Anda di halaman 1dari 10

Kejaksa

an
Disusun oleh:
• Imroatul Jannah (16)
• Khalishah Sasikirana
(19)
• Praditya Ananta (28)
• Raditia Alkhafid (29)
Kejaksaan republik Indonesia adalah lembaga negara yang
melaksanakan kekuasaan negara, khusus nya di bidang
penuntutan. Penuntutan merupakan tindakan jaksa untuk
melimpahkan perkara pidana ke pengadilan negeri yang
berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam
undang-undang dengan permintaan supaya diperiksa dan
diputus oleh hakim di sidang pengadilan.
Dasar
Hukum
Dalam Undang-Undang No.16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan RI, Pasal 2 ayat
(1) ditegaskan bahwa “Kejaksaan R.I. adalah lembaga pemerintah yang
melaksanakan kekuasaan negara dalam bidang penuntutan serta kewenangan
lain berdasarkan undang-undang”.

Fungsi
Kejaksaan Republik Indonesia berperan dalam menegakkan supremasi hukum,
perlindungan kepentingan umum, penegakan hak asasi manusia, serta
pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme secara merdeka, terlepas dari
pengaruh kekuasaan pemerintah dan pengaruh kekuasaan lainnya.
Kewenang
Di bidang Pidana :
an
• Melakukan penuntutan
• Melaksanakan penetapan hakim & putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap
• Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat,
putusan pidana, pengawasan, dan keputusan lepas bersyarat
• Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan undang-
undang
• Melengkapi berkas perkara tertentu dan dapat melakukan pemeriksaan
sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam pelaksanaannya
dikoordinasikan dengan penyidik.
Di bidang Perdata dan Tata Usaha Negara :
Kejaksaan dengan kuasa khusus dapat bertindak baik di dalam maupun di luar
pengadilan untuk dan atas nama negara atau pemerintah.

Dalam bidang Ketertiban dan Ketentraman Umum :


• Peningkatan kesadaran hukum masyarakat
• Pengamanan kebijakan penegakan hukum
• Pengawasan peredaran barang cetakan
• Pengawasan kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat dan
negar
• Pencegahan penyalahgunaan dan atau penodaan agama
• Penelitian dan pengembangan hukum serta statistik kriminal
Cara Kerja
Berikut cara kerja seorang Jaksa setelah Polisi melakukan Penyelidikan
terhadap sebuah kasus:
A. TAHAP 1
1. Setelah melakukan penyelidikan, polisi mengirimkan Surat
Pemberitahuan Dimulainya Penyelidikan (SPDP) kepada Jaksa
2. Jaksa melakukan pemeriksaan terhadap berkas yang telah diserahkan
oleh polisi, termasuk sanksi dan tersangka. Untuk memastikan apakah
berkas tersebut sudah pantas untuk diserahkan ke Kejaksaan
3. Jaksa mengirimkan berkas tersebut ke Kejaksaan
4. Kejaksaan memeriksa kebenaran berkas tersebut, mulai dari bukti,
saksi, serta tersangka
5. Setelah diperiksa kebenarannya, ada 2 kemungkinan yang akan terjadi:
• Kejaksaan mengirimkan P1819 untuk memberitahu adanya kekurangan
pada berkas
• Kejaksaan mengirimkan P21 untuk memberitahu jika berkas sudah lengkap
dan sesuai dengan pemeriksaan
B. TAHAP 2
6. Polisi menyerahkan tersangka kepada Jaksa
7. Dilakukan penahanan terhadap tersangka untuk melakukan pemeriksaan
yang belum selesai
8. Tahanan dilimpahkan ke Pengadilan
9. Penetapan jadwal sidang oleh Jaksa
10. Dikeluarkannya Surat Dakwaan sesuai bentuk kasus oleh Jaksa
6. Menghadirkan saksi dan barang bukti
7. Melakukan Penuntutan
8. Setelah dibacakan putusan hasil persidangan dari Hakim, Jaksa melakukan
dan menerima putusan tersebut
9. Eksekusi terhadap tersangka agar mendapat hukuman yang sesuai dengan
hasil putusan.

Anda mungkin juga menyukai