Anda di halaman 1dari 23

Perubahan Metode

Akuntansi & Koreksi


Kesalahan

Kelompok 3
Nama Kelompok
01 04 09
Regina Putri Aliya Wicaksono Ni Putu Elvira Pradnyawati I Putu Gede Sumedana
2115654003 2115654010 2115654028

10 11 24
Ni Kadek Juliani Ni Putu Mira Swandewi Kadek Audy Cahya Savitri

2115654031 2115654036 2115654076


Table of contents
01 03
Pengertian Perubahan Perhitungan dan Pencatatan
Metode Akuntansi dan
Koreksi Kesalahan
02 Perubahan Dalam Taksiran
Akuntansi
Perhitungan dan Pencatatan
Perubahan Dalam Prinsip
Akuntansi
04 05
Jenis Jenis Koreksi Perhitungan dan Pencatatan
Kesalahan Koreksi Kesalahan
01
Pengertian Perubahan Metode Akuntansi
dan Koreksi Kesalahan
Pengertian Perubahan Metode Akuntansi dan Koreksi Kesalahan

Perubahan Metode Akuntansi


Perubahan dalam prinsip akuntansi adalah penggunaan suatu prinsip akuntansi yang
lazim yang berbeda dengan prinsip akuntansi yang lazim yang digunakan dalam
periode sebelumnya. Isilah prinsip akuntansi di sini mencakup juga metode-metode
yang digunakan. Perubahan dalam prinsip akuntansi ini dapat terjadi karena
perusahaan mempunyai beberapa alternatif metode untuk penerapan suatu prinsip.
Koreksi Kesalahan
Koreksi adalah tindakan pembetulan secara akuntansi karena adanya kesalahan agar
akun-akun yang tersaji dalam laporan keuangan entitas menjadi sesuai dengan yang
seharusnya. Kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan dapat terjadi pada satu
atau beberapa periode sebelumnya yang baru ditemukan pada periode berjalan.
02
Perhitungan dan Pencatatan Perubahan
Dalam Prinsip Akuntansi
Perhitungan dan Pencatatan Perubahan Dalam Prinsip Akuntansi

Contoh dari perusahaan prinsip akuntansi adalah sebagai berikut :


1. Perubahan dalam metode pembebanan harga pokok persediaan, seperti dari LIPO ke LIFO atau ke rata-rata
tertimbang.
2. Perubahan dalam metode depresiasi aktiva tetap, seperti dari double declining balance method ke straight line
method.
3. Perubahan dalam metode akuntansi untuk kontrak jangka panjang, seperti dari metode kontrak selesai ke
metode presentase penyelesaian.
4. Perubahan dalam perhitungan biaya produksi, seperti dari full costing ke direct costing.
Perubahan dalam penggunaan prinsip akuntansi ini perlakuannya diatur dalam APB
Opinion Nomor 20 dengan klasifikasi sebagai berikut:

1. Perubahan Prinsip Akuntansi yang Mempunyai Akibat Kumulatif Akibat kumulatif dari perubahan prinsip
akuntansi diperlakukan sebagai berikut:
a. Jumlah akibat kumulatif dari perubahan prinsip yang dilaporkan dalam laporan laba rugi di antara elemen-
elemen luar biasa dan laba bersih. Pelaporannya dengan jumlah sesudah dikurangi pajak penghasilan.
b. Laporan keuangan periode-periode sebelumnya tidak perlu dikoreksi
c. Laba sebelum elemen luar biasa dan laba bersih periode-periode sebelumnya ditunjukkan dalam laporan laba
rugi tahun sekarang (di bagian bawah halaman pertama) dengan jumlah yang sudah dikoreksi.
2. Perubahan Prinsip Akuntansi yang Mempunyai Akibat Retroaktif Dalam cara ini laporan keuangan periode-
periode sebelumnya (yang dilaporkan) disusun kembali sesuai dengan prinsip yang baru. Perubahan prinsip
akuntansi yang memerlukan retroaktif adjustment adalah:

a. Perubahan metode penentuan harga pokok persediaan dari LIFO ke metode yang lain.
b. Perubahan dalam metode akuntansi untuk kontrak jangka panjang.
c. Perubahan dari atau ke full cost method yang digunakan dalam industri extractive.

3. Perubahan Metode Penentuan Harga Pokok Persediaan ke LIFO Apabila perusahaan mengganti metode
penentuan harga pokok ke LIFO, maka persediaan awal dalam periode pergantian metode itu merupakan
dasar perhitungan untuk periode tersebut dan periode-periode berikutnya.
Contoh Perubahan Prinsip Akuntansi yang Mempunyai Akibat Kumulatif

PT SWG memutuskan untuk menggunakan metode Garis Lurus sebagai dasae perhitungan depresiasi aktiva
tetapnya mulai tahun 2007. aktiva tetap tersebut diperoleh pada awal tahun 2005 dengan Harga Perolehan sebesar
Rp 150.000.000 dengan umur ekonomis 5 tahun. Semula disusutkan dengan metode angka tahun. Laba bersih
setelah pos luar biasa Rp 33.000.000
Diminta :
Hitung perubahan nilai yang terjadi akibat perubahan metode dan sajikan dalam laporan laba rugi
Metode angka tahun 2005 Metode Garis Lurus
1+2+3+4+5=15 1/5 x 150.000.000 = 30.000.000
5/15 x 150.000.000 = 50.000.000
Contoh Perubahan Prinsip Akuntansi yang Mempunyai Akibat Kumulatif

Tahun Metode Angka Metode Garis Perubahan


Tahun Lurus
2005 50.000.000 30.000.000 20.000.000 (Laba)

2006 40.000.000 30.000.000 10.000.000 (Laba)

Total 90.000.000 60.000.000 30.000.000 (Laba)

PT SWG
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 2007

Laba Setelah Pos Luar Biasa Rp 33.000.000


Pengaruh Perubahan Metode Depresiasi Rp 30.000.000
Laba Bersih Sebelum Pajak Rp 63.000.000
03
Perhitungan dan Pencatatan Perubahan
Dalam Taksiran Akuntansi
Perhitungan dan Pencatatan Perubahan
Dalam Taksiran Akuntansi

Banyak alokasi atau pembebanan biaya didasarkan pada


taksiran-taksiran yang dibuat dengan suatu kebijaksanaan,
misalnya pembebanan kerugian piutang, taksiran umur dalam
perhitungan depresiasi, taksiran dalam jumlah garansi yang
akan dibayar dan lain-lain. Pada periode berikutnya akan
diketahui apakah taksiran tersebut tepat atau perlu direvisi.
Pada taksiran yang kurang tepat maka perubahan-perubahan
yang dibuat sebaiknya dibebankan dalam periode berjalan dan
periode yang akan datang.
Contoh Kasus

mesin harga perolehannya Rp1.000.000.00 umurnya ditaksir 8 tahun


Sesudah dipakai selama 5 tahun diketahui bahwa seharusnya mesin
tadi umurnya 10 tahun.
Depresiasi yang telah dibebankan selama 5 tahun berjumlah
5 x Rp125.000,00 Rp625.000,00.
Nilai buku mesin pada awal tahun keenam sebesar Rp375.000,00.

Karena taksiran umurnya berubah menjadi 10 tahun maka nilai buku


sebesar Rp375.000,00 akan dibebankan dalam waktu 5 tahun.
yaitu tahun keenam sampai dengan tahun kesepuluh Beban
depresiasi setiap tahun selama sisa umur mesin sebesar
Rp375.000,00/5 = Rp75.000,00. Dalam hal ini tidak perlu dibuatkan
jurnal untuk membetulkan saldo rekening yang berhubungan.
04
Jenis Jenis Koreksi Kesalahan
Jenis – Jenis Koreksi Kesalahan

1. Kesalahan ditinjau dari sifat kejadiannya dikelompokkan dalam 2 (dua) jenis :


a) kesalahan yang tidak berulang adalah kesalahan yang diharapkan tidak akan terjadi kembali yang
dikelompokkan dalam 2 (dua) jenis :
(i) kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan;
(ii) kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode sebelumnya.

b) Kesalahan yang berulang dan sistemik adalah kesalahan yang disebabkan oleh sifat alamiah (normal) dari
jenis-jenis transaksi tertentu yang diperkirakan akan terjadi berulang. Contohnya adalah penerimaan pajak
dari wajib pajak yang memerlukan koreksi sehingga perlu dilakukan restitusi atau tambahan pembayaran dari
wajib pajak. Restitusi pendapatan akan diatur dalam peraturan tersendiri.
05
Perhitungan dan Pencatatan
Koreksi Kesalahan
Perhitungan dan Pencatatan Koreksi Kesalahan

Jurnal koreksi merupakan jurnal yang digunakan sebagai pembetulan pada pencatatan
transaksi yang salah. Ada beberapa kondisi yang perlu dikoreksi dengan membuat
jurnal. Kesalahan pada pencatatan di periode yang sama atau periode berbeda. Jenis
kesalahan yang bisa terjadi biasanya berupa kesalahan jumlah atau klasifikasi.

Pembuat jurnal ini bertujuan untuk mengoreksi atau memperbaiki kesalahan


klasifikasi akun maupun pada nilai transaksi yang dibukukan.
Contoh Perhitungan dan Pencatatan Koreksi Kesalahan Memasukan Angka

Kesalahan saat memasukkan angka merupakan salah catat angka yang seharusnya.
Misalnya nominal angka yang seharusnya dimasukkan adalah sebesar Rp.50.000
namun saat dicatat menjadi Rp.5.000, artinya dalam kasus ini ada kesalahan kurang
catat senilai Rp.45.000 (50.000 – 5.000), maka angka Rp. 45.000,- inilah yang
kemudian dijadikan sebagai jurnal koreksi dalam akuntansi.

Contoh lain, misalnya tanggal 9 Maret 2020, perusahaan membayar beban iklan
sebesar Rp.165.000,-. Ternyata saat posting beban iklan dalam jurnal sebesar
Rp.135.000,-
Kesalahan dalam Memasukkan Angka
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Jurnal yang salah
Maret 9 Beban Iklan 53 135.000  
    Kas 11   135.000
Jurnal yang seharusnya
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Maret 9 Beban Iklan 53 135.000  
    Kas 11   135.000
Jurnal Koreksi
Contoh Perhitungan dan Pencatatan Koreksi Kesalahan Memasukkan Angka dan
Perkiraan

Pada tanggal 12 Maret 2020 perusahaan membeli sejumlah peralatan kantor sebesar
Rp.540.000 secara tunai. Dan ternyata transaksi tersebut di jurnal dan dibukukan
sebagai sebuah pembelian perlengkapan kantor dengan kredit dengan nominal
Rp.450.000. Kesalahan tersebut baru disadari setelah masuk tanggal 18 Maret 2020
atau enam hari kemudian setelah kejadian.
Kesalahan dalam Memasukkan Angka dan Perkiraan
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Jurnal yang salah
Maret 12 Perlengkapan kantor 15 450.000  

    Hutang Dagang 21   450.000


Jurnal yang seharusnya

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


Maret 12 Perlengkapan kantor 15 520.000  
    Kas 11   520.000

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


Jurnal Koreksi Maret 18 Perlengkapan kantor 15 520.000  
    Hutang Dagang 21 450.000  
    Kas 11   520.000
    Perlengkapan Kantor 15   450.000
Sesi Tanya Jawab
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai