0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan20 halaman
Pelatihan ini membahas sumber-sumber pendanaan untuk UMKM seperti modal sendiri, kredit perbankan, program pemerintah, dan teknologi keuangan serta prinsip-prinsip pemberian kredit seperti karakter debitur, kapasitas pembayaran, modal sendiri, agunan, dan kondisi ekonomi. Peserta diajak memahami perbedaan pembiayaan syariah dan konvensional serta tips mengakses berbagai sumber pendanaan."
Pelatihan ini membahas sumber-sumber pendanaan untuk UMKM seperti modal sendiri, kredit perbankan, program pemerintah, dan teknologi keuangan serta prinsip-prinsip pemberian kredit seperti karakter debitur, kapasitas pembayaran, modal sendiri, agunan, dan kondisi ekonomi. Peserta diajak memahami perbedaan pembiayaan syariah dan konvensional serta tips mengakses berbagai sumber pendanaan."
Pelatihan ini membahas sumber-sumber pendanaan untuk UMKM seperti modal sendiri, kredit perbankan, program pemerintah, dan teknologi keuangan serta prinsip-prinsip pemberian kredit seperti karakter debitur, kapasitas pembayaran, modal sendiri, agunan, dan kondisi ekonomi. Peserta diajak memahami perbedaan pembiayaan syariah dan konvensional serta tips mengakses berbagai sumber pendanaan."
H. ADHY SURYADI, SP, MM 8 DESEMBER 2022 Tujuan Pelatihan • Peserta mengetahui sumber pendanaan UMKM • Peserta dapat menjelaskan prinsip 5 C dalam pemberian fasilitas pembiayaan • Peserta dapat memahami perbedaan prinsip pembiayaan syariah dengan kredit konvensional • Peserta memahami tips-tips mengakses beraneka ragam sumber dana untuk pembiayaan UMKM Sumber dana untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah • Ekuitas/Modal : Teman, Keluarga, Kerabat, Modal Ventura • Kredit/Hutang : Koperasi Syariah/Konvensional, Bank Syariah/Konvensional, Dana BLU : LPDB, PIP Prinsip 5 C dalam pemberian pembiayaan/kredit • Character : Karakter, Kredibilitas • Capacity : Kemampuan Bayar • Capital : Modal Sendiri • Collateral : Agunan • Conditions : Kondisi ekonomi, politik, social budaya, teknologi dll Character • Adalah tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain, dan watak (KBBI) • Dalam bank/Lembaga keuangan penilaian karakter/kredibilitas dilakukan dengan cara : BI Checking/SLIK untuk mengetahui pernah pinjam/tidak, lancer/tidak. Bisa juga dilakukan dengan mendapatkan informasi dari keluarga/masyarakat sekitar (personal checking) dan atau informasi dari rekan bisnis (Trade checking) • Character juga diasosiasikan dengan kepatuhan terhadap hukum/regulasi baik personal maupun usahanya. Capacity • Adalah kemampuan debitur dalam memenuhi kewajiban. • Dicerminkan dengan laporan keuangan atau Analisa arus kas usaha • Biasanya LK/Bank juga menilai dari pengalaman mengelola usaha • Untuk usaha mikro (pembiayaan <50 juta) biasanya hanya kemampuan bayar biasanya dilihat dari rasio angsuran dibandingkan laba bersih, biasanya maksiman 70% Capital • Adalah sejumlah dana yang menjadi modal/share dari debitur • LK/Bank biasanya tidak mau membiayai 100% usaha debitur • Bentuk capital biasanya : Down Payment (Uang Muka) untuk kredit investasi, Persediaan untuk modal kerja, Modal Disetor, Fix Aset yang digunakan untuk usaha dll Collateral • Adalah benda bergerak atau tidak bergerak yang menjadi agunan/jaminan pembayaran bila terjadi sesuatu wan prestasi debitur tidak mampu membayar kewajibannya • Agunan yang diterima oleh Bank / LK diantaranya : BPKB, Surat Tanah (SHM, SHGB, SHGU), emas, Deposito, Ruko dll • Agunan yang diterima oleh Koperasi : selain agunan di atas, biasanya koperasi menjadikan Simpanan Anggota menjadi agunan atau tanggung renteng sesama anggota Conditions • Adalah factor eksternal seperti kondisi ekonomi, politik, social budaya, teknologi, Kesehatan(pandemic) dll yang mempengaruhi usaha • Biasanya Bank/LK memiliki data sector usaha/ekonomi yang boleh/tidak boleh dimasuki setiap tahunnya • Tetapi secara umum UMKM lebih tahan krisis ekonomi dibandingkan Usaha Menengah Besar • Kondisi eksternal ini bisa positif bisa negative, seperti saat pandemic, sector usaha Kesehatan (tertentu) justru mendapatkan dampak positif dari sisi keuangan Perbedaan Pembiayaan Syariah dan Konvensional Syariah Konvensional Tidak menggunakan instrument bunga/interest dalam Menggunakan instrument bunga baik sisi kredit bisnisnya maupun funding Tidak boleh membiayaai usaha yang melanggar Tidak ada ketentuan syariah syariah atau mudharat dari sisi syariah Mempunyai Dewan Pengawas Syariah dalam Tidak ada Dewan Pengawas Syariah operasionalnya Menggunakan konsep bagi hasil untuk Simpanan Menggunakan bunga dalam produk tabungan/deposito Menggunakan prinsip Jual Beli (Al Bai’), Kerjasama Menggunakan kredit berbasis bunga dalam sisi (Syirkah) dan sewa (ujrah) dalam sisi pembiayaannya pemberikan kredit Ada Nilai dakwah dan syiar selain ekonomi Lebih ke ekonomi saja Persiapan dan Tips untuk meningkatkan peluang akses pendanaan • Memiliki keyakinan yang kuat usahanya akan berhasil • Aura positif dalam presentasi • Sudut pandang AMBAK (apa manfaatnya buat Aku) dari kreditur/investor • Semakin banyak proposal semakin besar peluang • Never give up!!! Akses Pendanaan : 1. BAZNAS/Lembaga Sosial Keagamaan • Kelebihan : • Dana sangat murah bahkan hibah • Syarat dan ketentuan ringan bahkan fleksibel • Umumnya tidak meminta agunan/jaminan fisik • Kekurangan : • Berorientasi program, bila tidak ada program sulit di akses • Karena berorientasi sosial, pembinaan bersifat bisnis jangka Panjang kurang • Hanya jasa keuangan kredit/pembiayaan • Tips : • Mengajukan secara berkelompok/komunitas/asosiasi • Pendekatan secara personal dengan pemuka agama/tokoh berpengaruh • Yakinkan adanya dampak sosial bila proyek berhasil Akses Pendanaan : 2. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN • Kelebihan : • Dana sangat murah • Syarat dan ketentuan ringan bahkan fleksibel • Umumnya tidak meminta agunan/jaminan fisik • Kekurangan : • Birokrasi yang cukup “menangtang” • Biasanya bekerjasama dengan pihak lain : fintek, Lembaga keuangan mikro dll • Hanya jasa keuangan kredit/pembiayaan • Tips : • Mengajukan secara berkelompok/komunitas/asosiasi • Lebih diutamakan yang berlokasi dekat dengan perusahaan • Lobby dengan orang dalam perusahaan • Yakin kan dampak sosial dan peningkatkan citra bagi perusahaan Akses Pendanaan : 3. Koperasi • Kelebihan : • Adanya pembinaan dan status sebagai anggota • Memiliki akses pasar untuk anggota koperasi lainnya • Pembinaan/pendampingan dari Koperasi • Produk jasa keuangan lebih lengkap • Kekurangan : • Perlu waktu untuk mendapatkan kredit • Biaya dana relative lebih mahal • Ketentuan dan persyaratan mirip Bank tapi lebih fleksibel • Untuk pembiayaan besar diperlukan agunan • Tips : • Mulailah dengan menjadi anggota koperasi • Rajin menyimpan, rajin meminjam, rajin mengembalikan • Ikuti program Pendidikan untuk UMKM Akses Pendanaan : 4. Bank • Kelebihan : • Produk jasa keuangan lebih lengkap • Teknologi keuangan yang canggih (ATM, Mobile Banking dll) • Memiliki Giro untuk transaksi besar • Administrasi lebih rapi • Kekurangan : • Usaha umumnya harus sudah berjalan minimal 2 tahun • Harus memiliki track record yang bagus di Lembaga keuangan • Ketentuan dan persyaratan paling “menantang” • Umumnya harus ada agunan fisik • Tips : • Buat business plan yang logis, menarik dan menguntungkan • Mulai dengan menjadi nasabah penabung yang aktif (mutasi keuangannya) Akses Pendanaan : 5. Modal Ventura • Kelebihan : • Adanya akses sumber dana ekuitas/penyertaan sehingga tidak ada biaya bunga (untuk di Indonesia relative masih di kredit) • Ada pendampingan usaha • Kekurangan : • Bila fasilitas kredit umumnya lebih mahal dibandingkan bank • Kadang meminta agunan fisik • Untuk usaha yang terlalu kecil (mikro) kurang diperhatikan • Jasa keuangan hanya sisi kredit/investasi • Tips : • Buat business plan yang logis, menarik dan menguntungkan Akses Pendanaan : 6. Teknologi Finansial (Tekfin) • Kelebihan : • Layanan cepat • Ketentuan dan persyaratan relatif lebih ringan • Akses ke teknologi finansial • Kekurangan : • Umumnya berbiaya/bunga mahal • Jangka waktu pendek • Bila tidak hati-hati akan terjerumus “gali lobang tutup lobang” • Tips : • Jangan terbuai kemudahan proses/cepatnya saja • Perhitungkan dengan cermat jangka waktu dan kemampuan angsuran, karena kesalahan sedikit berakibat jangka panjang Akses Pendanaan : 7. Badan Layanan Umum (LPDB/BLUD/BLU lainnya) • Kelebihan : • Biaya dana sangat murah • Support dari pemerintah terutama di saat krisis seperti pandemic • Biasanya ada pendampingan • Kekurangan : • Persyaratan relatif “menantang” • Birokrasi relatif Panjang • Tips : • Pastikan dokumen telah lengkap sesuai dengan yang dipersyaratkan • Akses proposal via web Akses Pendanaan : 8. Lainnya • Yayasan Nirlaba (mirip BAZNAS) • CSR Perusahaan Swasta (mirip PKBL) • Private Investor ( teman, saudara, dermawan) • Multifinance/Leasing (mirip Bank)
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya