Anda di halaman 1dari 20

(4)

KLASIFIKASI &
KARAKTERISTIK
BEBAN LISTRIK

Oleh :
2022 Ir. Erhaneli, MT
KLASIFIKASI BEBAN
RUMAH Penerangan (rumah,taman)
TANGGA Peralatan rumah tangga

BEBAN Penerangan (toko, reklame)


KOMERSI Peralatan listrik (toko,restoran)
L
KLASIFIKAS BEBAN
I Industri skala kecil
INDUSTRI Industri skala besar
BEBAN

BEBAN Penerangan Jalan


KOTA

BEBAN Kebutuhan irigasi yang menggunakan


PERTANIA pompa listrik untuk penyediaan air irigasi
N
DAYA
DAYA : adalah banyaknya perubahan tenaga terhadap waktu
dalam besaran tegangan dan arus.

SATUAN : Watt

Dimana daya dalam watt ini diserap oleh suatu beban pada
setiap saat adalah hasil kali jatuh tegangan sesaaat diantara
beban dalam VOLT dengan arus sesaat yang mengalir dalam
beban tersebut dalam AMPER

Jenis Daya :
1. Daya Aktif : P = V. I. cos ( WATT )
2. Daya Semu : S = V.I ( VA )
3. Daya Reaktif : Q = V.I .sin ( VAR )
Klasifikasi dan KarakteristikBeban
Kebutuhan Beban (Load Demand) suatu daerah tergantung pada :
a. Penduduknya
b. Standar kehidupan
c. Rencana pengembangan sekarang dan masa datang
d. Harga daya

Ukuran kepadatan beban


 Kepadatan beban dipakai sebagai ukuran dalam menentukan kebutuhan
listrik untuk suatu daerah
 Kepadatan beban satuannya dapat berupa : MVA/km2 atau kVA/m2

Sifat-sifat Beban
Untuk mengetahui sifat umum dan karakteristik dari beban ditentukan oleh beberapa faktor sbb
a. Faktor kebutuhan (demand factor)
b. Faktor beban (load factor)
c. Faktor diversitas (diversity factor)
d. Faktor Kebersamaan (WAKTU) ATAU (Coincidence factor)
e. Faktor rugi (Loss Factor)
AFAKTOR KEBUTUHAN (demand factor)

 Faktor Kebutuhan Merupakan perbandingan antara kebutuhan


maksimum (beban puncak) terhadap total daya tersambung
yang dinyatakan sbb :

Jumlah daya tersambung merupakan jumlah daya tersambung dari


seluruh beban dari setiap konsumen, satuan daya tersambung dan
kebutuhan maksimum harus sama

Nilai dari Faktor kebutuhan bisanya kurang dari satu (1), nilai ini
menjadi satu (1) bila keseluruhan beban yang tersambung serentak
diberi energi dalam sebagian besar periodenya
Faktor kebutuhan menunjukkan tingkat dimana beban yang
tersambung beroperasi serentak

Faktor kebutuhan dipakai untuk menentukan kapasitas dan biaya


dari peralatan tenaga listrkk yang diperlukan untuk melayani beban
dan juga mmenentukan jadwal pembiayaan
FAKTOR KEBUTUHAN (demand factor)
 Pada umumnya lstrik diperjual belikan berdasarkan kebutuhan rata-rata yang tercatat pada
suatu periode tertentu ( biasanya 15, 30 atau 60 menit )
Besarnya kebutuhan maksimum berubah untuk periode waktu selama diukur
Puncak sesaat selalu yang paling tinggi, pada saat interval waktu bertambah, besar nya
kebutuhan turun.
Periode 30 menit sering disarankan karena alasan-alasan berikut :
a). Tidak ada denda yang besar untuk kelalaian puncak untuk waktu yang pendek
b). Adanya bermacam-macam konstanta waktu pemanasan peralatan listrik (motor listrik)
c). Kebanyakan meter peralatan menyediakan pencatatan kebutuhan 30 menit
Kebutuhan Maksimum (beban puncak) dari suatu instalasi/sistem biasanya dinyatakan
sebagai harga terbesar tingkat kebutuhan 30 menit pada periode tertentu ( bulan. Tahun )

15
Kebutuhan (kW)

Kebutuhan 15 menit
Kebutuhan 30 menit
30
Kebutuhan dirata-ratakan Gambar :Perubahan kebutuhan
Selama 60 menit maksimum terhadap waktu
60

Waktu
Contoh
Tentukan Faktor kebutuhan dari suatu RT dengan daya tersambung tdd : Tiga buah lampu pijar dari 60
Watt, sepuluh buah dari 40 watt, Empat dari 100 watt dan Lima dari 10 watt

Solusi
Jumlah daya tersambung pada rumah tangga tersebut adalah sbb :
= (3x60) + (10x40) +(4x100) + + (5 x 10)
= 180 + 400 + 400 + 50
= 1030 Watt
Jika kebutuhan maksimumnya = 650 Wat selama 30 menit
Maka Faktor kebutuhannya adalah :

FAKTOR KEBUTUHAN DARI JENIS-JENIS BANGUNAN


Perumahan sederhana : 50 - 75%
Perumahan besar : 40 - 65%
Perkantoran : 60 - 80%
Toko sedang : 40 - 60%
Toserba : 70 - 90%
Industri sedang : 35 - 65%
BFAKTOR BEBAN (Load factor)
 Faktor beban merupakan perbandingan antara beban rata-rata terhadap beban
puncak dalam periode tertentu yang dapat dinyatakan sbb :

Data variasi beban selama 24 jam

jam beban jam beban


00.00 - 01.00 450 kW 12.00 - 13.00 500 kW
01.00 - 02,00 350 kW 13.00 - 14.00 450 kW
Jumlah daya
02.00 - 03,00 300 kW 14.00 - 15.00 400 kW
=11.650 kW
03.00 - 04,00 250 kW 15.00 - 16.00 450 kW Energi total (kwh)
04.00 - 05,00 200 kW 16.00 - 17.00 550 kW = 11.650 x 1
= 11.650 kWH
05.00 - 06,00 250 kW 17.00 - 18.00 650 kW Beban rata-rata perjam :
06.00 - 07,00 400 kW 18.00 - 19.00 850 kW = 11.650 / 24 = 485,4 kW
Faktor beban :
07.00 - 08,00 450 kW 19.00 - 20.00 1000 kW = 485,4 kW/1000
09.00 - 10,00 400 kW 20.00 - 21.00 900 kW = 48,54%
10.00 - 11,00 350 kW 21.00 - 22.00 600 kW
11.00 - 12,00 400 kW 22.00 - 23.00 550 kW
12.00 - 13,00 450 kW 23.00 - 24.00 500 kW
kW Kurva beban harian
Beban puncak
1200

900 Beban rata-rata

600

300

0 02 04 06 08 10 12 14 16 18 20 22 24
Jam
jam beban jam beban
00.00 - 01.00 450 kW 12.00 - 13.00 500 kW
01.00 - 02,00 350 kW 13.00 - 14.00 450 kW
02.00 - 03,00 300 kW 14.00 - 15.00 400 kW
03.00 - 04,00 250 kW 15.00 - 16.00 450 kW
04.00 - 05,00 200 kW 16.00 - 17.00 550 kW
05.00 - 06,00 250 kW 17.00 - 18.00 650 kW
06.00 - 07,00 400 kW 18.00 - 19.00 850 kW
07.00 - 08,00 450 kW 19.00 - 20.00 1000 kW
09.00 - 10,00 400 kW 20.00 - 21.00 900 kW
10.00 - 11,00 350 kW 21.00 - 22.00 600 kW
11.00 - 12,00 400 kW 22.00 - 23.00 550 kW
12.00 - 13,00 450 kW 23.00 - 24.00 500 kW
Contoh soal (2.1)
Kebutuhan maksimum suatu beban 100 kW pada faktor beban 10% .Artinya kita siap menyediakan
100 kW sepanjang waktu walaupun yang dipakai rata-rata 10 kW ( 10% x100 kW), dan bearti juga
energi yang dihasilkan untuk beban puncak 100 kW dalam setahun juga 10% dari energi setahun
nya ( 10%x8760 jam= 876 jam ). Jadi energi yang dipakai= 876 jam x 100 kW = 87.600 kWH dalam
setahun. Bila diterapkan pada pusat pembangkit , maka : menurut defenisi :

Dimana :
T = periode waktu
Prata-rata = beban rata-rata dalam periode T
Ppuncak = beban puncak yang terjadi dalam periode T pada selang waktu tertentu
(15 menit atau 30 menit)
Bila beban rata-rata dan beban puncak dalam (kW) dan waktu dalam (jam) perahatikan
gambar berikut, maka

kW Beban puncak
1200

A B
900 Beban rata-rata

600

300

D C
0 02 04 06 08 10 12 14 16 18 20 22 24 Jam
T

Prata-rata x T = kWH yang dihasilkan atau yang dibangkitkan ( luas yang diarsir)
Pp x T = kWH maksimum yang dat dibangkitkan ( Luas ABCD )
CFAKTOR DIVERSITAS (Diversity factor)
 Faktor diversitas merupakan perbandingan antara jumlah dari masing-masing pelanggan dari
satu kelompok pelanggan dengan beban puncak dari kelompok pelanggan tersebut. Secara
matematis dapat ditulis sbb :

Dimana :

Di = beban puncak (kebutuhan maks.)masing-masing beban ( i ) yang terjadi pada waktu bersamaan
Dk = D1+2+3+…..+n adalah beban puncak dari (n) kelompok beban
Fd = factor diversitas dimana nilainya besar dari satu

 Dari faktor kebutuhan adalah :

Maka : Kebutuhan Maksimum = Total daya tersambung x Faktor kebutuhan


Sehingga : Faktor diversitas dapat juga dinyatakan sbb :

Dimana :
TDTi = Jumlah daya tersambung dari suatu kelompok beban
Fddi = factor kebutuhan dari suatu kelompok atau beban( i )
Contoh :

Suatu trafo distribusi mencatu/mensupply sebanya k 50 pelanggan dengan daya


tersambung masing-masing rumah adalah 3 kW. Misalkan Faktor kebutuhan adalah
0,65 dan faktor diversitas adalah 1,25. tentukan kebutuhan maksimum dari kelompok
rumah tersebut.

Penyelesaian

Dari persamaan diatas maka didapat Kebutuhan Maksimum adalah


= Jumlah daya terpasang x faktor kebutuhan
= 50 x 0,65
= 97,5

Faktor diversitas :

Karena faktor diversitas telah diketahui = 1,25,


maka beban puncak dari kelompok
Pelanggan tersebut adalah :
D FAKTOR KEBERSAMAAN (WAKTU) ATAU (Coincidence factor)
Faktor kebersamaan (waktu) merupakan perbandingan beban puncak (kebutuhan maksimum dari suatu
kelompok pelanggan (beban) dengan beban puncak dari masing-masing pelanggan dari kelompok tersebut.,
Secara matematis diberikan sbb :
Dimana :

Contoh :

Suatu beban dengan beban puncak 50 kVA dan variasi beban seperti kurva gambar 2.15. kurva (a) digabubg
dengan kurva (b) dengan beban puncak masing-masing 50 kW.
Gabungan kedua kurva menghasilkan kurva ( c ) dengan beban puncak 72,5 kW.
Faktor diversitas dari kedua beban ini adalah :

Faktor diversitas : Atau

Jika ditinjau dari masing-masing kurva :


Beban rata-rata kurva(a) = 17,75 dan faktor bebannya = 17,75/50 = 0,355 = 35%
Beban rata-rata kurva (b) = 23,25 kW dan faktor beban = 23,25/50 = 0,464 = 46,5%
Beban rata-rata kurva (c) adalah gabungan a dan b = 41 kW dgn faktor beban
= 41/72,5 = 0.5655 = 56,55%

Faktor kebersamaan :
EFAKTOR RUGI (Losiss Factor)
Faktor Rugi merupakan perbandingan antara rugi daya rata-rata dengan rugi daya pada saat
beban puncak., secara matematis dapat diberikan sbb :

Untuk periode 1 hari (24 jam)

Rugi daya rata-rata adalah :

Rugi daya beban puncak adalah :

Maka FAKTOR RUGI :

Rugi daya dalam hal ini disebut rugi daya tembaga (cooper loss) yaitu : I2R
Jadi berbanding lurus dengan kuadrat arus atau bebannya.
FDIVERSITAS BEBAN

Merupakan Perbedaan antara jumlah beban puncak dari


masing-masing pelanggan (beban) dari suatu kelompok
pelanggan DENGAN beban puncak gabungan dari kelompok
pelanggan tersebut

Secara Matematik : Diversitas Beban adalah

Db = ( D1 + D2 + D3 .... Dn ) – D1+2+3+4........n

Atau :
Contoh II.4

Suatu trafo di Gardu Induk (GI) mensuplay /mencatu 5 buah penyulang


Tegangan menengah. Kebutuhan maksimum tahunan dari kelima
penyulang tersebut ditunjukkan pada Tabel -1. Faktor diversitas dari
kelima penyulang = 1.25 baik daya aktif maupun daya reaktifnya .
Hitung : Beban maksimum(beban puncak) tahunan dari GI baik dalam
kW (daya Aktif) maupun kVA (daya Semu)
Tabel-1 : data penyulang
No Nama Penyulang Kebutuhan Maksimum (kW) Cos φ
1 Melati 9,8 0,90
2 Mawar 8 0,95
3 Cempaka 8,75 0,80
4 Kecubung 9 0,85
5 Mayang 5 0,90

Misalkan rugi daya pada beban puncak penyulang tersebut adalah 7 kW


dengan faktor rugi tahunan = 0,14. Tentukan :
a) Rugi daya rata-rata dari penyulang
b) Total rugi energi tahunan dari penyulang
Contoh Soal : II.7

Misalkan Suatu Penyulang yang mencatu gardu distribusi


beban puncaknya 3000 kVA dan rugi tembaganya pada beban
ini 0,5%. Tentukan :
a) Rugi Tembaga perfasa dari penyulang ini dalam kW
b) Rugi tembaga total dari penyulang per 3 fasa
a) Rugi tembaga per fasa dari penyulang adalah :
P = I2 R = 0,5 % x beban puncak
= 0,005 x 3000 kVA
= 15 kW
b) Rugi tembaga total dari penyulang per 3 fasa adalah :
P =3 I2 R = 0,5 % x beban puncak
= 3 x 15 kW
= 45 kW
TUGAS-2

Kerjakan Soal No : 1 , 2, 3, 4 dan 7


pada halaman 33

Anda mungkin juga menyukai