Anda di halaman 1dari 18

DIABETES MILITUS

Pengertian Diabetes Mellitus


Diabetes mellitus adalah penyakit yang ditandai dengan adanya
hiperglikemia yang disebabkan oleh ketidak mampuan dari organ pancreas untuk
memproduksi insulin atau kurangnya sensitivitas insulin pada sel target
tersebut. abnormalitas pada metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang
ditemukan pada penderita penyakit diabetes mellitus terjadi dikarenakan
kurangnya aktivitas insulin pada sel target
Klasifikasi Diabetes mellitus
1) Diabetes Mellitus Mencakup 3 Sub Kelompok Diagnostik, Yaitu :

a.Diabetes Mellitus Tipe I (Insulin Dependent) :pd anak dan dewasa muda,gangguan
autoimun,sel sel beta mengalami kerusakan  shg produksi insulin menurun
b.Diabetes Mellitus Tipe II (Non-insulin Dependent) : insulin di produksi normal,usia lebih 40 th
c.Diabetes Mellitus Lain (Sekunder) Pada DM Jenis Ini Hiperglikemia Berkaitan Dengan
Penyebab Lain Yang Jelas, Meliputi Penyakit-penyakit Pankreas, Pankreatektomi, Sindroma
Cushing, Acromegaly Dan Sejumlah Kelainan Genetik Yang Tak Lazim.

2)toleransi Glukosa Yang Terganggu Merupakan Klasifikasi Yang Cocok Untuk Para Penderita
Yang Mempunyai Kadar Glukosa Plasma Yang Abnormal Namun Tidak Memenuhi Kriteria
Diagnostik.

3) Diabetes Mellitus Gestasional : hiperglikemia selama kehamilan


Epidemiologi
Studi epidemiologi global menunjukkan bahwa angka mortalitas DM tipe 2
mencapai lebih dari 1 juta kematian per tahun dan menjadikan DM tipe 2 sebagai
penyebab kematian kesembilan di dunia.
 
Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa,
prevalensi diabetes melitus (DM) secara keseluruhan pada penduduk dewasa di
Indonesia sebesar 6,9% pada tahun 2013 dan meningkat menjadi 8,5% pada tahun
2018
 
Data epidemiologi global dari International Federation Diabetes (IDF)
memperkirakan bahwa 1 dari 11 orang dewasa yaitu 415 juta orang dewasa
menderita diabetes mellitus tipe 2 pada tahun 2015.  Jumlah ini diperkirakan akan
meningkat menjadi 642 juta pada tahun 2040. 
Etiologi
Etiologi dari diabetes yaitu sekresi atau
kerjainsulin, abnormalitas metabolik yang
menganggu sekresi insulin, abnormalitas
mitokondria, dan sekelompok kondisi lain
yang menganggu toleransi glukosa.
 
Klasifikasi etiologis Diabetes Mellitus
menurut American Diabetes Association
2010 (ADA 2010), dibagi dalam 4 jenis
yaitu :
 
Diabetes Mellitus Tipe 1 atau Insulin Dependent Diabetes
Mellitus/IDDM Diabetes mellitus 1

terjadi karena adanya destruksi sel beta pankreas karena sebab autoimun. Pada Diabetes
tipe ini terdapat sedikit atau tidak sama sekali sekresi insulin dapat ditentukan dengan
level protein c-peptida yang jumlahnya sedikit atau tidak terdeteksi sama sekali.
Manifestasi klinik pertama dari penyakit ini adalah ketoasidosis.
Diabetes Mellitus Tipe 2 atau Insulin Non-dependent
Diabetes Mellitus/NIDDM

Penderita Diabetes Mellitus Tipe ini terjadi hiperinsulinemia tetapi insulin tidak bisa
membawa glukosa masuk ke dalam jaringan karena terjadi resistensi insulin yang merupakan
turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer
dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati.

Oleh karena terjadinya resistensi insulin (reseptor insulin sudah tidak aktif karena
dianggap kadarnya masih tinggi dalam darah) akan mengakibatkan defisiensi relatif insulin.
Hal tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya sekresi insulin pada adanya glukosa
bersama bahan sekresi insulin lain sehingga sel beta pankreas akan mengalami desensitiasi
terhadap adanya glukosa.

Diabetes Mellitus ini terjadi perlahan-lahan karena itu gejalanya asimtomatik. Adanya
resistensi yang terjadi perlahan-lahan akan mengakibatkan sensitivitas reseptor akan glukosa
berkurang. Diabetes mellitus tipe ini sering terdiagnosis setelah terjadi komplikasi.
Diabetes Mellitus Tipe Lain
Diabetes Mellitus ini terjadi karena etiologi lain, misalnya pada defek genetik
fungsi sel beta, defek genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, penyakit
metabolik endokrin lain, iatrogenik, infeksi virus, penyakit autoimun dan kelainan
genetik lain..

Diabetes Mellitus Gestasional


Diabetes Tipe ini terjadi selama masa kehamilan, dimana intoleransi glukosa
didapati pertama kali pada masa kehamilan, biasanya pada trimester kedua dan
ketiga. Diabetes mellitus gestasional berhubungan dengan meningkatnya
komplikasi perinatal. Penderita diabetes mellitus gestasional memiliki resiko lebih
besar untuk menderita diabetes mellitus yang menetap dalam jangka waktu 5-10
tahun setelah melahirkan
Tabel
Klasifikasi Diabetes Mellitus Berdasarkan Etiologi
NO KLASIFIKASI ETIOLOGI
1 DM tipe 1 (Insulin Dependent Destruksi sel beta, umumnya
Daibetes Mellitus) menjurus ke defisiensi insulin
absolut.
 Auto imun
 Idiopatik
2 DM tipe 2 (Non Insulin Bervariasi dari yang dominan
Dependent Diabetes resistensi insulin disertai difisiensi
Mellitus) insulin relatif sampai yang dominan
defek sekresi insulin disertai
resistensi insulin

3 DM tipe lain  Defek genetik fungsi sel beta


 Defek genetik kerja insulin
 Penyakit eksokrine pankreas
 Endokrinopati
 Karena obat atau zat kimia
 Infeksi
 

4 DM Gestasional Kehamilan 9
Komplikasi diabetes militus
komplikasi akut
a.hipoglikemia
1. hipoglikemia akut perspirasi, tremor, takikardia, palpitasi, kegelisahan dan rasa lapar.
2. hipoglikemia sedang tanda-tanda gangguan fungsi pada sistem saraf pusat mencakup
ketidakmampuan berkonsentrasi, sakit kepala, vertigo, confuse, penurunan daya ingat,
mati rasa didaerah bibir serta lidah, bicara pero, gerakan tidak terkoordinasi, perubahan
emosional, perilaku yang tidak rasional, penglihatan ganda, dan perasaan ingin pingsan.
3. hipoglikemia beratmengalami disorientasi, serangan kejang, sulit dibangunkan, atau
bahkan kehilangan kesadaran.
b.diabetes ketoasidosis kad timbul sebagai akibat insufisiensi insulin yang
berat
c.sindrom hiperglikemia hiperosmolar non ketotik (shhnk) sindrom ini
timbul terutama pada pasien dengan dm tipe 2 atau jenis lain.
Komplikasi kronik
Komplikasi Kronik Komplikasi Kronik Dari Diabetes Melitus Dapat Menyerang Semua
Sistem Organ Tubuh.

Kategori Komplikasi Kronik Diabetes Yang Lazim Digunakan Adalah Penyakit Makrovaskuler,
Mikrovaskuler, Dan Neurologis.

A. Komplikasi Makrovaskuler
Aterosklerotik Yang Terjadi Pada Pembuluh Darah Arteri Koroner, Maka Akan Menyebabkan
Penyakit Jantung Koroner. Sedangkan Aterosklerotik Yang Terjadi Pada Pembuluh Darah Serebral,
Akan Menyebabkan Stroke Infark Dengan Jenis TIA (Transient Ischemic Attack). Selain Itu
Aterosklerotik Yang Terjadi Pada Pembuluh Darah Besar Ekstremitas Bawah, Akan Menyebabkan
Penyakit Okluisif Arteri Perifer Atau Penyakit Vaskuler Perifer.
Komplikasi Mikrovaskeler
• Retinopati Diabetik
• Nefropati Diabetik
• Neuropati Diabetikum Neuropati
Penyebab diabetes

1. Faktor Penyebab yang Tidak Bisa Dimodifikasi atau Dikontrol (Alami/Bawaan)


 Faktor Usia
 Kondisi Berat Badan Bayi Saat Lahir
 Faktor Keturunan atau Genetika Lebih Berisiko Terkena Diabetes

2. Faktor Penyebab yang Bisa Dimodifikasi atau Dikontrol


 Kebiasaan Merokok
 Obesitas atau Kegemukan
 Pola Makan Tak Sehat
 Jarang dan Malas Berolahraga
 Penderita Hipertensi berisiko Terkena Diabetes
 Tingginya Kadar Kolesterol
 PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)
Gejala diabetes
Gejala utama:
1. Poliuri (sering buang air kecil)
2. Polidipsi (sering haus)
3. Polifagi (cepat merasa lapar/ banyak makan)

Gejala Tambahan
1. Berat badan menurun
2. Merasa kesemutan atau mati rasa
3. Penglihatan menurun dan kabur
4. Mudah terjadi Luka dan Susah Kering atau Sembuh
5. Terjadi Infeksi Jamur
6. Iritasi genital
7. Kulit jadi bermasalah
8. Impotensi pada pria
Patofisiologi
Patofisiologi DM tipe 1
 
DM tipe-1 ini disebabkan oleh karena adanya
proses autoimun / idiopatik yang
menyebabkan defisiensi insulin absolut.
Ditandai dengan ketidakmampuan pankreas
untuk mensekresikan insulin dikarenakan
kerusakan sel beta yang disebabkan oleh
proses autoimun.
 
Patofisiologi
Patofisiologi DM tipe 2 terdapat beberapa keadaan yang berperan yaitu :
 
1.Resistensi insulin
2. Disfungsi sel B pancreas
 
Pada DM terjadi gangguan pada reaksi RIS (Receptor Insulin
Substrate) sehingga menurunkan jumlah transporter glukosa
terutama GLUT 4 yang mengakibatkan berkurangnya distribusi
glukosa kejaringan yang menyebabkan penumpukan glukosa darah
yang pada akhirnya akan menimbulkan hiperglikemia atau
meningkatnya kadar gula darah dalam tubuh. DM tipe 2 bukan
disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin, namun karena sel sel
sasaran insulin gagal atau tidak mampu merespon insulin secara
normal.
 
Resistensi insulin banyak terjadi akibat dari obesitas dan
kurang nya aktivitas fisik serta penuaan. Pada penderita DM tipe 2
dapat juga terjadi produksi glukosa hepatik yang berlebihan namun
tidak terjadi pengrusakan sel-sel B langerhans secara autoimun
seperti DM tipe 2. Defisiensi fungsi insulin pada penderita DM tipe 2
hanya bersifat relatif dan tidak absolut
Contoh Penyakit
Beberapa contoh akibat komplikasi jangka panjang pada penyakit diabetes melitus adalah:
a. Gangguan pada mata (retinopati diabetik)
b. Kerusakan ginjal (nefropati diabetik)
c. Kerusakan saraf (neuropati diabetik)
d. Masalah kaki dan kulit
e. Penyakit kardiovaskular

18

Anda mungkin juga menyukai