2
Pangan yang dikonsumsi masyarakat melalui
rantai proses
Produksi
Penyimpanan
Pengangkutan
Peredaran
3
Pengembangan dan pemantapan ketahanan
pangan merupakan pilar utama dalam
mewujudkan ketahanan ekonomi dan
ketahanan nasional yang berkelanjutan
4
Khusus
UU No.7 tahun 1996 tentang Pangan
PP No. 69 tahun 1999 tentang Label
Umum
UU No. 8 tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen
5
Kemenkes, Kemenag dan Badan POM
Standar-standar mutu keamanan pangan
Pedoman dan code of practice
Keputusan Menteri Agama RI Nomor
518 Tahun 2001 tentang Pedoman dan
Tata Cara Pemeriksaan dan Penetapan
Pangan Halal
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
28/Menkes/SK/I/1996 yang memuat
tentang label makanan
6
UU No 7/1996 tentang pangan
PP 28/2004 Keamanan Pangan
KEPMENKES NOMOR 1098/MENKES/SK/VII/2003
Tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah
Makan dan Restaurant
NOMOR 715/MENKES/SK/V/2003 TENTANG
PERSYARATAN HYGIENE SANITASI JASABOGA
WAJIB
7
7
Undang -undang RI
No. 7 Tahun 1996
Tentang
Pangan
Bab II. Keamanan Pangan
8
Undang -undang RI
No. 23 Tahun 1992
Tentang
Kesehatan
Bagian Ke Empat
Pengamanan makanan dan minuman
12
Pemenuhan persyaratan sanitasi di seluruh
kegiatan rantai pangan dilakukan dengan cara
menerapkan pedoman cara yang baik yang
meliputi :
13
1. Pedoman Cara Budidaya yang Baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
huruf a adalah cara budidaya yang memperhatikan aspek keamanan
pangan, antara lain dengan cara:
3. Pedoman Cara Budidaya yang Baik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang pertanian,
perikanan atau kehutanan sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan
masing-masing.
14
1. Pedoman Cara Produksi Pangan Segar yang Baik sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 huruf b adalah cara penanganan yang memperhatikan
aspek-aspek keamanan pangan, antara lain dengan cara :
a. mencegah tercemarnya pangan segar oleh cemaran biologis, kimia dan
benda lain yang mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan
dari udara, tanah, air, pakan, pupuk, pestisida, obat hewan atau bahan
lain yang digunakan dalam produksi pangan segar; atau
b. mengendalikan kesehatan hewan dan tanaman agar tidak mengancam
keamanan pangan atau tidak berpengaruh negatif terhadap pangan
segar.
15
1. Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 huruf c adalah cara produksi yang memperhatikan aspek
keamanan pangan, antara lain dengan cara :
mencegah tercemarnya pangan olahan oleh cemaran biologis, kimia dan benda
lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan;
a. mematikan atau mencegah hidupnya jasad renik patogen, serta
mengurangi jumlah jasad renik lainnya; dan
b. mengendalikan proses, antara lain pemilihan bahan baku, penggunaan
bahan tambahan pangan, pengolahan, pengemasan, penyimpanan atau
pengangkutan.
Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang perindustrian
atau perikanan sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan masing-masing.
16
1. Pedoman Cara Distribusi Pangan yang Baik sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 huruf d adalah cara distribusi yang
memperhatikan aspek keamanan pangan, antara lain dengan
cara:
melakukan cara bongkar muat pangan yang tidak
menyebabkan kerusakan pada pangan;
a. mengendalikan kondisi lingkungan, distribusi dan
penyimpanan pangan khususnya yang berkaitan dengan
suhu, kelembaban, dan tekanan udara; dan
b. mengendalikan sistem pencatatan yang menjamin
penelusuran kembali pangan yang didistribusikan
jasa boga
Diatur lebih rinci dalam Keputusan Kepala
Badan POM tentang Kriteria dan Tatalaksana
Pendaftaran Produk Pangan
Mutunya sesuai ?BPOM dan SNI
Keamanan dari cemaran
Pelabelan
EKSPOR
BUDIDAYA
PENANGANAN
TPI/PPI
SDI PELABUHAN
TPI/PPI
PELABUHAN
PENANGKAPAN
Transportasi PENGOLAHAN
DALAM
NEGERI