Kelompok 3
Nama Kelompok
01 04 09
Regina Putri Aliya Wicaksono Ni Putu Elvira Pradnyawati I Putu Gede Sumedana
2115654003 2115654010 2115654028
10 11 24
Ni Kadek Juliani Ni Putu Mira Swandewi Kadek Audy Cahya Savitri
1. Perubahan Prinsip Akuntansi yang Mempunyai Akibat Kumulatif Akibat kumulatif dari perubahan prinsip
akuntansi diperlakukan sebagai berikut:
a. Jumlah akibat kumulatif dari perubahan prinsip yang dilaporkan dalam laporan laba rugi di antara elemen-
elemen luar biasa dan laba bersih. Pelaporannya dengan jumlah sesudah dikurangi pajak penghasilan.
b. Laporan keuangan periode-periode sebelumnya tidak perlu dikoreksi
c. Laba sebelum elemen luar biasa dan laba bersih periode-periode sebelumnya ditunjukkan dalam laporan laba
rugi tahun sekarang (di bagian bawah halaman pertama) dengan jumlah yang sudah dikoreksi.
2. Perubahan Prinsip Akuntansi yang Mempunyai Akibat Retroaktif Dalam cara ini laporan keuangan periode-
periode sebelumnya (yang dilaporkan) disusun kembali sesuai dengan prinsip yang baru. Perubahan prinsip
akuntansi yang memerlukan retroaktif adjustment adalah:
a. Perubahan metode penentuan harga pokok persediaan dari LIFO ke metode yang lain.
b. Perubahan dalam metode akuntansi untuk kontrak jangka panjang.
c. Perubahan dari atau ke full cost method yang digunakan dalam industri extractive.
3. Perubahan Metode Penentuan Harga Pokok Persediaan ke LIFO Apabila perusahaan mengganti metode
penentuan harga pokok ke LIFO, maka persediaan awal dalam periode pergantian metode itu merupakan
dasar perhitungan untuk periode tersebut dan periode-periode berikutnya.
Contoh Perubahan Prinsip Akuntansi yang Mempunyai Akibat Kumulatif
PT SWG memutuskan untuk menggunakan metode Garis Lurus sebagai dasae perhitungan depresiasi aktiva
tetapnya mulai tahun 2007. aktiva tetap tersebut diperoleh pada awal tahun 2005 dengan Harga Perolehan sebesar
Rp 150.000.000 dengan umur ekonomis 5 tahun. Semula disusutkan dengan metode angka tahun. Laba bersih
setelah pos luar biasa Rp 33.000.000
Diminta :
Hitung perubahan nilai yang terjadi akibat perubahan metode dan sajikan dalam laporan laba rugi
Metode angka tahun 2005 Metode Garis Lurus
1+2+3+4+5=15 1/5 x 150.000.000 = 30.000.000
5/15 x 150.000.000 = 50.000.000
Contoh Perubahan Prinsip Akuntansi yang Mempunyai Akibat Kumulatif
PT SWG
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 2007
b) Kesalahan yang berulang dan sistemik adalah kesalahan yang disebabkan oleh sifat alamiah (normal) dari
jenis-jenis transaksi tertentu yang diperkirakan akan terjadi berulang. Contohnya adalah penerimaan pajak
dari wajib pajak yang memerlukan koreksi sehingga perlu dilakukan restitusi atau tambahan pembayaran dari
wajib pajak. Restitusi pendapatan akan diatur dalam peraturan tersendiri.
05
Perhitungan dan Pencatatan
Koreksi Kesalahan
Perhitungan dan Pencatatan Koreksi Kesalahan
Jurnal koreksi merupakan jurnal yang digunakan sebagai pembetulan pada pencatatan
transaksi yang salah. Ada beberapa kondisi yang perlu dikoreksi dengan membuat
jurnal. Kesalahan pada pencatatan di periode yang sama atau periode berbeda. Jenis
kesalahan yang bisa terjadi biasanya berupa kesalahan jumlah atau klasifikasi.
Kesalahan saat memasukkan angka merupakan salah catat angka yang seharusnya.
Misalnya nominal angka yang seharusnya dimasukkan adalah sebesar Rp.50.000
namun saat dicatat menjadi Rp.5.000, artinya dalam kasus ini ada kesalahan kurang
catat senilai Rp.45.000 (50.000 – 5.000), maka angka Rp. 45.000,- inilah yang
kemudian dijadikan sebagai jurnal koreksi dalam akuntansi.
Contoh lain, misalnya tanggal 9 Maret 2020, perusahaan membayar beban iklan
sebesar Rp.165.000,-. Ternyata saat posting beban iklan dalam jurnal sebesar
Rp.135.000,-
Kesalahan dalam Memasukkan Angka
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Jurnal yang salah
Maret 9 Beban Iklan 53 135.000
Kas 11 135.000
Jurnal yang seharusnya
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Maret 9 Beban Iklan 53 135.000
Kas 11 135.000
Jurnal Koreksi
Contoh Perhitungan dan Pencatatan Koreksi Kesalahan Memasukkan Angka dan
Perkiraan
Pada tanggal 12 Maret 2020 perusahaan membeli sejumlah peralatan kantor sebesar
Rp.540.000 secara tunai. Dan ternyata transaksi tersebut di jurnal dan dibukukan
sebagai sebuah pembelian perlengkapan kantor dengan kredit dengan nominal
Rp.450.000. Kesalahan tersebut baru disadari setelah masuk tanggal 18 Maret 2020
atau enam hari kemudian setelah kejadian.
Kesalahan dalam Memasukkan Angka dan Perkiraan
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Jurnal yang salah
Maret 12 Perlengkapan kantor 15 450.000