Anda di halaman 1dari 70

PEMUTAKHIRAN, VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA

KELUARGA BERISIKO STUNTING


Orientasi Pendamping Keluarga (TPK)
dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting
TUJUAN
PEMBELAJARAN
HASIL BELAJAR:Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
mempraktikkan Pemutakhiran, Verivikasi dan validasi Data Sasaran
Keluarga Beresiko Stunting.

1. Menjelaskan konsep dasar pemutakhiran, verivikasi dan validasi keluarga


bersiko stunting

INDIKATOR
HASIL BELAJAR
2. Melakukan Mekanisme Pemutakhiran, Verifikasi dan Validasi Data Stunting
dan Kasus Stunting

3. Mempraktikkan Pengisian Formulir Keluarga Berisiko Stunting dan Formulir


Rekapitulasi Hasil Pengukuran Balita

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


OUTLINE
KONSEP DASAR PEMUTAKHIRAN,
01 VERIVIKASI DAN VALIDASI DATA
KELUARGA BERSIKO STUNTING

MEKANISME PEMUTAKHIRAN,
02
VERIVIKASI DAN VALIDASI DATA
KELUARGA BERSIKO STUNTING

03 PRAKTIK PENGISIAN FORMULIR

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Apa menurut Anda?

pemeriksaan tentang kebenaran


VERIFIKASI laporan

tindakan pembuktian VALIDASI

PEMUTAKHIRAN
pembaharuan data

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Pemutakhiran, verifikasi dan validasi data keluarga
Berisiko stunting dan kasus stunting adalah
Suatu proses membandingkan antara data hasil
pendataan keluarga 2021 BKKBN dengan kondisi terkini di
lapangan maupun pengecekan kasus stunting yang
merupakan output dari e-PPGBM yaitu elektronik-
Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat yang
diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan; untuk
kemudian di mutakhirkan sesuai kondisi terkini sehingga
didapatkan data sasaran yang valid dan akurat yang dapat
dimanfaatkan untuk kebutuhan penajaman sasaran
maupun intervensi program dalam rangka penurunan
keluarga Berisiko stunting maupun kasus stunting.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


VERIFIKASI DAN VALIDASI

1. Apakah ada perbedaan data?

01 REGISTER BANDINGKAN 02 CETAK OUTPUT


HASIL INPUT
POSYANDU e-PPGBM

2. Apakah Balita di wilayah kerja


sudah memiliki data pengukuran?

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Keluarga berisiko stunting adalah keluarga sasaran
yang memiliki resiko untuk melahirkan anak stunting.
Pendataan Keluarga 2021 memetakan Keluarga
Berisiko Stunting yaitu Keluarga Sasaran dengan
penapisan sanitasi, akses air bersih dan kondisi 4T -
Terlalu muda, Terlalu Tua (35- 40 th), Terlalu dekat,
Terlalu Banyak

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Keluarga yang menjadi sasaran pendampingan oleh Tim
Pendamping Keluarga terdiri atas:

1. Remaja/calon pengantin/calon Pasangan Usia


Subur (PUS) 3 bulan pra ga (sebelum
berkeluarga)
2. Pasangan usia subur
3. Ibu Hamil dan pasca salin
4. Keluarga dengan anak usia 0-23 bulan
5. Keluarga dengan anak usia 24-59 bulan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


KELOMPOK SASARAN PENDAMPINGAN

KELUARGA BERESIKO STUNTING


REMAJA/CALON
PENGANTIN Keluarga sasaran dengan faktor
3 bulan pra nikah resiko:
- Sanitasi tidak layak
- Air minum tidak layak
- Memiliki salah satu karakteristik
IBU HAMIL DAN 4T.
PASCA SALIN PUS (PASANGAN USIA SUBUR)
PUS dengan karakteristik 4T:
- Terlalu MUDA: < 21 tahun
BALITA - Terlalu TUA : >35 – 40 tahun
• Kelompok umur 0-23 bulan - Terlalu DEKAT jarak kelahiran
• Kelompok umur 24-59 bulan. - Terlalu BANYAK anak

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Apakah memiliki Faktor Resiko?

FAKTOR RESIKO SPESIFIK PADA PERIODE INKUBASI:


StatusdanKesehatan,
Pusat Pendidikan StatusdanGizi,
Pelatihan Kependudukan dllBerencana
Keluarga
PENTINGNYA PEMUTAKHIRAN, VERIFIKASI
DAN VALIDASI DATA
TUJUAN
Adapun tujuan pemutakhiran, verifikasi dan validasi data
keluarga Berisiko stunting adalah:
Tujuan Umum
• Mendapatkan data sasaran yang valid dan akurat yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan
penajaman sasaran maupun intervensi program dalam rangka penurunan keluarga Berisiko
stunting maupun kasus stunting.

Tujuan Khusus
1. Memverifikasi data sasaran hasil PK 21 dengan data di lapangan
2. Mengupdate data sasaran hasil PK 21 dengan hasil verifikasi lapangan
3. Memvalidasi atau mengkonfirmasi data hasil pengukuran balita dan kasus stunting berdasarkan
hasil padanan PK 21 dengan EPPGBM
4. Meningkatkan cakupan hasil pengukuran balita dan update kasus stunting

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


MANFAAT
Meningkatkan
Produktivitas
Mengambil
keputusan secara
tepat

Pelaksanaan
kegiatan yang Mengurangi Biaya
lebih baik

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


UNTUK APA?
TUJUAN PENDAMPINGAN BERBASIS DATA TERKINI

T TEPAT MENDAMPINGI TEPAT MEMFASILITASI LAYANAN


RUJUKAN
T
• Peta kerja • Layanan rujukan calon pengantin yang belum
• NO ONE LEFT BEHIND : mmenuhi syarat kesehatan
Memastikan Tidak ada satupun • Layanan rujukan balita stunting
sasaran yang tidak terdampingi . • Layanan rujukan ibu hamil dengan resiko

TEPAT MEMFASILITASI SASARAN TEPAT ADMINISTRASI


BANSOS/BANTUAN LAINNYA
• Bansos bagi Keluarga beresiko stunting • Instrumen laporan kinerja Tim
pendamping keluarga
T dengan status miskin/pra sejahtera
• Bantuan perumahan bagi Keluarga
dengan sanitasi/air bersih tidak layak
• Dasar dikeluarkannya Honor T
Pendampingan per sasaran

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


RUANG LINGKUP

Keluarga sasaran
pendampingan Faktor resiko keluarga
Berisiko stunting

Sumber data yang


digunakan yaitu
Pendataan
Keluarga 2021 dan
Kegiatan yang dilakukan e-PPGBM 2022
meliputi pemutakhiran,
verifikasi dan validasi data
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MEKANISME PEMUTAKHIRAN, VERIFIKASI
DAN VALIDASI KELUARGA BERISIKO
STUNTING
• KOORDINASI OPD
KB dengan DINKES
• PENYIAPAN SDM
FORMULIR
• PENYIAPAN • VERIFIKASI PENGISIAN KELUARGA
PERSIAPAN INSTRUMEN PELAKSANAAN • VALIDASI
• DISTRIBUSI CETAK INSTRUMEN BERISIKO
OUTPUT STUNTING
• PENGORGANISASIA
N LAPANGAN
PENGORGANISASIAN LAPANGAN
Kemenkes BKKBN
PUSAT
Pusat Pengendali Data

  PROVINSI
BKKBN Provinsi Dinas Kesehatan

OPD Kab/Kota Dinkes Kab/Kota KAB/KOTA

Balai Penyuluhan Puskesmas KECAMATAN

TPPS Desa
DESA

TPK

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Mekanisme Verifikasi dan Validasi Data

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


IDENTIFIKASI SASARAN
❑ dilakukan untuk mengidentifikasi seluruh keluarga sasaran verval yang berada pada
suatu wilayah.
❑ Identifikasi sasaran ini bertujuan untuk mengupdate seluruh data sasaran yang
bersumber dari PK 21 dengan data terkini.
❑ Alat yang digunakan adalah FORMULIR KELUARGA BERISIKO STUNTING
🡺 🡺 🡺 CETAK OUTPUT yang berisi seluruh keluarga sasaran dan hasil penapisan
faktor resiko stunting berdasarkan data hasil PK21

✔ HARUS LOGIN
✔ USER AKSES
✔ MENU DOWNLOAD BY WILAYAH
#ONPROGRESS
SASARAN VERVAL KRS
KELUARGA SASARAN PADA KELUARGA SASARAN yang dilakukan
FORMULIR KELUARGA BERISIKO VERVAL
STUNTING

1. PUS
1. PUS HAMIL
2. PUS HAMIL
2. KELUARGA PUNYA BADUTA ( 0 SD 23
3. KELUARGA PUNYA BADUTA ( 0 SD 23
BLN)
BLN)
3. KELUARGA PUNYA BALITA ( 24 SD 59
4. KELUARGA PUNYA BALITA ( 24 SD 59
BLN)
BLN)
sasaran PUS yang tidak hamil/tidak memiliki anak usia 0-23
bulan/tidak memiliki anak usia 24-59 bulan tidak dilakukan
verifikasi;
namun tetap menjadi sasaran pendampingan jika masuk dalam
kategori keluarga beresiko stunting.
UPDATE DATA SASARAN

PERBAIKAN DATA 1. PUS HAMIL


UPDATE 2. KELUARGA PUNYA BADUTA ( 0
DATA SASARAN SD 23 BLN)
3. KELUARGA PUNYA BALITA ( 24
TAMBAH DATA SD 59 BLN)
BARU
UPDATING/PERBAIKAN DATA

1. Bandingkan data hasil PK 21 dengan kondisi terkini


2. Lakukan updating data pada formulir yang disediakan jika ditemukan perbedaan
dengan kondisi terkini.
Misalnya :
✔ keluarga yang sudah tidak berada di wilayah tersebut,
✔ keluarga yang awalnya memiliki balita namun saat ini sudah lebih dari 59 bulan,
✔ PUS yang awalnya hamil pada PK21 namun sekarang sudah melahirkan.
PENAMBAHAN DATA BARU

1. Identifikasi seluruh sasaran yang ada di suatu wilayah


2. Bandingkan data sasaran hasil PK 21 dengan hasil identifikasi tersebut.
3. Jika ditemukan keluarga sasaran namun belum terdapat pada hasil PK 21, maka
segera lakukan penambahan data keluarga baru pada formulir yang disediakan.
misalnya :
✔ PUS yang baru saja menikah,
✔ PUS yang sedang hamil
✔ baru pindah ke wilayah tersebut atau
✔ belum terdata saat PK21.
VERVAL WITH EXCEL
INSTRUMEN DAN TATA CARA PENGISIAN

1) FORMULIR KELUARGA BERISIKO STUNTING


Merupakan formulir utama yang merupakan hasil
cetak output dan berisi seluruh keluarga sasaran
dan hasil penapisan faktor resiko stunting
berdasarkan data hasil PK21.
a) Keluarga Sasaran 🡪Keluarga sasaran merupakan
keluarga yang menjadi sasaran dalam intervensi
penurunan resiko stunting. Keluarga sasaran yang
dipantau melalui formulir ini terdiri atas :

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


▪ PUS
Merupakan keluarga yang memiliki istri dengan
usia s.d 49 tahun.
▪ PUS HAMIL
Merupakan keluarga yang memiliki istri dengan
usia s.d 49 tahun dan sedang hamil.
▪ KELUARGA MEMPUNYAI BADUTA
Merupakan keluarga yang memiliki anak dengan
usia 0 s.d 23 bulan
▪ KELUARGA MEMPUNYAI BALITA
Merupakan keluarga yang memiliki anak denga
usia 24 s.d 59 bulan
b) Faktor Resiko Stunting
Merupakan variabel yang digunakan untuk menentukan resiko stunting dari suatu
keluarga, terdiri atas :
1) KELUARGA TIDAK MEMPUNYAI SUMBER AIR MINUM UTAMA YANG LAYAK
🡪Adalah keluarga dengan sumber air minum SELAIN sumber air minum sebagai berikut :
❑ Air Kemasan/ Isi Ulang ;
❑ Ledeng/PAM;
❑ Sumur BOR;
❑ Sumur Terlindungi;
2) KELUARGA TIDAK MEMPUNYAI JAMBAN YANG LAYAK
🡪Adalah keluarga yang TIDAK MEMILIKI JAMBAN atau keluarga yang memiliki jamban
namun TANPA SEPTIC TANK.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


▪ PUS 4T
Merupakan keluarga PUS dengan ketentuan sebagai berikut :

⮚ TERLALU MUDA (ISTRI < 20 TH)

⮚ TERLALU TUA (ISTRI USIA 35 S.D 40 TH)

⮚ TERLALU DEKAT (JARAK antar anak < 2 TH)

⮚ TERLALU BANYAK (memiliki ANAK ≥ 3)


Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
c) Keluarga Berisiko Stunting

Keluarga sasaran dikatakan Berisiko stunting dengan ketentuan sebagai


berikut :

1. Keluarga PUS

Keluarga PUS dikatakan Berisiko jika memenuhi salah satu dari kriteria berikut :

✔ Keluarga tidak mempunyai sumber air minum utama yang layak; ATAU

✔ Keluarga tidak mempunyai jamban yang layak; ATAU

✔ Termasuk salah satu dari PUS 4T

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


2. Keluarga Bukan PUS🡪Keluarga bukan PUS
dikatakan Berisiko jika memenuhi salah satu
dari kriteria berikut :

✔ Keluarga tidak mempunyai sumber air minum


utama yang layak; ATAU

✔ Keluarga tidak mempunyai jamban yang


layak;
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
LANGKAH PEMUTAKHIRAN
Pelajari, Kenali data nama, Balita/ibu hamil belum
alamat & faktor resiko masing- terdata/belum lengkap
masing keluarga sasaran datanya UNTUK DICATAT
MUTAKHIRKAN dalam R/I/KRS
LAPORKAN
BERSIAP DATA

• Pastikan sudah PENGAMATAN AWAL


• Rekap jumlah data
mendapat cetak KENALI LEMBAR OUTPUT
Tandai jika: KUNJUNGI sasaran
output • Laporkan melalui
Rekapitulasi DATA • ada perubahan/perlu
diperbaiki/ SASARAN LINK/manual ke TPPS
Keluarga Beresiko desa SELAMBATNYA
Stunting (R/I/KRS) SASARAN • perlu dihapus karena
sudah bukan sasaran/ 15 APRIL
• Orientasi • tambahkan keluarga
sasaran belum terdata
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Untuk menjadi pendamping keluarga yang HANDAL, TPK harus
MENGENALI SASARAN dengan TEPAT
SIAPA SAJA, ADA DIMANA?
BERAPA?
• Berapa jumlah PUS di wilayah kerja
saya? Siapa saja? • Di RT mana jumlah calon
DATA • Berapa jumlah keluarga yang memiliki pengantin/PUS/ibu
REKAPITULASI balita? Keluarga siapa saja?
hamil/balita paling tinggi?
KELUARGA • Berapa jumlah ibu hamil? Siapa saja
yang sedang hamil saat ini? • Dimana alamat ibu hamil
BERESIKO
• Berapa jumlah calon pengantin 3 A/B/C/D.....?
STUNTING BY bulan pra nikah? Siapa saja?
NAMA BY
APAKAH DATA SASARAN
ALAMAT APAKAH MEMILIKI WILAYAH KERJA TERUPDATE?
FAKTOR RESIKO?
• Apakah keluarga dengan calon • Apakah ada keluarga sasaran yang beulm
pengantin/ PUS/ibu hamil/balita terdata?
memenuhi salah satu faktor resiko: • Apakah ibu A/B/C/D.... Sudah melahirkan? 🡪
- Tidak punya sumber air yang hapus dari daftar ibu hamil
layak? • Apakah balita di wilayah kerja saya sudah
- Tidak punya sanitasi yang layak? terukur semua BB/Tbnya?
- Punya resiko 4T?
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Tabel. Standar PB/U Anak Laki-Laki Umur 0-24
Bulan

PANJANG atau TINGGI BADAN / UMUR (PB atau TB/U) (1)

Contohnya, misalnya Si Arif menginjak usia 14 bulan ,


dengan tinggi badan 77,5 cm. Ini menandakan panjang
badannya berada di antara kategori -1 SD hingga Median.

Sehingga, bila disimpulkan ini menandakan bahwa Arif


memiliki tinggi badan yang Normal.

Sumber : Permenkes No.2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri


Anak
Tabel. Standar BB/U Anak Laki-Laki Umur 0-24
Bulan

BERAT BADAN /
UMUR (BB/U) (2)

Contohnya, misalnya Si Arif menginjak usia 14 bulan , dengan


berat badan 10,5 kg. Ini menandakan berat badannya berada
di antara kategori Median hingga +1 SD.

Sehingga, bila disimpulkan ini menandakan bahwa


Arif memiliki berat badan yang Normal.

Sumber : Permenkes No.2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri


Anak
TATA CARA PENGISIAN
R/I/KRS

BERENCANA ITU KEREN


KETENTUAN UMUM

Data pada hasil cetak output R/I/KRS


Keluarga sasaran perlu DITANDAI merupakan data seluruh keluarga
sebelum dilakukan pemutakhiran, sasaran berdasarkan faktor risiko
verifikasi dan validasi data keluarga stunting berdasarkan hasil PK 21
berisiko stunting, dengan ketentuan:
▪ Lingkari kolom NO untuk keluarga 1
sasaran yang akan dijadikan
sebagai sasaran VERVAL pada form
cetak output R/I/KRS yang Untuk keluarga yang termasuk
diberikan. dalam kriteria sasaran VERVAL
▪ Keluarga Sasaran VERVAL yang namun tidak terdapat datanya
perlu ditandai adalah keluarga
sasaran dengan kriteria: 2 4 pada cetak output, maka dicatat
pada form kosong R/I/KRS. Hasil
verifikasi dan validasi dicatat pada
kolom VERVAL, sedangkan kolom
PK21 dikosongkan.

3 Kolom PK 21 berisi data hasil PK 21,


sedangkan hasil verifikasi dan validasi
lapangan dicatat pada kolom
“VERVAL”.
BERENCANA ITU KEREN
TABEL CETAK OUTPUT
R/I/KRS
✔ CEK STATUS KELUARGA
✔ TULIS HASIL VERVAL
PADA KOLOM VERVAL

✔ CATAT KELUARGA BARU PADA HALAMAN


BARU/BARIS KOSONG
✔ TULIS HASIL PADA KOLOM VERVAL
PETUNJUK PENGISIAN WILAYAH DAN RINGKASAN DATA

WILAYAH

RINGKASAN DATA

BERENCANA ITU KEREN


PETUNJUK PENGISIAN KOLOM VERVAL

IDENTITAS
KELUARGA

STATUS KELUARGA

BERENCANA ITU KEREN


PETUNJUK PENGISIAN KOLOM VERVAL

KELUARGA
SASARAN

BERENCANA ITU KEREN


PETUNJUK PENGISIAN KOLOM VERVAL

PENAPISAN
FAKTOR RISIKO

PENAPISAN FASILITAS
LINGKUNGAN

BERENCANA ITU KEREN


PETUNJUK PENGISIAN KOLOM VERVAL

KELUARGA
KASUS STUNTING

KELUARGA BERISIKO
STUNTING

KRITERIA KELUARGA BERISIKO STUNTING


1. JIKA “KELUARGA SASARAN BUKAN PUS"
minimal 1 variabel penapisan, “JAMBAN" atau “SUMBER AIR MINUM” tidak
layak (terisi tanda (V))
2. JIKA "KELUARGA SASARAN PUS"
▪ minimal 1 variabel , “JAMBAN" atau “SUMBER AIR MINUM” tidak layak
(terisi tanda (V)); atau
▪ minimal 1 dari variabel penapisan “EMPAT TERLALU" terpenuhi (terisi
tanda (V))
PETUNJUK PENGISIAN KOLOM VERVAL

PENDAMPINGAN OLEH
TPK
TATA CARA PENGISIAN
TATA CARA PENGISIAN

PUS 4 TERLALU
TERLALU MUDA :
PUS berumur “< 20 tahun"
TERLALU TUA :
PUS berumur "35 sd 40 tahun"
TERLALU DEKAT :
PUS memiliki jarak kelahiran
anak kandung terakhir dengan
anak kandung sebelumnya
"kurang dari 2 tahun"
TERLALU BANYAK :
ISI DENGAN PUS memiliki jumlah anak lahir
KODE hidup sebanyak "3 anak atau
lebih"
TATA CARA PENGISIAN

BERISIKO
✔ JIKA "BUKAN PUS"
minimal 1 variabel penapisan “JAMBAN" ATAU
“SUMBER AIR MINUM” TIDAK LAYAK
✔ JIKA "KELUARGA SASARAN PUS" 4
minimal 1 variabel “JAMBAN" ATAU “SUMBER AIR
MINUM” TIDAK LAYAK ATAU “EMPAT TERLALU"
terpenuhi atau terisi tanda (V)
TATA CARA APLIKASI
PENGOLAHAN R/I/KRS
BERBASIS EXCEL
KETENTUAN UMUM

PENJELASAN
TAMBAHAN POINT 2

4
3

Kolom PK 21 berisi data hasil Untuk keluarga yang


PK 21, sedangkan hasil termasuk dalam kriteria
pemutakhiran, verifikasi dan sasaran VERVAL namun
1 2 tidak terdapat datanya
validasi lapangan dientri pada
kolom “VERVAL” dalam pada cetak output R/I/KRS,
bentuk kode angka maka dientri pada baris
kosong paling bawah
PENJELASAN ∙ Kode keluarga dientri dengan “999”.
TAMBAHAN POINT 3 ∙ Nama kepala keluarga dientri dengan nama
kepala keluarga sesuai yang tercatat pada
Data yang dientri bersumber dari Kolom identitas wilayah berisi R/I/KRS.
Kode dan Nama Wilayah mulai NEXT ∙ Hasil pemutakhiran, verifikasi dan validasi
form cetak output R/I/KRS,
dientri pada kolom VERVAL, sedangkan kolom
khusus untuk desa/kel selain 2 dari Provinsi s.d RT : terdaftar
PK21 dikosongkan.
(dua) kampung KB lokus pada master wilayah PK21 dan
BERENCANA ITU KEREN
percontohan. menggunakan kode kemendagri
KETENTUAN UMUM
PENJELASAN
TAMBAHAN POINT 3

Kolom status keluarga Kolom “kode” pada penapisan sumber Kolom “kode” pada penapisan
dientri dengan salah air minum utama dientri dengan salah kepemilikan jamban dientri dengan
satu kode angka 1 s.d satu kode angka 1 s.d 8, sedangkan salah satu kode angka 1 s.d 4,
5. kolom “kategori” otomatis terisi sesuai sedangkan kolom “kategori” otomatis
isian kolom “kode”, dengan formulasi terisi sesuai isian kolom “kode”, dengan
Kolom sasaran, sebagai berikut: formulasi sebagai berikut:
penapisan PUS empat
terlalu, dan kategori
keluarga berisiko
stunting, dientri dengan
salah satu kode angka, Kolom keluarga dengan status stunting
terdiri dari: tidak perlu diisi atau dikosongkan.
• kode 0 jika R/I/KRS
terisi tanda (X) Kolom pendampingan oleh TPK dientri dengan salah satu kode angka 0 atau 1, dimana
• kode 1 jika R/I/KRS kode 0 jika kode jawaban tidak terpilih, dan kode 1 jika kode jawaban terpilih. Ketentuan
terisi tanda (V). entrinya adalah:
• kolom dikosongkan • Setiap kode jawaban 1 s.d 5 dientri dengan kode 0 atau 1 pada kolom pendampingan_1 s.d
jika terisi tanda (-) pendampingan_5.
(Khusus penapisan • Jika terpilih kode jawaban 5 pada form cetak ouput R/I/KRS, maka kolom pendampingan_1 s.d
pendampingan_4 dientri dengan kode 0 dan kolom pendampingan_5 dientri dengan kode 1.
PUS empat terlalu)

BERENCANA ITU KEREN


KETENTUAN UMUM
APLIKASI PENGOLAHAN FORM CETAK
VARIABEL R/I/KRS OUTPUT R/I/KRS
Kode keluarga Kolom 14 Kolom 2
Nama kepala keluarga Kolom 15 Kolom 3
Status keluarga Kolom 16 Kolom 4
Keluarga punya anak baduta (0-23 bulan) Kolom 18 Kolom 6
REFERENSI KOLOM Keluarga punya anak balita (24-59 bulan)
UNTUK FORM
Kolom 20 Kolom 8
PENGOLAHAN R/I/KRS PUS Kolom 22 Kolom 10
PADA FORM CETAK PUS hamil Kolom 24 Kolom 12
OUTPUT
Keluarga tidak mempunyai sumber air minum Kolom 26 Kolom 14
utama yang layak
Keluarga tidak mempunyai jamban yang layak Kolom 29 Kolom 16
PUS terlalu muda Kolom 32 Kolom 18
PUS terlalu tua Kolom 34 Kolom 20
PUS terlalu dekat Kolom 36 Kolom 22
PUS terlalu banyak Kolom 38 Kolom 24
Kategori keluarga berisiko stunting Kolom 40 Kolom 26
Keluarga dengan kasus stunting Kolom 42 Kolom 28
Pendampingan oleh TPK Kolom 43-47 Kolom 29
BERENCANA ITU KEREN
KOLOM IDENTITAS WILAYAH

Kode Provinsi s.d KODE JUMLAH DIGIT


Kolom KODE dan NAMA WILAYAH Desa/Kelurahan KODE PROVINSI 2 DIGIT
(mulai dari Provinsi s.d RT) : berisi menggunakan kode KODE KAB/KOTA 2 DIGIT
Kolom NO : berisi nomor urut kode dan nama wilayah yang kemendagri dengan ketentuan KODE KECAMATAN 2 DIGIT
mulai dari 1 (satu) sudah terdaftar di master wilayah jumlah digit pada KODE 3 DIGIT
PK21. DESA/KELURAHA
pada setiap kelurahan JANGAN DIRUBAH !!! Kode Wilayah adalah: N
KODE DUSUN/RW 4 DIGIT
KODE RT 3 DIGIT
KOLOM PK 21

Kolom PK 21 :
berisi data hasil PK 21,
dengan catatan data tidak
boleh diubah

Kolom VERVAL :
berisi data hasil pemutakhiran,
verifikasi dan validasi lapangan,
dalam bentuk kode angka,
dengan ketentuan: (1 s.d 7)

Kolom SASARAN (PUNYA ANAK: BADUTA, BALITA;


2 PUS dan PUS HAMIL) : dientri dengan salah satu
kode angka, terdiri dari:
Kolom STATUS KELUARGA : - kode 0 jika pada form cetak output R/I/KRS
1 dientri dengan salah satu Jika STATUS KELUARGA: 2 atau 3 atau 4 terisi tanda (X)
kode angka 1 s.d 5 🡪 Kolom selanjutnya TIDAK PERLU DIISI - kode 1 jika terisi tanda (V)
KOLOM PK 21

3 Kolom PENAPISAN PUS 4 TERLALU : 4 Kolom KATEGORI KELUARGA BERISIKO STUNTING


dientri dengan salah satu kode angka, terdiri dari: dientri dengan salah satu kode angka, terdiri dari:
- kode 0 jika pada form cetak output R/I/KRS - kode 0 jika pada form cetak output R/I/KRS terisi
terisi tanda (X) tanda (X)
- kode 1 jika terisi tanda (V) - kode 1 jika terisi tanda (V)
- jika terisi tanda (-) untuk penapisan PUS empat
terlalu, maka kolom dikosongkan
Catatan : jika kolom PUS (kolom 22) terisi 0, maka
pada kolom 4T dikosongkan
KOLOM PK 21

4 Kolom PENAPISAN SUMBER AIR 5 Kolom PENAPISAN


MINUM UTAMA : KEPEMILIKAN JAMBAN:
- kolom KODE dientri dengan - kolom KODE dientri dengan
salah satu kode angka 1 s.d 8 salah satu kode angka 1 s.d 4

- kolom KATEGORI akan - kolom KATEGORI akan


otomatis terisi sesuai dengan otomatis terisi sesuai dengan
isian kolom KODE, dengan isian kolom KODE, dengan
formulasi sebagai berikut: formulasi sebagai berikut:
KOLOM PK 21

6 Kolom KELUARGA DENGAN 7 Kolom PENDAMPINGAN OLEH TPK:


STATUS STUNTING tidak perlu
diisi atau dikosongkan dientri dengan salah satu kode angka 0 atau 1,
dimana kode 0 jika kode jawaban pendampingan
oleh TPK tidak terpilih, dan kode 1 jika kode
jawaban pendampingan oleh TPK terpilih. Ketentuan
entrinya adalah:
- Setiap kode jawaban 1 s.d 5 dientri dengan kode
0 atau 1 pada kolom pendampingan_1 s.d
pendampingan_5

- Jika terpilih kode jawaban 5 pada form cetak


ouput R/I/KRS, maka kolom pendampingan_1
s.d pendampingan_4 dientri dengan kode 0 dan
kolom pendampingan_5 dientri dengan kode 1
PENAMBAHAN KELUARGA BARU

Untuk keluarga yang termasuk dalam kriteria sasaran VERVAL namun tidak terdapat datanya pada cetak
output R/I/KRS, maka dientri pada baris kosong paling bawah

PASTIKAN KODE
DAN NAMA
WILAYAH WAJIB
TERISI !!!

3
Kolom VERVAL:
dientri hasil pemutakhiran,
verifikasi dan validasi

1 4
Kolom NAMA KEPALA KELUARGA:
kolom KODE KELUARGA: Kolom PK21 dikosongkan
dientri dengan nama kepala keluarga
dientri dengan “999” 2 sesuai yang tercatat pada R/I/KRS
PENAMBAHAN KELUARGA BARU

Kolom KATEGORI pada


PENAPISAN SUMBER AIR
MINUM UTAMA dan
KEPEMILIKAN JAMBAN:

5 Copy formula pada baris


yang sudah terisikan rumus

6 Paste formula pada baris


keluarga yang baru
ditambahkan
TATA CARA APLIKASI PENGOLAHAN
REKAPITULASI KELUARGA BERISIKO
STUNTING TINGKAT KECAMATAN
BERBASIS EXCEL
KETENTUAN UMUM

01 03

Rekapitulasi Keluarga Berisiko


Data yang dientri adalah
Stunting tingkat Kecamatan,
rekap data desa/kelurahan
yaitu rekapitulasi hasil
selain 2 (dua) kampung KB
pemuktahiran, verifikasi, dan
lokus percontohan.
validasi per desa/kelurahan
mengenai jumlah keluarga
sasaran, jumlah keluarga sasaran 02
menurut penapisan faktor risiko,
jumlah keluarga berisiko
stunting, serta jumlah keluarga Rekapitulasi Keluarga Berisiko
sasaran yang diberikan Stunting tingkat Kecamatan
pendampingan oleh TPK. dientri pada aplikasi
REFERENSI KOLOM
pengolahan berbasis excel, UNTUK FORM
dimana datanya bersumber dari PENGOLAHAN REKAP KRS
hasil pengolahan R/I/KRS by PADA FORM
name (aplikasi pengolahan PENGOLAHAN R/I/KRS NEXT
R/I/KRS berbasis excel) pada
kolom VERVAL. BERENCANA ITU KEREN
APLIKASI PENGOLAHAN APLIKASI PENGOLAHAN
VARIABEL REKAP KRS R/I/KRS
Identitas wilayah Kolom 1-8 Kolom 2-9
Jumlah keluarga sasaran Kolom 9 Kolom 16 baris jumlah
Jumlah keluarga berisiko stunting Kolom 10 Kolom 38 baris jumlah
Jumlah keluarga tidak berisiko stunting Kolom 11 = kolom 9 – kolom 10 -
Jumlah keluarga punya anak baduta (0-23 bulan) Kolom 12 Kolom 18 baris jumlah
Jumlah keluarga punya anak balita (24-59 bulan) Kolom 13 Kolom 20 baris jumlah
Jumah PUS Kolom 14 Kolom 22 baris jumlah
Jumlah PUS hamil Kolom 15 Kolom 24 baris jumlah
Jumlah keluarga tidak mempunyai sumber air minum utama yang layak Kolom 16 Kolom 27 baris jumlah

Jumlah keluarga tidak mempunyai jamban yang layak Kolom 17 Kolom 30 baris jumlah
Jumlah PUS terlalu muda Kolom 18 Kolom 32 baris jumlah
Jumlah PUS terlalu tua Kolom 19 Kolom 34 baris jumlah
Jumlah PUS terlalu dekat Kolom 20 Kolom 36 baris jumlah
Jumlah PUS terlalu banyak Kolom 21 Kolom 38 baris jumlah
Jumlah keluarga sasaran yang diberikan pendampingan oleh TPK Kolom 22 = kolom 9 – kolom 23 -
Jumlah keluarga sasaran yang tidak diberikan pendampingan oleh TPK Kolom 23 Kolom 47 baris jumlah
Jumlah keluarga sasaran yang diberikan pendampingan oleh TPK berupa fasilitasi Kolom 24 Kolom 43 baris jumlah
rujukan
Jumlah keluarga sasaran yang diberikan pendampingan oleh TPK berupa fasilitasi Kolom 25 Kolom 44 baris jumlah
bansos
Jumlah keluarga sasaran yang diberikan pendampingan oleh TPK berupa layanan KIE Kolom 26 Kolom 45 baris jumlah
Jumlah keluarga sasaran yang diberikan pendampingan oleh TPK berupa surveilans BERENCANA
Kolom 27 ITU KEREN Kolom 46 baris jumlah
KOLOM IDENTITAS WILAYAH

Kolom KODE dan NAMA WILAYAH (provinsi s.d desa/kelurahan):


SUDAH TERISI kode dan nama wilayah yang sudah terdaftar di master
wilayah PK21.

Kode Provinsi s.d Desa/Kelurahan menggunakan kode KEMENDAGRI


dengan ketentuan jumlah digit pada Kode Wilayah adalah:

KODE JUMLAH DIGIT


KODE PROVINSI 2 DIGIT
KODE KAB/KOTA 2 DIGIT
KODE KECAMATAN 2 DIGIT
KODE DESA/KELURAHAN 3 DIGIT
KOLOM REKAP (21 S.D. 47)
kolom REKAP (kolom 21 s.d. 47) diisi dengan memindahkan angka yang ada di baris JUMLAH (baris

13) hasil verval (dari form R/I/KRS) ke kolom yang sesuai, dengan catatan tidak boleh merubah

rumus pada baris JUMLAH.

1 Kolom JUMLAH KELUARGA SASARAN: 2 Kolom JUMLAH KELUARGA


Diisi dengan JUMLAH keluarga sasaran hasil BERISIKO STUNTING:
verval (Referensi kolom 16 baris jumlah pada - Kolom RISIKO diisi dengan
form pengolahan R/I/KRS) JUMLAH keluarga berisiko

Baris JUMLAH stunting hasil verval (Referensi


pada kolom kolom 40 baris jumlah pada
status keluraga
otomatis form pengolahan R/I/KRS)
menghitung
kode 1 dan 5
saja. - Kolom TIDAK BERISIKO sudah
otomatis terisi hasil JUMLAH
KELUARGA SASARAN (kolom
9) – JUMLAH KELUARGA
BERISIKO STUNTING (kolom
10)
KOLOM REKAP (21 S.D. 47)
Kolom JUMLAH KELUARGA SASARAN
menurut KATEGORInya:
5 Diisi dengan JUMLAH
keluarga sasaran berstatus
PUS hasil verval (Referensi
kolom 22 baris jumlah kode
3 Diisi dengan JUMLAH pada form pengolahan
keluarga sasaran punya anak R/I/KRS
baduta (0-23 bulan) hasil
verval (Referensi kolom 18
baris jumlah pada form
pengolahan R/I/KRS)

6 Diisi dengan JUMLAH


4 Diisi dengan JUMLAH keluarga sasaran berstatus
keluarga sasaran punya anak PUS dan hamil hasil verval
balita (24-59 bulan) hasil (Referensi kolom 24 baris
verval (Referensi kolom 20 jumlah pada form
baris jumlah pada form pengolahan R/I/KRS)
pengolahan R/I/KRS)
KOLOM REKAP (21 S.D. 47)
Kolom JUMLAH KELUARGA SASARAN
menurut PENAPISAN FAKTOR RISIKO:

7 Diisi dengan JUMLAH keluarga 8 Diisi dengan JUMLAH keluarga


sasaran yang mempunyai sumber sasaran yang mempunyai jamban
air minum tidak layak hasil verval tidak layak hasil verval (Referensi
(Referensi kolom 27 baris kolom 30 baris jumlah pada form
jumlah pada form pengolahan pengolahan R/I/KRS)
R/I/KRS)
KOLOM REKAP (21 S.D. 47)
Kolom JUMLAH KELUARGA SASARAN
menurut PENAPISAN FAKTOR RISIKO:

8 Diisi dengan JUMLAH 10 Diisi dengan JUMLAH keluarga


keluarga sasaran PUS sasaran PUS terlalu dekat hasil
terlalu muda hasil verval verval (Referensi kolom 36 baris
(Referensi kolom 32 baris jumlah pada form pengolahan
jumlah pada form R/I/KRS)
pengolahan R/I/KRS)

9 Diisi dengan JUMLAH keluarga 11 Diisi dengan JUMLAH keluarga


sasaran PUS terlalu tua hasil sasaran PUS terlalu banyak hasil
verval (Referensi kolom 34 baris verval (Referensi kolom 38 baris
jumlah pada form pengolahan jumlah pada form pengolahan
R/I/KRS) R/I/KRS)
KOLOM REKAP (21 S.D. 47)
Kolom JUMLAH KELUARGA SASARAN Kolom PENDAMPINGAN TPK menurut
14 KATEGORI
menurut PENDAMPINGAN OLEH TPK: Diisi dengan jumlah keluarga sasaran
dengan rincian:
12 Kolom YA: 1. Jumlah keluarga sasaran yang
diberikan pendampingan oleh TPK
Otomatis terisi dengan rumus berupa fasilitasi rujukan (Referensi
Jumlah Keluarga Sasaran (kolom kolom 43 baris jumlah pada form
9) – Jumlah Keluarga Sasaran pengolahan R/I/KRS)
yang tidak diberikan 2. Diisi dengan jumlah keluarga
pendampingan (kolom 23)  sasaran yang diberikan
pendampingan oleh TPK berupa
fasilitasi bansos (Referensi kolom
44 baris jumlah pada form
pengolahan R/I/KRS)
3. Diisi dengan jumlah keluarga
13 Kolom TIDAK: sasaran yang diberikan
Diisi dengan jumlah keluarga pendampingan oleh TPK berupa
sasaran yang tidak diberikan layanan KIE (Referensi kolom 45
pendampingan oleh TPK baris jumlah pada form
(Referensi kolom 47 baris pengolahan R/I/KRS)
jumlah pada form pengolahan 4. Diisi dengan jumlah keluarga
sasaran yang diberikan
R/I/KRS)
pendampingan oleh TPK berupa
surveilans (Referensi kolom 46
baris jumlah pada form
pengolahan R/I/KRS)
TATA CARA UPLOAD
FILE PENGOLAHAN
R/I/KRS DAN REKAP
CARA UPOAD FILE PENGOLAHAN
Buka link kkbdrive, lalu masukkan
a) password, maka akan muncul
halaman KKB Drive pada
kabupaten/kota terkait.

b) Pilih folder upload

Pilih tombol , lalu pilih unggah


c) berkas

Upload file dari penyimpanan pada


d) PC/laptop ke dalam folder upload

e) File selesai terupload


BERENCANA ITU KEREN
BERENCANA ITU KEREN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Jl. Permata No. 1 Halim Perdana Kusuma, Jakarta

PUSDIKLAT KEREN

Anda mungkin juga menyukai