selain
ihram, jika niatnya hendak duduk beribadah, maka Tahiyyatul masjid-
nya adalah melakukan shalat dua rakaat seperti di masjid lain, dan jika
niatnya hendak thawaf sunnah, maka Tahiyyatul masjid-nya adalah
thawaf itu sendiri.

Jika ketika hendak thawaf akan segera dilakukan shalat berjamaah,


sebaiknya dahulukan shalat berjamaah, agar tidak merepotkan.
Apabila saat thawaf atau sa’i terdengar iqamah shalat, segera ikuti
shalat berjamaah, setelah selesai dapat melanjutkan kembali thawaf
atau sa’i-nya.

Bagi wanita yang haid ketika ihram ada beberapa ketentuan berikut:
• Jika masih mungkin menunggu hingga darahnya berhenti dan
bersuci, dia harus menunggu hingga darahnya berhenti, lalu dia
bersuci dan melakukan thawaf dan sa’i serta tahallul.
• Jika tidak mungkin menunggu, dia boleh pulang ke rumahnya, lalu
ketika darahnya berhenti, dia bersuci dan kembali lagi ke Makkah
untuk menyempurnakan thawafnya jika semua itu mudah baginya.
Dengan catatan selama dia belum menyelesaikan thawafnya,
dia berada dalam keadaan ihram dengan larangan-larangan yang
telah disebutkan.
• Jika tidak mungkin menunggu dan sulit baginya untuk kembali
ke Makkah, maka dia dapat mengerjakan thawaf dan sa'i dalam
keadaan darurat hingga tahallul.

Dibolehkan bagi wanita mengkonsumsi pil penunda haid jika khawatir


datang haid saat ihram, sepanjang hal tersebut tidak membahayakan
dirinya.

Dalam umrah tidak diwajibkan thawaf Wada’ sebagaimana halnya haji.


Hanya saja disunnahkan bagi siapa yang hendak meninggalkan kota
Makkah kembali ke tempat asal untuk melakukan thawaf. Jika dilakukan
mendapat pahala, jika tidak dilakukan tidak apa-apa.

148
Tidak disunnahkan mengulangi umrah dalam satu kali perjalanan. Sebab
Rasulullah dalam dalam satu kali perjalanan umrah hanya melakukan
sekali umrah. Apa yang dilakukan Aisyah RA dengan melaksanakan
umrah setelah haji (padahal sudah ada umrah di dalamnya), adalah
kondisi khusus.

Namun jika ada yang melakukannya, khususnya mereka yang datang


dari jauh dan kemungkinan sulit dapat melakukan umrah pada
kesempatan berikutnya, maka sebaiknya jangan diingkari.

Hal yang disunnahkan adalah banyak melakukan thawaf sunnah.


Lakukan dalam keadaan telah bersuci, tidak perlu memakai pakaian
ihram, cukup dia bersuci dan berpakaian biasa yang menutup aurat dan
suci, lalu tunaikan shalat sunnah thawaf sesudahnya.

Sebagian wanita melakukan tahallul dengan memotong sebagian


rambutnya di depan keramaian di Marwa. Hal ini kurang layak, selain
dapat membuat auratnya terbuka, juga tidak layak dari segi adab.
Sebaiknya rambutnya di potong di kamar hotelnya, atau tempat lain yang
tersembunyi dari pandangan orang.

Bagi pria, tahallul yang paling utama adalah dengan menggundul kepala.
Namun dibolehkan juga memendekkannya. Maksud memendekkan
rambut yang lebih tepat adalah memendekkan seluruh bagian rambut di
kepala, bukan hanya dengan menggunting beberapa helai rambut saja.

Setelah tahallul semua rangkaian ibadah umrah selesai, dan larangan


khusus saat ihram tidak berlaku lagi.

1 Bagi orang yang melakukan umrah, thawaf yang dilakukan pertama


kali saat dia melakukan ihram, dianggap sebagai thawaf rukun umrah
sekaligus thawaf Qudum.

149
informasi cuaca
Terletak 600 km di sebelah utara Makkah, dari
MADINAH permukaan laut lebih tinggi dibandingkan ketinggian
Makkah. Relatif lebih sejuk dibandingkan Makkah.

Suhu minimum 4-12ºC Suhu di bulan Maret dapat


Januari - Maret
Suhu maksimum 23-28 ºC mencapai 2ºC.

Suhu minimum 24-26ºC Suhu udara mulai


April - Juni
Suhu maksimum 34-42ºC menghangat.

Suhu minimum 30-35ºC Cuaca mulai panas, dapat


Juli - September
Suhu maksimum 42-50ºC mencapai suhu 50ºC.

Suhu minimum 15-24ºC Suhu udara mulai menuju


Oktober - Desember
Suhu maksimum 24-30ºC dingin.

Terletak di sebelah timur dari Jeddah,


MAKKAH agak jauh dari pantai sehingga lebih panas
dibandingkan Jeddah.

Suhu minimum 12-18ºC


Januari - Maret
Suhu maksimum 21-30 ºC

Suhu minimum 24-28ºC Suhu udara mulai


April - Juni
Suhu maksimum 30-44ºC menghangat.

Suhu minimum 28-29ºC


Juli - September
Suhu maksimum 42-48ºC

Suhu minimum 20-25ºC


Oktober - Desember Suhu udara mulai turun.
Suhu maksimum 32-36ºC

*Data di atas hanya perkiraan umum, cuaca riil sangat


mungkin berubah ekstrim.

150
tips agar tidak tersesat
di Tanah Suci
Tersesat di Tanah Suci selain menjengkelkan, juga akan menyusahkan
orang lain, terutama ketua rombongan dan pemandu jamaah yang
mengkhawatirkan anda. Berikut beberapa tips untuk menghindarinya:

Hafalkan lokasi maktab/hotel sebelum keluar dari


1 maktab/hotel. Ingatlah ciri-ciri dan tanda-tanda yang
mudah untuk diingat. Seperti merek sebuah toko, posisi
maktab/hotel, dan lain sebagainya. Tidak ada salahnya
sebelum bepergian Anda berdiri sejenak di depan
maktab/hotel akomodasi Anda untuk memperhatikan
benar-benar lokasi anda tinggal.

Hafalkan/catat nomor telepon serta alamat maktab/


2 hotel, nomor telepon ketua rombongan atau pemandu
haji/umrah. Setiap jamaah akan diberikan kartu nama
hotel, harap menyimpannya dengan baik.

Bawalah selalu tas kecil/tas pinggang yang berisikan


3 uang, paspor, surat-surat penting, serta catatan
alamat dan nomor-nomor penting. Di samping alamat
tersebut juga tercatat di telepon genggam, Hal ini
mengantisipasi jika telepon genggam tersebut habis
baterai (lowbat).

151
tips masuk Masjidil
Haram/Masjid Nabawi
agar tidak tersesat

1 Datang ke masjid minimal setengah jam sebelum


waktu shalat.

2 Ingat nomor atau nama pintu masuk, kenali seperlunya.

3 Bawa kantong kain/tas, sandal untuk menyimpan alas


kaki, payung, dan sebagainya, yang bisa dibawa ke
dalam masjid saat shalat.

4 Sebelum masuk masjid, buat janji di mana akan


bertemu jika ingin pulang bersama.

5 Jangan lupa membuat janji pukul berapa bertemu.

6 Tempat berkumpul bisa dipasangi bendera rombongan


tinggi-tinggi agar mudah dilihat dari kejauhan.

7 Membuat identitas unik rombongan, bisa dengan syal.

8 Selalu terhubung dengan grup WA.

152
bahasa arab untuk
jamaah haji dan umrah

Arti ‫العربية‬
1. UMUM
ََْ
Selamat datang ahlan ‫اهلن‬
ًْ َ ًَْ
Selamat datang ahlan wa sahlan ‫أهلوسهل‬
ْ ُ َ َ
Selamat pagi shobaahul khoir ‫اح ال َ ْي‬ ‫صب‬
ْ ُ َ َ
Selamat sore masaaul khoir ‫اء ال َ ْي‬ ‫مس‬
َ ُ َ َ
Apa kabar? kaifa haaluk ‫كيْف َحالك‬
َ
Siapa namamu? ismak aiy? ‫ِا ْس َمك ا ْي؟‬
ََ ْ ُ
Boleh kenalan tidak? mumkin ata'aruf? ‫ك ْن أت َع ُرف؟‬ ِ ‫مم‬
َ َ ْ
Apa ini? ish hadza? ‫إِيش هذا؟‬
َْ
Untuk apa? laysh? ‫ليش؟‬
َ َ ْ
Mau apa kamu? ish tabgha? ‫ِإيش تبْغ؟‬
ْ َ
Sekarang daahiin ‫احي‬ ِ ‫د‬

153
ْ َ َ
Sudah khalash ‫خلص‬
Iya ayuwah
ْ‫اَيُ َوه‬

2. BELANJA
َ َ َ
Berapa ini? kam haza ‫ك ْم هذا؟‬
ًّ َ
Wah, mahal banget wallah ghali jiddan ‫َواهلل غ ِل ِجدا‬
َ ُ َْ
Diskon, OK? tahfid, OK? ‫ت ِفيْض ا ْوك ؟‬
َ
Terakhir berapa deh? akhir kam? ‫أ ِخركم ؟‬
َ
Pas!/Oke!/Mantap! tamaam!! ٠!! ‫ت َمام‬
َ َ َْ
Pelit kamu anta bakhiil ‫بيْل‬ ِ ‫انت‬
ْ
Punya pulsa gak
kamu?
'indak rashiid? ‫ِعن َدك َر ِصيْد ؟‬
ْ ُ
Terima kasih syukran ‫شك ًرا‬
ْ َ
Tas syanthah ‫شن َطة‬
َ
Kurma tamr ‫ت ْم ُر‬
َ
Baju kemeja qamiish ‫ق ِميْص‬

154
3. TERSASAR DI JALAN
ْ َ
Permisi min fadhlik ‫ِم ْن فض ِلك‬
Boleh minta tolong?
mumkin
musaa'adah?
‫اع َدة ؟‬
َ ‫ُم ْمك ْن ُم َس‬
ِ
ْ ُْ َ َ
Di mana hotel ini?
wain hadza
funduq?
‫َويْن هذا الفن ُدق ؟‬
Saya orang Indonesia ana indunisii ْ ِ ْ‫اَنَا ِان ْ ُد ْونِي‬
‫س‬
َّ َ َ َ
Ke jalan ini ilaa haza thariq ‫ارق‬
ِ ‫ِال هذا الط‬
َ
Dekat qariib ‫ق ِريْب‬
Jauh ba'iid ‫بَ ِعيْد‬
ُْ
Alamat 'unwaan ‫عن َوان‬
َ ‫اش‬ َ َ َ َْ
Kamu luar biasa anta masya Allah ‫اءاهلل‬ ‫انت م‬

155
direktori belanja di
Arab Saudi
A. PARFUM

Keutamaan:

1.
‫عن أيب هريرة ريض اهلل عنه (طيب الرجال ما ظهر رحيه وخيف‬
‫ وطيب النساء ما خيف رحيه وظهر لونه) رواه الرتمذي‬،‫لونه‬
‫والنسايئ‬
Dari Abi Hurairah RA, "Parfum laki-laki adalah yang aromanya kuat
tapi warnanya tersembunyi. Parfum wanita adalah yang aromanya
lembut tapi warnanya kelihatan jelas." (HR. At-Tirmizi dan Nasa’i)

2. “Siapa yang diberi hadiah minyak wangi, maka janganlah


menolaknya karena yang paling mudah untuk dibawa adalah bau
yang wangi.” (HR. Muslim, no. 2253, dari Abu Hurairah)

3. Dari Muhammad ibn ‘Ali, dia berkata, “Aku pernah bertanya kepada
‘Aisyah, ‘Apakah Rasulullah ‫ ﷺ‬memakai parfum? Beliau menjawab,
“Ya, dengan minyak wangi Misik dan ‘Anbar.” (HR. An Nasa’i)

4. Berkata Ibunda kita ‘Aisyah; “Adalah Rasulullah ‫ ﷺ‬jika akan berihram


maka sebelumnya beliau memakai harum-haruman yang paling
wangi yang beliau dapatkan kemudian aku melihat kilatan minyak
wangi itu di kepalanya dan jenggotnya setelah itu.” (HR. Muslim)

156
5. Adapun kekhasan ‘Anbar adalah menghasilkan wangi spesifik
pada tiap orang setelah beberapa saat bercampur dengan
keringatnya. Sangat baik jika ia tersedia di dekat peraduan setiap
malam, melengkapi Misik yang Ibunda ‘Aisyah kisahkan pula dipakai
oleh Rasulullah ‫ ﷺ‬di seluruh badan beliau, bahkan hingga bagian
‘aurat kubranya.

6. Parfum produksi Saudi Arabia ini memiliki ciri khasnya tersendiri.


Ketahanan wanginya yang bahkan bisa bertahan hingga 2 hari juga
wanginya yang berkarakter kuat juga lembut. Urusan parfum, Arab
Saudi juaranya.

Rekomendasi Toko:

Abdul Samad al Qurashi.

Toko parfum yang sering disingkat


ASQ ini merupakan salah satu toko
parfum terbesar di Saudi Arabia
dengan ciri khas wangi yang
lembut dan tahan lama.

Tokonya banyak tersebar disekitaran Masjid Nabawi (Dekat pintu 20).


Juga di Masjidil Haram terdapat di Zam Zam Tower (Mall Depan Masjidil
Haram) di lantai dasarnya masuk kedalam posisi disebelah kiri. Parfum
yang direkomendasikan:

Al Hayah

Parfum ini memiliki wangi yang


lembut. Cocok untuk wanita meski
bisa juga dipakai oleh pria.

157
Fol Rose

Body Musk (Spray). Musk /


Misik merupakan minyak wangi
kesukaan Nabi Muhammad ‫ﷺ‬.
Body Musk ini dapat bertahan
wanginya hingga 24 jam.
Wanginya lembut tahan lama.

Cocok untuk pria dan wanita.


Juga terdapat berbagai parfum
spray sesuai selera masing masing
pembeli yang bisa dicoba langsung
di toko.

Arabian Oud.

Arabian Oud merupakan toko


parfum terbesar di Arabi Saudi.

Wangi khas dari Arabian Oud ini cenderung lebih kuat, keren, mewah
dan juga bertahan lama hingga 24 jam. Secara packaging juga terkesan
mewah. Karena kemewahan ini lah sering kali kotak parfumnya jadi
besar. Jamaah bisa hanya mengambil parfumnya dan meninggalkan
kotaknya agar tidak memenuhi bagasi. Toko ini menyediakan parfum oil
juga spray.

Beberapa parfum baik oil maupun spray yang


kami rekomendasikan:
Nagm Markaz (Oil)

Parfum oil ini memiliki wangi yang kuat


terlebih lagi setelah nantinya bertemu
dengan keringat. Parfum Oil / Oles cenderung
digunakan pada badan yang bersentuhan
langsung dengan kulit.

158
Cocok untuk unisex. Harga satu tola parfum berkisar 200an `riyal. Sering
terdapat promo beli 2 gratis 1 atau ada promo discount. Untuk Parfum
Spray ada beberapa pilihan parfum seperti Elegant, Solid, dan lainnya
yang lebih baik dicoba langsung karena sangat banyak variannya.

Kedua toko parfum diatas merupakan dua dari yang terbesar di sekitaran
Masjid Nabawi maupun Masjidil Haram. Akan tetapi banyak toko parfum
lain yang juga bisa dijelajahi disekitaran Masjidil Haram / Masjid Nabawi.

Amjad Al Oud.

Parfum-parfum di Amjad Al Oud berkarakter lebih ringan ketimbang


parfum-parfum dari Arabian Oud dengan harga yang lebih ringan pula.
Salah satu parfum oles yang Jejak Imani rekomendasikan adalah Misik
Ruman / Misik Delima.

Keutamaan Misk

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
ُ ْ ْ ّ ُ َ ْ َ
‫يب ال ِمسك‬
ِ ‫الط‬
ِ ‫أطيب‬
“Sebaik-baik parfum adalah Misk.” (HR. Tirmidzi)

Begitu istimewa kedudukan misk sampai ia pun menjadi perumpamaan


teman duduk yang shalih. Sekedar menjadi teman duduk pun, seorang
yang shalih akan membawa kebaikan seumpama misk.

159
Rasulullah ‫ ﷺ‬pernah bersabda:

َِ ،‫احب الْم ْس ِك‬ َ ‫ َك َمثَل‬،ِ‫الس ْوء‬ َّ ‫الَليس‬ ْ َ َّ ‫الَليس‬ ْ ََُ


‫ري‬
ِ ‫ك‬ ‫و‬ ِ ِ ِ ‫ص‬ ِ ِ ِ ‫و‬ ، ‫ح‬ ‫ل‬
ِِ ‫ا‬‫الص‬ ِ ِ ‫مثل‬
‫ري‬ُ ‫ َو ِك‬، ‫ إ َّما ت َ ْش َتي ِه أَ ْو َت ُد رحيَ ُه‬، ‫احب الْم ْسك‬ ‫ص‬َ ‫ك م ْن‬ َ ُ َ ْ َ َ َّ َ ْ
ِ ‫ ل يعدم‬، ‫الدا ِد‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ًَ َ ُْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ ُ ْ ُ َّ َ ْ
‫ت ُد ِمنه ِرحيًا خ ِبيثة‬ ِ ‫ أو‬،‫الدا ِد ي ِرق بدنك أو ثوبك‬
“Perumpamaan teman duduk yang shalih dengan teman duduk yang
buruk adalah seperti penjual misk dan tukang pandai besi. Pasti ada
sesuatu yang engkau dapatkan dari penjual minyak wangi, apakah
engkau membeli minyak misknya atau sekedar mendapatkan bau
wanginya. Adapun pandai besi, bisa jadi ia membakar badanmu atau
pakaianmu; atau minimal engkau mendapatkan bau yang tidak enak
darinya.” (HR. Bukhari)

Dari Abu Hurairah, Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:


ْ ْ ْ َ ََ َ ْ ُ َ َْ ُ ُ َُ
َّ ‫وف فَم‬
‫يح ال ِمس ِك‬ ‫ر‬
ِ ِ ِ‫ن‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫ع‬‫ت‬ ‫هلل‬
ِ ‫ا‬ ‫د‬ ‫ن‬ ‫ع‬
ِ ‫ب‬ ‫ي‬ ‫ط‬ ‫أ‬ ‫م‬
ِِ ‫ئ‬ ‫ا‬‫الص‬ ِ ‫لل‬
“Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah
daripada mewanginya misk (Kasturi).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Selain Kasturi, Rasulullah ‫ ﷺ‬juga menyukai ‘anbar (amber, ambergris)


yang bahannya terbuat dari ikan paus (whale). Ini sebagaimana kita
dapati dalam sebuah hadis riwayat Imam An-Nasa’i:

ْ‫اهلل َعلَيه‬
ُ ‫ول اهلل َص َّل‬ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َ ُ ْ َ َ َ َ ّ َ ْ َّ َ ُ ْ َ
ِ ِ ‫ع قال سألت عئِشة أكان رس‬ ِ ‫عن مم ِد ب ِن‬
ٍ
‫ب‬ َ ْ‫الطيب الْم ْسك َوالْ َعن‬ ْ َ‫ب قَال‬
ّ ‫ت َن َع ْم بذ َك َرة‬ ُ ‫َو َسلَّ َم َيتَ َط ّي‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ
Dari Muhammad bin Ali ia berkata, “Aku pernah bertanya kepada
‘Aisyah, ‘Apakah Rasulullah ‫ ﷺ‬memakai parfum? Ia menjawab, “Ya,
dengan minyak wangi misik dan ‘anbar.” (HR. Nasa’i).

160
B. KURMA

Keutamaan:

1. “Barangsiapa di pagi hari memakan tujuh butir kurma ajwa, maka ia


tidak akan terkena racun dan sihir pada hari itu.”
(Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 5779 dan Muslim no. 2047)
2. “Rasulullah ‫ ﷺ‬biasanya berbuka dengan rothb (kurma basah)
sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada ruthob (kurma basah),
maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada
yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air.”
(HR. Abu Daud no. 2356 dan Ahmad 3: 164)
3. “Kurma ‘Ajwah itu berasal dari Surga, ia adalah obat dari racun,”
HR. Ibnu Majah
4. “Rumah yang tidak ada tamr (kurma kering) di dalamnya, akan
membuat lapar penghuninya,” (HR. Muslim no. 2046)

Kurma dapat dibeli langsung di sekitar hotel atau menititipkan ke


muthowif untuk dibelikan.

Kurma yang direkomendasikan :


1. Kurma Ajwa : harga berkisar antara 50-75 SR. Kualitas kurma
ditentukan dari ketebalan daging, semakin tebal maka semakin
enak dan mahal.
2. Kurma Sukkari : Kurma sukkari ini merupakan kurma asli dari kota
Madinah. Sukkari ditranslasi ke Bahasa Inggris menjadi sugar. Gula,
karena memang rasanya manis tapi ranum. Ada yang dijual perkilo
dan dengan kualitas baik seperti yang dijual di Supermarket Bin
Dawood juga Super Market Abraj di Zam zam Tower.

161
Harga berkisar antara 30-45sr tergantung kualitas. Juga ada juga
yang kurma sukkari curah namun kualitas tetap baik dijual per kardus
atau orang arab menyebutnya satu karton. Satu kardus biasanya
berharga 25-45 SR.
3. Terdapat kurma kurma lain yang bisa dicoba langsung di tokonya.
Namun kurma Ajwa memiliki keutamaan dalam Sunnah. Di luar itu,
Sukkari merupakan kurma yang direkomendasikan.

C. ZA'FARAN

Beberapa dalil terkait Za'faran:

Dari Buraidah Al-Aslami radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:

َ َ َ َ ُ َ َّ َ ْ َّ ُ
‫كنا ِف الا ِه ِلي ِة ِإذا و ِل ِلح ِدنا‬
َ‫ُغ َل ٌم َذبَ َح َش ًاة َولَ َط َخ َرأْ َس ُه ب َدمها‬
ِ ِ
ْ َ َّ ُ َ ْ ُ َ َ َّ َ َ
‫ال ْسلمِ كنا نذبَ ُح‬ ِ ِ‫فلما جاء اهلل ب‬
ُ ُ ََ ُ ْ َْ ً َ
‫شاة َون ِل ُق َرأ َسه َونل ّ ِطخه‬
َ َْ
‫بِ َزعف َران‬

“Dahulu ketika kami masih dalam masa jahiliyah, apabila lahir anak
salah seorang di antara kami, disembelihlah seekor kambing dan
dioleskan darahnya ke kepala bayi itu. Maka ketika Allah datangkan
Islam, kami pun menyembelih kambing, mencukur rambut bayi, dan kami
olesi kepalanya dengan za’faran.” (HR. Abu Dawud No. 2843)

162
D. ROTI 7 DAYS

Roti 7days merupakan cemilan khas Timur Tengah yang menjadi favorit
bagi setiap jamaah Umrah maupun Haji. Terdapat banyak varian dari roti
7 days ini. Diantaranya yang super maknyus adalah :

Croissant Borsetto (jarang ada)

Swiss Roll Cake Bar

E. MINYAK ZAITUN

Keutamaan:

“Minumlah minyak zaitun dan


berminyak dengannya, karena
sesungguhnya ia adalah pohon
yang diberkahi.”
(H. R. Baihaqi dan Ibnu Majah)

163
F. CEMILAN (Almond, Pistachio, Cokelat, Kismis)

Oleh oleh ini khas tanah suci. Dapat dibeli di toko toko disekitar hotel baik
di Madinah maupun di Makkah. Bisa juga dibeli di supermarket besar
seperti Bin Dawood atau Abraj Supermarket di Zam Zam Tower.

G. KACANG ARAB

Kacang arab adalah tumbuhan yang termasuk suku Fabaceae yang


menghasilkan polong berukuran kecil berwarna kekuningan. Kacang
arab kaya protein dan merupakan salah satu dari tanaman budidaya
yang paling kuno Mungkin anda berfikir bahwa semua jenis kacang
mengandung kolesterol jahat.

1. Faktanya, kacang arab memiliki kemampuan untuk menurunkan


kadar kolesterol jahat atau biasa disebut LDL. Jika kadar kolesterol
dalam tubuh mengalami kenaikan, dapat memicu serangan jantung
dan stroke. Jadi, kacang arab termasuk makanan sehat yang mampu
menurunkan kolesterol jahat.

2. Selain itu, kacang ini juga kaya akan magnesium dan folat yang
bermanfaat untuk kesehatan mata dan meningkatkan sirkulasi darah.

164
3. Menjaga kadar gula darah Serat larut yang ada di dalamnya mampu
menjaga kadar gula darah tetap stabil. Kacang arab memiliki indeks
glikemik rendah, karbohidrat yang dikandungnya sangat mudah
dicerna oleh tubuh. Bagi penderita diabetes, makanan ini aman
untuk dikonsumsi.
4. Baik untuk masa kehamilan dan anak di usia pertumbuhan. Hal ini
disebabkan zat besi yang terkandung di dalamnya merupakan
suplemen alami yang sangat diperlukan di masa kehamilan,
menstruasi, ataupun menyusui. Zat besi juga sangat dibutuhkan
oleh anak di masa pertumbuhan. Zat penting ini juga berperan dalam
meningkatkan sistem metabolisme, yang merupakan syarat bagi
kesehatan dan kebugaran tubuh.

5. Mencegah kanker dan osteoporosis. Kacang arab mengandung


fitokimia yang berperan sebagai antioksidan bagi tubuh, sehingga
memperkecil terjadinya risiko tulang keropos, kanker payudara, dan
menopause dini.

6. Sumber protein nabati dan Bebas kalori Kesulitan memperoleh


asupan protein biasanya dialami oleh vegetarian dan vegan. Solusi
bagi mereka adalah konsumsi kacang arab, karena mengandung
protein yang baik tanpa ketakutan penambahan kalori dan lemak tak
jenuh. Makanan ini dapat menjadi alternatif selain gandum.

7. Menjaga Energi tubuh Kacang arab mengandung mangan, mineral


yang mampu meningkatkan energi dan imunitas tubuh anda. Fakta
yang menarik adalah dengan konsumsi secangkir kacang arab
sebanyak 2-3 kali dalam seminggu, akan membuat anda energik
selama seminggu. Konsumsi kacang arab dengan cara menggorengnya,
dapat merusak nutrisi yang dikandungnya. Jika anda ingin memakannya
sebagai cemilan, cara yang baik adalah dengan merebusnya ke dalam
air yang telah ditambahkan sedikit garam.

165
H. SUSU

Susu di Saudi ini juara bangeet


rasanya. Wajib dicoba. Merk yang
terkenal ada Almarai atau Nadec.
Keduanya bisa didapatkan di toko
toko sekitaran Hotel Madinah /
Makkah juga di supermarket Bin
Dawood atau Abraj.

I. AL BAIK CHICKEN

Albaik merupakan makanan cepat


saji khas saudi arabia. Rasanya
lebih nikmat ketimbang makanan
cepat saji yang ada di Indonesia.

Ada varian Chicken Nugget


maupun Ayam Goreng Crispy yang
pedas juga tidak pedas.

166
beberapa hal yang
perlu diperhatikan
jamaah haji dan umrah

1. Himbauan Khusus
Berbeda dengan peraturan negara kita, sistem peraturan (terutama
pelaksanaan) di Negara Kerajaan Arab Saudi sering berubah-ubah/
dapat dikatakan mempunyai tingkat ketidakpastian yang tinggi,
sehingga diperlukan kesiapan mental dari diri kita.
Himbuan khusus untuk wanita:
• Di Kerajaan Arab Saudi wanita diperlakukan khusus.
• Wanita bila hendak masuk atau keluar dari Arab Saudi harus
bersama mahramnya, hal ini akan diperiksa di pos-pos Imigrasi.
• Wanita disarankan dengan sangat untuk tidak bepergian seorang
diri, harus berkelompok 2 atau 3 orang lebih.
• Wanita dilarang naik taksi sendirian, bila hendak naik taksi bersama
mahramnya, maka laki-laki harus naik terlebih dahulu dan turun
paling belakang.

2. Keamanan Barang Bawaan


• Simpanlah paspor, tiket, dan barang berharga anda di tempat yang
aman (dalam tas paspor). Jangan menyimpan barang berharga di
dalam koper atau tas yang dimasukkan ke dalam bagasi.
• Jangan meninggalkan barang bawaan tanpa dijaga di tempat umum.
• Selalu kunci bagasi di dalam kamar dan jangan menyimpan barang
berharga(contoh: handphone dan lainnya) di kamar hotel.
• Tidak menggunakan perhiasan berlebihan.
• Dilarang membawa benda tajam seperti: gunting kuku, pisau lipat di
dalam tas tangan. Simpanlah dibagasi/koper.

167
• Tas yang akan dibawa ke dalam Kabin Pesawat tidak diperbolehkan
berisi barang yang berisi cairan lebih dari 50ml (minuman, kosmetik,
sabun cair, parfum). Barang-barang ini sebaiknya dimasukkan ke
dalam tas/koper bagasi.

3. Bagasi/Koper
• Gunakan bagasi/koper dalam kondisi yang baik untuk menghindari
pecah/rusak dalam perjalanan. Menghindari barang-barang yang ada
di dalamnya hilang/berhamburan
• Penumpang pesawat diperkenankan membawa tas bagasi:
23 kg x 2 pcs (Saudia Airlines) atau 30 kg (Turkish/Qatar/Emirates/
Etihad/Oman Air).
• Tas tangan (hand carry) diperbolehkan setiap orang 1 tas untuk
dibawa ke pesawat dengan berat maksimum 7 kg.
• Label nama/pita selalu tercantum di bagasi masing-masing.
• Koper dan tas yang masuk ke bagasi harus diberi nama/label
yang jelas. Termasuk air zam-zam diberi label/sticker.
• Pengumpulan bagasi saat akan meninggalkan hotel/check out
diletakkan di depan pintu kamar (untuk diambil oleh porter) apabila
terdapat pengurangan/penambahan bagasi, sebaiknya beritahukan
kepada pembimbing.

4. Pakaian
• Gunakanlah sepatu santai atau sandal.
• Bawalah pakaian secukupnya dan topi.
• Pada musim panas (bulan Mei-September) dianjurkan untuk
membawa pakaian dari bahan katun/kemeja/kaos.
• Pada musim dingin (bulan Oktober) dianjurkan untuk membawa
pakaian seperti jaket, sweater, topi, kaos kaki, dan sarung tangan.
Tambahan lip gloss dan body lotion.
• Disarankan untuk membawa payung & kaca mata (sun glasses).

5. Kesehatan
• Disarankan untuk membawa obat-obatan Pribadi yang diperlukan
(bagi penderita penyakit tertentu) selain obat-obatan ringan untuk
influenza, batuk, pusing, dan perut.
• Bagi jamaah wanita yang sedang hamil, diharuskan untuk membawa
surat keterangan dokter.

168
6. Makanan
• Makanan yang kami sediakan sesuai dengan program perjalanan.
Untuk dapat memenuhi selera semua peserta yang berlainan
sangatlah sulit namun kami berusaha untuk menyediakan menu
yang bervariasi.
• Bagi peserta yang mempunyai larangan terhadap makanan tertentu,
agar dapat memberitahukan terlebih dahulu sebelum keberangkatan,
sehingga memungkinkan untuk mencari alternatif lain.
• Menu makanan yang disediakan merupakan menu makanan
Indonesia dan disediakan 3x sehari pada waktu-waktu tertentu. Yaitu;
• Makan Pagi : 06.30 - 07.00
• Makan Siang : 13.30 - 14.30
• Makan Malam : 20.30 - 21.00
• Mohon diperhatikan untuk jam makan karena disana sangat ketat
bahkan kadang-kadang sangat singkat (jika ada perubahan
pembimbing akan memberitahukan).
• Disarankan membawa saus/bumbu/tambahan makanan sendiri.

7. Hotel/Check-in
• Waktu check-in berlaku di atas pukul. 02.00 siang, disesuaikan
dengan keadaan kamar saat itu.
• Dimohon menunggu di lobby dengan tenang saat check-in.
• Letak kamar disesuaikan dengan keadaan.
• Fasilitas di kamar hotel, hanya disediakan penginapan.
• Pengguna telepon lokal/internasional/pay TV/cucian/minibar menjadi
beban biaya pribadi.
• Biaya pribadi sebaiknya diselesaikan malam hari sebelum
keberangkatan/check out, dikarenakan di pagi hari jamaah akan sibuk
dengan kegiatan.

8. Mata Uang
Mata uang yang digunakan adalah Riyal dan US Dollar.
Perbandingan nilai tukar: USD 1 = Rp 14.500 (fluktuatif) Perbandingan
nilai tukar: SAR 1 = Rp 3.900 (fluktuatif)

9. Listrik
220/230 Volts AC dengan colokan 3 lubang.

169
10. Perbedaan Waktu
Arab Saudi (WSA) 4 jam lebih lambat dari Jakarta.

11. Tips
Merupakan kebiasaan memberikan tambahan apresiasi (uang tip)
kepada:
1. Porter : SAR 5-10/orang
2. Pengemudi : SAR 5-10/orang
3. Guide lokal : Sesuai kebutuhan

12. Ketepatan Waktu


Ketepatan waktu dari setiap jamaah sangat diharapkan agar acara
dapat terlaksana sesuai rencana. Batas waktu berkumpul disepakati
15 menit sebelum waktu yang telah ditentukan (jika ada perubahan,
pembimbing akan memberikan pemberitahuan).

13. Imigrasi, Mahram, dan Kepabeanan


• Pemeriksaan Buku Paspor & Buku Kesehatan akan dilaksanakan
di airport Bagian Imigrasi.
• Pemeriksaan mahram dilakukan oleh petugas imigrasi - Arab Saudi
(berbarengan dengan pemeriksaan paspor).
• Pasangan mahram harus saling berdekatan (diperiksa bersama)
dengan yang semahramnya berada di depan.
• Dalam pemeriksaan imigrasi jamaah juga menyerahkan Kartu
Imigrasi (Kartu Kedatangan). Biasanya Kartu Imigrasi tersebut akan
dibagikan di atas pesawat.
• Saat kepulangan, jamaah harus menyerahkan kartu bea cukai yang
melaporkan barang bawaan. Kartu ini dibagikan di atas pesawat &
hanya diisi oleh Kepala Keluarga.
• Prosedur Bea Cukai harus dilalui oleh masing-masing jamaah, oleh
karena ketatnya peraturan Bea Cukai, disarankan agar membatasi
barang belanjaan/oleh-oleh secara berlebihan yang dapat berakibat
dikenakannya bea masuk oleh pihak Bea Cukai.
• Per jamaah maksimal membawa barang belanjaan $500, bila lebih
maka akan diperiksa lebih lanjut oleh petugas imigrasi setempat.

170
14. Keterangan Tambahan
• Masing-masing jamaah akan mendapatkan air zam-zam 5 liter (1
jerigen). Bila hendak membawa tambahan air zam-zam dipersilahkan
untuk membeli sendiri, asal diperhatikan agar seluruh bawaan tidak
melebihi batasan berat bagasi penerbangan internasional:
(23 kg x 2 pcs (Saudia Airlines) atau 30 kg (Turkish/Qatar/Emirates/
Etihad/Oman Air))
• Rekomendasi untuk belanja bagus, hemat, dan efektif :
• Madinah : Perhiasan Emas, Kurma, dan Al-Qur’an.
• Makkah : Kerudung, Jam, Barang Elektronik, dan Madu Arab
• Jeddah : Parfum dan Barang Elektronik.
• Bila berbelanja jangan ragu untuk menawar hingga 75% dari harga
yang ditawarkan oleh pedagang. Biasanya harga yang sebenarnya
antara 50%-75% dari harga penawaran. Khusus bila berbelanja di
Hilton Hotel harga yang dibeli adalah discount 20% dari harga
yang tertera.
• Untuk perempuan jangan bepergian sendiri (baik itu ke masjid apalagi
jalan-jalan) diusahakan bersama 2-3 orang atau lebih, atau bersama
mahramnya.
• Dilarang membawa barang yang berlebihan/barang belanjaan/
makanan bila masuk ke masjid kecuali air minum.
• Jangan sembarangan memotret atau mengambil gambar di areal
masjid dan dilarang membawa kamera ke dalam masjid, kamera bisa
dirampas petugas dan tidak dikembalikan. (Hanya berlaku di Masjidil
Haram, kalau di Masjid Nabawi diperbolehkan.)
• Hati-hati saat melakukan thawaf dan saat berada di lokasi keramaian
lainnya, seringkali ada orang iseng dan pencopet.

171
perlengkapan
bagasi dan kabin
Perlengkapan dibagi menjadi dua, yaitu tas kabin (yang dibawa ke
atas kabin oleh masing-masing jamaah. Tidak boleh lebih dari 7 kg dan
menggunakan tas kecil) dan tas bagasi (yang diserahkan kepada pihak
maskapai untuk masuk ke dalam bagasi).

DAFTAR PERLENGKAPAN TAS BAGASI LAKI-LAKI CENTANG


1 Kain Ihram
2 Tas sendal/serut
3 Pakaian kemeja/batik/koko/gamis
4 Celana kain dan kain sarung
5 Pakaian tidur
6 Pakaian dalam
7 Sweater/jaket
8 Alat shalat
9 Pelembab/handbody
10 Alat mandi
11 Kaos kaki
12 Sandal
13 Obat-obatan pribadi termasuk body lotion
14 Payung kecil untuk ziarah
15 Tumblr/botol minum
16 Handuk Mandi
17 Gunting rambut/kuku/kertas

*tandai kolom centang dengan (√) bila sudah tersedia.

172
DAFTAR PERLENGKAPAN TAS BAGASI PEREMPUAN CENTANG
1 Bergo
2 Tas sendal/serut
3 Gamis/Rok
4 Mukena dan Manset
5 Pakaian tidur
6 Pakaian dalam
7 Sweater/jaket
8 Alat shalat
9 Pelembab/handbody
10 Alat mandi
11 Kaos kaki
12 Sandal
13 Obat-obatan pribadi termasuk body lotion
14 Payung kecil untuk ziarah
15 Tumblr/botol minum
16 Handuk Mandi
17 Gunting rambut/kuku/kertas

PERLENGKAPAN TAS KABIN CENTANG


1 Buku bacaan/buku doa/Al Qur'an
2 Sweater/jaket untuk di dalam pesawat
HP/Laptop (tidak disarankan untuk dibawa jika tidak
3 darurat)/Kamera (+charger, tidak disarankan membawa
DSLR), semua dalam keadaan mati saat dalam pesawat
4 Dompet (sebaiknya membawa uang cash secukupnya)
5 Alat shalat + mukena kecil untuk perempuan
Makanan ringan/obat/vitamin pribadi (tidak diperbolehkan
6
membawa air minum dan cairan lain melebihi 50 ml)
7 Sandal
8 Alat tulis
9 Sikat dan pasta gigi
10 Kacamata hitam
11 Lip balm dan masker
12 Bantal leher

173
mutaba'ah
amalan

174
Mutaba'ah Amalan/Ibadah Harian

IBADAH

Qiyamul Lail

Qabla Subuh

Shalat Subuh (di masjid)

Qabla Dzuhur

Shalat Dzuhur (di masjid)

Ba'da Dzuhur

Qabla Ashar

Shalat Ashar (di masjid)

Qabla Maghrib

Shalat Maghrib (di masjid)

Ba'da Maghrib (di masjid)

Qabla Isya

Shalat Isya (di masjid)

Ba'da Isya

Tilawah

Dzikir

Dzikir pagi dan petang

Sedekah

Keterangan pengisian:
• Shalat Fardhu/Sunnah Rawatib: Beri tanda (/)
• Shalat Qiyamulail dan Dhuha: Tulis jumlah rakaat
• Tilawah: Tulis jumlah halaman/Juz
• Dzikir, Dzikir pagi petang, dan sedekah: Beri tanda (/)

175
Mutaba'ah Amalan/Ibadah Harian

IBADAH

Qiyamul Lail

Qabla Subuh

Shalat Subuh (di masjid)

Qabla Dzuhur

Shalat Dzuhur (di masjid)

Ba'da Dzuhur

Qabla Ashar

Shalat Ashar (di masjid)

Qabla Maghrib

Shalat Maghrib (di masjid)

Ba'da Maghrib (di masjid)

Qabla Isya

Shalat Isya (di masjid)

Ba'da Isya

Tilawah

Dzikir

Dzikir pagi dan petang

Sedekah

Keterangan pengisian:
• Shalat Fardhu/Sunnah Rawatib: Beri tanda (/)
• Shalat Qiyamulail dan Dhuha: Tulis jumlah rakaat
• Tilawah: Tulis jumlah halaman/Juz
• Dzikir, Dzikir pagi petang, dan sedekah: Beri tanda (/)

176

Anda mungkin juga menyukai