Anda di halaman 1dari 29

SENDI

KLASIFIKASI SENDI
Berdasarkan strukturnya Berdasarkan fungsinya
Ada atau tidaknya kavitas synovial  celah antara tulang (seberapa bebas gerakannya)
Tipe jaringan ikat (connective tissue) yg menyatukan kedua tulang • Synarthrosis
Tidak bisa bergerak bebas
• Amphiarthrosis
• Sendi fibrosa (fibrous joint)
Bisa bergerak sedikit
• Tidak ada kavitas synovial
• Diarthrosis
• Kedua tulang disambungkan oleh dense irregular
connective tissue (kaya akan kolagen) Dapat bergerak bebas
• Sendi kartilaginosa
• Tidak ada kavitas synovial
• Kedua tulang disambungkan oleh kartilago
• Sendi synovial
• Ada kavitas synovial
• Kedua tulang disambungkan oleh dense irregular
connective tissue dalam kapsul
• Biasanya ada tambahan ligament
A. SENDI FIBROSA
• Tidak ada kavitas synovial
• Kedua tulang disambungkan
oleh dense irregular connective
tissue (banyak kolagen)
• Gerakan sangat sedikit dan
terbatas
• 3 macam sendi fibrosa :
• Sutura
• Sindesmosa
• Membran interosseous
SUTURA
• Sendi fibrosa yg terdiri dari dense
irregular connective tissue yg tipis.
• Hanya terdapat di antara tulang tengkorak

• Struktur yg irregular dan saling mengunci (interlocking)  menambah kekuatan dan


menghindari terjadinya patah.
• Gerakan sendinya sangat sedikit dan terbatas (amphiarthrosis)  pada anak-anak.
Bahkan pada orang dewasa sudah tidak bisa bergerak (sinarthrosis)  biasanya pada
umur 6 tahun.
• Fungsi sutura  menyerap tekanan pada tulang tengkorak
• Beberapa sutura dalam perkembangannya menjadi tulang keras pada saat dewasa 
sinostosis (bony joint)
SINDESMOSIS

• Sendi fibrosa dengan jarak antar articular yg lebih besar dan dense
irregular connective tissue yg lebih banyak dari sutura.
• Dense irregular connective tissue tersusun sebagai berkas ligament
 Gerakan sendi menjadi terbatas (amphiarthrosis)
• Contoh :
• sendi tibiofibular distal  ligament tibiofibular anterior menyambung dengan
tibia dan fibula
• Gomphosis (sendi dentoalveolar)  sendi antara gigi dengan alveoli pada
maksila dan mandibula
Membran Intraosseus
• Dense irregular connective tissue yang merekatkan tulang panjang
yg berdekatan
• Gerakannya terbatas (amphiarthrosis)
• 2 contoh membrane intraosseus :
• Antara radius dan ulna
• Antara tibia dan fibula
B. SENDI KARTILAGINOSA
• Tidak ada sendi synovial 2 macam sendi kartilaginosa :
• Sinkondrosis
• Gerakan sangat terbatas bahkan • Penyambungnya merupakan kartilago hialin
hampir tidak ada • Contoh :
• epiphyseal plate (yang menyambungkan epiphysis
• Antar tulang dihubungkan dengan diaphysis pada tulang yang masih bertumbuh)
dengan kartilago hialin atau • Sendi antara tulang iga 1 dengan manubrium sternum
 awalnya sinartrosis (tidak dapat bergerak), saat sudah
fibrokartilago yang kuat dewasa jadi sinostosis (bony joint)
• Simfisis
• Ujung sendinya ditutupi oleh kartilago hialin,
namun disambungkan oleh fibrokartilago
• Contoh :
• Simfisis pubis
• Pertemuan antara manubrium dan badan sternum
• Sendi intervertebral
C. SENDI SINOVIAL

• Terdapat ruang di antara tulang yg disebut kavitas synovial  membuat


gerakan sendi menjadi bebas (diartrosis).
• Tulang-tulang di kavitas synovial dilapisi oleh kartilago hialin  kartilago
artikular (articular cartilage)
 mengurangi gesekan antar tulang pada saat bergerak
 mengurangi tekanan.
Kapsula Artikular (articular capsule)
• Menutupi sendi synovial
• Terdiri dari 2 lapisan :
• Membran fibrosa (luar)
• Terdiri dari dense irregular connective tissue (banyak kolagen) yg
menempel pada periosteum tulang.
• Bersifat fleksibel dan memiliki tensile strength  mencegah dislokasi
sendi.
• Terdapat ligament  serabut dari membrane fibrosa yg tersusun
parallel dan terdiri dari dense regular connective tissue  untuk
menahan regangan + yang membuat tulang merekat dengan sendi.
• Membran synovial (dalam)
• Terdiri dari areolar connective tissue  fiber elastis.
• Menghasilkan cairan synovial (cairan sendi)
• Dapat ditemukan juga articular fat pads (tumpukan
lemak pada sendi)  pada sendi lutut
Cairan Synovial (Synovial Fluid)
• Dihasilkan oleh membrane synovial
• Konsistensi lengket, warna bening keruh melapisi permukaan sendi
• Terdiri dari :
• Asam hialuronat  dihasilkan oleh sel yg mirip fibroblast di membrane synovial
• Cairan interstisial  berasal dari filtrasi darah plasma.
• Fungsi cairan sendi :
• Lubrikasi sendi  mengurangi gesekan
• Mengurangi tekanan
• Memberikan supply oksigen dan nutrient serta mengeluarkan CO2 dan zat sisa metabolic
dari sel kondrosit.
• Memiliki sel fagosit  membunuh mikroba dan menghilangkan debris
• Jika tidak banyak gerak (immobile)  cairan sendi akan mengental.
Struktur lain di dalam sendi
• Ligament aksesoris
• Sebuah pita kuat dari jaringan ikat yang menghubungkan berbagai struktur, seperti
dua tulang.
• Ligamen ekstra kapsul
 berada di luar kapsul sendi
 Contoh : ligament fibula dan tibia kolateral (sendi lutut)
• Ligamen intra kapsul
 Berada di dalam kapsul sendi, namun di luar lipatan kavitas synovial
 Contoh : anterior & posterior cruciate ligament (ACL, PCL)
• Diskus articular (meniscus)
• Bantalan fibrokartilago yg berada di antara permukaan sendi tulang dan kapsul
fibrosa.
• Contoh : meniscus medial dan lateral (sendi lutut)
• Fungsi :
• Mengurangi tekanan
• Memudahkan gerakan
• Mendistribusikan berat
• Mendistribusikan cairan synovial ke seluruh permukaan sendi
• Labrum
• Penonjolan di sendi ball-and-socket bahu dan pinggul
• Terdiri dari fibrokartilago yang memanjang dari tepi soket sendi
• Fungsi -> memperdalam meningkatkan area kontak antara soket sendi
BURSAE
• Sebuah struktur seperti kantung
• Dapat berada di antara kulit – tulang, tendon –
tulang, otot – tulang, atau ligament – tulang.
• Berfungsi mengurangi gesekan antar bagian
tubuh.
• Bukan bagian dari sendi synovial, namun
menyerupai kapsula sendi karena bagian
luarnya terdiri dari membrane fibrosa yg tipis,
dense connective tissue yg dilapisi membrane
synovial
• Diisi oleh cairan yg mirip cairan sendi.
MACAM-MACAM GERAKAN PADA SENDI
SINOVIAL
1. Gliding (meluncur, geser) 4. Special movements
2. Angular • Elevasi
• Depresi
• Fleksi
• Protraksi
• Ekstensi
• Retraksi
• Fleksi lateral
• Inversi
• Hiperekstensi • Eversi
• Abduksi • Dorsofleksi
• Adduksi • Plantar fleksi
• Sirkumduksi • Supinasi
3. Rotation • Pronasi
• Oposisi
1. GLIDING (meluncur, geser)
• Gerakan sederhana di mana permukaan
tulang yang relatif datar bergerak maju
mundur dan dari sisi ke sisi terhadap satu
sama lain
• Tidak ada perubahan yang signifikan dari
sudut antara tulang.
• Gerakan ini terbatas, namun gerakan ini
juga dapat dikombinasikan dengan rotasi.
• Contoh  sendi interkarpal dan intertarsal
2. ANGULAR
• Ada peningkatan atau penurunan sudut antara tulang yang
mengartikulasikan.
• Gerakan sudut utama adalah
• Fleksi
• Ekstensi
• Fleksi lateral
• Hiperekstensi
• Abduksi
• Adduksi
• Sirkumduksi
• Fleksi dan ekstensi adalah gerakan yang berlawanan.
• Fleksi  penurunan sudut antara tulang artikulasi menekuk
• Ekstensi  terjadi peningkatan sudut antara tulang yang
mengartikulasikan, seringkali untuk mengembalikan bagian
tubuh ke posisi anatomis setelah ditekuk  meluruskan
• Fleksi lateral  pergerakan badan di bagian pinggang, ke
kanan maupun ke kiri.
• Hiperekstensi  kelanjutan ekstensi di luar posisi anatomi.
• Abduksi  pergerakan tulang menjauhi garis tengah
• Adduksi  pergerakan tulang menuju garis tengah  mengembalikan masing-masing bagian tubuh ini ke posisi anatomis
setelah posisi abduksi
• Kedua gerakan biasanya terjadi di sepanjang bidang frontal.
• Garis tengah tubuh tidak digunakan sebagai titik acuan untuk abduksi dan adduksi jari.
• Saat abduksi jari (tetapi bukan ibu jari), garis imajiner ditarik melalui sumbu longitudinal jari tengah (terpanjang), dan jari-jari
bergerak menjauh (menyebar) dari jari tengah
• Abduksi ibu jari, ibu jari bergerak menjauhi telapak tangan pada bidang sagital
• Abduksi jari-jari kaki relatif terhadap garis imajiner yang ditarik melalui jari kaki kedua.
• Adduksi jari tangan dan kaki mengembalikannya ke posisi anatomis.
• Adduksi ibu jari menggerakkan ibu jari ke arah telapak tangan pada bidang sagittal.
• Sirkumduksi  gerakan ujung distal suatu bagian tubuh membentuk lingkaran
• Sirkumduksi bukanlah gerakan yang terisolasi dengan sendirinya melainkan urutan
fleksi, abduksi, ekstensi, adduksi, dan rotasi sendi yang berkelanjutan (atau dalam
urutan yang berlawanan).
• Sirkumduksi tidak terjadi di sepanjang sumbu atau bidang gerakan yang terpisah.
3. ROTASI

• Rotasi  tulang berputar di sekitar sumbu longitudinalnya sendiri


• Pada anggota gerak, rotasi didefinisikan relatif terhadap garis tengah.
Beberapa istilah untuk rotasi di anggota gerak :
• Rotasi medial (internal)  jika permukaan anterior tulang ekstremitas
diputar ke arah garis tengah
• Rotasi lateral (eksternal)  jika permukaan anterior tulang ekstremitas
dibelokkan dari garis tengah
4. Special Movements
• Gerakan khusus hanya terjadi pada persendian tertentu.
• Elevasi (mengangkat)  gerakan superior dari bagian tubuh.
• Depresi (menekan, menurunkan)  gerakan inferior suatu bagian
tubuh.
• Protraksi (menarik keluar)  gerakan bagian tubuh ke anterior pada
bidang transversal
• Retraksi (menarik kembali)  gerakan bagian tubuh yang terjulur
kembali ke posisi anatomis
• Inversi (berbelok ke dalam)  gerakan telapak kaki ke medial pada sendi intertarsal (antara tarsal)
• Eversi (berbelok ke luar)  gerakan telapak kaki secara lateral pada sendi intertarsal
• Dorsifleksi  pembengkokan kaki pada pergelangan kaki atau sendi talocrural (antara tibia, fibula, dan
talus) ke arah dorsum (permukaan superior)  berdiri di atas tumit.
• Plantar fleksi  pembengkokan kaki pada sendi pergelangan kaki ke arah plantar atau permukaan inferior
mengangkat tubuh dengan berdiri di atas jari-jari kaki.
• Pronasi  gerakan lengan bawah pada sendi radioulnar proksimal dan distal di mana ujung distal radius
menyilang ujung distal ulna dan telapak tangan diputar ke posterior  telapak tangan ke bawah
• Supinasi  gerakan lengan bawah pada sendi radioulnar proksimal dan distal di mana telapak tangan
diputar ke anterior  Posisi telapak tangan ini adalah salah satu ciri yang menentukan posisi anatomis
• Oposisi  gerakan ibu jari pada sendi carpometacarpal (antara trapezium dan metacarpal ibu jari) di mana
ibu jari bergerak melintasi telapak tangan untuk menyentuh ujung jari-jari yang sama tangan.
TIPE-TIPE SENDI SINOVIAL
Berdasarkan bentuk permukaan tulang yang mengartikulasikan :
• Plane joints
• Hinge joints
• Pivot joints
• Condyloid joints
• Saddle joints
• Ball-and-socket joints
Plane joints (Sendi Planar)
• Permukaan artikulasi tulang dalam sambungan bidang datar
• Disebut juga sendi planar, datar atau sedikit melengkung
• Memungkinkan gerakan bolak-balik dan sisi ke sisi antara permukaan datar tulang, tetapi juga dapat
berputar satu sama lain.
• Banyak sambungan bidang bersifat biaksial  memungkinkan gerakan dalam dua sumbu.
• Sumbu adalah garis lurus di mana tulang berputar (berputar) atau meluncur.
• Jika sambungan bidang berputar selain geser  bersifat triaksial (multiaksial)  memungkinkan gerakan
dalam tiga sumbu.
• Contoh :
• sendi interkarpal (antara tulang karpal pada pergelangan tangan)
• sendi intertarsal (antara tulang tarsal pada pergelangan kaki)
• sendi sternoklavikularis (antara manubrium sternum dan klavikula)
• sendi akromioklavikular (antara akromion skapula dan klavikula)
• sendi sternokostal (antara sternum dan ujung kartilago kosta pada ujung pasang iga kedua sampai
ketujuh)
• sendi vertebrokostal (antara kepala dan tuberkel iga dan prosesus transversus dari vertebra toraks
Hinge Joints (Sendi Engsel)
• Sendi engsel atau sendi ginglymus
• Permukaan cembung dari satu tulang cocok dengan permukaan cekung tulang
lain
• Menghasilkan gerakan sudut membuka dan menutup seperti pada pintu
berengsel.
• Pada sebagian besar gerakan sendi, satu tulang tetap dalam posisi tetap
sementara yang lain bergerak di sekitar sumbu.
• Bersifat uniaksial (monaksial)  memungkinkan gerakan di sekitar satu sumbu.
• Hanya memungkinkan fleksi dan ekstensi.
• Contoh  sendi lutut, siku, pergelangan kaki, dan sendi interphalangeal (antara
falang jari tangan dan kaki).
Pivot Joints (Sendi Pivot)

• Sendi pivot atau sendi trochoid


• Permukaan runcing dari satu tulang berartikulasi dengan cincin yang
sebagian dibentuk oleh tulang lain dan sebagian lagi oleh ligamen
• Uniaxial  rotasi hanya di sekitar sumbu longitudinalnya sendiri.
• Contoh :
• sendi atlanto-aksial  saat menggelengkan kepala  atlas berputar di
sekitar sumbunya
• sendi radioulnar  telapak tangan berputar ke anterior dan posterior saat
kepala radius berputar di sekitar sumbu panjangnya di takik radial ulna.
Condyloid joints (Sendi Kondiloid)
• Sendi kondiloid atau sendi elips
• Proyeksi berbentuk oval cembung dari satu tulang cocok dengan
depresi berbentuk oval dari tulang lain.
• Biaxial  Gerakan disekitar dua sumbu (fleksi-ekstensi dan abduksi-
adduksi), ditambah sirkumduksi terbatas.
• Contoh
• sendi radiokarpal (pergelangan tangan)
• sendi metakarpofalangeal (antara metakarpal dan falang proksimal) dari jari
kedua sampai kelima.
Saddle Joints (Sendi Pelana)

• Sendi pelana atau sendi sellar


• Permukaan artikular dari satu tulang berbentuk pelana dan
permukaan artikular dari tulang lainnya masuk ke dalam “pelana”
• Gerakannya sama dengan sendi kondiloid  biaksial (fleksi-ekstensi
dan abduksi-adduksi) ditambah sirkumduksi terbatas.
• Contoh :
• sendi carpometacarpal antara trapezium carpus dan metacarpal ibu jari.
Ball-and-socket Joints
(Sendi bola dan soket)
• Sendi bola dan soket atau sendi spheroid
• Permukaan seperti bola dari satu tulang yang masuk ke dalam cekungan
dari tulang lain.
• Triaksial (multiaksial)  memungkinkan gerakan di sekitar tiga sumbu
(fleksi-ekstensi, abduksi-adduksi, dan rotasi).
• Contoh :
• sendi bahu  kepala humerus masuk ke dalam rongga glenoid skapula.
• sendi panggul  caput femur masuk ke dalam asetabulum tulang panggul (coxal).

Anda mungkin juga menyukai